Anda di halaman 1dari 28

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

KELOMPOK 12
• FIKI MAULANA BASTIAN
• MUHAMAD RIDWAN
• MUHAMMAD YUSRIL AMIN PATWA
Konsep Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
 Pengertian Cairan
Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri air (pelarut) dan zat tertentu
(zat terlarut).
 Pengertian Elektrolit
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel – partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan
dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat.
FUNGSI ELEKTROLIT
 Membantu dalam perpindahan cairan antara ruangan dalam sel dan di luar
sel terutama dengan adanya natrium. Apabila jumlah natrium dalam CES
meningkat maka sejumlah cairan akan berpindah menuju CES untuk
keseimbangan cairan.
 Mengatur keseimbangan asam basa dan menentukan pH darah dengan
adanya sistem buffer.
Artinya:

Konsep keseimbangan, sangat penting dalam mempertahankan Homeostasis.


Darah berperan dalam homeostasis melalui berbagai cara, cara pertama
komposisi cairan interstisium, lingkungan internal sejati yang melindungi dan
secara langsung bertukar bahan dengan sel, bergantung pada komposisi
plasma darah.
Komponen – komponen spesifik darah
melakukan berbagai aktivitas homeostastik
 Darah membantu mempertahankan pH tubuh yang sesuai di lingkungan
internal dengan menyangga perubahan dalam jumlah asam basa tubuh.
 Darah membantu mempertahankan suhu tubuh dengan menyerap panas
yang diproduksi oleh jaringan penghasil panas.
 Elektrolitdalam plasma penting untuk eksitabilitas membran yang
berperan besar dalam fungsi saraf dan otot
 Elektrolitdalam plasma penting untuk distribusi osmotik cairan antara
kompartemen ekstrasel dan intrasel. Protein plasama berperan penting
dalam distribusi cairan ekstrasel antara plasma dan cairan intrasel.
Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
Dalam tubuh yang sehat terdapat 60% dari berat badan terdiri atas air yang terdapat
dua komponen, yaitu:
CAIRAN INTRASEL (CIS) CAIRAN EKSTRASEL (CES)
adalah cairan yang ditemukan diluar
merupakan cairan dengan banyak sel, dengan kata lain cairan
properti untuk memastikan proses ekstraseluler adalah cairan tubuh
seluler yang terjadi baik tanpa dimana sel-sel dan jaringan akan
kerumitan. Cairan intrasel terbatas difasilitasi. Ekstraseluler dibagi
hanya pada bagian dalam sel dan menjadi dua, yaitu interstisial
membran sel adalah batas sitosol. (diantara sel) dan intravaskular
Membran organel memisahkan (dalam pembuluh darah). Dari
sejumlah cairan didalam tubuh 2/3
sitosol dari matriks organel.
cairan berada dalam intraseluler dan
1/3 berada dalam ekstraseluler.
Mekanisme Lain Dalam Pengaturan
Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
 Keseimbangan Donnan, merupakan keseimbangan antara cairan intrasel
dengan cairan ekstrasel yang timbul akibat adanya peran dari sel membran.
Protein yang merupakan suatu molekul besar bermuatan negatif, bukan
hanya ukuran molekulnya yang besar namun merupakan suatu partikel aktif
yang berperan mempertahankan tekanan osmotik.
 Osmolalitas Dan Osmolaritas, osmolalitas digunakan untuk menampilkan
konsentrasi larutan osmotik berdasarkan jumlah partikel, sehubungan
dengan berat pelarut. Lebih khusus, adalah jumlah osmol disetiap kilogram
pelarut. Sedangkan osmolaritas merupakan metode yang digunakan untuk
menggambarkan konsentrasi larutan osmotik. Hal ini didefinisikan sebagai
jumlah osmol zat telarut dalam satu liter larutan.
 Tekanan Koloid Osmotik, merupakan tekanan yang
dihasilkan oleh molekul koloid yang tidak dapat
berdisfusi, misalnya protein yang bersifat menarik air
kedalam kapiler dan melawan tekanan filtrasi.
Proporsi Cairan Tubuh

Angka Proporsi Cairan Tubuh


80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Bayi baru lahir Pria 20-40 tahun Wanita 20-40 tahun Lanjut Usia

Column1
DINAMIKA CAIRAN DALAM TUBUH
Cairan tubuh merupakan sarana untuk transpor zat makanan maupun
sisa sisa metabolisme, membawa nutrisi (komponen makanan) mulai
dari proses absorbsi dan mendistribusikannya sampai ketingkat
intraseluler.
 Cairan tubuh merupakan obyek homeostasis.
 Dalam cairan tubuh diatur keseimbangan bermacam macam elektrolit.
Misalnya, natrium, kalium, magnesium dan hidrogen peroksida.
 Mengatur keseimbangan asam dan basa
 Cairan tubuh diatur agar suhunya selalu konsisten yaitu 37oC dengan
cara mekanisme produksi panas oleh otot dan hati.
1. Distribusi cairan tubuh.
Distribusi cairan tubuh dapat dibedakan menjadi dua bagian.
 Cairan Intrasel (CIS) cairan yang berada dalam sel merupakan
jumlah cairan terbanyak, kurang lebih 70% dari jumlah total air
dalam tubuh. Volume cairan ini tidak dapt diukur, akan tetapi dapat
dihitung dengan mengurangi volume CES dari volume air tubuh total.
 Cairan Ekstrasel (CES) cairan yang berada di luar sel jumlahnya
kurang lebih 30% dari cairan seluruh tubuh. Volume CES sukar
diukur karena batas-batas ruang petak ini sukar ditetapkan dan sedikit
zat-zat yang membaur secara cepat dalam semua bagian ruang petak.
 Cairan Interstisial (ISF) cairan yang berada diantara sel jaringan.
Volume cairan ini tidak dapat diukur langsung karena sukar untuk
mendapatkan sampel cairan tersebut.
 Cairan Intravaskular (Plasma/IVF) cairan yang berada
dalam pembuluh darah. Cairan ini berisi darah yang
membawa oksigen masuk kedalam jaringan dan CO2
keluar jaringan.
 Cairan Limfe cairan yang berada di dalam pembuluh
limfe. Cairan ini beredar diseluruh tubuh yang berfungsi
mengangkut partikel protein masuk kedalam pembuluh
darah.
 Cairan Transeluler cairan yang berada di tempat khusus
misalnya cairan otak, cairan sendi, cairan dalamn bola
mata, rongga pleura dan peritoneum.
2. Komposisi Cairan tubuh
Zat yang terlarut dalam cairan tubuh terdiri atas elektrolit dan
nonelektrolit. Zat nonelektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai
dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, sedangkan elektrolit adalah
substansi berupa ion-ion yang mampu menghantar listrik. Aliran listrik
ion-ion bermuatan positif disebut kation dan yang bermuatan negatif
disebut anion.
Natrium (Na), merupakan elektrolit utama cairan ekstrasel dalam keadaan normal
konsentrasinya dipertahankan antara 135-145 mEq/L. Natrium berfungsi dalam
mengatur volume cairan dalam tubuh dan berpartipasi dalam membentuk dan
transmisi impuls saraf.
Kalium (K), merupakan elektrolit utama cairan intrasel. Kalium banyak dijumpai
dalam sayuran seperti brokoli, kentang dan buah buahan seperti pisang, persik, kiwi
dsb. Fungsi kalium adalah sebagai regulator utama bagi aktivitas enzim seluler,
berperan penting dalam proses transpisi impuls listrik terutama dalam saraf.
Calsium (Ca), merupakan elektrolit terbanyak di dalam tubuh. Setiap hari rata rata
orang dewasa membutuhkan calsium sekitar 1gram. Pada anak anak, wanita dalan
keadaan hamil, menyusui dan menapause kebutuhan ini lebih tinggi. Fungsi Calsium
sebagai peran penting dalam transmisi impuls saraf dan pembentukan darah, sebagai
katalis dalam kontraksi otot, kekuatan krontaksi terutama otot jantung secara langsung
berhubungan dengan konsentrasi ion calsium dalam plasma dan berperan penting
untuk menguatkan tulang dan gigi.
 Magnesium (Mg), terbanyak dijumpai di intrasel dan terdapat pada
sel jantung, tulang saraf dan jaringan otot dan merupakan kation
terpenting kedua setelah kalium. Fungsi magnesium penting untuk
metabolism karbohidrat dan protein, dalam mempertahankan kalium
intrasel dan membantu dalam mempertahankan aktivitas listrik dalam
sel saraf dan otot.
 Chlorida (Cl), merupakan anion utama di ekstrasel dan banyak
terdapat di dalam darah cairan interstisial, cairan limfe dan jumlah
yang sedikit di cairan intrasel. Fungsi Chloride memegang peranan
dalam keseimbangan asam basa dan sebagai bahan pembentuk asam
lambung (HCL).
 Bikarbonat (HCO3), merupakan buffer basa utama di dalam tubuh.
Fungsi bikarbonat mempunyai peranan yang sangat penting dalam
keseimbangan asam basa.
 Phosphat (PO4), ion phosphat merupakan anion
terbanyak di intrasel. Fungsi phosphat membantu
mempertahankan keseimbangan asam basa dan penting
dalam pembelahan sel dan transmisi trait heriditer.
VOLUME CAIRAN EKSTRASEL
Cairan ekstrasel berfungsi sebagai penghubung antara sel dan lingkungan
eksternal.
Terdapat dua faktor yang diatur untuk mempertahankan keseimbangan cairan
ditubuh yaitu volume CES dan osmolaritas CES. Meskipun kedua regulasi
kedua faktor ini berkaitan erat, keduanya bergantung pada jumlah relatif NaCl
dan H2O di tubuh, namun penyebab mengapa keduanya dikontrol secara
ketat sangatlah berbeda :
 Volume CES harus diatur secara ketat untuk membantu mempertahankan
tekanan darah.
 Osmolaritas
CES harus diatur secara ketat untuk mencegah
membengkaknya atau memicunya sel.
KONTROL VOLUME CES

Tindakan kontrol jangka pendek untuk mempertahankan tekanan darah


sebagai berikut.
 Refleks baroreseptor mengubah curah jantung dan resistensi perifer
total untuk menyesuaikan tekanan darah dalam arah yang benar
melalui efek sistem saraf otonom pada jantung dan pembuluh darah.
 Perpindahan cairan berlangsung secara temporer dan otomatis
antara plasma dan cairan interstisium akibat perubahan
keseimbangan tekanan hidrostastik dan osmotiknyang bekerja
melintasi dinding kapiler yang timbul ketika volume plasma
menyimpang dari normal.
SISTEM CAIRAN TUBUH KHUSUS
1. Cairan Serobrospinalis, mengisi seluruh ruangan yang
melingkungi otak dan medula spinalis, mempunyai volume kira kira
1650 ml dan kira kira 150 ml dari volume ini terisi oleh cairan
serebrospinalis yang ditemukan di dalam ventrikel otak dan di dalam
sisterna sekitar oraserata dalam ruang subarakhnoid sekitar otak dan
medula spinalis.
2. Cairan Intraokular, berada dalam mata untuk menimbulkan
tekanan yang cukup di dalam bola mata. Cairan ini dibagi menjadi
dua yaitu:
 Humor aqueous cairan yang bergerak bebad di depan dan
disamping lensa.
 Humor vitreus cairan yang terletak diantara lensa dan retina.
KESEIMBANGAN ASAM BASA

Istilah keseimbangan asam basa merujuk pada regulasi tepat


konsentrasi ion hidrogen (H+) bebas yaitu tidak terikat cairan tubuh.
 Asam adalah kelompok khusus bahan yang mengandung hidrogen
yang terdisosiasi atau terurai/terpisah ketika berada dalam larutan
yang membebaskan H+ dan anion (ion bermuatan negatif).
 Basaadalah suatu bahan yang dapat berikatan dengan H+ bebas dan
menyingkirkannya dari larutan. Basa kuat dapat mengikat H+ lebih
mudah daripada basa lemah.
 Keseimbangan asam basa terkait dengan pengaturan –
pengaturan konsentrasi ion H bebas dalam cairan tubuh.
pH rata rata darah adalah 7,4 pH darah arteri 7,45 dan darh
vena 7,35. Jika pH darah < 7,35 dikatakan asidosis, dan
jika pH darah > 7,45 dikatakan alkalosis.
KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA
 AsidosisRespiratori, disebabkan oleh retensi abnormal
CO2 akibat Hipoventilasi.
 Alkalosis Respiratori, disebabkan oleh kehilangan CO2
dari tubuh yang berlebihan akibat hiperventilasi.
 AsidosisMetabolik, asidosis yang bukan disebabkan oleh
gangguan ventilasi paru.
 Alkalosis Metabolik, terjadi penurunan kadar ion H+
dalam plasma karena defisiensi asam non – karbonat.
DARAH
 Darah adalah cairan yang berada di dalam pembuluh darah.
Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan sel
– sel di seluruh tubuh. Pada orang dewasa dan anak-anak sel darah
merah, sel darah putih dan sel pembeku darah dibentuk dalam
susunan tulang. Fungsi darah, yaitu:
 Sebagai transportasi O2, karbohidrat dan metabolit
Mengatur keseimbangan asam basa
Mengatur suhu tubuh dengan cara konduksi (hantaran) yaitu
membawa panas tubuh dari pusat produksi panas (hepar dan
otot) untuk didistribusikan ke seluruh tubuh.
JENIS JENIS DARAH
 Sel Darah Merah (Eritrosit)
Eritrosit adalah sel datar berbentuk piringan yang mencekung dibagian
tengah kedua sisi. Seperti donat dengan bagian tengah menggepeng
bukan lubang.
 Leukosit (Sel Darah Putih)
Adalah Satuan mobile pada sistem pertahanan imun tubuh. Imunitas
adalah kemampuan tubuh menahan atau menyingkirkan benda asing
mengatur kecepatan produksi berbagai macam leukosit. Leukosit
mempunyai bermacam macam inti sel dan banyaknya antara 6000-
9000/mm3 dalam tubuh.
 Trombositadalah kepingan darah yang terlepas dari megakariosit.
satu megakariosit biasanya memproduksi sekitar 1000 trombosit.
Megakariosit berasal dari sel punca tak berdiferensiasi yang sama
dengan yang menghasilkan turunan eritrosit dan leukosit.
FUNGSI DARAH ERITROSIT DAN LEUKOSIT
ERITROSIT LEUKOSIT
 Fungsiutamanya
mengangkut O2 dalam darah  Neutrofil

 Fungsi transpor SDM (Sel  Eosinofil


Darah Merah) adalah  Basofil
kelenturan membrannya. Ciri  Monosit
anatomik terpenting yang
 Limfosit
memungkinkan SDM
mengangkut O2 adalah adanya
Hemoglobin di dalamnya.
 Neutrofiladalah spesialis fagositik yang memiliki mobilitas tinggi serta mampu
menelan dan menghancurkan bahan yang tidak di inginkan.
 Eosinofilmengeluarkan bahan bahan kimia yang menghancurkan cacing parasitik
dan berperan dalam reaksi alergik
 Basofil mengeluarkan histamin dan heparin serta juga berperan dalam reaksi
alergik
 Monosit berubah menjadi markofag yaitu spesialis fagositik besar yang berada di
jaringan
 Limfosit teridiri dari dua tipe :
 Limfosit B (sel B) berubah menjadi sel plasma yang mengeluarkan antibodi yang
secara tidak langsung menyebabkan destruksi benda asing (imunitas yang
diperantarai oleh antibodi, imunitas humoral)
 Limfosit T (sel T)secara langsung menghancurkan sel yang terinfeksi virus dan
sel mutan dengan mengeluarkan bahan – bahan kimia yang melubangi sel korban
(imunitas yang diperantarai oleh sel imunitas selular)
KESIMPULAN
 Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
Secara rerata cairan di dalam tubuh membentuk 60% dari berat tubuh total.
2/3 dari H2O tubuh terdapat di cairan intrasel (CIS), sisa sepertiganya
terdapat di cairan ekstrasel (CES) yang terdistribusi antara plasma (20%
CES) dan interstisium (80% CES).
 Keseimbangan Asam Basa
Keseimbangan asam basa mengacu kepada regulasi konsentrasi H+ ([H+]) di
cairan tubuh. pH normal plasma adalah 7,4 sedikit basa dibandingkan
dengan H2O netral yang pH nya 7,0. pH yang lebih rendah daripada normal
([H+] lebih tinggi daripada normal) menunjukan keadaan asidosis. pH yang
lebih tinggi daripada norma ([H+] lebih rendah daripada normal)
menunjukan keadaan alkalosis.

Anda mungkin juga menyukai