Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN MEDIA DAN REAGENSIA DALAM

IDENTIFIKASI BAKTERI
Makalah
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Bakteriologi.

Oleh:
Kelompok 6
Ade Rian Hidayat P17334117401
Dania Saraswati P17334117405
Syifa Aulia Maghfira P17334117434

Kelas: DIV – Tingkat 1

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
CIMAHI
2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................

1.2 Tujuan Penulisan..............................................................................................................

1.3 Rumusan Masalah............................................................................................................

1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................


BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat
makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi
kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya sesuai kebutuhan bakteri.
Oleh karena bakteri yang berbeda memerlukan kebutuhan akan nutrisi yang berbeda pula,
sehingga dikembangkan berbagai macam media pertumbuhan untuk digunakan dalam diagnosa
mikrobiologi.

Media perbenihan terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk cair dan padat (agar). Pada media cair,
bahan-bahan gizidilarutkan dalam air sehingga pertumbuhan bakteri ditandai dengan perubahan
warna madia menjadi keruh, semakin banyak bakteri tumbuh akan semakin keruh larutan.
Diperlukan jumlah bakteri 106 sehingga dapat terlihat adanya pertumbuhan tanpa mikroskop.
Media padat dibuat dengan penambahan bahan pengeras pada campuran bahan gizi dan air.
Biasanya digunakan agarosa yang memiliki sifat cair pada suhu ≥ 95⁰C tetapi berbentuk padat
pada suhu dibawah 50⁰C. Dengan kondisi inkubasi yang sesuai bakteri dapat tumbuh dan
berkembang dalam jumlah yang banyak sehingga dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop.
Pertumbuhan bakteri membentuk kelompok yang terdiri dari satu jenis bakteri yang disebut
koloni, dengan kata lain dalam satu koloni adalah bakteri yang sama genus dan spesiesnya
memiliki karakteristik gen dan fenotip yang sama. Pembiakan bakteri yang terdiri dari satu
macam koloni yang seragam disebut dengan pembiakan murni. Pembiakan yang murni
diperlukan untuk identifikasi bakteri, untuk me mudahkan pengambilan koloni yang sama ketika
ditanam pada media identifikasi.

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan untuk mengetahui tentang Media dan Reagensia dalam Identifikasi
Bakteri.
Tujuan penulisan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bakteriologi.
Rumusan Masalah
1. Apa media dan reagensia untuk identifikasi bakteri?

2. Bagaimana pertumbuhan pada medium?

3. Bagaimana isolasi mikroorganisme dalam kultur murni untuk identifikasi bakteri?

4. Apa saja media yang sering digunakan untuk identifikasi bakteri?

Manfaat Penulisan
Penulis dapat memahami tentang Media dan Reagensia dalam Identifikasi Bakteri.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Medium

Secara umum, medium yang cocok dapat disiapkan dengan mereproduksi kondisi yang
ditemukan dalam lingkungan alami organisme tersebut secara cermat. Kontribusi yang diberikan
oleh lingkungan hidup merupakan hal yang penting dan sulit untuk dianalisis; suatu parasit
mungkin memerlukan ekstrak jaringan pejamu dan suatu organisme hidup-bebas mungkin
memerlukan substansi yang diekskresikan oleh mikroorganisme lain yang berkaitan dengannya
di alam.

Suatu bahan alami mungkin mengandung banyak lingkungan-mikro yang beragam, masing-
masing menyediakan habitat bagi spesies yang berbeda. Inokulasi sampel bahan tersebut dalam
serangkaian kondisi tertentu akan memungkinkan suatu grup organisme yang terpilih untuk
membentuk koloni, tetapi menyebabkan banyak jenis organisme lain gagal diidentifikasi. Oelh
karena itu lazim dilakukan penanaman sampel bahan menggunakan sebanyak mungkin medium
dan kondisi inkubasi selama masih dapat diaplikasikan.

Karena setiap jenis organisme harus mendapatkan kesempatan untuk tumbuh, digunakan medium
padat dan dihindarkan dari kumpulam koloni yang terlalu padat.

Kultur pengayaan merupakan prosedur yang menggunakan medium yang dipersiapkan untuk
menduplikasi lingkungan alami mikroorganisme yang diinginkan, atau dengan kata lain
melakukan seleksi untuk memperoleh mikroorganisme terpilih. Organisme yang dipilih akan
menjadi jenis organisme yang dipenuhi keburuhan nutrisinya secara minimal.

Medium diferensial adalah medium yang akan menyebabkan koloni suatu jenis organisme
memperlihatkan tampilan yang khas. Sebagai contoh, koloni E. coli memperlihatkan kilauan
berwarna-warni yang khas pada agar yang mengandung pewarna eosin dan biru metilen(agar
EMB) agar EMB mengandung satu jenis gula dalam kadar tinggi yang menyebabkan organisme
yang memfermentasi gula tersevut membentuk koloni berwarna kemerahan. Medium diferensial
digunakan untuk tujuan seperti mengidentifikasi adanya bakteri enterik dalam air atau susu dan
mengidentifikasi patogen spesifik dalam spesimen klinis.

Pertumbuhan pada medium


Banyak bakteri patogen yang dapat diisolasi pada medium padat mengandung agar. Pembiakan
umum sebagian besar bakteri membutuhkan medium kaya nutrien metabolik. Medium ini
biasanya mengandung agar, sumber karbon, dan acid hydrolysate atau sumber material biologi
yang didegradasi secara enzimatik.

Sample klinis dari tempat-tempat yang normalnya non steril (contih, tenggorok atau kolon)
mengandung lebih dari satu tipe organisme, termasuk patogen potensial dan flora mikroba
residen. Medium dapat bersifat nonselektif atau seletid dan digunakan untuk membedakan
berbagai bakteri di dalam sampel klinis yang mengadung banyak organisme yang berbeda-beda

Medium nonselektif
Agar darah dan agar cokelat adalah contoh medium nonselektif kompleks yang mendukung
pertumbuhan bebagai bakteri yang berbeda. Medium nonselektif penting untuk isolasi bakteri
yang tidak diketahui dari suatu spesimen. Banyak tipe koloni bakteri yang sering ditermui ketika
spesimen klinis diinokulasi ke dalam medium non selektif.

Medium selektif
Oleh karena keanekaragaman mikroorganisme yang menetap secara khas di beberapa tempat
pengambilan sampel (misal, saluran cerna), medium selektif digunakan untuk mengeliminasi
besarnya jumlah bakteri yang tidak relevan dalam spesimen ini. Basis medium selektif adalah
kombinasi agen penghambat yang secara spesifik mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak
relevan. Contoh:

Natrium azida—pilihan untuk bakteri gram positif daripada bakteri gram negatif
Garam empedu (misal, natrium deoksikolat)—mendukung bakteri enterik gram negatif dan
mengambat bakteri mukosa gram negatif serta sebagian besar bakteri gram positif
Kolistin dan asam nalidiksat—menghambat pertumbuhan berbagai bakteri gram negatif.
Contoh medium selektif adalah agar MacConkey (mengandung empedu) yang menyokong
enterobacteriaceae dan agar darah CAN (mengandung kolistin dan asam nalidiksat) menyokong
staphylococcus dan Streptococcus.

Medium diferensial
Di dalam kultur, beberapa bakteri menghasilkan pigmen khas dan bakteri yang lainnya dapat
dibedakan berdasarkan komplemen enzim ekstrakuler; aktifitas enzim ini sering dapat dideteksi
sebagai daerah jernih di sekitar koloni yang dibiakkan dengan adanya substrat yang tidak arut
(contoh, daerah hemolisis didalam medium agar yang mengandung darah merah). Media ini
bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari bakteri lainnya yang sama-sama tumbuh dalam
media perbenihan berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media diferensial,misalnya
TSIA (Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna,
ukuran koloni dan perubahan warna media di sekeliling koloni, media Mac conkey agar
merupakan media diferensial dan slektif karena tidak dapat menumbuhkan bakteri gram positif.

Isolasi Mikroorganisme dalam Kultur Murni


Untuk mempelajari sifat-sifat suatu organisme, penanganan organisme tersebut harus dilakukan
dalam kultur murni, yang bebas dari semua jenis organisme lain. Untuk melakukan ini, sebuah
sel harus diisolasi dari semua sel lain dan ditanam dengan cara sedemikianrupa sehingga turunan
kolektifnya juga tetap terisolasi.

Penanaman ke lempeng
Tidak seperti sel-sel dalam medium cair, sel-sel di atau didalam medium yang terbentuk jel
bersidat tidak bergerak. Dengan demikian, jika cukup sedikit sel yang ditempatkan di atau
didalam medium sel, masing-masing sel akan tumbuh membentuk koloni terisolasi.

Metode inokulasi-tuang
Suatu suspensi sel-sel dicampur dengan agar yang dicairkan pada suhu 50℃, kemudian dituang
ke cawan petri, setelah agar memadat, sel-sel menjadi tidak bergerak di dalam agar dan tumbuh
membentuk koloni. Jika suspensi sel ini cukup encer, koloni sangat mungkin verasal dari sel
tunggal, namun, untuk memastikan hal tersebut, perlu diambil sebuah koloni yang merupakan
jenus yang diinginkan, kemudian koloni disuspensikan dalam air dan diinokulasi ulang.
Pengulangan prosedur ini beberapa kali akan memastikan diperolehnya kultur murni.
Metode inokulasi-gores
Suspensi asli dapat digoreskan ke lempeng agar dengan loop kawat. Semakin sedikit sel yang
tertinggal pada loop, dan pada akhirnya, loop mungkin menanamkan sel-sel tunggal pada agar.
Selanjutnya, lempeng diinkubasi dan setiap koloni yang terisolasi-baik diambil, disuspensi ulang
dalam air dan digoreskan lagi ke agar.

Metode inokulasi sebar


Suatu volume sispensi mikroba encer yang sedikit yang mengandung kira-kira 30-300 sel
dipindahkan ke bagian tengah lempeng aga, kemudian disebar secara merata pada permukaan
agar dengan menggunakan batang kaca bengkok yang steril. Sel-sel yang terdispersi berkembang
menjadi koloni-koloni yang terisolasi.

Pengenceran
Suspensi diencerkan secara serial, dan sampel drtiap hasil pengenceran ditanam. Jika hanya
beberapa sampel dari suatu hasil pengenceran memperlihatkan pertumbuhan, dianggap bahwa
koloninya dibentuk oleh sel-sel tunggal.

Media yang sering digunakan untuk identifikasi bakteri


Brain-Heart infusion (BHI) / perbenihan cair
BHI adalah media penyubur yang berguna untuk pertumbuhan berbagai macam bakteri baik
bentuk cair maupun agar. Bahan utama terdiri dari beberapa jaringan hewan ditambah pepton,
buffer posfat, dan sedikit dekstrosa. Penambahan karbohidrat memungkinkan bakteri dapat
menggunakan langsung sebagai sumber energi. BHI biasanya digunakan untuk media
pertumbuhan spesimen darah

Perbenihan cair Gram negative (GN broth)


Media selektif gram negatif digunakan untuk pembiakan bakteri patogen saluran pencernaan
( salmonella spp dan shigella spp) dari spesimen faeces dan rectal swab. Larutan berisi beberapa
bahan aktif termasuk natrium sitrat dan natrium deoksikolat yang menghambat pertumbuhan
organisme gram positif dan mempercepat pertumbuhan bakteri gram negatif. Untuk
mengoptimalkan selektfitas media, GN broth setelah diinkubasi 6-8 jam setelah penanaman
pertama harus diisolasi ulang dan diinkubasikan kembali, apabila melewati waktu tersebut
bakteri nonenterik patogen akan tumbuh melampaui pathogen

Columbia CNA mengandung darah


Agar Columbia CAN adalah media dasar yang mengandung tiga komponen sumber pepton dan
darah domba 5% yang tidak mengandung fibrin. Media ini juga dapat membedakan reaksi
bakteri berdasarkan kemampuan dalam menghemolisa darah. CNA adalah merupakan antibiotic
Colistin (C) dan Nalidixic acid (NA) yang ditambahkan ke dalam media untuk menghambat
mikroorganisme gram negatif dan menumbuhkan bakteri gram positif. Contohnya untuk
perbenihan Lactobacillus spp dari specimen secret vagina, streptococcus yang menyebabkan
infeksi pada vagina dan wanita hamil.

Hektoen Enteric agar (HE)


Terdiri dari garam empedu dan zat warna indikator (brom thymol blue dan fuchsin acid) untuk
memperlambat bakteri non patogenik gram negatif batang yang terdapat di saluran pencernaan
dan memberi kesempatan salmonella dan shigella tumbuh. Media HE juga merupakan media
differensial karena bakteri non enterik patogen akan tumbuh koloni berwarna oranye sampai
merah muda kekuningan. Koloni ini timbul dari organisme yng memiliki kemampuan
menfermentasi laktosa dalam media, kemampuan meragi menghasilkan asam yang akan
menurunkan pH media dan meyebabkan perubahan indikator bromthymol blue. Shigella tidak
meragi laktosa sehingga sehingga warna media biru kehijauan tidak berubah seperti karakteristik
media diferensial, media mengandung feri ammonium sitrat yang mendeteksi adanya produksi
gas H2S seperti salmonella spp. Dapat terlihat melalui adanya presipitasi warna hitam pada
media.

Mac conkey agar


Mac conkey agar adalah media selektif dan differensial yang paling sering digunakan. Media ini
terdiri dari zat warna Kristal violet untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan
jamur dan memungkinkan beberapa macam bakteri gram negatif batang tumbuh , netral red
sebagai pH indikator memberikan warna pink sampai merah pada koloni misalnya salmonella
spp. Untuk bakteri yang tidak meragikan laktosa misalnyashigella spp memberikan warna koloni
jernih transparan
Phenyl ethyl alcohol (PEA)
PEA adalah agar darah domba yang ditambahkan phenyl etil alcohol untuk menghambat
pertumbuhan bakteri gram negatif darah domba 5% dalam PEA menyediakan kebutuhan nutrisi
untuk bakteri gram positif coccus seperti enterococcus, streptococcus dan staphylococcus

Perbenihan cair tioglikolat


Perbenihan cair tioglikolat adalah media penyubur, yang mengandung bahan-bahan nutrisi
seperti casein, ragi dan ekstrak daging sapi serta vitamin untuk mempercepat pertumbuhan ,
bahan lain yang ditambahkan indikator oksidasi-reduksi (resazurin), dextrose, vitamin K1 dan
hemin biasa ditambahkan pada media modifikasi thayer martin sebagai tambahan pada media
ditambahkan 0,075% untuk mencegah pengaruh oksigen langsung terhadap larutan , bahan
tambahan ini diberikan untuk memberikan suasasana anaerob pada bagian dasar tabung sehingga
bakteri anaerob dapat tumbuh

Agar darah
Agar darah merupakan media yang paling banyak digunakan unuk penanaman bakteri yang
sukar tumbuh karena pada agar darah domba mengandung nutrisi yang dibutuhkan bakteri.
Kemudian pula koloni yang tumbuh pada media ini biasanya spesifik dan mudah dikenali. Media
pada dasarnya terdiri dari sumber protein(pepton), protein kedelai olahan (mengandung
KH),NaCl, agar dan darah domba 5%. Bakteri penghasil enzim ekstraseluler yang dapat
melisiskan sel darah merah domba pada agar (hemolisis). Aktifitas ini ditandai dengan adanya
zona jernih disekeliling koloni (beta hemilisis), kehijauan (alpha hemolisis) dan untuk bakteri
yang tidak menghemolisa darah tidak terjadi perubahan pada sekeliling koloni bakteri
( gamma /non hemolisis)

Agar coklat dan Thayer martin


Agar coklat sama seperti agar darah tetapi pada agar coklat darah yang digunakan di lisiskan
terlebih dahulusebelum dimasukan ke larutan agar. Setelah darah lisis sel eritrosit mengeluarkan
bahan-bahan intraseluler seperti haemoglobin, hemin,dan koenzim nicotinamide adenine
dinucleotida (NAD) yang dapat digunakan oleh bakteri yang sukar tumbuh. Darah yang lisis
memberikan warna coklat pada media sehingga disebut dengan agar coklat. Biasanya bakteri
patogen yang tumbuh pada media agar coklat yaitu: Neisseria meningitidis,Haemophilus spp
(terlibat dalam infeksi saluran pernafasan dan telinga)
Agar Thayer martin
Thayer martin agar adalah media diperkaya dan selektif untuk isolasi Neisseria gonorhoeae.
Penambahan antibiotik colistin bertujuan untuk menghambat bakteri gram negatif, vancomisin
untuk menghambat bakteri gram positif dan nistatin menghambat pertumbuhan ragi. Antibiotik
trimetropin jugsa ditambahkan untuk menghambat perumbuhan Proteus spp, dan bakteri lainnya
yang akan tumbuh menyebar di seluruh permukaan agar dan dapat meghalangi koloni bakteri
yang akan diidentifiasi Neisseria spp. pada mredia modifkasi Thayer martin lewis, antibiotik
nistatin diganti dengan ansamisin

BAB III
3.1Kesimpulan

Media perbenihan terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk cair dan padat (agar). Pada media cair,
bahan-bahan gizidilarutkan dalam air sehingga pertumbuhan bakteri ditandai dengan perubahan
warna madia menjadi keruh, semakin banyak bakteri tumbuh akan semakin keruh larutan.
Media padat dibuat dengan penambahan bahan pengeras pada campuran bahan gizi dan air.
Untuk identifikasi bakteri maka diperlukan pembiakan bakteri dari satu macam bakteri. Untuk
membedakan berbagai bakteri di dalam sampel klinis yang mengadung banyak organisme maka
mediumnya pun di bedakan, ada medium nonselektif, medium selektif, dan medium
diferensial.Untuk mempelajari sifat-sifat suatu organisme, penanganan organisme tersebut harus
dilakukan dalam kultur murni, yang bebas dari semua jenis organisme lain, maka dilakukan
isolasi mikroorganisme dalam kultur murni. Media-media yang digunakan untuk identifikasi
bakteri adalah Brain-Heart infusion (BHI) / perbenihan cair, Columbia CNA mengandung darah,
Hektoen Enteric agar (HE), Mac conkey agar, Phenyl ethyl alcohol (PEA), Perbenihan cair
tioglikolat, Agar darah, Agar coklat dan Thayer martin, dan Agar Thayer martin

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro,D. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan

Jawetz, Melnick, & Adelberg. 2013. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Basanihutauruk,Eka. 2015. Makalah Media dan Reagensia

https://www.scribd.com/document/354929450/Makalah-Media-Dan-Reagensia

Diakses tanggal 31 Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai