Anda di halaman 1dari 27

SISTEM CAIRAN TUBUH

Dr. Ir. Morina Riauwaty, MP


2/3 tubuh mahluk hidup terdiri dari air

Air adalah factor terpenting ke 2 (setelah O2)


dalam mendukung kehidupan organisme
Air di dalam tubuh mahluk hidup
 Air tubuh total (Total body water/TBW)  bergantung pd
usia, BB, jenis kelamin, dan derajat obesitas.
 Bayi sekitar 80% berat badannya adalah air.
 Dewasa, laki-laki muda  TBW 60% BB (sekitar 40 L), dan
wanita muda TBW 50% BB (sekitar 30 L).
 Obesitas, TBW berkisar 25-30% BB.
 Lansia > 65 tahun, TBW 40-50% BB
 Bayi, lansia, dan obesitas sangat rentan terhadap
kehilangan air.
 Distribusi TBW:
◦ 50% dalam otot
◦ 20% dalam kulit
◦ 20% dalam organ lain
◦ 10% dalam darah.
Mana yg kadar airnya
lebih banyak….??
Sumber air tubuh adalah:
a. air bebas yang berasal dari air minum
b. air yang terdapat dalam makanan
c. air metabolit: air yang dihasilkan pada waktu terjadi proses
metabolisme/ pembakaran zat makanan.
Fungsi air
 Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
 Mengeluarkan buangan-buangan sel
 Membantu dalam metabolisme sel
 Sebagai pelarut elektrolit dan non elektrolit
 Membantu memelihara suhu tubuh
 Membantu pencernaan
 Mempertahankan pH agar tetap berada dalam kisaran tertentu
melalui keseimbangan elektrolit
 Mengangkut zat-zat seperti hormon, enzim
Organisasi cairan tubuh
Cairan tubuh:
 air/ zat2 yang terlarut di dalamnya misalnya: elektrolit, protein,

glukosa, urea dll

Cairan tubuh terbagi menjadi 2


bagian besar, yaitu:
1. Cairan Intraselular (CIS):
cairan yang terdapat di sel
tubuh, sekitar 2/3 cairan
tubuh.

2. Cairan Ekstraselular /
interstitial (CES): cairan
yang terdapat di luar sel,
sekitar 1/3 cairan tubuh.
Sel
Berdasarkan tempatnya, cairan tubuh
dibagi menjadi:
Cairan Interstitial
10 L

Cairan Plasma
Ekstracelluler 14 L 3L

Cairan Transcellular
Total body water 42
1L
L

Cairan Intracelluler
28 L

Contoh perhitungan cairan tubuh pada laki-laki muda dewasa


Cairan ekstraselluler dibagi:
a. Cairan interstisial/ ekstraselluler 
cairan di sekitar sel tubuh dan cairan limfe
 ¾ CES.
b. Plasma darah adalah bagian cair dari
darah dan mencapai ¼ CES.
c. Cairan transelular, sekitar 1-3% BB:
 seluruh cairan tubuh yang terdapat di

dalam lumen (saluran) yang dilapisi


oleh lapisan sel epitel, misalnya
keringat, cairan serebrospinal; cairan
sinovial; cairan dlm peritoneum,
perikardiak, dan rongga pleura; cairan
dalam ruang-ruang mata; dan cairan
dlm sistem pernapasan, pencernaan,
dan urinaria.
Komposisi cairan interstisial
 Plasma darah dan cairan interstisial memiliki isi yg
sama yaitu ion natrium dan klorida serta ion
bikarbonat dlm jumlah besar, tetapi sedikit ion kalium,
kalsium, magnesium, fosfat, sulfat, dan asam organik.
 Plasma mengandung lebih banyak protein dan cairan

interstisial sangat sedikit protein.


 Berbeda dengan CES, Konsentrasi ion kalium

intraselular tinggi, dan ion natrium intraselular rendah.


 Konsentrasi protein intraselular tinggi, yaitu sekitar 4

kali konsentrasi dalam plasma.


Ion-ion dalam tubuh
Cairan Intraselluler:
 Mg ++
Plasma terdiri:
 K+
Na +
 Fosfat organik
K+
 SO4¯ Cl¯
 Protein¯ H CO3¯
Protein¯
Cairan jaringan terdiri:
 Na +

 K+

 Cl¯

 H CO3¯
Pergerakan cairan antar ruang
a. Antara sel dan Cairan Ekstra Selluler (CES)
1) Distribusi air di dalam dan di luar sel bergantung pada tekanan osmotik.
2) Tekanan osmotik berkaitan dengan konsentrasi zat terlarut total
(osmolalitas) di dalam dan di luar sel.
3) Air akan bergerak dari area yang berosmolalitas rendah ke area yang
berosmolalitas tinggi.
4) Normalnya, osmolalitas di dalam dan di luar sel adalah sama dan tidak
ada penarikan atau pengeluaran air menuju dan keluar sel.
 Pergerakan cairan antar ruang
b. Antara plasma dan cairan interstisial
 Pergerakan air menembus membran sel kapiler diatur oleh tekanan

hidrostatik dan osmotik.


 Kecepatan berlangsungnya ultrafiltrasi menembus kapiler bergantung pada

perbedaan tekanan hidrostatik dan osmotik koloid kapiler dan cairan


interstisial.
 Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler atau penurunan tekanan osmotik

koloid plasma mengakibatkan cairan bergerak dari kapiler menuju cairan


interstisial.
 Sebaliknya, penurunan tekanan hidrostatik kapiler atau peningkatan tekanan

osmotik koloid plasma menyebabkan pergerakan cairan interstisial ke dalam


kapiler.
Empat gaya yg menentukan filtrasi
cairan melalui membran kapiler 
 Tekanan hidrostatik kapiler (Pc), yg mendorong cairan
keluar melalui membran kapiler.
 Tekanan hidrostatik cairan interstisial (Pif), yg
mendorong cairan masuk melalui membran kapiler jika
Pif positif, tetapi keluar kedalam interstisium jika Pif
negatif.
 Tekanan osmotik koloid plasma, yg cenderung
menyebabkan osmosis cairan masuk melalui membran
kapiler.
 Tekanan osmotik koloid cairan interstisial , yg
cenderung menyebabkan osmosis cairan keluar
menembus membran kapiler
Pengaturan keseimbangan air
Asupan air 24 jam
1. Makanan 700 ml
Total 2.500 ml
2. Air & minuman lain 1500 ml
3. Air metabolik 300 ml

Out put air harian/ Keluaran air


Ginjal 1500 ml
Kulit 500 ml
Total 2.500 ml
Paru 300 ml
Saluran cerna 200 ml

Air yang masuk= air yang keluar


Pengaturan keseimbangan air
 Haus atau keinginan secara sadar untuk
mendapatkan air adalah pengatur utama
asupan air:
◦ Pengaturan haus mekanisme haus
dikendalikan oleh pusat haus dalam
hipotalamus yg mengandung saraf
spesifik yg disebut osmoreseptor.

◦ Stimulus haus :
 1) Peningkatan osmolalitas CES.
 2) Penurunan volume darah.
 3) Mulut dan kerongkongan kering

Bila kalian haus…, apa yg kalian bayangkan….???


Pengaturan keseimbangan air
Pengaturan hormonal

a) ADH (antidiuretic hormone) diproduksi untuk merespons stimulus


osmotik dan non-osmoticmengakibatkan retensi air oleh ginjal dan
pengurangan keluaran urine.

Stimulus :
 1) Peningkatan osmolalitas plasma.
 2) Penurunan volume darah.

b) Mekanisme renin-angiotensin-aldosterone mengendalikan


reabsorpsi ginjal terhadap ion natrium dan ekskresi ion kalium.
Karena air secara osmotik mengikuti natrium, maka terjadi retensi air.
Gangguan keseimbangan air
Dehidrasi  kekurangan air dalam satu periode waktu yg tidak dapat diganti
melalui mekanisme regulator normal  tubuh berada dalam
keseimbangan air yg negatif.

Penyebab kehilangan air :


 hemoragi, demam, luka bakar, hiperventilasi, muntah, diare, atau
keringat yg berlebihan.

 Kehilangan air berlebihan dari CES mengakibatkan peningkatan


osmolalitasnya.
 Air intraselular masuk ke CES melalui osmosis untuk menjaga agar
osmolalitas tetap sama.
 ADH distimulasi untuk menahan air, tetapi efek keseluruhannya tetap
saja penurunan TBW
Gangguan keseimbangan air
Overhidrasi (intoksikasi air): suatu keadaan akibat
kelebihan cairan ekstraselular secara keseluruhan atau
kelebihan cairan baik dalam kompartemen plasma
maupun kompartemen cairan interstisial.

Asupan air ekstra yg cepat (mis


pemasukan air 1 liter sekaligus)
mengakibatkan penghambatan ADH dan
diuresis air, yaitu ekskresi urine encer dalam
volume yg besar.

Penyakit ginjal atau kardiovaskular


berkaitan dengan overhidrasi dan ditandai
dengan edema (akumulasi cairan interstisial
yg berlebihan).
Transport zat-zat melalui membran
 Semua sel dalam tubuh ikan mempunyai membran
 Membran tersebut bervariasi tergantung dari fungsi
sel tersebut
 Tebal membran sel sekitar 5-10 nm
 Hanya bisa dilihat dengan Mikroskop elektron
 Membran tersusun oleh lemak dan protein
Fungsi dari membran sel
 Untuk keluar- masuknya
zat-zat/material/ dari
dalam/luar sel
 Menerima rangsang dan
meneruskannya ke sel
yang lain
 Membina hubungan
dengan sel tetangga yang
lain
 Melindungi sel, berperan
dalam pergerakan sel dan
berperan dalam sekresi sel
Berdasarkan sifatnya, membran
terbagi 3
 Membran permeabel: bila membran tsb
memungkinkan untuk ditembus/dimasuki oleh
suatu molekul
 Membran impermeabel: bila membran tsb tidak

memungkinkan untuk ditembus/dimasuki oleh


suatu molekul
 Membran permeabel selektif/ semipermeable:

bila membran tsb hanya memungkinkan untuk


ditembus/dimasuki oleh suatu molekul tertentu
saja, jenis molekul lain tidak dapat masuk
Transport aktif pada sel
Transport zat melalui membran ada 2
cara

 Transport pasif: perjalanan zat cair/padat dari


suatu tempat ke tempat lain tanpa menggunakan
energi/enzim. Mis: proses Difusi dan Osmosa

 Transport aktif: perjalanan zat cair/padat dari


suatu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan energi/enzim.
Mekanisme untuk memasukkan sesuatu ke dalam
sel/mengeluarkan sesuatu dari dalam sel

 Endocytosis: pemasukan sesuatu material ke dalam sel


 Exocytosis: pengeluaran sampah/zat lain dari dalam sel
Endocytosis terbagi 2
 Phagocytosis: sel”memakan sesuatu”/benda
padat. Mis: sel darah putih memangsa bakteri
 Pinocytosis: sel “meminum sesuatu/benda cair”

Pinositosis Phagositosis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai