Anda di halaman 1dari 28

PEWARNAAN BAKTERI

DISUSUN OLEH :
1. Faulia Witardiani (P27834119022)
2. Firda Wahyu Aditya (P27834119023)
3. Fyane Syafadhana Ferenadilla (P27834119024)
4. Giga Qonitah Al Islami (P27834119025)
5. Grace (P27834119026)

Program Studi D-IV Jurusan Analis Kesehatan


Poltekkes Kemenkes Surabaya
Definisi Bakteri
Bakteri adalah Pewarnaan Bakteri
mikroorganisme Pewarnaan bakteri pada umumnya
yang sangat bertujuan untuk mempermudah
sederhana yang
dalam pengamatan morfologi
tidak bernukleus
dan sifatnya bakteri dengan bantuan mikroskop.
berbeda dengan Pewarnaan sangat dibutuhkan untuk
organisme yang melihat bakteri dengan sangat jelas
mempunyai inti baik untuk pengamatan intraseluler
sel. maupun morfologi keseluruhan.
Pewarnaan terhadap bakteri secara garis
besar, dibagi menjadi dua, yaitu:
Pewarnaan bakteri hidup Pewarnaan bakteri mati
Pewarnaan bakteri hidup Pewarnaan terhadap bakteri
dilakukan dengan yang telah dimatikan disebut
menggunakan bahan warna fixed state. Pewarnaan
yang tidak toksis tetapi jarang bakteri mati bertujuan untuk
dikerjakan karena bakteri melihat struktur luar bahkan
hidup sukar menyerap warna.
Pewarnaan bakteri hidup struktur dalam bakteri,
dilakukan untuk melihat memperjelas ukuran bakteri
pergerakan bakteri, serta dan melihat reaksi bakteri
pemeriksaannya dilakukan terhadap pewarna yang
dengan menggunakan tetes diberikan sehingga dapat
gantung (hanging drop) diketahui sifat-sifat fisik dan
kimia dari bakteri tersebut.
Teknik Pewarnaan Bakteri

Pewarnaan
Pewarnaan Spora
Gram
Pewarnaan
Kapsul
Pewarnaan
Tahan Asam Pewarnaan
Granulla

Pewarnaan
Flagella
Pewarnaan sederhana
Pewarnaan Prosedur Pewarnaan Sederhana:
sederhana adalah • Dibersihkan preparat glass dengan alkohol 70%
pewarnaan yang kemudian difiksasi di atas bunsen
menggunakan • Dipijarkan jarum ose kemudian dicelupkan ke aquades
dan diberi juga sedikit aquades
pewarna tunggal. pada preparat glass menggunakan jarum ose
Pewarna tunggal • Dipijarkan lagi jarum ose dan diambil bakteri dari media
yang biasanya lalu diratakkan di atas preparat
digunakan dalam glass
pewarnaan • Dikeringkan dan dianginkan preparatnya
sederhana adalah • Diteteskan larutan zat warna crystal violet sebanyak 1
Methylene Blue, atau 2 tetes
Basic Fuchsin, • Dikeringkan dan dianginkan selama 1 menit
dan Crystal • Dicuci dengan air mengalir
• Dikeringkan preparat dengan dianginkan, dan
Violet. • Diamati dibawah mikroskop karakteristik dan bentuk
bakteri
Berikut adalah contoh hasil pengamatan morfologi
bakteri dengan pewarnaan sederhana, dilihat
menggunakan mikroskop elektron
PEWARNAAN NEGATIF
• Pewarnaan yang • PROSEDUR :
menggunakan pewarna 1. Dibersihkan preparat glass dengan alkohol
70% kemudian difiksasi di atas bunsen
asam seperti Negrosin, 2. Dipijarkan jarum ose kemudian dicelupkan
Eosin, atau Tinta India ke aquades dan diberi juga sedikit aquades
sebagai pewarna utama. pada preparat glass menggunakan jarum ose
3. Dipijarkan lagi jarum ose dan diambil
• Dilakukan pada bakteri bakteri dari media lalu diratakkan di atas
yang sukar diwarnai oleh preparat glass
pewarna sederhana seperti 4. Dikeringkan dan dianginkan preparatnya
spirochaeta. 5. Diteteskan larutan zat warna tinta cina 1
tetes
• Bertujuan untuk memberi 6. Dikeringkan dan dianginkan preparatnya
warna gelap pada latar 7. Dicuci dengan air mengalir
belakang dan tidak 8. Dikeringkan preparat dengan dianginkan,
memberi warna pada sel dan
9. Amati dibawah mikroskop
bakteri
Hasil pengamatan preparat pada
pewarnaan negatif

Spirochaeta, pengamatan
Bacillus megaterium dengan menggunakan
menggunakan tinta India mikroskop elektron
PEWARNAAN DIFERENSIAL
• Pewarnaan Diferensial
adalah teknik Pewarnaan
pewarnaan yang Gram
dilakukan untuk
mengetahui perebedaan
antara sel-sel dari tiap-
tiap mikroba.
• Pewarnaan diferensial
menggunakan dua
pewarna atau lebih.
• Prosedur pewarnaan gram:
PEWARNAAN 1. Dibersihkan preparat glass dengan alkohol 70%
kemudian difiksasi di atas bunsen
GRAM 2. Dipijarkan jarum ose kemudian dicelupkan ke
aquades dan diberi juga sedikit aquades pada preparat
 Digunakan untuk glass menggunakan jarum ose
membedakan bakteri gram 3. Dipijarkan lagi jarum ose dan diambil bakteri dari
positif dan bakteri gram media lalu diratakkan di atas preparat glass
negatif berdasarkan sifat fisik 4. Dikeringkan dan dianginkan preparatnya
dan kimia dinding sel bakteri. 5. Diteteskan larutan zat warna crystal violet 2-3 tetes
dan didiamkan selama 1 menit
 Pewarnaan gram
6. Dikeringkan dan dianginkan preparatnya
menggunakan pewarna utama
7. Dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan
Kristal Violet dan pewarna
8. Diteteskan dengan larutan Lugol dan dibiarkan
tandingan Safrani. selama 1 menit lalu dicuci dengan air mengalir dan
 Pewarnaan ini dapat membagi diangin keringkan
bakteri menjadi gram positif 9. Kemudian dicuci dengan dengan alkohol 95%
dan gram negatif berdasarkan selama 30 detik, lalu dicuci dengan air mengalir dan
dikering anginkan
kemampuannya untuk
10. Diberi larutan basic fuchsin atau safranin selama
menahan pewarna primer 2 menit
(kristal ungu) atau kehilangan 11. Dicuci dengan air mengalir dan dikering anginkan
warna primer dan menerima 12. Diamati dibawah mikroskop
warna tandingan (safranin).
Perbedaan dinding sel bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif :
HASIL PENGAMATAN PREPARAT
BAKTERI GRAM POSITIF DAN
BAKTERI GRAM NEGATIF

E. Coli, gram negatif


PEWARNAAN TAHAN ASAM
Bakteri tahan asam memiliki kadar lemak (asam
mycolic) yang tinggi pada dinding sel mereka
Sekali bakteri tahan asam menyerap karbol fuchsin,
maka akan sangat sulit untuk dilunturkan dengan
asam-alkohol, oleh karena itu mereka disebut bakteri
tahan asam.
Pada pewarnaan bakteri asam menggunakan metode
Ziehl-Neelsen (juga disebut Hot Stain)
PROSEDUR
Hasil pengamatan preparat pewarnaan
bakteri tahan asam
Keterangan :
• Merah = Bakteri Tahan Asam (Fast-Acid)
• Biru = Bakteri Tidak Tahan Asam (Non Fast-Acid)
PEWARNAAN STRUKTURAL
• Pewarnaan struktural ditujukan untuk melihat bagian
tertentu bakteri.
• Yang termasuk dalam pewarnaan struktural ialah :
Pewarnaan Spora
Pewarnaan Kapsul
Pewarnaan Granulla
Pewarnaan Flagella
PEWARNAAN SPORA
• metode pewarnaan spora bakteri, diantaranya yaitu
metode Schaeffer-Fulton dan metode Dorner.
• Pada metode Schaeffer-fulton, pewarna yang
digunakan adalah hijau malaksit dan safranin,
sedangkan pada metode Dorner, pewarna yang
digunakan adalah carbol fuchsin yang dipanaskan
dan negrosin. Berikut adalah prosedur pewarnaan
spora menggunakan kedua metode tersebut
PEWARNAAN SPORA
metode Schaeffer-Fulton metode Dorner
Hasil pengamatan preparat pewarnaan
spora bakteri
a b

 Gambar A. Pewarnaan Spora menggunakan metode


Schaeffer-Fulton. Pada pewarnaan ini, spora berwarna hijau
dan vegetatif berwarna merah
 Gambar B Pewarnaan spora menggunakan metode Dornen.
Pada pewarnaan ini, spora berwarna merah sedangkan
vegetatif tidak berwarna (transparan)
PEWARNAAN KAPSUL
 Pewarnaan kapsul tidak dapat • PROSEDUR:
dilakukan sebagaimana
melakukan pewarnaan sederhana,
pewarnaan kapsul dilakukan
dengan menggabungkan prosedur
dari pewarnaan sederhana dan
pewarnaan negatif
 Pewarnaan kapsul menggunakan
pewarna Kristal Violet dan
sebagai pelunturnya adalah
Copper Sulfate.
 Copper sulfate bertindak sebagai
peluntur sekaligus counterstain,
sehingga mengubah warna yang
sebelumnya ungu gelap menjadi
biru muda atau pink
Hasil pengamatan preparat pada
pewarnaan bakteri berkapsul
PEWARNAAN GRANULLA
• Ada beberapa metode pewarnaan granula,
diantaranya adalah Loeffler, Albert dan Neisser
• Metode yang sering digunakan adalah metode
Neisser, sedangkan metode Albert dan Loeffler
kurang popular karena tidak diajarkan pada
praktikum mikrobiologi. Tetapi, pewarnaan
metode Albert sering dibahas pada buku-buku
terbitan WHO.
• Pada metode neisser, granula bakteri berwarna
biru gelap atau biru hitam (warna dari neisser A
ditambah neisser B), sedangkan sitoplasma bakteri
berwarna kuning kecoklatan (warna dari neisser
C)
PROSEDUR KERJA METODE
ALBERT & CHRISTENSEN
1. Dibuat sediaan dan di fiksasi
2. Diwarnai dengan warna toluidine blue, diamkan
delama 1 menit
3. Dicuci dengan air mengalir
4. Dialiri dengan larutan yodium
5. Dicuci dengan air mengalir
6. Ditambahkan zat warna Safranin, didiamkan
selama 1 menit
7. Cat dibuang, usapkan dengan tissue, keringkan
udara
HASIL PENGAMATAN PREPARAT
PEWARNAAN BAKTERI
BERGRANULLA:
PEWARNAAN FLAGELLA
• Flagel merupakan salah satu alat gerak bakteri. Flagel
mengakibatkan bakteri dapat bergerak berputar
• Prinsip pewarnaan flagella adalah membuat organel
tersebut dapat dilihat dengan cara melapisinya dengan
mordant dalam jumlah yang cukup.
• Dua metode pewarnaan flagella, yaitu metode Gray dan
metode Leifson
• Pada pewarnaan flagella larutan kristal violet bertindak
sebagai pewarna utama, sedangkan asam tannic dan
alumunium kalium sulfat bertindak sebagai mordant.
Kristal violet akan membentuk endapan disekitar flagel,
sehingga meningkatkan ukuran nyata flagel.
Metode Gray Metode Leifson
1. Di dalam sebuah tabung reaksi dibuatlah • 1. Sediakan suspensi bakteri dalam
suspensi kuman dari tanaman (lebih baik air sampai sedikit keruh, yang diambil
diambil dari media ”zwerm agar” yaitu dari tanaman agar atau sediment dari
media untuk bulu cambuk), 1 ose penuh bouillon.
disuspensikan dengan 1 ml air garam faal • 2. Satu tetes dari suspensi diteteskan
steril. pada objek gelas sedemikian rupa
2. Simpan dalam inkubator 37°C selama 2 sehinggga tetesan mengalir pada objek.
jam (lebih). • 3. Keringkan (biarkan) kering pada
3. Satu ose dari suspensi ini diapuskan di suhu kamar, kemudian bubuhi larutan
atas objek gelas yang bersih, keringkan dan pulas, biarkan 10 menit.
fiksasi di atas api 3x. • 4. Cuci dengan air, bubuhi dengan
4. Pulas dengan larutan pewarnaan Gray : borax-methylen biru yang encer (1,0 g
10 detik. borax + 0,1 g methylen biru dalam 100
5. Cuci bersih dengan aquadest, kemudian ml aquadest), biarkan 5-10 menit.
dipulas dengan larutan carbolfuchsin selama • 5. Cuci dengan air dan keringkan
10 detik. dengan kertas saring, lihat dengan
6. Cuci dengan aquadest, keringkan dengan mikroskop.
kertas saring atau pada suhu kamar. • 6. Hasil pewarnaan:
7. Lihat dengan mikroskop dan hasil • Flagella : merah jambu.
pewarnaan: • Badan bakteri : agak kebiru-biruan.
Flagella (bulu cambuk) berwarna : merah
jambu.
HASIL PENGAMATAN PREPARAT
PEWARNAAN BAKTERI
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai