Tugas kelompok 6: Diva Juliana Afnisa hariani Intan Anggraini
Guru pembimbing: Rahmeni,STr.keb
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : 1. cairan intraseluler dan 2.cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : - cairan intravaskuler (plasma), - cairan interstitial - cairan transeluler. #Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, #cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan #cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna. Cairan ekstraselular mengacu pada semua cairan di luar sel. Cairan jaringan dan plasma adalah dua komponen utama dari cairan ekstraselular. Cairan serebrospinal yang ditemukan di rongga otak dan sumsum tulang belakang juga termasuk dalam cairan ekstraseluler. Komposisi cairan intraseluler dan ekstraseluler berbeda dengan adanya konsentrasi ion natrium yang tinggi dan konsentrasi ion kalium rendah dalam cairan ekstraseluler. Cairan ekstraseluler disekresikan oleh sel-sel di jaringan yang berbeda untuk menjaga lingkungan konstan di lingkungan sel, membantu operasi seluler dari jaringan tertentu. Total volume cairan ekstraseluler adalah sekitar 15 L; cairan jaringan terdiri dari 12 L dan plasma terdiri dari 3 L. Suspensi cairan yang mengelilingi setiap jaringan disebut matriks ekstraseluler. 2. Volume dan Distribusi Cairan Tubuha. A. Volume cairan tubuh Total jumlah volume cairan tubuh (total body water/TBW) kira-kira 60% dari berat badan pria dan 50% dari berat badan wanita. Jumlah volume ini tergantung pada kandungan lemak badan dan usia. Lemak jaringan sangat sedikit menyimpan cairan, dimana lemak pada wanita lebih banyak dari pria sehingga jumlah volume cairan lebih rendah dari pria. Usia juga berpengaruh terhadap TBW dimana makin tua usia makin sedikit kandungan airnya. Air memiliki molekul yang kecil, sangat mudah berdifusi dan bersifat polar (senyawa elektron) sehingga berkohesi satu dengan yang lainnya membentuk benda cair. Fungsi vital air adalah pelarut yang sangat baik karena molekulnya dapat bergabung dengan protein, hidrat arang, gula, dan zat yang terlarang lainnya. Dalam homeostatis jumlah air tubuh selalu diupayakan konstan karena air tubuh yang keluar akan sama dengan jumlah air yang masuk. Distribusi cairanTotal cairan tubuh bervariasi menurut umur, berat badan (BB) dan jenis kelamin. Jumlah cairan tergantung pada jumlah lemak tubuh, lemak tubuh tidak berair, jadi semakin banyak lemak maka semakin kurang cairan. Air adalah komponen tubuh yang paling utama. Air merupakan pelarut bagi semua zat terlarut dalam tubuh baik dalam bentuk suspensi maupun larutan. Air tubuh total (Total Body Water/TBW) yaitu presentase dari berat air dibandingkan dengan berat badan total, bervariasi menurut jenis kelamin, umur, dan kandungan lemak tubuh. Pada orang dewasa 60% dari berat badan adalah air (air dan elektrolit). Cairan tubuh terdapat dalam dua kompartemen cairan : cairan intraseluler (cairan dalam sel) dan ruang ekstraseluler (cairan di luar sel). Kurang lebih dua pertiga (2/3) dari cairan tubuh berada dalam kompartemen cairan intraseluler, dan kebanyakan terdapat pada masa otot skelet. Pada orang dewasa cairan intraseluler ±25 liter dengan ukuran rata-rata atau ±40 % BB. Kompartemen ekstraseluler dibagi menjadi ruang intravaskuler, interstisiel, dan transeluler. Cairan ekstraseluler di dalam tubuh berjumlah sepertiga (1/3) dari TBW (Total Body Water) atau sekitar 20% BB. Ruang intravaskuler (cairan dalam pembuluh darah) mengandung plasma (5%). Kurang lebih 3 liter dari rata-rata 6 liter cairan darah terdiri dari plasma, tiga liter sisanya terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit. Ruang interstisiel mengandung cairan yang mengelilingi sel dan berjumlah sekitar 8 liter pada orang dewasa. Cairan ini terletak di antara sel sebanyak 15%. Limfe merupakan contoh cairan interstisiel. Ruang transeluler merupakan bagian terkecil dari cairan ekstraseluler yang mengandung ±1 liter cairan setiap waktu (1% sampai 2% BB). Contoh dari cairan transeluler adalah cairan serebrospinal, pericardial, sinovial, intraocular, dan pleural, keringat serta sekresi pencernaan. Cairan ekstraseluler (CES) mengelilingi dan dapat masuk ke dalam sel, membawa bahan-bahan yang diperlukan untuk metabolisme dan pertumbuhan sel dari saluran pencernaan dan paru-paru, kemudian mengangkat sampah bekas metabolisme ke paru-paru, hepar, ginjal untuk dibuang. Sebagai contoh plasma membawa oksigen dalam hemoglobin sel darah merah dari paru dan membawa glukosa dari gastrointestinal ke kapiler. Oksigen dan glukosa berpindah melintasi membran kapiler ke ruang interstisiel kemudian melintasi membran sel ke dalam sel. Plasma juga akan membawa produk sampah seperti karbondioksida dari sel ke paru dan sampah metabolik ke ginjal Cairan intestisiel merupakan bagian terbesar dari cairan ekstraseluler dan berhubungan erat dengan plasma. Cairan ini dipisahkan dengan plasma oleh selaput kapiler, yang dapat dilalui oleh semua bahan kecuali sel-sel dan molekul protein yang besar. Kurang lebih 93 % dari plasm adalah air, terlarut di dalamnya sel-sel darah merah, darah putih dan trombosit Fungsi cairan
1) Sarana untuk mengangkut zat-zat
makanan ke sel-sel2) Mengeluarkan buangan-buangan sel3) Mmbentu dalam metabolisme sel4) Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit5) Membantu memelihara suhu tubuh6) Membantu pencernaan7) Mempemudah eliminasia. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, sel darah putih, sel darah merah) 4.keseimbangan cairan keseimbangan cairan ditentukan oleh intake atau masukan cairan dan pengeluaran cairan. Pemasukan cairan berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan cairan setiap hari antara 1.800- 2.500ml/hari. Sekitar 1.200 ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari makanan. Sedangkan pengeluaran cairan melalui ginjal dalam bentuk urin 1.200-1.500 ml/hari, feses 100 ml, paru-paru 300-500 ml dan kulit 600-800 ml.Prinsip dasar keseimbangan cairan: a. Air bergerak melintasi membran sel karena osmolaritas cairan interseluler dan ekstraseluler tetapi hampir sama satu sama lain kecuali beberapa menit setelah perubahan salah satu kompartemen. b. Membran sel hampir sangat impermeabel terhadap banyak zat terlarut karena jumlah osmol dalam cairan ekstraseluler atau intraseluler tetapi konstan, kecuali jika zat terlarut ditambahkan atau dikurangi dari kompartemen ekstraseluler. Dengan kondisi ini kita dapat menganalisis efek berbagai kondisi cairan abnormal terhadap volume dan osmolaritas cairan ekstraseluler dan osmolaritas cairan intraseluler. 5. Komposisi Cairan Tubuh Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut) a. Air Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir 60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat badannya. b. Solut (terlarut) Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut) elektrolit dan non-elektrolit. c. Elektrolit : Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan negatif dan diukur dengan kapasitasnya untuk saling berikatan satu sama lain(miliekuivalen/liter). Jumlah kation dan anion, yang diukur dalam miliekuivalen, dalam larutan selalu sama. mol/L) atau dengan berat molekul dalam garam (milimol/liter, mEq/L) - Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na˖), sedangkan Kation intraselular utama adalah kalium (K˖). Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa natrium ke luar dan kalium ke dalam -Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraselular utama adalah klorida (Clˉ), sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat (PO4ɜ).Karena kandungan elektrolit dari palsma dan cairan interstisial secara esensial sama d.Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan dan diukur berdasarkan berat (miligram per 100 ml-mg/dl). Non-elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin.
6. Faktor yang memengaruhi kebutuhan cairan dan
elektrolita. a.usia Asupan cairan individu bervariasi berdasarkan usia. Dalam hal ini, usiaberpengaruh terhadap proporsi tubuh, luas permukaan tubuh, kebutuhan metabolik, serta berat badan. Bayi dan anak di masa pertunbuhan memiliki proporsi cairan tubuh yang lebih besar dibandingkan orang dewasa.Karenanya, jumlah cairan yang diperlukan dan jumlah cairan yang hilang juga lebih besar dibandingkan orang dewasa. b.Aktivitas Aktivitas hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan cairan dan elektrolit. Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan penigkatan haluaran cairan melalui keringat. Dengan demikian, jumlah cairan yang dibutuhkan juga meningkat. Selain itu,kehilangan cairan yang tidak disadari (insensible water loss) juga mengalami peningkatan laju pernapasan dan aktivasi kelenjar keringat. c. Iklim Normalnya, individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya tidak terlalu panas tidak akan mengalami pengeluaran cairan yang ekstrem melalui kulit dan pernapasan. Dalam situasi ini, cairan yang keluar umumnya tidak disadari d.Diet Diet seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan elektrolit. Jika asupan maknan tidak seimbang, tubuh berusaha memcah simpanan protein dengan terlebih dahulu memecah simpanan lemak dan glikogen. Kondisi ini menyebabkan penurunan kadar albumin. d. Stress Kondisi stress berpengaruh pada kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh. Saat stress, tubuh mengalami peningkatan metabolisme seluler, peningkatan konsentrasi glukosa darah, dan glikolisis otot. e. Penyakit Trauma pada jaringan dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit dasar sel atau jaringan yang rusak (mis. luka robek, atau luka bakar). Pasien yang menderita diare juga dapat mengalami f.tindakan medis g.pengobatan h.pembedahan 7.pergerakan cairan tubuh Cairan di dalam tubuh tidak statis,tetapi mengalami pergerakan a.Difusi b.Osmosis 3.Transpor aktif 4.Filtrasi 8.pengaturan cairan 9.mekanisme homeostasis yang mengatur cairan dan elektrolit tubuh 10.output cairan dan elektrolit Terima kasih