Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

RUPA DARAH IKAN LELE SECARA MAKROSKOPIS DAN


MIKROSKOPIS SEBELUM DAN SESUDAH HAEMOLIS

OLEH:

ANDRA EKA PRATAMA


2204111670
RABU, 13 MARET 2024 / 10.30-12.30
KELOMPOK 8
ASISTEN: HARIFAH NASUTION S.Pi, M.Si

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
2
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya
rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan praktikum Fisiologi Hewan Air yang
berjudul “Rupa Darah Ikan Lele Secara Makroskopis Dan Mikroskopis Sebelum
Dan Sesudah Haemolis” yang dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada asisten
pembimbing saya yang telah membantu saya memberikan arahan-arahan, saran,
bimbingan serta petunjuk selama praktikum dilaksanakan.

Saya telah berupaya memaksimalkan tenaga, waktu dan pikiran saya untuk
membuat kesempurnaan laporan ini. Namun tidak tertutup kemungkinan banyak
kesalahan yang tidak sengaja dalam penulisan laporan ini. Kritik dan saran dari
para pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan pada masa yang akan
datang. Sebagai penutup, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu saya dalam penulisan laporan ini.

Pekanbaru, 16 Maret 2024

Penulis
ii

DAFTAR ISI

Isi Halaman
Kata Pengantar.......................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
Daftar Gambar........................................................................................... iii
Daftar Lampiran........................................................................................ iv
BAB I Pendahuluan................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................... 2
1.3 Manfaat.................................................................................................. 2
BAB II Tinjauan Pustaka.......................................................................... 3

BAB III Bahan dan Metode...................................................................... 4


3.1 Waktu dan Tempat................................................................................. 4
3.2 Alat dan Bahan....................................................................................... 4
3.3 Metode Praktikum.................................................................................. 4
3.4 Prosedur Kerja........................................................................................ 4
BAB IV Hasil Pengamatan........................................................................ 6
4.1 Hasil....................................................................................................... 6
4.2 Pembahasan............................................................................................ 6

BAB V Kesimpulan dan Saran................................................................. 8


5.1 Kesimpulan............................................................................................ 8
5.2 Saran....................................................................................................... 8

Daftar Pustaka............................................................................................ 9
Lampiran.................................................................................................... 10
iii

DAFTAR GAMBAR

Isi Halaman
Gambar 1. Ikan Lele (Clarias batracus)..................................................... 6
iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Alat yang digunakan ................................................................. 12
2. Bahan yang digunakan ............................................................. 13
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel darah merah pada ikan merupakan suatu sel yang berbentuk seperti
cakram yang oval (panjang sekitar 12-14 μ dan lebar sekitar 8.5-9.5 µ) serta
mempunyai inti. Membran sel darah merah ini bersifat permeabel terhadap
air, glukosa dan urea, tetapi impermeabel terhadap garam-garam. Air dapat
masuk melalui. membran sel, oleh karena itu bila sel darah dimasukkan ke
dalam larutan yang hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan
kemudian pecah.
Peristiwa pecahnya sel darah merah sehingga isinya menyebar disebut
dengan haemolisa. Bila sel darah merah dimasukkan ke larutan hipertonis,
maka air dalam sel akan mengalir keluar sehingga sel darah menjadi
mengkerut. Namun bila darah dimasukkan ke dalam larutan yang isotonis
dengan darah tersebut, maka tidak akan terjadi perubahan apapun. Cairan
yang isotonis dengan darah ini disebut dengan cairan fisiologis.
Pembentukan darah pada hewan muda terjadi di dalam kantong kuning
telur, hati dan limpa. Sedangkan pada hewan dewasa pembentukan darah
tersebut terjadi pada: sumsum tulang, ginjal dan limpa (organ hematopoitik/
tempat pembentukan sel darah). Khusus pada ikan, darah hanya terbentuk
dalam ginjal dan limpa (tidak pada sumsum tulang).
Darah ikan terdiri dari sel-sel darah yang terdapat dalam plasma dan
bersirkulasi pada jaringan tubuh. Sel darah terdiri dari sel darah merah dan sel
darah putih. Sel darah merah pada mamalia berbentuk bulat pipih seperti
cakram dan tidak mempunyai inti Sedangkan sel darah pada ikan berbentuk
lonjong pipih dan mempunyai sebuah inti. Sel darah merah berperan penting
dalam proses transportasi oksigen serta zat-zat lain, sedangkan sel darah putih
lebih berperan dalam sistem pertahanan tubuh.
Secara umum sel darah putih digolongkan menjadi 2 bagian besar, yairu
sel darah putih yang mengandung granular (granular leucocyte) dan sel darah
putih yang tidak mengandung granular (agranular leucocyte). Leukosit yang
bergranular terdiri dari neutrophil, eosinophil dan basophil. Sedangkan
2

leukosit yang tidak mengandung granular terdiri dari monosit dan limfosit.
Monosit dan limfosit (agranulosit) berperan dalam pembentukan antibodi,
sedangkan granulosit berperan dalam pemangsaan benda asing. termasuk
bakteri.
1.2 Tujuan
Tujuan pada praktikum ini adalah untuk mengetahui seperti apa keadaan
ikan setelah tercemar oleh bahan polutan dan mengetahui bahayanya
lingkungan perairan jika air sudah tercemar, serta belajar menduga populasi
ikan disuatu perairan dan melihat bias dari masing-masing metoda, setelah
mempelajari dan memahami dari kedua materi tersebut yang dipelajari pada
praktikum ini diharapkan praktikan dapat menggunakan ilmu nya pada
keseharian dalam berbudidaya ikan.
1.3 Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini yaitu diharapkan kepada pembaca dapat
memanfaatkan ilmu dari materi mortalitas pada ikan dan pendugaan populasi
dan dapat mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu ikan air tawar
yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ikan ini mudah dipelihara dan
dapat mencapai ukuran yang besar dalam waktu yang singkat. Pengembangan
pemeliharaan ikan lele secara intensif memerlukan adanya perbaikan-
perbaikan teknis secara berkelanjutan, baik oleh para petani itu sendiri
maupun oleh lembaga-lembaga pemerintah (lembaga penelitian, perguruan
tinggi, maupun dinas teknis). Perbaikan teknis ini antara lain perbaikan
kontruksi kolam, kualitas air, teknik pemupukan, teknik pemberantasan hama
penyakit, teknik pemeliharaan induk unggul, dan teknik pemberian pakan
(Dwiyono, 2004 dalam (Widyantoro et al. 2014)).
Pengukuran hematologis darah ikan dapat dijadikan sebagai indikator
kesehatan ikan. Salah satu penyakit yang sering menyerang pada budidaya
ikan lele sangkuriang (Clarias Gariepenus) adalah penyakit bercak ) merah
atau penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) yang dapat menyebakan
tingkatmortalitas tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas
hydrophila, yang termasuk bakteri gram negatif ((Rahmaningsih dan
Zenuddin 2018) .
Nilai normal gambaran darah ikan diperlukan untuk menentukan status
kesehatan dan membantu diagnosis penyakit pada ikan (Salasia, 2001). Oleh
karena itu pemeriksaan ulas darah (hematologis) dapat digunakan sebagai
indikator tingkat keparahan suatu kelainan (Bastiawan dkk., 1995 dalam
(Preanger, Utama, dan Kardena 2016)).
4

III. BAHAN DAN METODE

1.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada 13 Maret 2024 pada pukul 10.30
sampai dengan 12.30. Adapun praktikum ini dilaksanakan di
Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Riau.
1.2 Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah ikan lele, aquades,
NaCl 3%, cairan EDTA 10%, yang disediakan oleh laboratorium,
sedangkan alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu alat tulis,
gunting bedah, serbet, tissue gulung, buku penuntun praktikum, buku
tulis, toples besar, nampan, objek glass, cover glass, pipet tetes, tabung
reaksi, mikroskop,
1.3 Metode Praktikum
Dalam melakukan praktikum, metode yang digunakan adalah
menggunakan metode pengamatan secara langsung terhadap objek yang
dipraktikumkan, selain itu praktikum ini berpedoman pada buku
penuntun praktikum Fisiologi Hewan Air dan buku yang berhubungan
dengan hasil pengamatan selama praktikum berlangsung serta arahan dari
para asisten dosen.
1.4 Prosedur Kerja
1. Pertama ikan dibius dengan cara dimasukkan kedalam rendaman air
berisi es batu.
2. Lalu mengambil darah ikan dengan jarum suntik yang sudah dibasahi
dengan cairan EDTA 10% agar darah tidak membeku
3. Cara mengambil darah ikan yaitu ikan yang sudah dibius diletak
diatas nampan lalu tutupi kepala ikan dengan serbet yang dibasahi air,
lalu suntik ikan dibagian vena caudalis
4. Ambil 3 buah tabung reaksi diberi label A, B, dan C. Tiap tabung
diberi darah ikan sebanyak 1cc darah. Lalu tabung A beri 1cc
5

aquades, tabung B NaCl 3%, dan tabung C original saja. Tabung


dikocok lalu biarkan 5 menit
5. Buatlah preparat ulas/usap darah dari dari darah yang sudah
diperlakukan tsb, lalu amati
6. Lalu tabung A ditambah larutan NaCl 3% 1cc, tabung B ditambah
1cc aquades, lalu amati dengan membuat preparate ulas.
6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari hasil pengamatan darah ikan lele yang berbeda-beda cairan yang
ditambahkan didalam darahnya seperti aquades, NaCl, maka didapatlah hasil
pengamatan nya sebagai berikut:
Pada tabung A setelah diberi darah ikan dan dan dicampur dengan aquades
darah agak cair sebab dapat menembus cahaya.
Pada tabung B yang diberi darah ikan dan larutan NaCl 3% darah yang
dihasilkan lebih kental dari darah pada tabung A. akan tetapi pada lapisan bawah
berwarna merah agak muda.
Sedangkan pada tabung C yang hanya diberi darah ikan saja mendapat hasil
darahnya pekat seperti darah biasa karena memang tidak dicampur oleh larutan
apapun sehingga kental dan tidak dapat menembus cahaya. Berikut ini adalah
gambar dari hasil pencampuran:

tabung A Tabung B Tabung C


Setelah itu, pada tabung A ditambahkan larutan NaCl 3% sebanyak 1 ml, lalu
pada tabung B ditambahkan larutan aquades sebanyak 1ml pula. Tidak banyak
perubahan setelah kedua tabung ditambahkan larutan nya. Pada tabung C tetap
darah murni yang terdapat didalam nya.
Lalu dibuatlah preparat ulas/ usap darah dari darah yang sudah diperlakukan
tersebut. Dari setiap tabung, ambil 1 tetes darah, teteskan pada bagian ujung dari
objek glass. Kemudian, ambil objek glass lain, sentuhkan salah satu ujungnya
7

pada tetesan darah tersebut dan geser sepanjang objek glass (objek glass untuk
menggeser darah dalam posisi sudut 45° terhadap objek glass tempat darah
diteteskan). Berikut hasil dari preparate ulas yang sudah dibuat:

Setelah itu, pada masing-masing preparat diberi larutan ethanol lalu


dikeringkan, setelah kering beri pewarna giemsa dan dikeringkan, setelah kering
beri air mengalir dan kering kan kembali, setelah preparat kering amati dibawah
mikroskop. Berikut adalah hasil setelah diamati dibawah mikroskop:

darah murni darah + aquades + NaCl darah + Nacl + Aquades


8

darah + aquades darah + NaCl

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabung A yang dimasukkan 1 ml darah
ikan dan 1 ml aquades dijelaskan bahwa darah dapat menembus cahaya tapi sulit,
darah merah terletak dilapisan bawah dan aquades dilapisan atas, warna merah
dilapisan bawah lebih kental dan lapisan tengah berwarna merah. Pada tabung B
yang ditambahkan 1 ml darah ikan dan 1 ml NaCl 3% dijelaskan bahwa darah
tampak lebih kental, Warna darah yang diberi Nacl 3% tampak berwarna merah
cerah & terang tetapi pada lapisan bawah berwarna merah pekat, lalu menembus
cahaya. Pada tabung C yang ditambahkan 1 ml darah di jelaskan bahwa darahnya
pekat seperti darah biasa karena tidak dicampur oleh larutan apapun sehingga
kental dan tidak dapat menembus cahaya, Warna darahnya tampak merah pekat
atau kegelapan/ kecoklatan dan kental.
Pada preparat ulas A yang telah di amati dibawah mikroskop dijelaskan sel
darah ikan membesar akibat aquades, jarak antara sel dan darah tidak tersusun
rapat, sel darah berwarna ungu karena pengaruh giemsa. Pada preparat ulas B sel
darah berwarna ungu karena pengaruh giemsa, sel darahnya tersusun dekat antar
sel atau rapat antara satu dengan sel darah lainnya. Pada preparat ulas C sel darah
berwarna ungu karena pengaruh giemsa, sel darah tersusun padat dan rapat, sel
darah memiliki inti sel pada sel darah.
9

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa didapat pada praktikum kali ini yaitu, saat
mengambil darah jangan ikan dibius terlebih dahulu agar ikan tidak terlalu
merasakan sakit, dan alat suntik yang digunakan diberi cairan EDTA 10%
agar tidak terjadi pembekuan darah. Setelah diamati darah ikan yang diberi
campuran berbeda-beda, berbeda pula hasil yang didapat. Seperti bisa
dicampur dengan aquades darah menjadi lebih cair sedangkan bila dicampur
dengan NaCl 3% darah menjadi lebih kental.
5.2 Saran
Adapun saran yang perlu disampaikan dalam praktikum ini yaitu dimana
diperlukan kedisiplinan dalam menjalankan praktikum, sehingga praktikum
dapat berjalan dengan lancar dan selalu menjaga kebersihan tempat praktikum
baik saat melakukan praktikum maupun setelahnya. Dan setiap praktikan
diharapkan selalu bekerja dengan serius dan meminta bimbingan dari assisten
sehingga apa yang telah diamati dan digambar oleh praktikan dapat benar-
benar dipahami dan mendapatkan data hasil yang memadai dan benar-benar
valid.
10

DAFTAR PUSTAKA

Preanger, Chanda, Iwan Harjono Utama, dan I Made Kardena. 2016. “Gambaran
Ulas Darah Ikan Lele Di Denpasar Bali.” Indonesia Medicus Veterinus 5 (2):
96–103.
Rahmaningsih, Sri, dan Muhammad Zenuddin. 2018. “GAMBARAN
HEMATOKRIT DARAH IKAN LELE SANGKURIANG ( AN LELE
SANGKURIANG (Clarias Gariepinus Clarias Gariepinus) YANG DIBERI
PAKAN SERBUK DAUN MAJAPAHIT (Cresentia cujete esentia cujete L.)
DAN DIINFEKSI DENGAN BAKTERI AEROMONAS HYDROPHILA.”
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan 1 (2): 63–67.
Widyantoro, Wisnu, Dicky Harwanto, Program Studi, Budidaya Perairan, Jurusan
Perikanan, Universitas Diponegoro, dan Lele Dumbo. 2014. “PENGARUH
PEMUASAAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PROFIL DARAH
IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) PADA SISTEM
RESIRKULASI.” Journal of Aquaculture Management and Technology 3
(2): 103–8.
11

LAMPIRAN
Lampiran Bahan

Ikan Lele (Clarias batracus)

Lampiran Alat

Tissu Gulung Nampan

Penggaris Serbet
12

Penghapus Pensil

Pena

Cairan EDTA 10% tabung reaksi objek glass

mikroskop

Anda mungkin juga menyukai