Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KIMIA

KD. 4.6.1 : Cara Penyimpanan Zat – Zat Kimia Berbahaya

Zat : Asam Klorida ( H Cl)

Kelompok 4 :

1. Farenayla Aesya / 13
2. Farla Pricilla / 14
3. Febrina Indriasari / 15
4. Gita Winda / 16
Kelas : XI MIPA F
KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah Kimia.

Makalah ini membahas hal yang berkaitan dengan cara penyimpanan zat kimia berupa asam klorida
dan bahayanya terhadap lingkungan. Penulis sangat berharap karya tulis ini dapat membantu kita untuk
memahami pelajaran kimia.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca khususnya para siswa. kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jau dari sempurna. Untuk itu, kepada guru
pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yan
g akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Jakarta, 13 Oktober 2018

Penulis
Bab 1 : Pendahuluan
A. Latar Belakang

Penyimpanan zat kimia merupakan salah satu hal yang wajib, karena zat – zat kimia yang biasanya
aman bila disimpan dalam keadaan tunggal (tidak bercampur) dapat menjadi berbahaya bila bercampur
satu sama lain. Penyimpanan zat kimia harus memperhatikan sifat-sifat zat kimia tersebut.

Banyak zat kimia yang harus ditangani dengan hati-hati karena sifatnya yang berbahaya atau sangat
beracun. Selain itu, bahaya yang ditimbulkan zat kimia yang reaktif biasanya terjadi karena
mengabaikan factor kimia fisiknya, yaitu pengaruh kinetika kimia. Zat kimia dapat berwujud padat,
gas, atau cair. Sifat-sifat zat kimia meliputi wujud, warna, bau, berat jenis, titik didih, titik lebur, titik
nyala, titik bakar, viskositas, higroskopis, kelarutan dalam air, rumus molekul dan sebagainya.

Zat kimia yang tidak boleh disimpan dengan zat kimia lain, harus disimpan secara khusus dalam wadah
sekunder yang terisolasi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pencampuran dengan sumber bahaya
lain seperti api, gas beracun, ledakan, atau degradasi kimia. Penyimpanan zat kimia tersebut harus
didasarkan atas tingkat risiko bahayanya yang paling tinggi. Dan dalam makalah ini, akan dibahas lebih
lanjut mengenai penyimpanan zat kimia berupa asam klorida ( HCl ) serta bahayanya, dan yang lain –
lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sifat – sifat dari asam klorida ?
2. Apa yang menyebabkan asam klorida berbahaya ?
3. Bagaimana penanganan keselamatan dari asam klorida yang baik dan benar ?
4. Bagaimanakah cara penyimpanan asam klorida?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat – sifat dari asam klorida
2. Untuk mengetahui apa yang membuat asam klorida menjadi berbahaya.
3. Untuk mengetahui cara penanganan asam klorida.
4. Untuk mengetahui cara penyimpanan asam klorida yang baik dan benar.
Bab 2 : Pembahasan
A. Sifat – Sifat Fisik

Sifat-sifat ini berkisar dari larutan dengan konsentrasi HCl mendekati 0% sampai dengan
asam klorida berasap 40% HCl [22][23][26]

Kapasit Titi Titi


Mass
Molarit Viskosit as Tekana k k
Konsentrasi a pH
as as kalor n uap didi lele
jenis
jenis h h

kg HCl/k kg HCl/ Baum kJ/(kg·


kg/l mol/dm3 mPa·s Pa °C °C
g m3 é K)

−0.
10% 104,80 6,6 1,048 2,87 1,16 3,47 0,527 103 −18
5

20% 219,60 13 1,098 6,02 −0,8 1,37 2,99 27,3 108 −59

30% 344,70 19 1,149 9,45 −1,0 1,70 2,60 1.410 90 −52

32% 370,88 20 1,159 10,17 −1,0 1,80 2,55 3.130 84 −43

34% 397,46 21 1,169 10,90 −1,0 1,90 2,50 6.733 71 −36

36% 424,44 22 1,179 11,64 −1,1 1,99 2,46 14.100 61 −30

38% 451,82 23 1,189 12,39 −1,1 2,10 2,43 28.000 48 −26

Suhu dan tekanan referensi untuk tabel di atas adalah 20 °C dan 1 atm (101,325 kPa).
Nilai tekanan uap diambil dari International Critical Tables dan merujuk pada total tekanan
uap larutan.
Temperatur peleburan sebagai fungsi konsentrasi HCl dalam air[27][28]
Sifat fisik asam klorida, seperti titik didih dan leleh, rapat jenis, dan pH, tergantung pada
konsentrasi atau molaritas HCl dalam larutan akuatik. Mereka berkisar dari konsentrasi
yang sangat rendah mendekati 0% HCl hingga angka untuk asam klorida pekat berasap
yaitu lebih dari 40% HCl.

B. Sifat – Sifat Bahaya

Konsentrasi Ph asam klorida dalam lambung kita adalah serendah 1 hingga 2 saja. Ketika
asam klorida dalam lambung mengalami penurunan sekresi, maka kondisi tersebut dapat
menimbulkan berbagai masalah, seperti : Hypochlorhydria yang merupakan suatu kondisi
ketika terjadi penurunan produksi asam klorida dalam lambung dan Achlorhydria yang
merupakan tidak adanya asam klorida lengkap dalam lambung.

Biasanya masalah-masalah tersebut terjadi karena tubuh kekurangan vitamin dan nutrisi
lainnya. Adapun gejala yang bisa timbul akibat penurunan produksi asam klorida dalam
lambung adalah :

 Ketika buang air besar, tinja berbau ofensif. Hal ini terjadi karena adanya makanan
yang tidak bisa dicerna oleh lambung
 Pengosongan lambung menjadi tertunda
 Perut kembung
 Hadirnya rasa kantuk setelah makan
 Terlalu sering merasakan lapar

Hal serupa juga akan menimpa Anda, ketika ternyata kandungan asam klorida dalam tubuh
Anda sangat tinggi, banyak masalah yang akan Anda alami seperti sindrom Zollinger-Ellison
dan hiperkalsemia. Terjadinya kelebihan jumlah asam lambung disebabkan karena adanya
peningkatan pada kadar gastrin yang bertanggung jawab untuk mempengaruhi sel agar
lambung dapat mensekresi asam dalam jumlah lebih. Kondisi tersebut dapat menyebabkan
bisul pada lambung serta timbulnya rasa sakit pada lambung.

C. Keselamatan dan Penanganan

KESELAMATAN DAN PENGAMANAN

PENANGANAN DAN Gunakan penutup ekstraktor (laboratorium). Siapkan air saat proses
PENYIMPANAN pengenceran/pelarutan dan
aduk produk pelahan-lahan. Bersihkan permukaan yang terkontaminasi
dengan seksama.
Jauhkan dari makanan, minuman, dan bahan pakan hewan.
Simpan hanya di wadah aslinya di tempat yang sejuk dan berventilasi
baik. Jaga wadah tertutup
rapat.

TUMPAHAN DAN Jangan bernapas dalam uap air/semprotan.


BOCORAN Jauhkan dari saluran air, air permukaan dan air tanah. Produk ini asam.
Sebelum pembongkaran air
limbah ke dalam tempat penampungan, biasanya diperlukan netralisasi.
Penutupan saluran pembuangan.
Taruh di wadah yang tepat untuk dibuang. Beri ventilasi untuk area yang
terdampak.
Produk pembakaran yang berbahaya: lihat bagian 5. Peralatan pelindung
diri: lihat bagian 8. Material
yang tidak cocok: lihat bagian 10. Pertimbangan pembuangan: lihat
bagian 13.

ALAT PELINDUNG Paru-paru : Filter penyerap asam atau respirator udara


DIRI
Mata : Safety goggles dan pelindung muka

Kulit : Gloves (CPE, neoprene, PE), pakaian kerja

PERTOLONGAN Terhirup : Sediakan udara segar. Jika pernapasan tidak teratur


PERTAMA atau berhenti, segera cari bantuan medis dan
mulailah tindakan pertolongan pertama.
.
Terkena : Cuci dengan air bersih (hangat) dan mengalir selama 20 menit
mata dan segera bawa ke dokter.
Terkena : Cuci dengan air bersih dan mengalir selama 20 menit dan
kulit segera diobati.
Tertelan : Bila sadar, beri minum 1-2 gelas air, bawa ke dokter.

PEMADAM API Kebakaran dapat dipadamkan dengan bubuk kimia atau CO2. Kebakaran besar
dipadamkan dengan air tetapi harus hati-hati karena dapat menimbulkan panas
(pemadaman dari jarak jauh).

D. Informasi Tambahan

INFORMASI LINGKUNGAN

Asam dalam air limbah dapat mengganggu kehidupan tanaman dan hewan baik di darat
maupun di dalam air sehingga ekosistem pada lingkungan dapat terganggu. Penetralan
menggunakan soda atau air kapur harus dilakukan untuk menjaga pH 6-9 sebelum dibuang ke
lingkungan. Residu netralisasi dapat dicampur dengan tanah atau pasir.
Bab 3 : Penutup
A. Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa penyimpanan bahan kimia mempunyai tata cara yang harus
diperhatikan, karena bahan kimia sangat berbahaya, bila tidak memperhatikan kaidah- kaidah
penyimpanan dapat berakibat fatal. Sebelum memperhatikan tata cara penyimpanan, kita perlu
mengetahui terlebih dahulu sifat dari bahan kimia tersebut, bahan kimia mempunyai beberapa sifat,
diantaranya ada yang B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), korosif, mudah meledak, mudah menyala,
dan lain-lain. Selain itu ada juga pembagian bahan kimia berdasarkan kelas bahayanya, diantaranya,
berdasarkan jenis asam, jenis basa, pengoksidasi, sianida, dan lain-lain.

B. Saran

Khususnya dalam proses penyimpanan bahan kimia, kita harus mengetahui terlebihdahulu sifat dari
bahan kimia tersebut dan juga memperhatikan tata cara penyimpanan bahan kimia, agar tidak terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai