Anda di halaman 1dari 9

MATERIAL SAFETY DATA SHEET

Aluminium Oksida

1. IDENTITAS PRODUK DAN PERUSAHAAN


NAMA PRODUK : Aluminium Oksida
RUMUS KIMIA : Al2O3
CODE PRODUKSI : -
SYNONIM : Aluminium Oxide, Alumina, Activated, 80-200 Mesh

2. KOMPOSISI BAHAN
Bahan Al2O3 : 100% berat CAS No. 1344-28-1

3. IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan bahaya yang penting : Alumina berbahaya jika terhirup, tertelan, terkena kulit
maupun terkena mata
Akibatnya terhadap kesehatan :
MATA : Menyebabkan iritasi mata
KULIT : Menyebabkan irtasi kulit
TERTELAN : Menyebabkan gangguan pencernaan
TERHIRUP : Menyebabkan gangguan pernafasan
Karsinogenik : Tidak ada efek
Teratogenik : Tidak ada efek
Reproduksi : Tidak ada efek

4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


Terkena pada :
MATA : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
KULIT : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya
TERTELAN : Jangan diusahakan untuk muntah, segara bawa ke dokter
TERHIRUP : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan
buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter

5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN


a. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakar
Titik nyala : -
b. Suhu nyala sendiri : -
c. Daerah mudah terbakar
Batas terendah mudah terbakar : -
Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : -
e. Bahaya khusus : -
f. Instruksi pemadam api : -

6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN


a. Tumpahan dan kebocoran kecil : -
b. Tumpahan dan kebocoran besar : -
c. Alat pelindung diri : Respirator udara), Kacamata (goggles), gloves (neoprene)
7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
a. Penanganan bahan : Simpan ditempat kering
b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan alat pelindung diri
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan : Simpan di tempat berventilasi
e. Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari senyawa asam
8. PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
a. Pengendalian teknis : Gunakan Ventilasi umum
b. Alat pelindung Diri : Respirator udara, kacamata (goggles), sarung tangan karet
(neoprene gloves)

9. SIFAT – SIFAT FISIKA DAN KIMIA


Bentuk : Padat
Bau : Tidak berbau
Warna : Putih
MR : 101.96 g/mol
Massa jenis : -
Titik didih : 2980°C (5396°F)
Titik lebur : 2072°C (3761.6°F)
Tekanan uap (20oC) : -
Kelarutan dalam Air : terlarut pada air dingin dan tidak larut pada air panas
pH (20 oC) : -
Specific gravity : 4

10. REAKTIFITAS DAN STABILITAS


a. Sifat Reaktifitas : Tidak reaktif
b. Sifat stabilitas : Stabil
c. Kondisi yang harus dihindari : -
d. Bahan yang harus dihindari : -
e. Bahan dekomposisi : -
f. Bahaya Polimarisasi : -

11. INFORMASI TOKSIKOLOGI


a. Pemaparan jangka pendek/ akut : Tertelan dapat mengganggu system pencernaan
b. Pemaparan jangka panjang/ kronik : Terhirup dapat terakumulasi di dalam paru-paru
Karsinogen : tidak ada
Teratogen : tidak ada
Reproduksi : tidak ada
Mutagen : tidak ada

12. INFORMASI EKOLOGI


a. Dampak terhadap lingkungan : -
b. Degradasi lingkungan : -
c. Bio Akumulasi : -

13. PEMBUANGAN LIMBAH


Memperhatikan peraturan yang berlaku
14. PENGANGKUTAN
a. Peraturan Internasional : Peraturan DOT
b. Pengangkutan darat : truk tanki
c. Pengangkutan laut : Kapal laut
d. Pengakutan udara : tidak ada
MATERIAL SAFETY DATA SHEET
Asam Hydrochloric

1. IDENTITAS PRODUK DAN PERUSAHAAN


NAMA PRODUK : Asam Hydrochloric
RUMUS KIMIA : HCl
CODE PRODUKSI : -
SYNONIM : Asam chloride, asam muriat, Hydroge chloride

2. KOMPOSISI BAHAN
Bahan 36% berat CAS No.7647-01-0
Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3 ) ( TLV-C )

3. IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan bahaya yang penting : Asam chloride sangat korosif dan toksik serta iritatif
bila kontak dengan kulit, mata atau terhirup.
Akibatnya terhadap kesehatan :
MATA : Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan
KULIT : Menyebabkan luka bakar dan dermatitis
TERTELAN : Menyebabkan luka bakar membrane mukosa di mulut, Esophagus dan mulut
TERHIRUP : Menyebabkan bronchitis kronis
Karsinogenik : Tidak ada efek
Teratogenik : Tidak ada efek
Reproduksi : Tidak ada efek

4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


Terkena pada :
MATA : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
KULIT : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
TERTELAN : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis
buatan.
TERHIRUP : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan
buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.

5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN


a. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakar
Titik nyala : -
b. Suhu nyala sendiri : -
c. Daerah mudah terbakar
Batas terendah mudah terbakar : -
Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang
terpapar panasdapat di semprot dengan air agar dingin, tetapi air tidak boleh masuk ke
dalam wadah.
e. Bahaya khusus : Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas hydrogen yang
mudah terbakar
f. Instruksi pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang
terpapar panas dapat disemprot dengan air agar dingin tetapi air tidak boleh masuk ke
dalam wadah. Pakailah pakaian pelindung diri dan alat pelindung pernafasan
6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
a. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah
kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti dengan lembaran
plastik untuk menghindari penyebaran atau kontak dengan air hujan.
b. Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan
Hcl harus memakai alat pelindung diri terutama pelindung pernafasan, kulit (badan)
c. Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL atau respirator udara (SCBA),
Kacamata (goggles) atau perisai muka (Full face), gloves (neoprene, nitrile).

7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN


a. Penanganan bahan : Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam lemari asam.
Waspada terhadap kebocoran gas.
b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan SCBA dan pakaian pelindung
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan : Simpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai gedung harus tahan
asam.
e. Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali,
serta sianida, sulfida, formadehid, logam natrium, merkuri sulfat dan amonium
hidroksida. Periksa kebocoran wadah asam.

8. PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI


a. Pengendalian teknis : Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk menjaga debu
ke tingkat serendah mungkin.
b. Alat pelindung Diri : Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara, kacamata
(goggles), Jas lab, perisai muka (full face), sarung tangan karet (neoprene gloves)

9. SIFAT – SIFAT FISIKA DAN KIMIA


Bentuk : Cair
Bau : menyengat
Warna : Bening sampai agak kekuningan
Massa jenis : 2.13
Titik didih : 85 oC
Titik lebur : -20oC
Tekanan uap (20oC) : 20 mbar
Kelarutan dalam Air (20 oC) : terlarut
82,3 g/ 100 m
pH (20 oC) : 1

10. REAKTIFITAS DAN STABILITAS


a. Sifat Reaktifitas : Senyawa HCl stabil pada suhu kamar. Oleh pengaruh panas akan
teruraimenjadi hydrogen dan klor. Larutan dalam air sangat reaktif dengan logam-logam
dan menghasilkan gas hydrogen yang eksplosif. Bereaksi dengan oksidator menghasilkan
gas khlor yang toknik.
b. Sifat stabilitas : Stabil pada tekanan dengan temperatur yang normal.
c. Kondisi yang harus dihindari : panas dan lembab
d. Bahan yang harus dihindari :Aluminium, amines, carbide, hydrida, fluor, logam alkali,
logam, basa kuat garam dari asam oksihalogon, H2SO4 pekat, senyawa hydrogen
semimetalik, semimetalic oxides, aldehyde, sulfida, lithium, silicide, vinymethyl ether
e. Bahan dekomposisi : Hydrochloric acid chlorine
f. Bahaya Polimarisasi : -
11. INFORMASI TOKSIKOLOGI
a. Nilai ambang batas ( NAB ) : 5 ppm ( 7,5 mg/m3 (TLV-C)
b. Terkena mata : dapat menimbulkan iritasi mata dan kebutaan
c.Tertelan LD 50 (tikus) : 000 mg/ Kg
d. Terhirup LC 50 (pernafasan) : 3124 ppm (V)/ 1 jam
e. Terkena kulit : Dapat menimbulkan luka bakar
f. Efek local : -
g. Pemaparan jangka pendek/ akut : Terhirup dapat menyebabkan iritasi pada hidung
dan tenggorokan, saluran pernapasan atau kerusakan paru-paru
h. Pemaparan jangka panjang/ kronik : Bronchitis kronis bila sering menghirup gas dan
dermatitis jika kontak dengan kulit
Karsinogen : tidak ada
Teratogen : tidak ada
Reproduksi : tidak ada
Mutagen : tidak ada

12. INFORMASI EKOLOGI


a. Dampak terhadap lingkungan : Efek Biologi lethal pada ikan dari 25 mg/l. Beracun
pada organisme aquatik. Berbahaya dikarenakan perubahan pH
b. Degradasi lingkungan : -
c. Bio Akumulasi : -

13. PEMBUANGAN LIMBAH


Sebelum dibuang ke lingkungan, harus dinetralkan dengan alkali sampai Ph = 9

14. PENGANGKUTAN
a. Peraturan Internasional : Peraturan DOT
b. Pengangkutan darat : truk tanki
c. Pengangkutan laut : Kapal laut
d. Pengakutan udara : tidak ada

15. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP 187/MEN/1999
MATERIAL SAFETY DATA SHEET
Aluminum Chloride

1. IDENTITAS PRODUK DAN PERUSAHAAN


NAMA PRODUK : Aluminum chloride
RUMUS KIMIA : AlCl3
CODE PRODUKSI : -
SYNONIM : Aluminum trichloride, anhydrous

2. KOMPOSISI BAHAN
Bahan AlCl3 : 100% berat CAS No. 7446-70-0

3. IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan bahaya yang penting : Aluminum chloride sangat iritatif bila kontak dengan
kulit, mata atau terhirup.
Akibatnya terhadap kesehatan :
MATA : Menyebabkan iritasi mata
KULIT : Menyebabkan iritasi kulit dan korosif pada kulit
TERTELAN : Menyebabkan gangguan pencernaan
TERHIRUP : Menyebabkan gangguan pernafasan
Karsinogenik : Tidak ada efek
Teratogenik : Tidak ada efek
Reproduksi : Tidak ada efek

4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


Terkena pada :
MATA : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
KULIT : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
TERTELAN : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran dan segara bawa ke
dokter
TERHIRUP : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan
buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.

5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN


a. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakar
Titik nyala : -
b. Suhu nyala sendiri : -
c. Daerah mudah terbakar
Batas terendah mudah terbakar : -
Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : -
e. Bahaya khusus : -
f. Instruksi pemadam api : -

6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN


a. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah
kering.
b. Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran harus memakai alat
pelindung diri terutama pelindung pernafasan, kulit (badan)
c. Alat pelindung diri : Respirator udara, Kacamata (goggles), gloves (neoprene)

7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN


a. Penanganan bahan : Jangan sampai tertelan dan terhirup. Jangan menambahkan air
pada produk ini.Beri label pada wadah. Hindari kontak dengan kulit dan mata.
b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan alat pelindung diri
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan : Simpan di tempat kering, dingin, dan berventilasi
e. Syarat khusus penyimpanan bahan : -

8. PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI


a. Pengendalian teknis : Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk menjaga debu
ke tingkat serendah mungkin.
b. Alat pelindung Diri : Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara, kacamata
(goggles), perisai muka (full face), sarung tangan karet (neoprene gloves)

9. SIFAT – SIFAT FISIKA DAN KIMIA


Bentuk : Padat
Bau : -
Warna : Putih sampai kuning muda
MR : 133.34 g/mole
Massa jenis : -
Titik didih : -
Titik lebur : -
Tekanan uap (20oC) : -
Kelarutan dalam Air (20 oC) : -
pH (20 oC) : -
Specific grafity : 2,44

10. REAKTIFITAS DAN STABILITAS


a. Sifat Reaktifitas : Reaktif terhadap logam dan saat ditambahkan air
b. Sifat stabilitas : Stabil pada tekanan dengan temperatur yang normal.
c. Kondisi yang harus dihindari : -
d. Bahan yang harus dihindari : logam dan air
e. Bahan dekomposisi : -
f. Bahaya Polimarisasi : -

11. INFORMASI TOKSIKOLOGI


a. Pemaparan jangka pendek/ akut : Sangat berbahaya jika terjadi kontak pada kulit
(iritasi), tertelan,maupun terhirup. Berbahaya dalam kasus kontak kulit
(korosif), darikontak mata (iritasi). Jumlah kerusakan jaringan tergantung
padawaktu kontak. Kontak mata bisa mengakibatkan kerusakan korneaatau kebutaan.
kontak Kulit dapat menghasilkan peradangan.Menghirup debu akan menghasilkan
iritasi saluran pernafasan, ditandai dengan bersin dan batuk. Jika terhirup dalam jumlah
besar dapat menghasilkan kerusakan paru-paru, tersedak, pingsan atau kematian.
b. Pemaparan jangka panjang/ kronik : Zat ini termasuk racun bagi paru-
paru dan selaput lendir. Jika terhirup berulang atau
berkepanjangan akan menghasilkankerusakan organ paru-paru. Hal ini dapat diperburuk
dengan akumulasi zat beracun tersebut bagi organ tubuh manusia
Karsinogen : tidak ada
Teratogen : tidak ada
Reproduksi : tidak ada
Mutagen : tidak ada

12. INFORMASI EKOLOGI


a. Dampak terhadap lingkungan : -
b. Degradasi lingkungan : Kemungkinan degradasi jangka pendek memang tidak
mungkin, namun kemungkinan degradasi jangka panjang sangat mungkin.
c. Bio Akumulasi : Semakin banyak racun yang terbentuk

13. PEMBUANGAN LIMBAH


Sesuai dengan peraturan yang berlaku

14. PENGANGKUTAN
a. Peraturan Internasional : Peraturan DOT : Kelas 8 Material korosif
b. Pengangkutan darat : truk tanki
c. Pengangkutan laut : Kapal laut
d. Pengakutan udara : tidak ada

Anda mungkin juga menyukai