Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1

1. Mengapa angin bisa terbentuk?


Angin terbentuk dari gerakan udara. Udara adalah fluida yang selalu bergerak dan terus-
menerus dipindahkan oleh perbedaan suhu dan tekanan. Ketika suhu sebuah parsel udara
meningkat, udara tersebut mengembang dan menjadi kurang padat. Ini menyebabkan
udara naik dan menciptakan daerah tekanan rendah di permukaan. Sebaliknya, ketika
suhu sebuah parsel udara menurun, udara tersebut menyusut dan menjadi lebih padat. Ini
menyebabkan udara turun dan menciptakan daerah tekanan tinggi di permukaan.

Atmosfer Bumi selalu dipanaskan oleh Matahari, dan ini menyebabkan udara naik dan
dingin. Ketika udara dingin, ia turun kembali ke permukaan, membentuk pola sirkulasi
yang dikenal sebagai sirkulasi atmosfer global. Sirkulasi atmosfer global dipicu oleh
perbedaan suhu antara khatulistiwa dan kutub dan bertanggung jawab atas pola cuaca
Bumi.

Gerakan udara dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah menciptakan angin.
Ketika udara sedang bergerak dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah, ia
mengalir turun lereng dalam hal tekanan. Ini menyebabkan udara mempercepat dan
menciptakan angin.
2. Mengapa angin bisa bervariasi secara spasial maupun temporal?
Angin merupakan hasil sirkulasi atmosfer Bumi dan bisa bervariasi secara spasial
maupun temporal untuk beberapa alasan.

Salah satu alasan variasi spasial angin adalah rotasi Bumi. Rotasi Bumi menyebabkan
efek Coriolis, yang mengalihkan angin ke kanan di belahan utara dan ke kiri di belahan
selatan. Efek ini menyebabkan angin bertiup dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan
rendah, sehingga pola angin cenderung mengikuti jalur melingkar di sekitar sistem
tekanan ini.

Variansi temporal angin bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk perubahan tekanan
atmosfer, suhu, dan kelembaban. Misalnya, kecepatan angin cenderung lebih kuat di
siang hari ketika pemanasan Matahari menyebabkan udara naik dan menciptakan daerah
tekanan rendah di permukaan. Sebaliknya, kecepatan angin cenderung lebih lemah di
malam hari ketika udara dingin dan turun, menciptakan daerah tekanan tinggi di
permukaan.

Faktor lain yang dapat menyebabkan variasi temporal angin termasuk lintasan front
cuaca, seperti front dingin dan front panas, serta pengaruh fitur topografi, seperti
pegunungan dan garis pantai, pada pola angin.
Tugas 2
1. Hitung dan tentukan arah dari gaya gradient tekanan yang dialami parsel udara
tersebut. (densitas udara = 1,225 kg m-3)

𝐹 1 𝛿𝑝 1 𝛿𝑝 1 𝛿𝑝
=− − −
𝑚 𝜌 𝛿𝑥 𝜌 𝛿𝑦 𝜌 𝛿𝑧
𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑧 𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑥 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖, 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝐹 1 𝛿𝑝
=−
𝑚 𝜌 𝛿𝑦
𝛿𝑝 𝛿𝑦 𝛿𝑝𝑙𝑜𝑤 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒
𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 (𝑝0 + ) 𝛿𝑥𝛿𝑧 (𝑝0 + )
𝛿𝑦 2 2
=− =−
𝑚 𝜌𝛿𝑥𝛿𝑦𝛿𝑧 𝜌𝛿𝑦
𝛿𝑝 𝛿𝑦 𝛿𝑝ℎ𝑖𝑔ℎ 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒
𝐹ℎ𝑖𝑔ℎ 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 (𝑝0 − ) 𝛿𝑥𝛿𝑧 (𝑝0 − )
𝛿𝑦 2 2
=+ =+
𝑚 𝜌𝛿𝑥𝛿𝑦𝛿𝑧 𝜌𝛿𝑦
𝛿𝑝𝑙𝑜𝑤 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 𝛿𝑝ℎ𝑖𝑔ℎ 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒
𝐹 (𝑝0 + ) (𝑝0 − )
2 2
=− +
𝑚 𝜌𝛿𝑦 𝜌𝛿𝑦
𝐹 1 𝛿𝑝𝑙𝑜𝑤 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 1 𝛿𝑝ℎ𝑖𝑔ℎ 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑚2
=− − = 208.1633 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑘𝑒 𝑎𝑡𝑎𝑠
𝑚 2𝜌 𝛿𝑦 2𝜌 𝛿𝑦 𝑘𝑔

2. Atmosfer bervariasi dalam berbagai skala ruang dan waktu yang dikendalikan oleh
berbagai fenomena cuaca dan iklim.
Skala gerak atmosfer terdiri dari mikro, meso, sinoptik, hingga global.
Masing-masing memiliki berdampak pada perubahan potensi energi angin (dan
juga energi matahari!) dalam skala waktu berbeda.
Jika Anda memperoleh tiga jenis data dari BMKG dengan spesifikasi seperti
berikut:
A. Data per detik selama satu hari
B. Data harian selama 30 tahun
C. Data per detik selama 30 tahun
Skala atmosfer mana sajakah yang dapat digambarkan oleh Data A, B, dan C?
A. Data A dapat digunakan untuk menggambarkan skala mikro atmosfer
B. Data B dapat digunakan untuk menggambarkan skala meso atmosfer
C. Data C dapat digunakan untuk menggambarkan skala sinoptik atmosfer
Tugas 3
1. Pada suatu tower terdapat pengamatan angin di dua level ketinggian. Di level A
(100 m) kecepatan angin bernilai 7 m/s, sedangkan di level B (30 m) kecepatan angin
bernilai 5 m/s.
a. Hitunglah nilai 𝜶 di titik pengamatan tersebut!
𝑢(𝑧) 𝑧 𝛼
=( )
𝑢𝑟 𝑧𝑟
7 100 𝛼
=( )
5 30
𝛼 = 0.279468
b. Gambarkan profil angin 0 – 200 m dengan nilai 𝜶 yang Anda peroleh
𝑢(𝑧) 𝑧 0.279468
=( )
5 30
z u(z)
0 0
20 4.46434894
40 5.418591148
60 6.068736137
80 6.576799982
100 6.999997445
120 7.36591166
140 7.690170902
160 7.982572743
180 8.249704222
200 8.496227491

Profil Angin
250

200
Height (m)

150

100

50

0
0 2 4 6 8 10
Wind Speed (m/s)
2. Meskipun The Power Law paling baik saat kondisi netral, kita masih dapat
mengestimasi profil angin saat kondisi stabil dan tidak stabil di atas surface layer
dengan nilai 𝜶 yang sesuai. Misal profil angin di suatu tempat pada kondisi netral
memiliki 𝜶 = A. Bagaimana nilai 𝜶 yang tepat saat kondisi stabil dan tidak stabil?
Saat kondisi stabil, nilai 𝛼 akan lebih besar dari A sedangkan saat kondisi tidak stabil,
nilai 𝛼 akan lebih kecil dari A. Berikut adalah contoh plot pada kondisi netral, stabil, dan
tidak stabil dengan mengambil data dari soal no.1

Profil Angin
250

200
Height (m)

150
Netral
100 Stabil
Tidak Stabil
50

0
0 2 4 6 8 10
Wind Speed (m/s)

Dengan mengambil contoh pada PPT, dapat disimpulkan plot yang telah dibuat benar.
Saat kondisi stabil, nilai 𝛼 akan lebih besar dari A sedangkan saat kondisi tidak stabil,
nilai 𝛼 akan lebih kecil dari A.

Anda mungkin juga menyukai