KELOMPOK 12
• FIKI MAULANA BASTIAN
• MUHAMAD RIDWAN
• MUHAMMAD YUSRIL AMIN PATWA
Konsep Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
Pengertian Cairan
Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri air (pelarut) dan zat tertentu
(zat terlarut).
Pengertian Elektrolit
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel – partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan
dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat.
FUNGSI ELEKTROLIT
Membantu dalam perpindahan cairan antara ruangan dalam sel dan di luar
sel terutama dengan adanya natrium. Apabila jumlah natrium dalam CES
meningkat maka sejumlah cairan akan berpindah menuju CES untuk
keseimbangan cairan.
Mengatur keseimbangan asam basa dan menentukan pH darah dengan
adanya sistem buffer.
Artinya:
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Bayi baru lahir Pria 20-40 tahun Wanita 20-40 tahun Lanjut Usia
Column1
DINAMIKA CAIRAN DALAM TUBUH
Cairan tubuh merupakan sarana untuk transpor zat makanan maupun
sisa sisa metabolisme, membawa nutrisi (komponen makanan) mulai
dari proses absorbsi dan mendistribusikannya sampai ketingkat
intraseluler.
Cairan tubuh merupakan obyek homeostasis.
Dalam cairan tubuh diatur keseimbangan bermacam macam elektrolit.
Misalnya, natrium, kalium, magnesium dan hidrogen peroksida.
Mengatur keseimbangan asam dan basa
Cairan tubuh diatur agar suhunya selalu konsisten yaitu 37oC dengan
cara mekanisme produksi panas oleh otot dan hati.
1. Distribusi cairan tubuh.
Distribusi cairan tubuh dapat dibedakan menjadi dua bagian.
Cairan Intrasel (CIS) cairan yang berada dalam sel merupakan
jumlah cairan terbanyak, kurang lebih 70% dari jumlah total air
dalam tubuh. Volume cairan ini tidak dapt diukur, akan tetapi dapat
dihitung dengan mengurangi volume CES dari volume air tubuh total.
Cairan Ekstrasel (CES) cairan yang berada di luar sel jumlahnya
kurang lebih 30% dari cairan seluruh tubuh. Volume CES sukar
diukur karena batas-batas ruang petak ini sukar ditetapkan dan sedikit
zat-zat yang membaur secara cepat dalam semua bagian ruang petak.
Cairan Interstisial (ISF) cairan yang berada diantara sel jaringan.
Volume cairan ini tidak dapat diukur langsung karena sukar untuk
mendapatkan sampel cairan tersebut.
Cairan Intravaskular (Plasma/IVF) cairan yang berada
dalam pembuluh darah. Cairan ini berisi darah yang
membawa oksigen masuk kedalam jaringan dan CO2
keluar jaringan.
Cairan Limfe cairan yang berada di dalam pembuluh
limfe. Cairan ini beredar diseluruh tubuh yang berfungsi
mengangkut partikel protein masuk kedalam pembuluh
darah.
Cairan Transeluler cairan yang berada di tempat khusus
misalnya cairan otak, cairan sendi, cairan dalamn bola
mata, rongga pleura dan peritoneum.
2. Komposisi Cairan tubuh
Zat yang terlarut dalam cairan tubuh terdiri atas elektrolit dan
nonelektrolit. Zat nonelektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai
dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, sedangkan elektrolit adalah
substansi berupa ion-ion yang mampu menghantar listrik. Aliran listrik
ion-ion bermuatan positif disebut kation dan yang bermuatan negatif
disebut anion.
Natrium (Na), merupakan elektrolit utama cairan ekstrasel dalam keadaan normal
konsentrasinya dipertahankan antara 135-145 mEq/L. Natrium berfungsi dalam
mengatur volume cairan dalam tubuh dan berpartipasi dalam membentuk dan
transmisi impuls saraf.
Kalium (K), merupakan elektrolit utama cairan intrasel. Kalium banyak dijumpai
dalam sayuran seperti brokoli, kentang dan buah buahan seperti pisang, persik, kiwi
dsb. Fungsi kalium adalah sebagai regulator utama bagi aktivitas enzim seluler,
berperan penting dalam proses transpisi impuls listrik terutama dalam saraf.
Calsium (Ca), merupakan elektrolit terbanyak di dalam tubuh. Setiap hari rata rata
orang dewasa membutuhkan calsium sekitar 1gram. Pada anak anak, wanita dalan
keadaan hamil, menyusui dan menapause kebutuhan ini lebih tinggi. Fungsi Calsium
sebagai peran penting dalam transmisi impuls saraf dan pembentukan darah, sebagai
katalis dalam kontraksi otot, kekuatan krontaksi terutama otot jantung secara langsung
berhubungan dengan konsentrasi ion calsium dalam plasma dan berperan penting
untuk menguatkan tulang dan gigi.
Magnesium (Mg), terbanyak dijumpai di intrasel dan terdapat pada
sel jantung, tulang saraf dan jaringan otot dan merupakan kation
terpenting kedua setelah kalium. Fungsi magnesium penting untuk
metabolism karbohidrat dan protein, dalam mempertahankan kalium
intrasel dan membantu dalam mempertahankan aktivitas listrik dalam
sel saraf dan otot.
Chlorida (Cl), merupakan anion utama di ekstrasel dan banyak
terdapat di dalam darah cairan interstisial, cairan limfe dan jumlah
yang sedikit di cairan intrasel. Fungsi Chloride memegang peranan
dalam keseimbangan asam basa dan sebagai bahan pembentuk asam
lambung (HCL).
Bikarbonat (HCO3), merupakan buffer basa utama di dalam tubuh.
Fungsi bikarbonat mempunyai peranan yang sangat penting dalam
keseimbangan asam basa.
Phosphat (PO4), ion phosphat merupakan anion
terbanyak di intrasel. Fungsi phosphat membantu
mempertahankan keseimbangan asam basa dan penting
dalam pembelahan sel dan transmisi trait heriditer.
VOLUME CAIRAN EKSTRASEL
Cairan ekstrasel berfungsi sebagai penghubung antara sel dan lingkungan
eksternal.
Terdapat dua faktor yang diatur untuk mempertahankan keseimbangan cairan
ditubuh yaitu volume CES dan osmolaritas CES. Meskipun kedua regulasi
kedua faktor ini berkaitan erat, keduanya bergantung pada jumlah relatif NaCl
dan H2O di tubuh, namun penyebab mengapa keduanya dikontrol secara
ketat sangatlah berbeda :
Volume CES harus diatur secara ketat untuk membantu mempertahankan
tekanan darah.
Osmolaritas
CES harus diatur secara ketat untuk mencegah
membengkaknya atau memicunya sel.
KONTROL VOLUME CES