Anda di halaman 1dari 23

Hari/Tanggal : Senin/4 April 2022

Asisten : Tengku Muhammad Ghazali


Kelompok : 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR


MENGHITUNG SEL DARAH MERAH (ERITROSIT) DAN
PUTIH (LEUKOSIT)

Oleh
Muhammad David Kurniawan
2004113213
Jurusan : Budidaya Perairan - A

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2022
i

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT karena telah memberikan kesempatan


kepada saya untuk menyelesaikan laporan hasil pratikum ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan Laporan Hasil Pratikum yang berjudul
“Menghitung Sel Darah Merah (Eritrosit) Dan Putih (Leukosit)” tepat pada waktu
yang telah ditentukan. Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Fisiologi Hewan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.

Dalam penyusunan laporan ini Saya ucapkan terimakasih kepada Asdos dan
pihak-pihak yang telah membantu dalam kelengkapan penyusunan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

Pekanbaru, 7 April 2022

Muhammad David Kurniawan


ii

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iii

I. PENDAHULUAN............................................................................ 1

I.1. Latar belakang............................................................................ 1


I.2. Tujuan dan manfaat ................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 3

2.1. Darah pada Ikan......................................................................... 3


2.2. Ikan Lele (Clarias sp.)................................................................ 4

III. METODE PRAKTIKUM.............................................................. 5

III.1......................................................................Waktu dan tempat


..................................................................................................5
III.2............................................................................Bahan dan alat
..................................................................................................5
III.3......................................................................Metode praktikum
..................................................................................................5
III.4....................................................................Prosedur praktikum
..................................................................................................5
3.4.1 Menghitung Sel Darah Merah............................................. 5
3.4.2 Menghitunng Sel Darah Putih............................................. 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 8

IV.1...........................................................................................Hasil
..................................................................................................8
IV.1.1. Sel Darah Putih................................................................... 8
IV.1.2. Sel Darah Merah................................................................. 10
IV.2...............................................................................Pembahasan

................................................................................................12

V. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 13

V.1.Kesimpulan................................................................................ 13
V.2.Saran........................................................................................... 13
iii

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 14

LAMPIRAN.............................................................................................. 15
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Sel Darah Putih..................................................................................... 3


2. Sel Darah Merah................................................................................... 10
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seluruh makhluk hidup memiliki ciri khas yaitu pada ciri melakukan
metabolisme. Metabolisme akan membutuhkan zat-zat tertentu dan akan
menghasilkan zat-zat tertentu pula, baik bermanfaat bagi tubuh maupun yang
beracun bagi tubuh. Seluruh proses tersebut tidak akan bisa berlangsung tanpa
adanya sistem pengangkut yang mengangkutnya.Pada hewan dan tumbuhan,
sistem pengangkutnya pun pastilah berbeda.Jika pada tumbuhan, sistem
pengangkut berupa jaringan vaskuler pada tumbuhan tingkat tinggi dan berdifusi
serta osmosis pada tumbuhan tingkat rendah, namun pada manusia dan hewan
vertebrata, umumnya sistem angkutnya menggunakan cairan tubuh atau
yang umumnya disebut sebagai darah. Darah adalah cairan yang terdapat pada
semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme dan juga sebagai pertahanan
tubuh terhadap virus atau bakteri (Desmawati, 2013). Darah tidak hanya dimiliki
oleh manusia tetapi juga ada pada hewan contohnya ikan.
Darah pada ikan tidak jauh berbeda dengan darah yang dimiliki manusia,
Sistem peredaran darah pada ikan mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai alat
transport oksigen, karbondioksida, sari-sari makanan, maupun hasil metabolisme.
Darah membawa substansi dari tempatnya dibentuk ke semua bagian tubuh dan
menjaga tubuh untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik. Eritrosit (sel darah
merah) membawa oksigen, leukosit (sel darah putih) menjaga tubuh dari serangan
patogen sedangkan kombinasi trombosit dan faktor pembeku berperan menyumbat
kebocoran pembuluh darah tanpa menghambat alirannya (Fujaya, 2004). .Darah
terdiri dari dua kelompok besar yaitu sel dan plasma. Sel terdiri atas sel-sel diskret
yang memiliki bentuk khusus dan fungsi yang berbeda seperti eritrosit, leukosit,
limfosit, monosit dan trombosit, sedangkan komponen plasma adalah fibrinogen,
ion-ion inorganik dan organik yang berfungsi membantu di dalam proses
metabolik (Fujaya, 2004). Jadi jika ikan terkena penyakit mungkin saja
terdapat permasalahan pada sistem peredaran darahnya.
Pada ikan yang terserang penyakit terjadi perubahan pada nilai
hematokrit,kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah dan jumlah sel darah
putih.Pemeriksaan darah (hematologis) dapat digunakan sebagai indikator
tingkatkeparahan suatu penyakit (Bastiawan, dkk., 2001). Studi hematologis
merupakankriteria penting untuk diagnosis dan penentuan kesehatan ikan (Lestari,
2001). Oleh karena itu, penting bagi kita melakukan pengujian terhadap kualitas
darah dari suatu jenis ikan atau organisme akuatik lainnya untuk mengetahui dan
menyimpulkan kondisi dari organisme tersebut. Pengujian tersebut dapat
dilakukan dengan menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih
darisuatu sampel ikan.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih
adalah agar mahasiswa dapat memahami bagaimana cara dan prosedur dari
penghitungan sel darah merah dan sel darah putih.
Manfaat dari penghitungan sel darah merah dan putih ini yakni agar dapat
memahami bagaimana cara menghitung sel darah merah dan putih serta apa
hubungannya jumlah sel darah merah dan putih dengan kesehatan ikan.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Darah pada Ikan

Ikan pada umumnya mempunyai darah yang lebih sedikit dibandingkan


dengan hewan lain vertebrata lain . Volume darah pada ikan bertulang sejati
berkisar antara 2-4 gram/100 gram berat badan. Tetapi pada beberapa jenis ikan
seperti tuna, volume darah mencapai 8 gram/100 gram berat badan. Darah selain
berfungsi sebagai pengedar O2 ke seluruh tubuh dan membawa sampah
metabolisme ke organ ekskresi,darah menjalankan berbagai fungsi yakni
membawa zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan, membawa O2 dari
insang ke jaringan, membawa sampah metabolisme dari jaringan ke organ
ekskresi, mengangkut sekresi jelenjar endokrin, mempertahankan suhu tubuh,
mempertahankan pH dan membantu tubuh mempertahankan diri dari serangan
mikro organism. Windarti, dkk (2012). Pada ikan juga terdapat sel darah merah
(Eritrosit) dan sel darah putih (Leukosit).
Leukosit dikelompokkan ke dalam granulosit dan agranulosit
berdasarkanada tidaknya butir –butir (granul) di dalam sitoplasma. Termasuk ke
dalamkelompok granulosit yaitu heterofil, eosinofil dan basofil. Jenis leukosit
inimemiliki sifat reaksi terhadap zat tertentu yaitu eosinofil yang bersifat
asidofil(berwarna merah oleh eosin), basofil berwarna basofil (ungu), dan heterofil
bersifat tidak basofil maupun asidofil (Dellman dan Brown 1989).
Agranulositdibagi menjadi monosit dan limfosit (Lagler et al.,1977). Agranulosit
tidak memiliki butir sitoplasmik spesifik dan ditandai dengan inti berbentuk
lonjong, bulat dengan lekuk yang khas (Dellman dan Brown 1992).
Chinabutet al.(1991) melaporkan bahwa trombosit pada ikan berbentuk
bulat memanjang atau lonjong dan berperan dalam proses pembekuan darahkarena
ikut serta dalam mengaktifkan protrombin menjadi trombin. Ciri khusustrombosit
adalah adanya lingkaran sitoplasma tipis di sekeliling inti yang akan berwarna
ungu tua saat diwarnai dengan Giemsa. Ukuran rata –rata trombosit berkisar
antara (4 x 7 μm) – (5 x 13 μm).
2.2. Ikan Lele (Clarias sp.)

Ikan lele masuk ke Indonesia pada tahun 1985, usaha pengembangan ikan
lele di Indonesia semakin meningkat. Ikan lele dijadikan komoditas yang
diunggulkan karena membutuhkan lahan yang terbatas dengan padat tebar tinggi,
mudah diterapkan masyarakat, dan pemasarannya relatif murah
(Hutagalung,2007). Konsumsi ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami
peningkatan karena permintaan konsumen semakin meningkat. Hal ini yang
mendorong pembudidaya untuk memproduksi ikan lele samapi ukuran konsumsi.
Untuk meningkatkan produksi biasanya pembudidaya melakukan budidaya ikan
lele dalam lahan yang terbatas dengan padat tebar tinggi, sehingga diharapkan
produksi ikan lele yang dihasilkan akan banyak dan memenuhi permintaan
konsumen (Suyanto, 2001).
Najiyati (2003), menyatakan bahwa ikan lele mempunyai bentuk badanyang
memanjang, berkepala pipih, tidak bersisik, memiliki empat pasang kumisyang
memanjang sebagai alat peraba, dan memiliki alat pernafasan tambahan. Bagian
depannya terdapat penampang melintang yang membulat, sedang bagiantengah
dan belakang berbentuk pipih.Sebagaimana halnya ikan dari jenis lele, lele
memiliki kulit tubuh yanglicin, berlendir, dan tidak bersisik. Jika terkena sinar
matahari, warna tubuh lele berubah menjadi pucat dan jika terkejut warna
tubuhnya otomatis menjadi lorengseperti mozaik hitam-putih. Mulut lele relatif
lebar, yaitu sekitar ¼ dari panjangtotal tubuhnya. Tanda spesifik dari lele dumbo
adalah adanya kumis di sekitar mulut sebanyak 8 buah yang berfungsi sebagai alat
peraba saat bergerak ataumencari makan (Khairuman dan Amri, 2002).

2.1.
5

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Pratikum Fisiologi Hewan Air telah dilaksanakan pada hari Senin, 4 April
2022 di Laboratorium Biologi Perairan, Jurusan Manajemen Sumberdaya
Perairan, Universitas Riau.

3.2. Alat dan Bahan

Alat–alat yang digunakan dalam praktikum Perhitungan Sel Darah Merah


Pada Ikan Lele (Clariassp.) adalah Haemacytometer yang terdiri dari: kamar
hitung tipe "improved Neubauer", pipet thomma, kemudian mikroskop, hand
counter, pipet tetes, cover glass, talenan.
Bahan utama yang digunakan adalah ikan lele (Clarias sp.). sedangkan
bahan lainnya darah ikan, larutan Hayem’s, larutan turk, aquades, dan EDTA.
Terdapat juga bahan habis pakai seperti tissue dan kertas label.

3.3. Metode Pratikum

Metode yang dipergunakan pada praktikum ini adalah metode langsung


dimana objek diteliti dan diamati secara langsung oleh praktikan guna diambil
datanya sesuai dengan tuntunan yang terdapat didalam buku penuntun praktikum.

3.4. Prosedur Praktikum

3.4.1 Menghitung Sel Darah Merah

1) Langkah pertama adalah ambillah darah ikan dengan cara membuat


ikannya pingsan. Lalu isaplah darah tersebut menggunakan pipet batu
merah hingga strip 0,5.
2) Setelah itu isaplah larutan hayem sampai strip 101.
3) Pegang kedua ujung pipet menggunakan jari jempol dan jari telunjuk
ataupun jari tengah lalu goyangkan pipet tersebut dengan gerakan
seperti membentuk angka delapan, agar larutannya tercampur dengan
rata.
4) Kemudian ambil kamar hitung burker lengkap dengan cover glass nya.
5) Buanglah 1tetes darah kemudian tetesan berikutnya diteteskan
kedalam kamar hitung untuk melakukan pemeriksaan.
6) Setelah itu, amati dibawah mikroskop, dan lihalah butir-butir darah
merah dalam kotak-kotak besar dan kotak-kotak kecil. Di dalam 1
kotak besar terdapat 16 kotak kecil. Lalu hitunglah sel-sel darah yang
terdapat 80 kotak kecil ( 5 kotak besar).
7) Langkah terakhir hitunglah jumlah sel darah merah per mili liter
dengan menggunakan rumus Schaperclaus (1992)
N = jumlah total sel terhitung (n) x 104
 n = jumlah sel darah merah yang terdapat pada 80 kotak kecil
 N adalah jumlah sel darah merah dalam 1 ml darah
 Pengenceran dilakukan 200 kali
 P dan L sisi kamar hitung kotak kecil 1/20 mm,tinggi 1/10ml

3.4.2 Menghitunng Sel Darah Putih

1) Langkah pertama masih seperti langkah pertama ketika menghitung


sel darah merah, yauda ambil stok darah yang masih ada lalu isaplah
darah tersebut meggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5
2) Kemudian isaplah larutan turk sampai 101, dimana pengencerannya
200 kali
3) Pegang kedua ujung pipet menggunakan jari jempol dan jari telunjuk
ataupun jari tengah lalu goyangkan pipet tersebut dengan gerakan
seperti membentuk angka delapan, agar larutannya tercampur dengan
rata.
4) Kemudian ambil kamar hitung burker lengkap dengan cover glass nya.
5) Buanglah 1 tetes darah kemudian tetesan berikutnya diteteskan
kedalam kamar hitung untuk melakukan pemeriksaan.
6) Setelah itu, amati dibawah mikroskop, dan lihalah butir-butir darah
putih dalam kotak-kotak besar dan kotak-kotak kecil. Lalu hitunglah
7

7) sel-sel darah putih yang terdapat dalam 4 kotak besar (kotak-kotak


yang dibatasi oleh 3 gars haklus.
8) Langakh terakhir, hitunglah sel darah putih menggunakan rumus :

N = jumlah total sel terhitung (n) x 500


 n = jumlah sel darah putih yang terdapat pada 4 kotak kecil
 N adalah jumlah sel darah putih dalam 1 ml darah
 Pengenceran dilakukan 200 kali
 P dan L sisi kamar hitung kotak besar 1 mm,tinggi 1/10mm
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1 Sel Darah Putih

Hasil pengamatan dari pratikum mengenai Sel Darah Putih, yaitu


diperoleh suatu hasil dari pengamtan sel darah putih melalui mikroskop
seperti yang terlihat pada Gambar 1.

Pengamatan sel darah putih:

Kiri atas Kanan atas

Kiri bawah Kiri bawah

Gambar 1. Sel darah putih


9

Perhitungan sel darah putih

Menghitung sel darah putih (leukosit)


Rumus mengihutng sel darah putih :
jumla h total sel ter h itung ( n )
N ∕ mL =
4 x 0,1 x 200
N ∕ mL =308 + 236 + 232 + 210 = 986 x 500 = 493.000 sel/ml
10

4.1.2 Sel Darah Merah

Hasil pengamatan dari pratikum mengenai Sel Darah Merah, yaitu diperoleh
suatu hasil dari pengamtan sel darah merah melalui mikroskop seperti yang
terlihat pada Gambar 2.

Pengamatan sel darah merah:

Tengah atas

Kiri tengah Tengah Kanan tengah

Tengah bawah

Gambar 2. Sel darah merah


11

Perhitungan sel darah merah

Menghitung sel darah merah (eritrosit)


Rumus menghitung sel darah merah :
N jumlah total sel terhitung ( n ) x 400 x 10 x 200
=
mL 80
( 15+15+17+21+77 ) x 400 x 10 x 200
N ∕ mL =
80
145 x 400 x 10 x 200
N∕ mL =
80
N∕ mL =1.450.000 sel/ml
4.2. Pembahasan

Pada perhitungan sel darah merah dan sel darah putih yang telah diamati
dibawah mikroskop, kamar pada haemocytometer terdiri dari 5 kotak besar atau
80 kotak kecil. Dalam pengamatan dan perhitungan jumlah total sel darah merah
didapatkan jumlah total sel darah merah pada kamar haemocytometer yaitu 145
sel darah merah, sehingga jumlah total sel darah merah dikali 104 di dapatkan
jumlah keseluruhan total sel darah merah yaitu 1.450.000 sel/ml.
Sedangkan pada perhitungan sel darah putih yang telah diamati juga dbawah
mikroskop, kamar pada haemocytometer terdiri dari 4 kotak besar(kotak-kotak
yang dibatasi oleh 3 garis halus). Dalam pengamatan dan perhitungan jumlah total
sel darah putih didapatkan jumlah total sel darah putih pada kamar
haemocytometer yaitu 986 sel darah putih sehingga jumlah total sel darah putih
dikali 500 di dapatkan jumlah keseluruhan total sel darah putih yaitu 493.000
sel/ml.
Pada dasarnya darah terdiri dari plasma, sel darah merah dan sel darah
putih. Jumlah sel darah ini bervariasi, tergantung dari musim, spesies serta
kondisikesehatan ikan. Pada ikan- ikan budidaya di Pekanbaru, seperti ikan mas,
nila, baung, patin, lele, dan bawal, jumlah sel darah merah sekitar 2-3 juta sel/
ml.Sedangkan jumlah sel putih sekitar 200.000- 300.000 sel/ ml (Windarti, 2017).
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil perhitungan sel darah merah pada ikan lele adalah 1.450.000 sel/ml
dan hasil sel darah putih adalah 960.000 sel/ml .Eritrosit pada ikan memiliki
fungsi sebagai transport oksigen yang sangat penting bagi ikan karena ikan
memperoleh gas vital ini secara lansung dari air via insang.Leukosit memiliki
fungsi sebagai system pertahanan bagi tubuh ikan itu sendiri.Darah dapat menjadi
parameter yang baik karena dapat melihat kelainan yang terjadi pada ikan.

5.2. Saran

Sebaiknya, para praktikan selalu memperhatikan pada saat pengajar


memberikan penjelasaan sehingga para praktikan dapat melakukan perhitungan
sel darah merah ataupun sel darah putih dengan teliti agar kesalahan dalam
perhitungan sel darahnya tidak terjadi. Dapat melakukan praktikum dengan
sungguh-sungguh serta menggunakan waktu praktikum dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA

Asisten, Organisme Akuakultur, and M. Iqbal Wijaya. "Gambaran Darah Ikan


Nila (Oreochromis niloticus)."

Aquarista, F., &Subhan, U. (2012). Pemberianprobiotikdengan carrier zeolit pada


pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal Perikanan
Kelautan, 3(4).

Ikan, D. L. P., & Akuakultur, M. I. Pengamatan Sel Darah Merah, Hemoglobin,


Hematokrit, Sel Darah Putih, Diferensial Leukosit, Aktifitas Fagositik,
Respiratory Burst.

Larasuci, Ni, And Made Dwi Kartika. Pengaruh Perbedaan Waktu Pemeriksaan
Terhadap Kadar Glukosa Darah. Diss. Jurusan Analis Kesehatan,
2018.

Windarti et al., 2017. Buku Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan Air.


Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Unri Press. Pekanbaru.
LAMPIRAN
16

Lampiran : Prosedur Pratikum

Pemberian minyak cengkeh untuk


membius ikan lele, agar mudah saat
pengambilan sempel darah

Proses pengambilan darah pada ikan


lele

Darah yang sudah di dapat


dimasukan kedalam tabung

Proses penyedotan darah


menggunakan pipet batu merah,
sampai strip 0,5
17

Proses penyedotan larutan truk untuk


melihat sel darah putih, sampai strip
101

Proses pengenceran sebanyak 200


kali putaran agar darah dan
larutannya tercampur rata

Penetesan darah di atas kamar hitung


burker

Pengamatan menggunakan
mikroskosp
18

Sel Darah Merah

Sel Darah Putih

Anda mungkin juga menyukai