Anda di halaman 1dari 17

MARIA ROSWITA MILLA KONO

1638010043

ASAM KLORIDA
pada pembersih
lantai dan WC
VIXAL
Pendahuluan

VIXAL merupakan pembersih porselen yang biasa


digunakan untuk membersihkan lantai atau WC.
Adapun bahan aktif dalam produk ini adalah Asam Klorida
atau HCL yang merupakan golongan asam kuat.
HCL sendiri sangat berbahaya bagi tubuh jika terpapar
dalam jangka waktu yang lama.
Identifikasi Bahan

Sifat Kimia dan Fisika

Identifikasi Bahaya

Tindakan Pencegahan
Tindakan
Pertolongan
Penanganan Bahan
Pertama

Pengendalian Pemajanan dan APD

Reaktifitas dan Stabilitas

Toksikologi
Informasi
Toksikologi
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang
berarti dapat berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya
sekali.
Dalam larutan asam klorida, H+ ini bergabung
dengan molekul air membentuk ion hidronium.
KEBERADAAN DALAM ORGANISME
HIDUP

 Asam lambung merupakan salah satu zat sekresi

utama lambung
 Asam lambung berfungsi untuk membantu
pencernaan makanan dan mencegah
mikroorganisme masuk lebih jauh kedalam usus.
IDENTIFIKASI BAHAN
 Nama Bahan : Hydrochloric Acid
 Nama Lain : Asam Klorida, Muriatic Acid, Hydrogen
Chloride, spirit of salt, Salzoure, Zoutzuur.
 Rumus Molekul : HCl
 Rumus Bangun :

 No. Katalog : 100314


 CAS No. : 7647-01-0
 EC No. : 231-595-7
 EC Index No. : 017-002-01-X
 Klasifikasi : C; R34 Xi; R3

 Sinonim : Asam chloride, asam muriat,


Hydroge chloride

KOMPOSISI BAHAN
Bahan 36% berat CAS No.7647-01-0
Batas pemaparan :
5ppm ( 7,5 mg/l) ( TLV-C )
SIFAT KIMIA DAN FISIKA
Penampilan / Warna : Memberikan mengeluarkan
asap putih
Bau gas : Beraroma tajam
Berat molekul : 36,5 g / mol
Titik lebur : -114 ° C
Titik didih : -85 ° C
Suhu kritis : 51,4 ° C
Suhu penguraian : Tidak dipakai.
Kisaran mudah terbakar : Tidak mudah terbakar.
Kepadatan relatif, gas : 1,3
Kepadatan relatif, cairan: 1,2
Tekanan uap 20 ° C : 42,6 bar
Kelarutan mg / l air : hidrolisis.
IDENTIFIKASI BAHAYA
 Klasifikasi bahan atau campuran
Tekan Gas ( Liquefied Gas ) - Berisi gas di bawah tekanan ;
mungkin meledak jika dipanaskan .
Klasifikasi :T; R23 | C ; R35

Laporan Hazard :
H280 Berisi gas di bawah tekanan ; mungkin meledak jika
dipanaskan .
H331 Beracun bila terhirup .
H314 Menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata kerusakan.
EUH071 Korosif pada saluran pernapasan.

Pencegahan :
P260 Jangan menghirup gas, uap .
P280 Pakailah sarung tangan pelindung /
pelindung pakaian / pelindung mata/ proteksi wajah .
SIMBOL BAHAYA
IDENTIFIKASI BAHAYA
 Pernyataan kehati-hatian reaksi

P304 + P340 + P315 JIKA TERHIRUP : Pindahkan korban ke udara segar.


Jika mungkin, hentikan aliran produk . Pindahkan wadah zat atau
dinginkan dengan air dari posisi yang aman .

P305 + P351 + P338 + P315 JIKA TERKENA MATA: Bilas secara hati-
hati dengan air selama beberapa menit. Lepaskan kontak lensa, jika
digunakan dan mudah dilakukan. Lanjutkan membilas. Dapatkan segera
saran medis.

P303 + P361 + P353 + P315 JIKA TERKENA KULIT (atau rambut): Hapus
atau lepaskan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit
dengan air mengalir. Segera hubungi dokter.

 Pernyataan Penyimpanan bahan


P403 Simpanlah dalam tempat berventilasi baik.
P405 Simpanlah dengan terkunci.
TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA
 Beracun jika terhirup : Pindahkan korban ke daerah yang
tidak terkontaminasi, mengenakan alat bantu pernapasan.
Terapkan pernapasan buatan jika napas berhenti. Dapat
menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, bersin, batuk,
sensasi terbakar dari tenggorokan dengan sensasi konstriksi
dari laring dan kesulitan dalam bernapas.

Kulit / Kontak mata : Dapat menyebabkan luka bakar kimia
parah pada kulit dan kornea. Carilah saran medis sebelum
menggunakan produk. Mendapatkan bantuan medis. Lepaskan
pakaian yang terkontaminasi. Segera basuh mata dengan air
secara menyeluruh minimal 15 menit.

Proses menelan : kumur dengan air. Bila sadar beri
minum 1-2 gelas air, untuk pengenceran. Bila tidak sadar
jangan diberi minum. Bawa ke dokter untuk pengobatan lebih
lanjut.
PENANGANAN BAHAN
 Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam lemari asam. Waspada
terhadap kebocoran gas.
 Hindari paparan , dapatkan petunjuk khusus sebelum digunakan.
 Gunakan peralatan yang baik dan cocok untuk produk ini.
 Sistem pembersihan dengan gas inert kering.
 Saat memindahkan wadah , bahkan untuk jarak dekat, menggunakan troli
yang dirancang untuk mengangkut tabung (wadah).
 Periksa kebocoran sebelum digunakan.
 Menutup katup kontainer setelah setiap penggunaan dan saat kosong.
 Jangan pernah mencoba untuk memperbaiki atau memodifikasi katup
wadah atau perangkat pengaman.
 Jauhkan katup kontainer outlet bersih dan bebas dari kontaminan
terutama minyak dan air.
 Jangan pernah mencoba untuk mentransfer gas dari satu kontainer ke
kontainer lain.
 Pemasangan saluran pembersihan antar silinder dan regulator dianjurkan
PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN
ALAT PELINDUNG DIRI

 Pengendalian teknis : GunakanVentilasi umum yang


mencakup untuk menjaga debu ke tingkat serendah mungkin.
 Pelindung Diri : masker, sarung tangan karet (neoprene
gloves)
REAKTIFITAS DAN STABILITAS
 Sifat Reaktifitas : Senyawa HCl stabil pada suhu kamar. Oleh
pengaruh panas akan terurai menjadi hydrogen dan klor. Larutan
dalam air sangat reaktif dengan logam-logam dan menghasilkan gas
hydrogen yang eksplosif. Bereaksi dengan oksidator menghasilkan
gas khlor yang toknik.
 Sifat stabilitas : Stabil pada tekanan dengan temperatur yang normal.
 Kondisi yang harus dihindari : panas dan lembab
 Bahan yang harus dihindari :Aluminium, amines, carbide, hydrida,
fluor, logam alkali, logam, basa kuat garam dari asam oksihalogon,
H2SO4 pekat, senyawa hydrogen semimetalik, semimetalic oxides,
aldehyde, sulfida, lithium, silicide, vinymethyl ether
INFORMASI TOKSIKOLOGI
 Nilai ambang batas ( NAB ) : 5 ppm ( 7,5 mg/m3 (TLV-C)
 Terkena mata : dapat menimbulkan iritasi mata dan kebutaan
 Tertelan LD 50 (tikus) : 000 mg/ Kg
 Terhirup LC 50 (pernafasan) : 3124 ppm (V)/ 1 jam
 Terkena kulit : Dapat menimbulkan luka bakar
 Pemaparan jangka pendek/ akut : Terhirup dapat menyebabkan iritasi pada
hidung dan tenggorokan, saluran pernapasan atau kerusakan paru-paru
 Pemaparan jangka panjang/ kronik : Bronchitis kronis bila sering menghirup
gas dan dermatitis jika kontak dengan kulit
 Karsinogen : tidak ada
 Teratogen : tidak ada
 Reproduksi : tidak ada
 Mutagen : tidak ada
Refrensi
 lembar data keselamatan
menurut Regulasi (EC) No. 1907/2006 (REACH),
diamandemen dengan 453/2010/EU
Hasan, A. 2006. Dampak Penggunaan Klorin.
J.Tek.Lingkungan. 7(1);90-96

Anda mungkin juga menyukai