Anda di halaman 1dari 16

ASAM KLORIDA

HCL

Kelompok 8
Alifah 'Urfa Junaidin (2220441)
Chamilla Marsinta Dewi (2220451)
Faiz Febrio Sahri (2220454)
Gusti Ayu Cintya (2220457)
Syifa Nur Fauziah (2220491)
Identifikasi Bahan
Nama Bahan : Hydrochloric Acid
Nama Lain: Asam Klorida, Muriatic Acid, Hydroge Chloride, Spirit
of Salt, Salzoure, Zoutzuur.
Rumus Molekul : HCl
Rumus Bangun :

No. Katalog : 100314


CAS No. : 7647-01-0
EC No. : 231-595-7
EC Index No. : 017-002-01-X
Klasifikasi : Korosif (C) R34, Iritan (Xi) R36
Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/l) ( TLV-C )
Sinonim : Asam Chloride, Asam Muriat, Hydroge Chloride
Sifat Kimia Dan Fisika
Penampilan / Warna : Cairan tak berwarna sampai dengan kuning pucat
Bau gas : Beraroma tajam
Berat molekul : 36,5 g / mol
Titik lebur : -114 ° C
Titik didih : - 85 ° C
Suhu kritis : 51,4 ​° C
Suhu penguraian : Tidak dipakai.
Kisaran mudah terbakar : Tidak mudah terbakar.
Kepadatan relatif, gas : 1,3
Kepadatan relatif, cairan : 1,2
Tekanan uap 20 ° C : 42,6 bar
Kelarutan mg / l air : hidrolisis.
Identifikasi Bahaya
Klasifikasi bahan atau campuran
Tekan Gas ( Liquefied Gas ) - Berisi gas di bawah tekanan ; mungkin meledak jika dipanaskan
Klasifikasi : T; R23 | C ; R35

Laporan Hazard :
H280 Berisi gas di bawah tekanan ; mungkin meledak jika dipanaskan
H331 Beracun bila terhirup
H314 Menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata kerusakan
EUH071 Korosif pada saluran pernapasan

Pencegahan :
P260 Jangan menghirup gas, uap
P280 Pakailah sarung tangan pelindung, pelindung pakaian, peindung mata, proteksi wajah
Simbol Bahaya
Tindakan Pertolongan Pertama
Beracun jika terhirup : Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, bersin,
batuk, sensasi terbakar dari tenggorokan dengan sensasi konstriksi dari laring dan
kesulitan dalam bernapas. Pindahkan korban ke daerah yang tidak terkontaminasi,
gunakan alat bantu pernapasan. Terapkan pernapasan buatan jika napas berhenti.

Kulit / Kontak mata : Dapat menyebabkan luka baka parah pada kulit dan kornea.
Carilah saran medis sebelum menggunakan produk. Mendapatkan bantuan medis.
Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Segera basuh mata dengan air secara
menyeluruh minimal 15 menit.

Jika Tertelan : Kumur dengan air. Bila sadar beri minum 1-2 gelas air, untuk
pengenceran. Bila tidak sadar jangan diberi minum. Bawa ke dokter untuk pengobatan
lebih lanjut.
Tindakan Penanggulangan Kebakaran
Media pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah
yang terpapar panas dapat di semprot dengan air agar dingin, tetapi air
tidak boleh masuk ke dalam wadah.

Bahaya khusus : Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas


hydrogen yang mudah terbakar.

Instruksi pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa.


Wadah yang terpapar panas dapat disemprot dengan air agar dingin tetapi
air tidak boleh masuk ke dalam wadah. Pakailah pakaian pelindung diri
dan alat pelindung pernafasan.
TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN
KEBOCORAN
• Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup
dengan tanah kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar
diikuti dengan lembaran plastik untuk menghindari penyebaran atau
kontak dengan air hujan.

• Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran gas atau


tumpahan larutan HCl harus memakai alat pelindung diri terutama
pelindung pernafasan, kulit (badan)

• Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL atau respirator


udara (SCBA), Kacamata (goggles) atau perisai muka (Full face),
gloves (neoprene, nitrile).
Penyimpanan Bahan
• Simpan wadah pada suhu di bawah 50 ° C di tempat yang berventilasi baik.
• Kontainer seharusnya tidak disimpan dalam kondisi berkarat.
• Kontainer harus disimpan dalam posisi vertikal.
• Lakukan pemeriksaan umum secara berkala untuk menghindari kebocoran.
• Simpan di lokasi jauh dari api dan jauhkan dari sumber panas.
• Jauhkan dari bahan yang mudah terbakar dan oksidator
• Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali,
serta sianida, sulfida, formadehid, logam natrium, merkuri sulfat dan amonium
hidroksida. Periksa kebocoran wadah asam.
Penanganan Bahan
• Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam lemari asam. Waspada terhadap kebocoran gas.
• Hindari paparan, dapatkan petunjuk khusus sebelum digunakan.
• Gunakan peralatan yang baik dan cocok untuk produk ini.
• Sistem pembersihan dengan gas inert kering.
• Saat memindahkan wadah, bahkan untuk jarak dekat, menggunakan troli yang dirancang untuk
mengangkut tabung (wadah).
• Periksa kebocoran sebelum digunakan.
• Menutup katup kontainer setelah setiap penggunaan dan saat kosong.
• Jangan pernah mencoba untuk memperbaiki atau memodifikasi katup wadah atau perangkat
pengaman.
• Jauhkan katup kontainer outlet bersih dan bebas dari kontaminan terutama minyak dan air.
• Jangan pernah mencoba untuk mentransfer gas dari satu kontainer ke kontainer lain.
• Pemasangan saluran pembersihan antar silinder dan regulator dianjurkan
PENGENDALIAN DAN ALAT
PELINDUNG DIRI
Pengendalian teknis :
Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk menjaga debu ke
tingkat serendah mungkin.

Pelindung Diri :
Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara, kacamata
(goggles), Jas lab, perisai muka (full face), sarung tangan karet
(neoprene gloves)
Informasi Toksiologi
• Nilai ambang batas ( NAB ) : 5 ppm ( 7,5 mg/m3 (TLV-C)
• Terkena mata : Dapat menimbulkan iritasi mata dan kebutaan
• Tertelan LD 50 (tikus) : 000 mg/ Kg
• Terhirup LC 50 (pernafasan) : 3124 ppm (V)/ 1 jam
• Terkena kulit : Dapat menimbulkan luka bakar
• Pemaparan jangka pendek/ akut : Terhirup dapat menyebabkan iritasi pada hidung
dan tenggorokan, saluran pernapasan atau kerusakan paru-paru
• Pemaparan jangka panjang/ kronik : Bronchitis kronis bila sering menghirup gas dan
dermatitis jika kontak dengan kulit
• Karsinogen : tidak ada
• Teratogen : tidak ada
• Reproduksi : tidak ada
• Mutagen : tidak ada
Informasi Ekologi

Efek Ekologi :
Kemungkinan penyebab perubahan pH dalam sistem ekologi.

Efek Biologi :
- Efek toksik pada planton dan ikan.
- Membentuk campuran korosif dengan air walaupun diencerkan. -
Merusak pertumbuhan tanaman.
Pembuangan Limbah

• Asam anorganik anhidrat pertama harus diencerkan, kemudian


didinginkan dalam air dan dinetralkan dengan NaOH, kemudian
amati pH-nya.

• Limbah larutan HCl tidak boleh langsung dibuang ke sungai


kecuali setelah dinetralkan pH-nya, pH berkisar antara 6-9.
Pembuatan
Asam klorida pada umumnya tercipta dari larutan garam NaCl yang dielektrolisa.
Elektrolisa NaCl memproduksi larutan NaOH (soda api), gas Cl2 (gas klorin), dan
gas H2 (gas hidrogen). Gas Cl2 dan H2 lalu disatukan untuk sintesa gas HCl.
Sintesa gas HCl ialah reaksi eksotermik yang memproduksi panas tinggi. Gas HCl
yang terbentuk lalu dimasukkan ke dalam air murni, dan larut sebagai larutan asam
klorida. HCl juga diproduksi dari proses pembuatan senyawa sodium sulfat
(Na2SO4). Lalu gas HCl disuling dan masukan ke air tawar agar menjadi larutan
HCl.

Dikarenakan sifatnya suhu normal yang berfase gas, jadi larutan HCl pekat selalu
mengeluarkan asap yang berupa gas HCl. Semakin tinggi konsentrasinya, semakin
banyak asap yang keluar saat larutan ini terbuka di udara bebas. Oleh sebab itu
larutan HCl komersil hanya terdapat dalam konsentrasi 32% dan maksimum 36%.
Manfaat
• Asam klorida digunakan sebagai industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak
besi oksida atau baja.
• Sebagai bahan baku penting dalam pembuatan vinyl klorida, yaitu monomer pembuatan
plastik polyvinyl chloride atau PVC.
• HCl merupakan bahan baku sebagai pembuatan besi (III) klorida (FeCl3) dan
polyalumunium chloride (PAC), yakni bahan kimia yang dipakai sebagai bahan baku
koagulan dan flokulan. Koagulan dan flokulan dipakai pada pengolahan air.
• Asam klorida dimanfaatkan sebagai untuk mengatur pH (keasaman) air limbah cair
industri, saat dibuang ke badan air penerima
• Di laboratorium, asam klorida biasa digunakan sebagai titrasi penentuan kadar basa
dalam suatu larutan
• HCl digunakan sebagai proses produksi gelatin dan bahan aditif di dalam makanan.
• Di skala industri, HCl juga digunakan juga sebagai proses pengolahan kulit.

Anda mungkin juga menyukai