Oleh
Muhammad David Kurniawan
2004113213
Jurusan : Budidaya Perairan - A
Kata Pengantar
Dalam penyusunan laporan ini Saya ucapkan terimakasih kepada Asdos dan
pihak-pihak yang telah membantu dalam kelengkapan penyusunan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN............................................................................ 1
IV.1...........................................................................................Hasil
..................................................................................................8
IV.1.1. Sel Darah Putih................................................................... 8
IV.1.2. Sel Darah Merah................................................................. 10
IV.2...............................................................................Pembahasan
................................................................................................12
V.1.Kesimpulan................................................................................ 13
V.2.Saran........................................................................................... 13
iii
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 14
LAMPIRAN.............................................................................................. 15
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Seluruh makhluk hidup memiliki ciri khas yaitu pada ciri melakukan
metabolisme. Metabolisme akan membutuhkan zat-zat tertentu dan akan
menghasilkan zat-zat tertentu pula, baik bermanfaat bagi tubuh maupun yang
beracun bagi tubuh. Seluruh proses tersebut tidak akan bisa berlangsung tanpa
adanya sistem pengangkut yang mengangkutnya.Pada hewan dan tumbuhan,
sistem pengangkutnya pun pastilah berbeda.Jika pada tumbuhan, sistem
pengangkut berupa jaringan vaskuler pada tumbuhan tingkat tinggi dan berdifusi
serta osmosis pada tumbuhan tingkat rendah, namun pada manusia dan hewan
vertebrata, umumnya sistem angkutnya menggunakan cairan tubuh atau
yang umumnya disebut sebagai darah. Darah adalah cairan yang terdapat pada
semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme dan juga sebagai pertahanan
tubuh terhadap virus atau bakteri (Desmawati, 2013). Darah tidak hanya dimiliki
oleh manusia tetapi juga ada pada hewan contohnya ikan.
Darah pada ikan tidak jauh berbeda dengan darah yang dimiliki manusia,
Sistem peredaran darah pada ikan mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai alat
transport oksigen, karbondioksida, sari-sari makanan, maupun hasil metabolisme.
Darah membawa substansi dari tempatnya dibentuk ke semua bagian tubuh dan
menjaga tubuh untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik. Eritrosit (sel darah
merah) membawa oksigen, leukosit (sel darah putih) menjaga tubuh dari serangan
patogen sedangkan kombinasi trombosit dan faktor pembeku berperan menyumbat
kebocoran pembuluh darah tanpa menghambat alirannya (Fujaya, 2004). .Darah
terdiri dari dua kelompok besar yaitu sel dan plasma. Sel terdiri atas sel-sel diskret
yang memiliki bentuk khusus dan fungsi yang berbeda seperti eritrosit, leukosit,
limfosit, monosit dan trombosit, sedangkan komponen plasma adalah fibrinogen,
ion-ion inorganik dan organik yang berfungsi membantu di dalam proses
metabolik (Fujaya, 2004). Jadi jika ikan terkena penyakit mungkin saja
terdapat permasalahan pada sistem peredaran darahnya.
Pada ikan yang terserang penyakit terjadi perubahan pada nilai
hematokrit,kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah dan jumlah sel darah
putih.Pemeriksaan darah (hematologis) dapat digunakan sebagai indikator
tingkatkeparahan suatu penyakit (Bastiawan, dkk., 2001). Studi hematologis
merupakankriteria penting untuk diagnosis dan penentuan kesehatan ikan (Lestari,
2001). Oleh karena itu, penting bagi kita melakukan pengujian terhadap kualitas
darah dari suatu jenis ikan atau organisme akuatik lainnya untuk mengetahui dan
menyimpulkan kondisi dari organisme tersebut. Pengujian tersebut dapat
dilakukan dengan menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih
darisuatu sampel ikan.
Tujuan dari praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih
adalah agar mahasiswa dapat memahami bagaimana cara dan prosedur dari
penghitungan sel darah merah dan sel darah putih.
Manfaat dari penghitungan sel darah merah dan putih ini yakni agar dapat
memahami bagaimana cara menghitung sel darah merah dan putih serta apa
hubungannya jumlah sel darah merah dan putih dengan kesehatan ikan.
3
Ikan lele masuk ke Indonesia pada tahun 1985, usaha pengembangan ikan
lele di Indonesia semakin meningkat. Ikan lele dijadikan komoditas yang
diunggulkan karena membutuhkan lahan yang terbatas dengan padat tebar tinggi,
mudah diterapkan masyarakat, dan pemasarannya relatif murah
(Hutagalung,2007). Konsumsi ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami
peningkatan karena permintaan konsumen semakin meningkat. Hal ini yang
mendorong pembudidaya untuk memproduksi ikan lele samapi ukuran konsumsi.
Untuk meningkatkan produksi biasanya pembudidaya melakukan budidaya ikan
lele dalam lahan yang terbatas dengan padat tebar tinggi, sehingga diharapkan
produksi ikan lele yang dihasilkan akan banyak dan memenuhi permintaan
konsumen (Suyanto, 2001).
Najiyati (2003), menyatakan bahwa ikan lele mempunyai bentuk badanyang
memanjang, berkepala pipih, tidak bersisik, memiliki empat pasang kumisyang
memanjang sebagai alat peraba, dan memiliki alat pernafasan tambahan. Bagian
depannya terdapat penampang melintang yang membulat, sedang bagiantengah
dan belakang berbentuk pipih.Sebagaimana halnya ikan dari jenis lele, lele
memiliki kulit tubuh yanglicin, berlendir, dan tidak bersisik. Jika terkena sinar
matahari, warna tubuh lele berubah menjadi pucat dan jika terkejut warna
tubuhnya otomatis menjadi lorengseperti mozaik hitam-putih. Mulut lele relatif
lebar, yaitu sekitar ¼ dari panjangtotal tubuhnya. Tanda spesifik dari lele dumbo
adalah adanya kumis di sekitar mulut sebanyak 8 buah yang berfungsi sebagai alat
peraba saat bergerak ataumencari makan (Khairuman dan Amri, 2002).
2.1.
5
Pratikum Fisiologi Hewan Air telah dilaksanakan pada hari Senin, 4 April
2022 di Laboratorium Biologi Perairan, Jurusan Manajemen Sumberdaya
Perairan, Universitas Riau.
4.1. Hasil
Hasil pengamatan dari pratikum mengenai Sel Darah Merah, yaitu diperoleh
suatu hasil dari pengamtan sel darah merah melalui mikroskop seperti yang
terlihat pada Gambar 2.
Tengah atas
Tengah bawah
Pada perhitungan sel darah merah dan sel darah putih yang telah diamati
dibawah mikroskop, kamar pada haemocytometer terdiri dari 5 kotak besar atau
80 kotak kecil. Dalam pengamatan dan perhitungan jumlah total sel darah merah
didapatkan jumlah total sel darah merah pada kamar haemocytometer yaitu 145
sel darah merah, sehingga jumlah total sel darah merah dikali 104 di dapatkan
jumlah keseluruhan total sel darah merah yaitu 1.450.000 sel/ml.
Sedangkan pada perhitungan sel darah putih yang telah diamati juga dbawah
mikroskop, kamar pada haemocytometer terdiri dari 4 kotak besar(kotak-kotak
yang dibatasi oleh 3 garis halus). Dalam pengamatan dan perhitungan jumlah total
sel darah putih didapatkan jumlah total sel darah putih pada kamar
haemocytometer yaitu 986 sel darah putih sehingga jumlah total sel darah putih
dikali 500 di dapatkan jumlah keseluruhan total sel darah putih yaitu 493.000
sel/ml.
Pada dasarnya darah terdiri dari plasma, sel darah merah dan sel darah
putih. Jumlah sel darah ini bervariasi, tergantung dari musim, spesies serta
kondisikesehatan ikan. Pada ikan- ikan budidaya di Pekanbaru, seperti ikan mas,
nila, baung, patin, lele, dan bawal, jumlah sel darah merah sekitar 2-3 juta sel/
ml.Sedangkan jumlah sel putih sekitar 200.000- 300.000 sel/ ml (Windarti, 2017).
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Hasil perhitungan sel darah merah pada ikan lele adalah 1.450.000 sel/ml
dan hasil sel darah putih adalah 960.000 sel/ml .Eritrosit pada ikan memiliki
fungsi sebagai transport oksigen yang sangat penting bagi ikan karena ikan
memperoleh gas vital ini secara lansung dari air via insang.Leukosit memiliki
fungsi sebagai system pertahanan bagi tubuh ikan itu sendiri.Darah dapat menjadi
parameter yang baik karena dapat melihat kelainan yang terjadi pada ikan.
5.2. Saran
Larasuci, Ni, And Made Dwi Kartika. Pengaruh Perbedaan Waktu Pemeriksaan
Terhadap Kadar Glukosa Darah. Diss. Jurusan Analis Kesehatan,
2018.
Pengamatan menggunakan
mikroskosp
18