Anda di halaman 1dari 6

CAIRAN TUBUH

A. KESEIMBANGAN CAIRAN
Di dalam tubuh sehat 60% dari berat badan terdiri dari air. Air terdapat dalam dua komponen
(cairan intraselular dan cairan ekstraselular). Ekstraselular dibagi menjadi dua yaitu
interstisial dan intravaskular.
Dari sejumlah cairan dalam tubuh 2/3 berada dalam intraselular, 1/3 ekstraselular
(interstisial 65%, intravaskuler 35%).

Cairan tubuh merupakan objek homeostatis :


1. Dalam cairan tubuh diatur keseimbangan bermacam – macam elektrolit, misalnya
natrium, kalium, kalsium, magnesium, hidrogen peroksida.
2. Mengatur keseimbagan asam dan basa, kekuatan senyawa bersifat asam berada dalam
keadaan seimbang dan dibantu oleh zat yang berfungsi sebagai dapar (bufer) cairan
tubuh.
3. Cairan tubuh diatur agar selalu konstan suhunya 37⁰ Celcius dengan mekanisme
produksi panas diatur oleh hati dan otot. Mekanisme pelepasan panas tubuh oleh kuli
dan hipotalamus sebagai pusat pengendalinya.

Cairan tubuh dapat dibedakan menjadi dua bagian :


1. Cairan intrasel : cairan yang berada dalam sel merupakan jumlah cairan terbanyak, kira –
kira 70% dari jumlah total air dalam tubuh. Volume airan intrasel tidak dapat diukur akan
tetapi dapat dihitung dengan mengurangi volume CES dari volume air tubuh total (ATT).
ATT dapat diukur dengan prinsip pengenceran yang sama dengan yang digunakan untuk
mengukur ruang – ruang tubuh lainnya.
2. Cairan ekstrasel : cairan yang berada di luar sel kira – kira 30% dari cairan seluruh tubuh.
Volume CES sukar diukur karena batas – baras ruang petak ini sukar ditetapkan dan
sedikit zat – zat yang membaur secara cepat dalam semua bagian ruang petak ini sambil
tetap berada dalam ruang ekstrasel.
a. Cairan interstisial : cairan yang berada di antara sel jaringan.
b. Cairan intravaskuler (plasma) : cairan yang berada dalam pembuluh darah, yang
berisi darah pembawa oksigen masuk ke dalam jaringan dan karbon dioksida keluar
dari jaringan.
c. Cairan limfe : cairan yang berada di dalam pembuluh limfe, beredar di seluruh tubuh
mengangkut partikel protein, selanjutnya masuk ke dalam pembuluh darah.
d. Cairan transeluler : cairan yang berada di tempat – tempat khusus, misalnya cairan
otak, cairan sendi, cairan dalam bola mata, rongga pleura, dan peritonium.

Prinsip dasar keseimbangan cairan :

1. Air bergerak cepat melintasi memberan sel karena osmolaritas cairan interselular dan
ekstraselular tetap hampir sama satu sama lain kecuali beberapa menit setelah
perubahan salah satu kompartemen.
2. Membran jumlah osmol dalam cairan ekstraselular atau intraselular

Komposisi Cairan dan Elektrolit


Zat non-elektrolit adalah zat yang terlarut tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan
listrik meliputi air, dekstrosa, ureum, dan kreatinin.
Zat elektrolit adalah zat yang terurai dan dapat menghantarkan aliran listrik melalui ion – ion.
Ion bermuatan positif disebut dengan kation (meliputi kalium, natrium, kalsium, magnesium)
dan yang bermuatan negatif disebut anion (meliputi klorida, karbonat, sulfatm fosfat,
protein, dan asam organik).

Kation utama pada pada cairan ekstraseluler (CES) adalah natirum (Na), dan anion utama
adalah klorida (Cl) dan bikarbobat (HCO3). Pada CIS, kalium (K) adalah kation utama dan
fosfat (HPO4) adalah anion utama konsentrasi elektrolit ini rendah pada CES.

Sebagai partikel terbanyak dalam CES, Natrium berperan dalam mengendalikan volume
cairan tubuh total, sedangkan kalium berperan dalam pengendalian volume sel. Perbedaan
muatan listrik di dalam dan di luar memberan sel penting untuk menghasilkan kerja saraf dan
oto dan perbedaan konsentrasi kalium dan natrium di dalam atau di luar membran sel
penting untuk mempertahankan perbedaan muatan listrik itu.

Satuan Pengukuran Zat Terlarut


Konsentrasi zat terlarut tertentu dapat dinyatakan dalam miligram/desiliter (mg/dl atau mg
%), milimol.liter (mM/l), miliekuivalen/liter (mEq/l), miliosmol/kilogram atau liter
(mOsmol/kg atau mOsmol/l).

Berat molekul sebuah zat adalah jumlah dari berat attom dari semua unsur yang terdapat
dalam larutan itu. Satu mole (mol) adalah berat molekul (berat atom) dari sebuah zat yang
dinyatakan dalam gram. Satu milimol adalah 1/1000 mol, milimol dapat dipakai untuk semua
zat baik organik maupun anorganik.

Berat ekivalen berbeda dengan berat molekul karena harus memperhitungkan valensi
(kekuatan senyawa kimiawi) dari elektrolit. Keuntungan menyatakan konsentrasi ion dalam
mEq/L adalah jumlah total dari kation, karena harus mencapai muatan listrik yang netral.
Satu miliosmol sama dengan 1/1000 osmol, merupakan ukuran dari jumlah partikel yang ada
dalam sebuah larutan tanpa memperhatikan valensi, muatan listrik, dan massa osmolitas.

Perpindahan Cairan Tubuh dan Elektrolit


1. Oksigen, zat gizi, cairan elektrolit, diangkut dari paru-paru dan saluran cerna tempat ia
akan menjadi bagian dari cairan dalam pembuluh darah dan dibawa ke bagian tubuh
melalui sistem sirkulasi.
2. Cairan dalam pembuluh darah dan zat – zat yang terlarut di dalamnya secara cepat saling
bertukaran dengan CIS melalui membran kapiler yang semipermiabel.
3. CIS dan zat – zat yang ada di dalamnya saling bertukaran dengan CES melalui membran
sel yang permabel selektif.
B. KESEIMBANGAN ELEKTROLIT.
Fungsi elektrolit :
1. Membantu dalam perpindahan cairan antara ruangan dalam sel dan di luar sel terutama
dengan adanya natrium
2. Mengatur keseimbangan asam basa dan menentukan pH darah dengan adanya sistem
bufer.
3. Dengan perbedaan komposisi elektrolit di CES dan CIS makan akan terjadi perpindahan
yang menghasilkan impuls – impuls saraf dan mengakibatkan terjadinya kontraksi otot.
Fungsi transmisi impuls dari elektrolit :
a. Kalsium, untuk depolarisasi (netralisasi dalam keadaan polar)
b. Natrium, untuk proses osmosis.
c. Kalsium, berperan pada sel saraf
d. Magnesium, proses keseimbangan asam dan basa
e. Karbonat, untuk keseimbangan asam dan basa
f. Fosfat, membantu enzin dalam metabolisme karbohidrat
g. Protein, membantu proses osmosis sebagai bufer keseimbangan asam dan basa dan
membentuk hemoglobin.

Elektrolit berperan dalam mempertahankan keseimbangan cairan, regulasi asam basa,


emfasilitasi reaksi enzim dan transmisi reaksi neuromuskular.

1. Keseimbangan natrium merupakan kation paling banyak yang berperan dalam


keseimbangan air, hantaran impuls saraf, dan kontraksi otot.
2. Keseimbangan kalium, pada cairan intrasel, terdapat ion kalium 98%, hanya 2% yang
berada pada cairan ekstrasel.
3. Keseimbangan kalsium, merupakan ion yang paling banyak dalam tubuh, berkaitan
dengan fosfor membentuk mineral untuk pembentukan tulang dan gigi.
4. Magnesium, ditemukan pada cairan intrasel dan tulang, berperan dalam metabolisme
sel, sintesis DNA, regulasi neuronmuskular, dan fungsi jantung.
5. Fosfor, merupakan anion utama cairan intrasel, cairan ekstrasel, tulan, otot, oto rangka,
dan jaringan saraf. Beperan dalam bebagai fungsi kimia, terutama fungsi oto, sel darah
merah, metabolisme protein, lemak dan karbohidrat, pembentukan tulang dan gigi,
regulasi asam, dan regulasi kadar kalsium.
6. Klorida, anion itama pada cairan ekstrasel. Bersama natrium berperan dalam mengatur
osmolaritas serum dan volume darah, regulasi asam basa, berperan dalam bufer
pertukaran oksigen, dan karbon dioksida dalam sel darah merah.
7. Bikarbonat, berada di cairan intrasel maupun ekstrasel dengan fungsi utama regulasi
keseimbangan asam basa.

Osmosis
Tekanan osmotik adalah daya dorong air yang dihasilkan oleh partikel – partikel zat terlarut di
dalamnya. Gerakan molekul pelarut melalui membran ke arah zat pelarut yang lebih kental
tidak merembes melalui membran. Kecendrugan pelarut bergerak ke arah daerah yang
mempunyai kadar pelarut yang lebih tinggi.

1. Setiap kompartemen cairan memiliki satu zat larut utama yang oleh berbagai
mekanisme.
2. Tekanan osmotik tidak bergantung pada kegiatan kimiawi khusus melainkan pada jumlah
partikel yang ada di dalam suatu larutan atau suatu kompartemen tertentu.

Prinsip Dasar Osmosis dan Tekanan Osmotik


Bila suatu zat terlarut ditambahkan pada air murni, zat ini menurun konsentrasinya dalam
campuran tersebut. jadi semakin tinggi konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan, semakin
rendah konsentrasi airnya. Selanjutnya cairan berdifusi di areadengan konsentrasi zat terlarut
rendah ke area yang mempunyai konsentrasi zat terlarut tinggi.

Keseimbangan Osmotik
1. Cairan isotonik : jika suatu sel diletakkan pada suatu larutan dengan zat terlalut
impermeabel, maka sel tidak akan mengerut atau membengkak karena konsentrasi air
dalam cairan intraselular tidak dapat masuk atau keluar dari sel.
2. Cairan hipotonik : jika sebuah sel diletakkan dalam larutan yang mempunyai konsentrasi
zat terlarut impermebael lebih rendah, air akan berdifusi ke dalam sel menyebabkan sel
membengkak, dan mengencerkan cairan intraselular sampai kedua larutan mempunyai
osmolaritas yang sama.
3. Cairan hipertonik : jika sebuah sel diletakkan dalam larutan yang mempunyai konsentrasi
zat terlarut impereabel lebih tinggi, air akan mengalir keluar dari sel masuk ke dalam
cairan ekstraselular.

Difusi
Dalam tubuh difusi tidak hanya terjadi dalam ruangan cair tetapi dari satu ruangan ke
ruangan lain yang mempunyai sekat antara ruanagn tersebut permeabel untuk zat yang
berdifusi.

Difusi melalui membran sel.


Dua jenis difusi :
1. Difusi sederhana
Gerakan kinetik molekular dari molekul atau ion terjad melalui celah membran ruang
intermolekular tanpa perlu berkaitan dengan protein pembawa dalam membran.
2. Difusi dipermudah
Membutuhkan interaksi antara molekul maupun ion dengan protein pembawa.

Difusi melalui saluran protein


1. Permeabilitas selektif, melakukan transpor satu atau lebih ion molekul spesifik.
2. Gerakan saluran protein, untuk mengatur permeabilitas saluran, gerbang ini mempunyai
perluasan mirip gerbang pada molekul protein transpor yang dapat menutup dan
membuka saluran.

Filtrasi
Jumlah cairan yang difiltrasi dalam jangka waktu tertentu berbanding proposional dengan
perbedaan tekanan dan luas permukaan membran. Molekul yang lebih kecil dari pori – pro
membran berlalu melintasinya bersama zat cair, molekul yang lebih besar tertahan.

C. PENGATURAN FAAL CAIRAN DAN ELEKTROLIT


Natrium dan air
Keseimbangan air tubuh dan garam sangat erat kaitannya memengaruhi baik osmolitas
maupun volume cairan ekstrasel, tetapi pengaturan keseimbangan natrium dan air
melibatkan mekanisme yang berbeda dan tumpang tindih.

Pengaturan keseimbangan natrium


Pengaturan sekresi natrium oleh ginjal adalah yang paling bertanggung jawab bagi
pengaturan volume dalam tubuh.
Keseimbangan air dan pengaturan osmotik
Pengaturan osmotik diperantai oleh hipotalamus, hipofisis, dan tubulus ginjal.

Pengaturan kalium caira ekstraseluler


Aldosteron adalah mekanisme pengendalian utama bagi seksresi kalium pada nefron ginjal.
Peningkatan seksresi aldosteron menyebabkan reabsorsi natrium dan air serta eksresi
kalium.

D. SISTEM CAIRAN TUBUH KHUSUS


1. Cairan serebrospinalis, mengisi seluruh ruangan yang melingkungi otak dan medula
spinalis, mempunyai volume kira – kira 1.650 ml dan kira – kira 150 ml dari volume ini
terisi oleh cairan serebropinalis.
2. Cairan intraokular
a. Akues humor, yang terdapat di depan dan di samping lensa, merupakan cairan yang
bergerak bebas.
b. Vitreus humor, cairan yang terletak di antara lensa dan retina

Edema dan Dehidrasi

Edema

Adalah terkumpulnya cairan di dalam jaringan interstisial lebih dari jumlah yang biasa atau di
dalam berbagai rongga tubuh. Terjadi akibat gangguan pertukaran cairan dan elektrolit
antara plasma dan jaringan interstisial.

Terjadi akibat :

1. Tekanan darah kapiler yang mengikat sehingga darah seperti diperas ke jaringan. Dapat
terjadi :
a. Bendungan vena kafa inferior dan vena dalam panggul yang menyebabkan edema
pada kaki.
b. Dilatasi atau pelebaran arteriola. Darah dari arteri langsung mengisi kapiler dalam
jumlah yang banyak.
2. Berkurangnya jumlah protein plasma.
3. Bendungan aliran limfe.
4. Permeabilitas kapiler meningkat.
5. Ginjal gagal membuang air.

Dehidrasi

Berarti tubuh terlalu banyak kehilangan air dan elektrolit.

Penyebab :

1. Berkeringat terlalu banyak seperti ketika berada di tempat dengan suhu panas.
2. Muntah hebat
3. Diare hebat
4. Diuresis (jumlah air kemih berlebihan)
A. Peran / Manfaat / Kegunaan / Fungsi Cairan Tubuh ManusiaAir
merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia. Hampir
semua reaksi didalam tubuh manusia memerlukan cairan. Agar
metabolisme tubuh berjalan dengan baik,dibutuhkan masukan cairan
setiap hari untuk menggantikan cairan yang hilang.Fungsi cairan
tubuh antara lain :

1- Mengatur suhu tubuhBila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi


panas dan naik.
2- Melancarkan peredaran darahJika tubuh kita kurang cairan, maka
darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairandalam darah tersedot
untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruhpada
kinerja otak dan jantung.
3- Membuang racun dan sisa makananTersedianya cairan tubuh yang
cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalamtubuh. Air
membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan
pernafasan.
4- KulitAir sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit.
Kecukupan air dalam tubuhberguna untuk menjaga kelembaban,
kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruhsuhu udara dari luar
tubuh.
5- PencernaanPeran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut
nutrisi dan oksigen melalui darahuntuk segera dikirim ke sel-sel
tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerjasistem
pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih
lancar,sehingga feses pun keluar dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai