Anda di halaman 1dari 39

KESEIMBANGAN CAIRAN

DAN ELEKTROLIT

dr. Ratna Zahara, M.Kes


Pengertian cairan Tubuh

 Cairan tubuh adalah air beserta unsur-unsur didalamnya yang diperlukan untuk
kesehatan sel.
 Cairan ini sebagian berada diluar sel (ekstraseluler) dan yang sebagian lagi didalam
sel (intraseluler).
 Sel membangun tubuh secara sederhana yang hidup dalam laut interna yang
merupakan “Cairan Ekstra Sel” (CES) yang dibungkus oleh kulit tubuh.
 Dari cairan ini sel menerima oksigen dan bahan makanan dan ke dalam cairan ini
juga sel mengeluarkan sampah metabolism.
 Cairan ekstrasel bergerak secara tidak tetap di seluruh tubuh dan bercampur
dengan sirkulasi darah, difusi darah, dan cairan darah.
 Dalam cairan ekstrasel terdapat ion dan zat gizi yang diperlukan oleh sel untuk
pemeliharaan fungsi sel. Sel tubuh hidup tumbuh dan melakukan fungsi khusus
selama terjadinya konsentrasi oksigen, glukosa, berbagai ion asam amino, dan
asam lemak yang sesuai dengan lingkungan interna.
Jenis Cairan Tubuh

Berdasarkan letaknya, cairan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu :


1. Cairan intraseluler (CIS): cairan tubuh dalam sel (60% air tubuh)
2. Cairan ekstraseluler (CES): cairan luar sel (40% air tubuh)
Ces dibagi menjadi :
a. Cairan interstisial (CIT) : cairan disekitar sel (20% cairan ekstra seluler).
b. Cairan intravaskuler (CIV) : cairan dalam pembuluh darah (80% cairan
ekstraseluler).
c. Cairan transeluler (CTS) : cairan yang terkandung di dalam rongga khusus
dari tubuh (jumlah kecil, sering diabaikan).
Fungsi Cairan Tubuh

1. Mengatur suhu tubuh


Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.
2. Melancarkan peredaran darah
Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini
disebabkan cairan dalam darah tersebut untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses
tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.
3. Membuang racun dan sisa makanan
Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun
dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh keringat, air seni, dan
pernafasan.
4. Kulit
Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna
untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.
5. Pencernaan
Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi oksigen melalui darah untuk segera
dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja system pencernaan di dalam usus
besar karena gerakan usus menjadi lebih lancer, sehingga fases pun keluar dengan lancar.
6. Pernafasan
Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja
memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat
apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang
dihembuskan pada kaca.
7. Sendi dan otot
Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis
apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup Selma beraktivitas untuk
meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan.
8. Pemulihan penyakit
Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai berfungsi untuk
menggantikan cairan tubuh yang terbuang.
9. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel.
10. Mengeluarkan buangan-buangan sel.
11. Membentuk dalam metabolism sel.
12. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit.
13. Mempermudah eliminasi.
14. Mengangkut zat-zat seperti hormon (hormone, enzim, SDP, SDM)
Komposisi Cairan tubuh

 1.Komposisi Cairan Intrasel

40% dari BB total adalah cairan intraseluler (CIS).


Cairan intraseluler adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang dewasa kira-kira 2/3
dari cairan tubuh adalah cairan intraseluler, sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa (70
kg). Sebaliknya, hanya ½ dari cairan tubuh bayi yang merupakan cairan intraseluler.
Adapun komposisi dari cairan intraseluler yaitu akibat pompa Natrium-kalium dependen ATP,
konsentrasi ion natrium dan kalium intraseluler berlawanan dengan yang ada dalam CES.
Dalam CIS ion kalium berkonsentrasi tinggi dan ion natrium berkonsentrasi rendah. Konsentrasi
protein dalam sel tinggi, yaitu sekitar empat kali konsentrasi dalam plasma.
2. Komposisi Cairan Ekstrasel

 20% dari BB total adalah CES.


 Cairan ekstraseluler adalah cairan diluar sel.
 Ukuran relative dari (CES) dapat menurun seiring dengan bertambahnya usia.
 Pada bayi baru lahir, kira-kira ½ cairan tubuh terkandung di dalam cairan ekstraseluler (CES).
Setelah berusia 1 tahun, volume relative dari (CES) menurun sampai kira-kira 1/3 dari volume
total. Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam rata-rata pria dewasa (70 kg).
Cairan tubuh terdapat dalam 2
kompartemen
1. Ruang intraseluler (cairan dalam sel) : 2/3 cairan tubuh, terdapat pada
masa otot skeletal

2. Ruang ekstraseluler (cairan diluar sel) : 1/3 cairan tubuh


Kompartemen Cairan Ekstraseluler
Dibagi :
- Ruang intravaskuler (cairan dalam pembuluh darah) mengandung plasma
dimana ±3 lt dari rata-rata 6 lt cairan darah terdiri dari plasma ,3 lt sisanya
tediri : eritrosit, leukosit, trombosit
- Ruang interstisiel mengandung cairan yang mengelilingi sel berjumlah ± 8 lt
pada orang dewasa, contah : limpe
- Ruang transeluler : merupakan bagian terkecil dari cairan ekstraseluler,
contoh : cairan cerebrospinal, perikardial,sinovial,intraokuler
Cairan tubuh normalnya berpindah antara kedua kompartemen atau ruang
utama dalam upaya mempertahankan keseimbangan antara kedua ruangan
itu.

Kehilangan cairan tubuh akan mengganggu keseimbangan ini


Elektrolit

 Elektrolit dalam cairan tubuh merupakan kimia aktif (kation mengandung


muatan positif dan anion mengandung muatan negatif)
 Kation utama dalam cairan tubuh : Natrium, Kalium, Magnesium, Kalsium
 Anion utama dalam cairan tubuh : Klorida, Bikarbonat, Fosfat
Cairan Ekstraseluler (Plasma) Kation

Natrium ( Na ) : 142 MEq / l


Kalium ( K ) : 5 MEq / l
Kalsium ( Ca ) : 5 MEq / l
Magnesium ( Mg ) : 2 MEq / l

Total Kation 154 MEq / l


Anion :
Klorida ( Cl ) : 103 MEq / l
Bikarbonat ( HCO3) : 26 MEq / l
Fosfat ( PO4 ) : 2 MEq / l
Sulfat ( SO4 ) : 1 MEq / l
Asam organik : 5 MEq / l
Proteinat : 17 MEq / l

Total Anion : 154 MEq /l


Cairan Intrasel

Kation: Anion :
K : 150 MEq/l PO4 150 MEq/l
Mg : 40 MEq/l SO4
Na : 10 MEq/l CO3 : 10 MEq/l
Proteinat : 40 MEq/l

Total kation : Total anion :


200 MEq/l 200 MEq/l
 Elektrolit diukur pada bagian yang paling mudah didapatkan dari cairan
tubuh ekstraseluler yaitu plasma.
 Ion Natrium jumlahnya melebihi kation lain dalam cairan ekstraseluler.
Merupakan kation penting dalam pengaturan volume cairan tubuh. Retensi
Natrium dihubungkan dengan retensi cairan. Kehilangan Na secara besar-
besaran dihubungkan dengan penurunan volume cairan tubuh.
 Elektrolit utama dalam CIS : Kalium, Fosfat
Tubuh mengeluarkan sejumlah besar energi untuk mempertahankan
konsentrasi Natrium ekstraseluler yang tinggi dan konsentrasi Kalium
intraseluler yang tinggi

Tubuh melakukan ini dengan cara pompa membran sel yang menukar ion-ion
Natrium dan Kalium
Pergerakan cairan yang normal melalui dinding kapiler ke dalam jaringan
tergantung pada :
- Kekuatan tekanan hidrostatik (tekanan yang dihasilkan oleh cairan pada
dinding pembuluh darah) pada kedua ujung pembuluh arteri dan vena

- Tekanan osmotik yang dihasilkan oleh protein plasma


Arah perpindahan cairan tergantung pada perbedaan dari kedua kekuatan yg
berlawanan (tekanan hidrostatik dan Osmotik)

Selain elektrolit CES juga mengangkut subtansi lain seperti enzim dan hormon

CES juga membawa komponen darah seperti sel darah merah dan sel darah
putih keseluruh tubuh
Pengaturan Kompartemen Cairan
Tubuh
Osmosis
Perpindahan cairan menembus membran semi permiabel dari area dengan
konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut tinggi
.

Proses ini berhenti jika konsentrai zat terlarut sama antara kedua sisi membran.
Difusi

 Kecenderungan alami dari suatu subtansi untuk bergerak dari suatu area
dengan konsentrai yang lebih tinggi ke area yang konsentrainya lebih rendah
 Difusi terjadi melalui perpindahan tidak teratur dari ion dan molekul.
 Contoh : difusi adalah pertukaran oksigen dan carbondioksida antara kapiler
dan aveoli paru
Filtrasi
 Tekanan hidrostatik dalam kapiler cenderung untuk menyaring cairan
keluar dari kompartemen vaskuler ke dalam cairan interstisiel
Contoh dari filtrasi :
Pergerakan air dan elektrolit dari jaringan kapiler arteri ke cairan
interstisiel, dalam hal ini tekanan hidrostatik dihasilkan oleh aksi pompa
jantung
Pompa Natrium - Kalium

Diketahui bahwa konsentrasi Natrium lebih besar dalam CES dibandingkan dalam
CIS, karena ini ada kecenderungan Natrium untuk memasuki sel dengan cara
difusi
Kecenderungan ini diimbangi oleh pompa Natrium-Kalium yang terdapat pada
membran sel dan secara aktif memindahkan natrium dari sel ke dalam CES.
Sebaliknya konsentrasi kalium intraseluler yang tinggi dipertahankan dengan
memompa kalium ke dalam sel

Anda mungkin juga menyukai