Anda di halaman 1dari 32

Hermann Staudinger

Hermann Staudinger adalah seorang kimiawan asal Jerman. Pada tahun 1953, ia
memenangkan Nobel Kimia atas penemuannya yang menunjukkan adanya
makromolekul yang disebut polimer. Selain polimer yang berhasil ia temukan, ia juga
menemukan ketena dan reaksi Staudinger.
 Kehidupan awal
Herman Staudinger lahir pada 23 Maret 1881 di Worms, Rhineland-Palatinate,
Germany. Dia dilahirkan dari pasangan Dr. Franz Gottfries Christian Karl Georg
Staudinger dan Auguste Staudinger. Dia memiliki 3 saudara laki laki dan 1 saudara
perempuan. Setelah lulus dari sekolah tinggi pada tahun 1989, ia melanjutkan studi di
Universitas Halle. Di universitas ini, karena ia menyukai tumbuhan ia memutuskan untuk
belajar botani dengan Georg Klebs. Untuk memahami botani, ayahnya mengusulkan agar
ia ikut pelajaran kimia. Pada akhirnya minat utamnya menjadi kimia. Di bawah
bimbingan Daniel Vorlander ia meraih gelar PhD pada tahun 1903 (saat dia berusia 22
tahun) di Universitas Halle. Tesis yang diajukannya adalah “The Malonic Esters of
Unsaturated Compounds”.
 Karir
Setelah mendapatkan gelar Phd, di bawah Johannes Thiele di Universitas Strasbourg,
ia melakukan penelitian dalam bidang kimia organik. Zat yang diamati dalam penelitian
ini adalah asam karbol. Penelitian inilah yang membuat Hermann Straudinger
menemukan senyawa ketena yang amat reaktif. Penelitiannya terhadap ketena inilah yang
membuat ia segera menyelesaikan kaya pascadoktoralnya pada tahun 1907. Pada usianya
yang ke 26 tahun ia diangkat sebagai profesor di Universitas Karlsruhe menggantikan
Rollan Scholl. Saat di Universitas Karlsruhe, penelitian yang ia fokuskan adalah kimia

1
ketena, reaksi oksalil khorida, senyawa Diaz alifatik dan preparat butadiena dan isoprena.
Selain itu pada universitas ini ia bertemu juga dengan kimiawan yang terkemuka.
Pada tahun 1912, Hermann Staudinger menerbitkan buku pertamnya yaitu Die
Ketene. Selain itu, Richard Martin Willstatter (salah satu tokoh kimia organik)
menawarkan kursi kosongnya sebagai direktur Kaiser-Wilhelm-Gesselchaft untuk Kimia
di Berlin-Dahlem. Eigenossische Technische Hochshule di Zurich. Bersama dengan
Leopold Ruzicka (pemenang Hadiah Nobel Kimia pada tahun 1939), Staudinger
melanjutkan penelitiannya pada sintetik organik. Pada saat itu, Staudinger mengenali
struktur piretrin alami dan mengembangkan jalur sintesis pada insektisida alami. Saat
perang dunia I, ia melakukan penelitian terhadap senyawa ersatz yang dapat sedikit
membantu perang dengan menggantikan produk alami. Selain penelitiannya terhadap
lada sintesis, Staudinger dengan Tadeuz Reichstein membuat analisis aroma kopi yang
sulit. Mereka berhasil memunculkan aroma ersatz (furfuril merkaptan dengan jejak metil
merkaptan) yang diubah dalam proses industri.
 Penemuan dalam bidang kimia polimer
Dalam bidang kimia organik, Staudinger telah menemukan lebih dari 100.000
senyawa sintesis yang digunakan dalam berbagai bidang. Penemuannya ini dilakukan dari
tahun 1914 dan meski ia belum berusia 40 tahun, ia telah dianggap sebagai kimiawan
organik yang terkenal.. Pada tahun 1920-an, ia memutuskan untuk pindah ke ilmu polimer
sehingga ia melepaskan diri dari pemikiran kimiawan organik tradisional dan
mengembangkan gagasan baru dan revolusioner.
Tahun 1926 di Universitas Alberts Ludwigs Freiburg, ia memulai penelitiannya dan
mengembangkan batas-batas ilmu polimer. Topik penelitiannya termasuk karet alami,
selulosa dan polimer sintesis seperti polioksimetilena, polistirena dan polietilena oksida,
yang dianggap Staudinger sebagai sistem contoh bagi bipolimer yang lebih kompleks.
Dalam penentuan berat molekul polimer di pembuatan polimer sintesis, Staudinger
menggunakan analisis kelompok akhir, mengukur viskositas larutan polimer dan
menggunakan analisis mikroskop elektron. Untuk mendapatkan dana bagi penelitiannya
maka ia memelihara hubungan dekat dengan industri ataupun sebagai penasihat teknis
bagi perusahaan yang teratarik dengan plastik dan karet. Pada tahu 1950 Staudinger
memulai seminar kelompok, sehingga menarik kimiawan akademik dan industri. Selain

2
itu, selama 1990-an seminar tersebut menjadi pertemuan polimer terbesar di Jerman
dengan lebih 700 peserta.
 Kehidupan pribadi
Hermann Staudinger menikah dengan Magda Woit pada tahun 1927. Istrinya pernah
bekerja dengannya dan berkontribusi juga ketika Staudinger mendapatkan penghargaan
nobel. Kebanyakan karya yang dihasilkan Staudinger juga tidak lepas dari peran istrinya.
Hermann Staudinger meninggal pada 8 September 1995 pada saat ia berusia 84 tahun. Ia
meninggal di Freiburg, West Germany.

3
Wallace Carothers

Wallace Hume Carothers adalah seorang kimiawan Amerika Serikat dari sebuah
perusahaan industri E.I. du Pont du Nemours Ana Company. Perusahaan ini berfokus
utama dalam industri kimia. Wallace Hume Carothers dihormati atas penemuan nilon dan
neoprene.
 Kehidupan awal
Wallace Hume Carothers lahir pada 27 April 1937 di Burlington, Lowa. Ia lahir
dari pasangan Ira Hume Carothers dan Mary Evalina McMullin. Carothers merupakan
anak tertua dari empat bersaudara. Wallace Carothers merupakan orang pertama yang
suka dalam bidang sains di keluarganya. Pada tahun 1936, saudara perempuan Carothers,
Isobel meninggal dunia. Hal ini sangatlah mengejutkan bagi Carothers dan membuat ia
menyalahkan atau tidak bisa berdamai dengan dirinya sendiri.
Sebagai anak yang sedang bertumbuh ia memiliki semangat dalam bekerja dan
bermain. Dia sangat menyukai alat-alat atau apapun yang berhubungan dengan
permesinan dan banyak waktu yang dihabiskannya untuk melakukan eksperimen. Selain
itu, Carothers memiliki kebiasaan untuk tidak menunda pekerjaannya maupun
melakukannya dengan ceroboh. Pada tahun 1914, ia lulus dari sekolahnya yaitu North
High School. Carothers lalu melanjutkan studinya di Capital City Commercial College
saat musim gugur di tahun 1914. Bidang yang dipelajarinya pada saat itu adalah akuntansi
dan sekretaris. Waktu yang diperlukan Carothers untuk lulus sangatlah sebentar
dibandingkan pada umumnya. Carothers lulus pada July 1915.

4
 Karir
Pada September 1915, Carothers melanjutkan pendidikannya di Tarkio College,
Tarkio, Missouri. Sebenernya di sini ia mengambil jurusan bahasa Inggris tetapi ia
menggantinya ke kimia karena pengaruh dari Arthur Pardee, kepala departemennya.
Caorthers sangatlah unggul dalam bidang kimia. Oleh karena itu, sebelum kelulusannya
ia diangkat menjadi instruktur kimia dan ketika Pardee pergi, Carothers lah yang
menggantikannya menjadi ketua departemen. Saat ia berusia 24 tahun tepatnya pada
tahun 1920 ia lulus dari Takio dengan gelar sarjana. Kemudian ia melanjutkan
pendidikannya ke University of Illinois untuk mendapatkan gelar M.A. Ia menerima gelar
ini pada tahun 1921 di bawah bimbingan Profesor Carl Marvel.
Pada tahun 1921, Carothers pernah mengadakan pertemuan dengan pengajar kimia
di Univerity of South Dakota. Di universitas inilah Carothers memulai penelitiannya
sendiri. Artikel penelitiannya pun muncul dalam “Journal of The American Chemical
Society”. Dalam artikel ini ia mengukur sifat fisik dari phenyl isocyanate dan
diasobenzene-imide (sekarang dikenal dengan fenil azida). Setelah diamati, sifat-sifat
kedua senyawa ini sangat mirip dan membawanya pada kesimpulan bahwa struktur
keduanya adalah C6H5-N=N=N, dengan tiga atom nitrogen dalam rantai linier daripada
cincin seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Carothers kembali ke University of Illinois untuk melanjutkan gelar Ph.D. Dia lulus
pada tahun 1924 dibawah bimbingan Roger Adams. Fokus Carothers pada saat itu adalah
kimia organik. Dia pernah menjadi asisten penelitian selama 1922-1923 dan menerima
penghargaan Carr Felowship (penghargaan paling bergengsi yang ditawarkan oleh
universitas pada saat itu) untuk 1923-1924. Carothers sempat menjadi pengajar kimia
organik selama 2 tahun di universitas ini. Pada tahun 1926, Carothers berpindah ke
Universitas Harvard. Disini ia menjadi pengajar kimia organik dan memulai
penelitiannya terhadap struktur kimia dari polimer dengan berat molekul yang besar.
Kemudian Carothers menyadari bahwa ia lebih suka meneliti ketimbang mengajar.
Sehingga pada tahun 1927, Carothers pergi ke Wilmington, Delware untuk berdiskusi
dengan DuPont. Dia membahas apakah ia bisa melakukan penelitian dan bertanggung
jawab atas laboratorium kimia organik di DuPont.

5
 Karir di DuPont
Carothers mulai bekerja di DuPont pada 6 Februari 1928. Tujuan utamanya adalah
mensitesis polimer dengan berat molekul lebih dari 4.200 (massa yang dicapai Dr. Emil
Fischer). Pada tahun 1929, masih belum dihasilkan polimer dengan berat lebih dari 4.000.
Pada Januari 1930, Dr. Elmer K. Bolton (asisten direktur kimia) meminta Carothers untuk
meneliti dari polimer asetilena dengan tujuan menciptakan karet sintesis. Di bulan
berikutnya, April 1930, salah satu staf Carothers, Dr. Arnold M. Collins, mengisolasi
kloroprene. Cairan ini dipolimerisasi untuk menghasilkan bahan padat yang menyerupai
karet. Produk ini adalah karet sintetis pertama dan saat ini dikenal sebagai neoprene.
Pada tahun yang sama, anggota lain dari tim Carothers, Dr. Julian W. Hill mulai
bekerja lagi pada upaya untuk memproduksi poliester dengan berat molekul lebih dari
4.000. Usahanya berhasil ketika ia menghasilkan polimer sintetis dengan berat molekul
12.000. Karena berat molekul yang tinggi inilah yang memungkinkan polimer meleleh
dan memanjang keluar ke string serat. Dengan demikian, terciptalah sutra sintesis
pertama yang dijelaskan kimiawan sebagai superpolyester. Poliester dan poliamida
adalah contoh polimer kondensasi yang dibentuk oleh langkah langkah polimerisasi.
Carothers bekerja di luar teori langkah-pertumbuhan polimerisasi dan diturunkan menjadi
persamaan yang berhubungan dengan tingkat rerata polimerisasi untuk konversi pecahan
atau hasil dari monomer ke polimer. Persamaan yang diturunkan Carothers menunjukkan
bahwa untuk berat molekul yang tinggi, konversi pecahan yang sangat tinggi diperlukan.
Hill juga memproduksi serat sintesis yang elastis dan kuat dengan menggabungkan glikol
dan diacids dan pemanasan di bawah tekanan. Tetapi, serat yang dihasilkan tidak dapat
dikomersialkan karena terdapat kekurangan. Hal ini menjatuhkan penelitian Carothers
tentang polimer selama beberapa tahun.
Pada tahun 1934, Carothers berfokus pada serat lagi. Sekarang ia menggantikan
diamini untuk glikol untuk menghasilkan jenis polimer Zat ini lebih stabil dari poliester.
Oleh karena itu, mereka mungkin menghasilkan sutra sintesis yang akan praktis untuk
penggunaan sehari hari. Selama periode penelitian yang produktif, Carothers ditemukan
menghilang. Ternyata ia menjadi tertekan dan pergi ke Baltimore untuk berkonsultasi
dengan psikiater.
Tak lama setelah pembebasannya dari klinik, Boston menginstruksikan Carothers
untuk mengerjakan poliamida. Dalam perjalanan penelitian, Carothers memperoleh

6
beberapa polimer super yang menjadi padatan kental pada suhu tinggi dan pengamatan
dibuat bahwa filamen dapat dibuat dari bahan ini jika batang dicelupkan ke dalam polimer
cair dan ditarik. Hasil dari proyek ini adalah nilon.
 Kehidupan pribadi
Pada 21 Februari 1936, Carothers menikah dengan Helen Sweetman, yang sudah
dikenalnya sejak 1934. Sayangnya sejak masa muda Carothers terganggu oleh masalah
depresi (muncul karena kematian saudara perempuannya), sehingga ia buntu diri dengan
minum jus campuran sianida tepat 2 hari setelah ulang tahunnya yang ke-41. Setelah
kematian Carothers, istrinya melahirkan seorang putri pada 27 November 1937.

7
Herman F. Mark

Herman Francis Mark merupakan kimiawan Austrian-Amerika yang sangat


dianggap karena kontribusinya dalam mengembangkan ilmu polimer. Walaupun bukan
orang pertama yang menemukan polimer atau ilmu polimer tetapi ia di sebut “Bapak dari
ilmu polimer” karena kontribusinya tersebut. Bersama dengan rekannya Houwink ia
merumuskan persamaan, yang sekarang disebut dengan persamaan Mark-Houwink atau
Mark-Houwink-Sakurada. Persamaan ini menggambarkan ketergantungan viskositas
intrinsik satu polimer pada berat molekulnya. Selain itu pekerjaan difraksi sinar-X Mark
pada struktur molekul serat memberikan bukti penting bagi teori makromolekul dari
struktur polimer.
Herman Mark lahir di Vienna pada tahun 1985, ia lahir dari pasangan Herman Carl
Mark dan Lili Mueller. Ayah Mark adalah orang asli Yahudi. Mark lulus SMA pada tahun
1913, ia bertujuan untuk melanjutkan studinya di universitas untuk belajar sains. Tetapi
saat itu Austria terdapat peraturan untuk mengikuti wajib militer selama setahun.
Sehingga ia memutuskan untuk mengikuti wajib militer terlebih dahulu sebelum ke
universitas. Ia mendaftar ke pasukan elit Infanteri Alpen. Dia lalu ditempatkan di
pegunungan Tyrol Selatan, dimana dia menemukan kehidupan militer agak
menyenangkan. Selama wajib militer ini, dia menjadi pendaki gunung yang ulung.
Seharusnya ia menyelesaikan wajib militernya pada musim panas tahun 1914 tetapi
karena Eropa masuk ke dalam perang dunia 1 maka wajib militernya menjadi 5 tahun.
Selama perang ia sering sekali diletakkan pada garis depan. Selain itu, ia teruka tiga kali
dan menerima lima belas medali. Pada akhir perang, tepatnya November 1918 ia
ditangkap oleh tentara Italia. Selama di tahan ia belajar bahasa Italia, Perancis, Inggris
dan sedikit bahasa Spanyol. Selain belajar bahasa asing, ia juga belajar sedikit matematika

8
dan fisika, dan menyelenggarakan kursus kimia umum. Setahun setelah perang dia di
bebaskan dan tiba di rumah pada bulan Agustus 1919.
Mark kemudian mendaftar di Universitas Vienna, dia dengan cepat menebus waktu
yang hilang selama perang dengan menyelesaikan tiga semester dalam setahun. Pada
tahun 1921 dia lulus dari universitas dengan gelarnya Ph.D. Mentornya adalah ahli kimia
organik terkenal yaitu Wilhelm Schlenk. Pada tahun yang sama, Mark pergi ke
Universitas Berlin bersama dengan Schlenk yang menggantikan Nobelist Emil Fischer.
Tahun berikutnya Fritz Haber (penemu proses untuk mensitesis amonia dan direktur
Institut Kaiser Wilhelm) mengajak Mark untuk bergabung dengan Institut Penelitian
Serat yang baru diselenggarakan dan didirikan di dalam Institut Kaiser Wilhelm untuk
studi struktur serat. Akhirnya Mark pun bergabung dengan beberapa Ilmuwan berbakat
yang sedang mengerjakan struktur molekul serat menggubakan alat baru difraksi sinar-X
dan ultramicroscropy. Albet Einstein meminta Mark dan koleganya berkeja dengan
menggunakan tabung sinar X yang kuat untuk memverifikasi Efek Compton, karya ini
memberikan konfirmasi terkuat dari teori kuantum cahaya Einstein dimana Albert Einsten
memenangkan hadiah nobel dalam fisika.
Pada tahun 1926, Kurt Meyer dari IG Farben menawari Mark sebagai asisten
direktur penelitian di ala satu laboratorium perusahaan. Disini Mark mengkomersilkan
polistireba, polivinil klorida, polivinil alkohol dan karet sintesis pertama. Adanya Mark
di Forben membuat Forben memimpin dalam pembutan dan distribusi polimer dan
kopolimer baru. Bangkitnya kekuatan Nazi membuat manajernya menyadari bahwa Mark
menjadi orang paling rentan karena ayahnya Yahudi sehingga ia menerima saran
manajernya dan menerima posisi sebagai profesor kimia fisik di Universitas of Vienna.
Di Vienna ia tinggal selama 6 tahun dan dia sangatlah sukses disana. Dia merancang
kurikulum baru dalam kimia polimer dan melanjutkan penelitian di bidang
makromolekul.
Pada awal tahun 1983, Mark memutuskan untuk pergi dari Austria karena Nazi
yang semakin kuar. Ia pun pergi ke Kanada lalu ke Amerika Serikat. Disana ia bergabung
dengan Polytechnic Institute of Brooklyn (Institut Politeknik Brooklyn). Pada saat ia
bergabung, ia mendirikan program polimer yang tidak hanya mencakup penelitian tetapi
juga pendidikan polimer untuk sarjana. Ini adalah pendidikan polimer pertama di
Amerika Serikat.

9
Pada tahun 1946, Mark mendirikan Polymer Research Institute di Polytechnic
Institute of Brooklyn. Ini adalah fasilitas untuk penelitian polimer yang pertama ada di
Amerika Serikat. Mark juga diakui sebagai pelopor dalam membangun kurikulum untuk
bidang ilmu polimer. Pada tahun 1950, American Chemical Society membentuk divisi
Poly, divisi ini telah berkembang menjadi divisi terbesar kedua dalam asosiasi ini dengan
hampir memiliki 8.000 anggota.
 Kehidupan Pribadi
Pada tahun 1921, Herman Francis Mark menikah dengan Maria Schramek. Dia
memiliki 2 putra yaitu Hans Mark dan Peter Mark. Herman Mark meninggal pada 6 April
1992, sebulan sebelum ulang tahunnya yang ke 97. Mark meninggal setelah terkena
penyakit. Ia meninggal di Texas tepatnya di rumah anaknya, Hans.

10
Carl Shipp “Speed” Marvel

Carl Shipp “Speed” Marvel adalah salah satu ahli kimia organik terkemuka di
dunia. Selama karirnya, hampir tidak ada bidang kimia polimer yang tidak lolos dari
ketertarikannya. Dia membuat kontribusi penting untuk program karet sintesis bagi
Amerika Serikat selama Perang Dunia II. Selain itu, ia juga bekerja dalam pengembangan
polbenzimidazol, polimer yang tahan suhu dan sering digunakan dalam industri
dirgantara, peralatan pemadam kebakaran dan sebagai pengganti asbes. Penghargaan
yang telah ia terima sangatlah banyak salah satunya Medali Priestley tahun 1956 dan
Medali Sains Nasional tahun 1986, Medali tersebut diberikan langsung oleh Presiden
Ronald Reagan.
 Kehidupan Awal
Carl Shipp Marvel lahir pada 11 September 1984 di Waynesville, Illinois, Amerika
Serikat. Ayahnya bernama John Thomas Marvel dan ibunya bernama Mary Lucy Wasson
Marvel. Marvel lahir dari keluarga petani dan diharapkan untuk menjadi petani juga.
Tetapi pamannya mendesaknya untuk belajar sains karena generasi petani selanjutnya
membutuhkan pengetahuan ilmiah sangat berguna untuk mendapatkan hasil maksimal
dari pekerjaan mereka. Pada tahun 1911, Marvel melanjutkan pendidikannya di Illinois
Weleyan University, disana ia belajar kimia di bawah bimbingan Alfred W. Homberger.
Disinilah Marvel menemukan hal yang disukainya yaitu mensintesis senyawa organik.
Dia memperoleh julukan “Speed” di awal karirnya sebagai ahli kimia karena
kebiasaannya bergegas untuk sarapan setelah belajar semalaman. Di Illinois juga ia juga
berteman dengan Wallace Carothers. Pada tahun 1916, Marvel menerima gelar M.A-nya
dalam bidang kimia dari University of Illinois.
11
Pada perang dunia I, penelitian dan pembelajaran Marvel terganggu karena sumber
pasokan atau bahan kimia yang digunakan dalam sintesis senyawa organik dan proses
industri terkait menjadi terbatas. Pada tahun 1916 hingga 1919, Marvel bekerja di unit
produksi Organic Chemival Manufactures di Illinois (perusahaan yang membuat dan
menjual bahan kimia). Di unit Pabrik Kimia Organik memberinya pengalaman luas dalam
persiapan bahan kimia. Marvel dikenal dengan kemampuannya mengubah prosedur burak
menjadi lebih efektif sehingga orang lain dapat mengikutinya. Prosedur-prosedur ini
banyak yang diterbitkan.
Pada tahun 1919, Marvel melanjutkan pendidikannya (pascasarjana) yang
didukung dengan beasiswa dari DuPont. Pada tahun 1920 ia lulus dan mendapatkan gelar
Ph.D-nya dalam bidang kimia, tesis yang diajukannya berjudul “A Study of The Possible
Asymmetry of Aliphatic Diazo Compounds” (Studi kemungkinan Asimetri Senyawa
Diazo Alifatik).
 Karir
Pada tahun 1920, Marvel bergabung dengan Departemen Kimia di University of
Illinois sebagai pengajar (instruktur). Karirnya di Universitas of Illinois pun sangatlah
baik. Pada tahun 1923 ia menjadi asisten profesor, tahun 1930 ia menjadi profesor kimia
organik. Tahun 1940 ia juga mengawasi unit Organic Chemical Manufactures (program
untuk musim panas dimana para siswa dapat mensitesis bahan kimia khusus yang sulit
didapat). Marvel menjadi profesor riset di Departemen Kimia dari tahun 1953 hingga
1961. Marvel melakukan penelitian awal dalam bidang kimia organik klasik. Sekitar 20%
dari 264 persiapan dalam Volume Kolektif 1 Sintesis Organik ditulis ataupun diperiksa
oleh Marvel.
Marvel kemudian pindah ke kimia polimer, dia bekerja pada sintesis dan penentuan
struktur. Teknik yang digunakan Marvel adalah dengan penentuan analisis unsur, berat
molekul rata-rata, analisis kelompok akhir dan pemeriksaan produk. Dengan
kemampuannya untuk berimprovisasi dan memperbaiki teknik-teknik baru, ia membuat
“kontribusi mendasar utama” dalam bidang ilmu polimer sehingga ia diakui sebagai
“Bapak Kimia Polimer Sintetik”. Mulai tahun 1933, Marvel mulai mempelajari polimer
olefin / sulfur dioksida, menentukan strukturnya dan memeriksa efek dari inisiator seperti
peroksida atau sinar ultraviolet pada reaksi polimerisasi. Pada tahun 1937, Marvel
memeriksa polimer vinil dan dia menunjukkan bahwa polimer yang dibuat dari polivinil

12
klorida cenderung membentuk struktur had-to-tail dengan atom klorin pada atom karbon
alternatif. Pekerjaan inilah yang mengarah pada persiapan dan polimerisasi monomer
baru. Pada awal 40-an nya dia adalah salah satu ilmuwan pertama yang menggunakan
monomer yang aktif secara optik dan pemrakarsa untuk memeriksa sifat-sifat polimer
stereoregular secara optik.
Pada tahun 1928, Roger Adams merekomendasikan Marvel untuk menjadi
konsultan di DuPont Central Research. Ketika ia diminta untuk menguji temuan ahli
kimia asal Inggris F.E. Matthews bahwa polisulfon dapat dibentuk dari reaksi sulfur
dioksida dan etilena, Marvel mengkonfirmasi temuan tersebut tetapi ia menggunakan
sikloheksena daripada etilena. Di DuPont juga ia menjadi teman dekat dan konsultan dari
Wallace Carothers (penemu nilon dan neoprene).
Pada perang dunia II, pasokan karet alam terganggu sehingga Marvel banyak
berpartisipasi dalam program karet sintesis Amerika Serikat. Karyanya di Illinois tentang
kopolimerisasi butadiena dan stirena bersuhu rendah sangatlah pening bagi keberhasilan
produksi komersial karet sintesis. Kelompoknya mengidentifikasi tol sebagai kunci untuk
proses polimerisasi. Pada 1946, Marvel pergi ke Jerman sebagai salah satu tim intelijen
teknis untuk melaporkan keadaan teknologi karet Jerman. Disana ia menemukan bahwa
Jerman menggunakan proses polimerisasi redoks pada suhu 5oC, jauh lebih rendah dari
pada sebelumnya. Ia dan kelompoknya lalu mengembangkan ide ini lebih lanjut dengan
menciptakan proses karet dingin untuk industri Amerika. Dengan proses ini, polimerisasi
dapat diselesaikan hanya dalam tujuh jam. Atas keberhasilannya ini ia menerima sertifikat
penghargaan dari Presiden.
Marvel bersama dengan Roger Adams dan Reynol C. Fuson membuat program
kimia organik di Illinois menjadi unggul di Amerika Serikat. Pada tahun 1961, Marvel
resmi pensiun dari Illinois tetapi terus menjadi profesor riseti Emeritus dari tahun 1962
hingga 1988. Pada tahun 1963, ia dianugerahi gelar kehormatan D.Sc dari University of
Illinois.
Pada tahun 1961 sampai 1988, Marvel menjadi Profesor di Departemen Kimia di
Universitas Arizona. Disana Marvel mengembangkan penelitian tentang pembuatan
polimer bersuhu tinggi. Meneliti polimer stabil suhu tinggi menjadikan Marvel orang
pertama yang mensintesis Polybenzimidazole (PBI), polimer kondensasi dengan unit
berulang aromatik dan heteroaromatik. Secara resmi ia pensiun dari Universitas Arizona

13
pada tahun 1978 tetapi ia masih melakukan beberapa penilitian dengan bantuan
mahasiswa hingga 1988.
 Karya
Marvel menerbitkan lebih dari 500 artikel dalam jurnal ilmiah di seluruh dunia dan
empat buku termasuk Introduction to The Organic Chemistry of High Polymers . Ia juga
memegang 52 paten.
 Kehidupan pribadi
Carl Marvel menikah pada 26 Desember 1933 dengan Alberta Hughes. Mereka
memiliki 2 orang anak yaitu Mary Catharine dan John Thomas Marvel. Carl Marvel
meninggal pada 4 Januari 1988 di Tucson, Arizona.

14
Karl Ziegler

Karl Waldemar Ziegler adalah seorang kimiawan asal Jerman yang memenangkan
Nobel Kimia pada tahun 1963 bersama Guiulio Natta untuk karya pada polimer.
 Kehidupan awal
Karl Ziegler lahir pada 26 November 1898 di Helsa dekat Kassel, Jerman dari
pasangan Karl Ziegler dan Luise Rall Ziegler. Buku teks pengantar fisika menjadi pemicu
minat Ziegler dalam sains. Hal itulah yang membuatnya untuk melakukan eksperimen di
rumanya dan membaca secara luas di luar kurikulum sekolah menengahnya. Pada tahun
terakhirnya di sekolah menengah ia menerima penghargaan untuk siswa berprestasi
karena ia belajar dan bereksperimen. Dia lalu melanjutkan pendidikanna di Universitas
Marburg, selain itu karena pengetahuan latar belakang yang luas ia dapat menghilangkan
dua semester pertamanya. Namun, saat perang dunia I pendidikannya menjadi terganggu
karena ia harus menjadi prajurit yang bertugas dalam perang. Ia melanjutkan
pendidikannya lagi dan menerima gelar Ph.D nya pada tahun 1920 di bawah bimingan
Karl von Auwers
 Karir
Pada tahun 1926 ia menjadi profesor di Universitas Heidelberg. Disana ia
menghabiskan sepuluh tahun berikutnya untuk meneliti kemajuan dalam kimia organik.
Dia menyelidiki stabilitas radikal pada karbon trivalen yang membawanya untuk
mempelajari senyawa organologam dan aplikasinya dalam penelitiannya. Dia juga

15
bekerja pada sintesis sistem cincin multi anggota. Tahun 1933, Zielger menerbitkan kaya
besar pertamaya pada sistem cincin besar, “Vielgliedrige Ringsysteme”, yang menyajikan
dasar-dasar untuk prinsip pengenceran Ruggli-Ziegler. Pada tahun 1936 ia menjadi
Profesor dan Direktur Institut Kimia di Universitas Halle/ Saale dan juga dosen tamu di
Universitas Chicago. Dari tahun 1943 hingga 1969, Ziegler merupakan Direktur Institut
Max Planck untuk penelitian batubara.
 Pencapaian dalam kimia
Sepanjang hidupnya, Ziegler adalah seseorang yang sangat gigih untuk semua jenis
penelitian. Hal inilah yang menyebabkan penelitiannya berkisar dari yang mendasar
hingga yang paling praktis. Selain itu topik yang terdapat dipenelitiannya pun mecakup
berbagai topik dalam bidang kimia. Beberapa penelitiannya yaitu:
- Senyawa radikal bebas
- Senyawa cincin beranggota banyak
- Senyawa orgonologam
- Alkil litium
- Living polymerization
- Poliethilene
- Ziggler Natta Catalyst
 Kehidupan Pribadi
Pada tahun 1922, Ziegler menikah dengan Maria Kurtz. Mereka mempunya 2 orang anak
yaitu Erhart dan Marianna. Karl Ziegler meninggal pada 12 Agustus 1973 di Mulheim,
Germany.

16
Giulio Natta

Gulio Natta adalah seseorang yang ahli kimia asal Italia. Ia berkontribusi pada
pengembangan polimer yang berguna dalam pembuatan film, plastik, serat dan karet
sintesis. Bersama dengan Karl Ziegler dari Jerman, ia menerima hadiah Nobel untuk
kimia karena mereka mengembangkan katalis Ziegler-Natta.
 Kehidupan awal
Giulio Natta lahir di Imperia pada 26 Februari 1903. Ia lulus dari jurusan Teknik
Kimia di Politeknik Milan pada 1924. Pada tahun 1927 ia lulus ujian, yang memberinya
hak untuk mengajar di Politeknik Milan. Pada tahun 1933 ia menjadi staf profesor dan
menjadi direktur Institut Kimia Umum di Universitas Pavia. Lalu ia menjadi profesor
dalam kimia fisik di Universitas Roma pada tahun 1935. Dari 1936 hingga 1938 ia
menjadi profesor dan direktur pada Institut Kimia Industri di Politeknik Turin. Dia lalu
menjadi profesor dan direktur di Departemen Kimia Indusrei di Politeknik Milan sejak
1938.
 Karir
Pada tahun 1938, Natta mulai mempelajari karet sintesis di Italia. Ia lalu mengambil
bagian dalam pekerjaan penelitian tentang butadiene dan berhasil sebagai orang pertama
yang menyelesaikan pemisahan fisik butadine dari 1-butadine dengan metode baru
distilasi ekstraktif. Pada tahun yang sama ia mulai menyelidiki polimerisasi olefin dan
kinetika reaksi bersamaan.
Pada tahun 1951 dengan bantuan keuangan dari sebuah perusahaan kimia yang
besar di Italia, Moncetecatini, Prof. Natta memperluas penelitian yang dilakukan oleh
Ziegler pada katalis organologam untuk polimerisasi stereospesifik sehingga menemukan
kelas polimer baru dengan struktur yang diperintahkan secara terik yaitu polimer
isotaktik, syndiotactic dan di-isotactic dan polimer olefinik linier dan kopolimer

17
denganstruktur taktis (atau terik tidak berordir). Studi ini dikembangkan dan ternyata
mengarah pada realisasi bahan termoplastik, polipropilena isotaktik. Lalu produk ini telah
dipasarkan sebagai bahan plastik dengan nama Moplen, sebagai serat sintetis dengan
nama Meraklon, sebagai monofilamen dengan nama Merakrin dan sebagai film kemasan
dengan nama Moplefan. Selain itu, dengan investigasi sinar-X, Natta juga telah berhasil
menentukan susunan rantai yang tepat dalam kisi polimer kristal baru yang telah ia
temukan.
 Kehidupan Pribadi
Natta menikah dengan Rosita Beati pada 1935. Rosita Beati adalah seorang lulusan
sastra, ia menciptakan istilah “isotactic”, “atactic” dan “syndiotactic” untuk polimer yang
ditemukan Natta. Mereka memiliki dua anak yaitu Giuseppe dan Franca. Pada tahun
1956, Natta didiagnosis mengidap penyakit parkinson. Kondisinya menurun sehingga
saat pidato di upacara Nobel di Stockholm tahun 1963, ia membutuhkan bantuan putranya
dan empat rekannya. Pada 2 Mei 1979, Natta meninggal di Bergamo, Italia pada usia 76
tahun.

18
Paul J Florry

Paul John Florry adalah seorang kimiawan asal Amerika dan peraih Nobel yang
dikenal karena karyanya dalam bidang polimer atau makromolekul. Dia adalah orang
pertama yang memahami perilaku polimer dalam larutan dan membuatnya memenangkan
hadiah nobel dalam bidang kimia pada tahun 1974. Penghargaan ini diberikan atas
pencapaiannya baik teoritis maupun eksperimental dalam kimia fisik makromolekul.
 Kehidupan Awal
Paul John Florry lahir di Sterling, Illinois pada 19 Juni 1910. Ayahnya bernama
Ezra Flory bekerja sebagai pendidik pendeta dan ibunya bernama Nee Martha
Brumbaugh bekerja sebagai guru disekolah. Florry mendapatkan minatnya di bidang
sains dari profesornya, Carl W Holl (di bidang kimia).
Setelah lulus dari sekolah menengah pada tahun 1927 ia melanjutkan
pendidikannya di Manchester College (sekarang Universitas Manchester) dan lulus
dengan gelar sarjana pada tahun 1931. Kemudian ia mendapatkan gelar Ph.D nya dari
Ohio State University pada tahun 1934. Pada awalnya ia di universitas ini memilih
jurusan ilmu kimia fisik saja. Selama studinya di Universitas Ohio, ia menemukan
pemahaman bahwa ketika suhu menurun, polimer akhirnya berkontraksi. Ini mengarah
pada pembentukan kekuatan yang menyeimbangkan suhu satu sama lain. Dia akhirnya
menerima gelar master dalam kimia organik. Tetapi ia juga dapat lulus dengan gelar
doktornya dalam bidang kimia fisik pada tahun 1934. Tahun yang sama setelah ia
menerima gelar Ph.D pertamanya, ia bergabung dengan DuPont. Di organisasi ini ia

19
mendapatkan minat dalam dasar – dasar polimerisasi dan sistem polimer. Dia kemudian
memuktika hipotesis Staudinger dan Carothers. Setelah kematian Carothers, Flory terlibat
selama 2 tahun di Laboratorium Penelitian yang berlokasi di Universitas Cincinnati.
 Karir Penelitian
Setelah menerima gelar doktor pada tahun 1934, ia menangani berbagai masalah
dengan kimia fisik. Terdapat hubungannya dengan kinetika dan mekanisme zat polimer.
Sehubungan dengan distribusi massa molar, solusi termodinamika dan hidrodinamika. Ia
juga dapat menemukan bahwa ketika rantai polimer akan terus bertumbuh jika dicampur
dengan molekul lain. Flory juga menemukan istilah ‘theta’, yaitu konstanta dari
hidrodinamik. Dimana pada titik ini interaksi volume netral. Polimer alami maupun
sintesis pun diuji pada titik ini. Beberapa pekerjaan yang diselesaikan oleh Paul Flory
pada masanya mencakup pengembangan korelasi kuantitatif antara molekul rantai dan
sifat struktur kimia. Hal ini berhubungan dengan cara polimer disusun ataupun apa yang
tersusun dari polimer. Salah satu bahan yang tebentuk melalui polimer adalah plastik.
Pertengahan 1930-an, Flory menemukan cara polimer dilarutkan dalam pelarut.
Pekerjaan awal Flory dalam ilmu polimer adalah dibidang kinetika polimerisasi di
DuPont. Dalam polimerisasi kondensasi ia menantang asumsi bahwa reaktivitas menurun
ketika makromolekul tumbuh. Dengan berpendapat bahwa reaktivitas tidak bergantung
pada ukuran, ia dapat memperoleh hasil bahwa jumlah rantai yang ada berkurang dengan
ukuran secara eksponensial. Selain polimerisasi, ia memperkenalkan konsep penting
transfer rantai untuk meningkatkan persamaan kinetik dan menghilangkan kesulitan
dalam memahami distribusi ukuran polimer. Pada tahun 1938, setelah kematian
Carothers, Flory pindah ke Laboratorium Penelitian Ilmu Pengetahuan Dasar di
Universitas Cincinnati. Di sana ia mengembangkan teori matematika untuk polimerisasi
senyawa dengan lebih dari dua kelompok fungsional dan teori jaringan polimer atau gel.
Pada tahun 1940 ia bergabung dengan Laboratorium Linden, NJ dari Standard Oil
Development Company, disana ia mengembangkan teori mekanis stastik untuk campuran
polimer. Prestasi yang sangat dibanggakan adalah metode asli untuk meghitung
kemungkinan ukuran polimer dalam larutan yang baik, Teori Solusi Florry-Hugins dan
derivasi dari eksponen Flory yang membantuk mengkarakterisasi pergerakan polimer
dalam larutan.

20
 Kehidupan Pribadi
Paul John Flory menikah dengan Emily Catharine Tabor pada tahun 1936. Mereka
memiliki 3 orang anak yaitu Susan Seringer, Melinda Groom dan Paul John Flory jr.
Semua anaknya juga menerima karier di bidang sains. Flory meninggal pada 8 September
1985 karena serangan jantung.

21
Pierre Gilles de Gennes

Pierre Gilles de Gennes adalah seorang fisikawan asal Prancis. Ia menerima hadiah
Nobel Fisika pada tahun 1991 untuk penemuan bahwa metode yang dikembangkannya
untuk mempelajari tentang fenomena orde pada sistem yang sederhana dan dapat
digeneralisasikan ke berbagai bentuk zat yang kompleks khususnya kristal cair ataupun
polimer cair. Pekerjaan itu dipelajari sebagai ilmu terapan di bidang fisika maupun fisika
kimia.
 Kehidupan Awal
Pierre Gilles de Gennes lahir di Paris, Prancis pada 24 Oktober 1932. Ia bersekolah
di rumah hingga usia 12 tahun. Pada tahun 1955 ia meneruskan pendidikannya dengan
mengambil jurusan dari Ecole Normale. Ia kemudi menjadi insinyur penelitian di Pusat
Energi Atom (Saclay) yang bekerja terutama pada hamburan dan magnetisme neutron.
Pada tahun 1962, ia menjadi asisten profesor di Orsay dan segera memulai kelompok
Orsay di bidang superkonduktor. Pada tahun 1968, ia beralih ke kristal cair. Ia pun
menjadi profesor di College de France dan menjadi peserta STRASACOL (bersama
Strasbourg, Saclay dan College de France) pada fisika polimer di tahun 1971. Sejak 1980,
ia menjadi tertarik pada masalah antarmuka, dinamika pembasahan dan adhesi.
 Penghargaan
Pada tahun 1988 dan 1990, ia dianugerahi Harvey Prize, Lorentz Medal dan Wolf
Prize. Tahun berikutnya ia menerima Hadiah Nobel dalam bidang fisika. Pada tahun 1976

22
ia menjadi direktur Ecole Superieure de Physique Te de Chimie Industrielles de la Ville
de Paris (ESPCI) hingga tahun 2002. Hadiah nobel yang diberikan kepadanya adalah
penghargaan karena ia mengemuka bahwa “metode yang dikembangkan untuk
mempelajari fenomena keteraturan dalam sistem sederhana dapat digeneralisasikan ke
bentuk materi yang lebih kompleks, khususnya untuk kristal dan polimer cair”.
 Kehidupan Pribadi
Ia menikah dengan Anne Marie Rouet pada Juni 1954. Mereka memiliki tiga anak
yaitu Christian, Dominique, dan Marie-Christine. Dia juga memiliki empat orang anak
dengan fisikawan, Francoise Brochard Wyart yang merupakan salah satu mantan
mahasiswa doktoralnya dan kemudian menjadi kolega dan rekan penulis. Anak-anaknya
yaitu Claire Wyart, Matthieu Wyart, Olivier Wyart, dan Marc de Gennes. Pierre
meninggal pada 22 Mei 2007.

23
Alan Heeger

Alan J. Heeger adalah seorang ahli kimia asal Amerika. Heeger bersama dengan
Alan G. MacDiarmid dan Shirakawa Hideki memenangkan hadiah Nobel Kimia pada
tahun 2000 atas penemuan mereka bahwa plastik tertentu dapat secara kimiawi
dimodifikasi untuk menghantarkan listrik hampir sama mudahnya dengan logam.
 Kehidupan awal
Heeger lahir pada 22 Januari 1936 di Sioux City, Lowa. Keluarganya adalah
keluarga yahudi. Pada umur 9 tahun ayahnya meninggal dan keluarganya memutuskan
untuk pindah di Omaha (dekat dengan keluarga ibunya). Heeger mendapat gelar B.S.
dalam bidang fisika dan matematika dari Universitas Nebraska-Lincoln pada tahun 1957
dan gelar Ph.D dalam bidang fisika dari Universitas California tahun 1962. Pada tahun
1962 sampai 1982 ia menjadi pengajar di Universitas Pennsylvania. Lalu ia memulai
pengangkatannya sebagai profesor di Departemen Fisika dan Departemen Material di
Universitas California, Santa Barbara tahun 1982. Penelitian yang dihasilkannya banyak
memunculkan perlahan baru termasuk Uniax, Konarka, dan Sirigen yang didirikan tahun
2003 oleh Guillermo C. Bazan, Patrick J. Dietzen, Brent S. Gaylord. Uniax adalah
perusahaan yang didirikan oleh Alan Heeger namun diakusisi oleh DuPont.
Pada tahun 2000 bersama dengan Alan G. MacDiarmid dan Hideki Shirakawa,
penelitian mereka “untuk penemuan dan pengembangan polimer konduktif”
memenangkan hadiah nobel untuk kimia. Mereka mempublikasikan hasilnya pada
polyacetylene polimer konduktif pada tahun 1977.
24
Allan Graham MacDiarmid

Alan Graham MacDiarmid atau Alan MacDiarmid adalah kimiawan Amerika yang
lahir di New Zealend. Dia adalah salah satu dari tiga tokoh yang menerima hadiah nobel
dalam bidang kimia pada tahun 2000.
 Kehidupan Awal
MacDiarmid lahir di Masterton, Selandia Baru pada 14 April 1927. Ia memiliki 3
saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Keluarganya relatif miskin sehingga
keluarganya pindah ke Lower Hutt. Saat usia 10 tahun ia mulai mengembangkan minat
dalam kimia dengan membaca buku, baik itu buku dari teks lama ayahnya maupun ia
membaca di perpustakaan. MacDiarmid menempuh pendidikan di Hutt Valley High
School dan Victoria University of Wellington.
Pada tahun 1943, MacDiarmid lulus ujian masuk dan ujian awal medis Universitas
Selandia Baru. Selama masa studinya ia mengambil pekerja paruh waktu sebagai petugas
kebersihan di Victoria University of Wellington. Ia akhirnya mendapatkan gelar BSc pada
tahun 1947. Lalu ia menyelesaikan gelar MSc dalam bidang kimia dari universitas yang
sama, ia kemudian bekerja menjadi asisten di departemen kimia. Pada tahun 1949 ia
memulai publikasi pertamanya dalam jurnal Ilmiah Nature. Dia lulus Dean penghargaan
kelas satu dan memenangkan Fullbright Fellowship ke University of Wisconsin-Madison
pada tahun 1951. Pada tahun 1952 ia menerima gelar M.S dan pada tahun 1953 ia
menerima gelar Ph.D dengan jurusan kimia anorganik. Dengan beasiswa shell graduate
ia menyelesaikan PhD keduanya di Sidney Sussex College, Cambridge pada tahun 1955.

25
 Karir dan Penelitian
MacDiarmid bekerja di School of Chemistry di University of St. Andrews di
Skotlandia selama setahun. Dia kemudian menjadi profesor pada fakultas kimia di
University of Pennsylvania, USA, tahun 1964. Dia bekerja disana selama 45 tahun
dengan 20 tahun pertama ia gunakan untuk meneliti dengan fokus kimia silikon. Ia lalu
diangkat sebagai profesor kimia Blanchard pada tahun 1988. Pada tahun 2002,
MacDiarmid juga bergabung dengan fakultas di Universitaas Texas di Dallas.
Penelitiannya yang paling terkenal adalah penemuan dan pengembangan polimer
konduktif – bahan plastik yang menghantarkan listrik. Penelitian ini ia lakukan dengan
Hideki Shirakawa dan Alan Heeger, menerbitkan hasil pertama tahun 1977. Mereka
berbagi hadiah nobel tahun 2000 untuk pekerjaan ini. Plastik yang mereka hasilkan
disebut plastik konduktif. Plastik ini dapat digunakan untuk zat anti-statis untuk film
fotografi dan jendela ‘pintar’ yang dapat pengecualian sinar matahari. Selain itu,
MacDiarmid juga melakukan perjalanan di seluruh dunia untuk terlibat dalam
pembicaraan yang mengesankan para pendengar tentang nilai mengglobalisasi upaya
inovasi di abad ke 21.
 Kehidupan Pribadi
MacDiarmid menikah sebanyak 2 kali. Pernikahan pertamanya dengan Marian
Mathieu pada tahun 1954, Marian Mathieu meninggal pada tahun 1990. Dengan Marian
Mathieu ia memiliki 4 anak yaitu Heather McConell, Dawn Hazelett, Duncan
MacDiarmid dan Gail Williams. Pernikahan keduanya dengan Gayl Gentile pada tahun
2005. MacDiarmid terkena penyakit dengan sindrom myelodysplastic. Ia meningal pada
7 Februari 2007 karena jatuh dari tangga di rumahnya di Drexel Hill, Pennsylvania.

26
Klasifikasi Plastik

Plastik merupakan bahan sintetik atau semi sintetik yang termasuk dalam bahan
organik. Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa
juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Plastik dapat
dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Plastik dapat digolongkan berdasarkan kinerja
dan penggunaannya yaitu :
A. Platik Komoditas
Plastik komoditas memiliki sifat-sifat yaitu: sifat mekanik tidak terlalu bagus, tidak
tahan panas. Contohnya:
- PE (Polietilena)

Polietilena (PE) adalah termoplastik yang digunakan secara luas oleh konsumen
produk sebagai kantong plastik. Kantong plastik PE yang baik mempunyai ciri-ciri:
1. Elastis / lentur
2. Tahan benturan
3. Agak buram dan transparan
4. Tidak tembus cairan khususnya cairan minyak & santan
5. Bersih, tidak berbau dan higienis
Penggunaan PE yang sangat luas membuat terjadinya masalah lingkungan yang
amat serius. Karena PE masih susah untuk didegradasi oleh alam, membutuhkan waktu
ratusan tahun untuk mendegradasinya secara efisien.

27
- PS (Polystyrene)

Jenis plastik ini biasanya digunakan dalam pembuatan styrofoam. Biasanya


digunakan untuk sekali pakai. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke
dalam makanan kita dan juga tempat styrofoam ini menghasilkan polusi saat
diproduksi. Selain itu, karena penggunanya untuk sekali pakai maka menjadi sumber
sampah dan tidak dapat mengurai dengan tanah dan mengeluarkan gas beracun bila
dibakar. Sehingga tingkat bahaya dan kesulitan terurai tinggi.
- ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene)

ABS adalah sejenis polimer yang memiliki banyak aplikasi karena kekuatannya,
mudahnya dibentuk dan harganya yang murah. Keuntungan plastik ABS:
1. Memiliki performa pewarnaan yang lebih baik
2. Bahannya yang keras
3. Tahan Banting
Kerugian dari ABS:
1. Mudah terbakar
2. Mudah terkena cuaca buruk
3. Suhu deformasi termal rendah
Aplikasi pada kehidupan sehari-hari: barang-barang elektronik, pembungkus
makanan, botol minuman

28
B. Plastik Teknik
Plastik teknik memiliki sifat-sifat yaitu: tahan panas, temperatur operasi diatas 100oC,
sifat mekanik bagus. Contohnya:
- PA (Polyamide)
Polyamide (PA) atau nylon adalah jenis plastik yang sering digunakan sebagai pipa,
bingkai jendela dan lantai
- POM (Polyoxymethylene)

POM adalah plastik yang memiliki bahan yang tangguh dan memiliki kelenturan yang
baik, stabilitas geometris, ketahanan benturan bahkan pada suhu rendah.
- PC

Plastik PC biasa digunakan sebagai bahan galon minuman dan botol susu bayi, studi
menunjukkan bahwa PC dapat melepaskan zat BPA yang berbahaya bagi kesehatan.
Sehingga tidak disarankan untuk mengisi dengan air panas.
- PBT (Polybutylene Terephthalate)

PBT adalah resin berbasis poliester termoplastik yang dikembangkan dalam


polimerisasi poliester dan komposit resin yang diperkuat.

29
Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik.
C. Plastik Teknik Khusus
Plastik teknik khusus memiliki sifat-sifat yaitu: temperatur operasi diatas 150oC, sifat
mekanik sangat bagus. Contohnya:
- PSF
- PES (Polysulfone)

Polysulfone (PES) merupakan bahan plastik yang terkenal akan daya tahan terhadap
panas dan ketahanan terhadap goresan seperti bahan PC. Bahan PES ini BPA-Free
sehingga aman. Biasa digunakan pada botol susu bayi.
- PAI
- PAR
Aplikasi penggunaan plastik teknik khusus adalah pada perakitan pesawat.
Menurut sifat fisiknya plastik dapat dibedakan menjadi:
A. Termoplastik
Plastik yang termasuk dalam kategori ini adalah plastik yang dapat didaur ulang.
Contohnya PE, PS, ABS, dll.
B. Termoset
Plastik yang termasuk dalam kategori ini adalah plastik yang tidak dapat didaur ulang.
Contohnya resin epoksi , resin melamin, dll.
Berdasarkan sumbernya, plastik dapat dibedakan menjadi :
A. Polimer Alami
Polimer yang berasal dari alam yaitu kayu, karet alam, kapas dll.
B. Polimer Sintesis
Polimer yang tidak didapatkan dari alam tetapi dibuat contohnya nylon, poliester,dll.

30
DAFTAR PUSTAKA
https://www.thefamouspeople.com/profiles/hermann-staudinger-7449.php
https://id.wikipedia.org/wiki/Hermann_Staudinger
https://www.thefamouspeople.com/profiles/wallace-carothers-7185.php
https://en.wikipedia.org/wiki/Wallace_Carothers
https://www.pbs.org/wgbh/aso/databank/entries/btcaro.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Herman_Francis_Mark
https://www.nytimes.com/1992/04/10/us/dr-herman-f-mark-dies-at-96-a-pioneer-in-
polymer-chemistry.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Carl_Shipp_Marvel#University_of_Illinois
https://www.britannica.com/biography/Carl-Shipp-Marvel
encyclopedia.com/science/dictionaries-thesauruses-pictures-and-press-releases/marvel-
carl-shipp-speed
https://en.wikipedia.org/wiki/Paul_Flory
https://nobelprize.org/prizes/chemistry/1974/flory/biographical/
https://www.nobelprize.org/prizes/physics/1991/gennes/biographical/
https://en.wikipedia.org/wiki/Pierre-Gilles_de_Gennes
https://en.wikipedia.org/wiki/Karl_Ziegler#Early_life_and_education
https://www.nobelprize.org/prizes/chemistry/1963/ziegler/biographical/
https://id.wikipedia.org/wiki/Giulio_Natta
https://www.nobelprize.org/prizes/chemistry/1963/natta/biographical/
https://www.britannica.com/biography/Giulio-Natta
https://en.wikipedia.org/wiki/Alan_MacDiarmid#Personal_life
https://www.nobelprize.org/prizes/chemistry/2000/macdiarmid/biographical/
https://www.britannica.com/biography/Alan-J-Heeger
https://en.wikipedia.org/wiki/Alan_J._Heeger
https://www.nobelprize.org/prizes/chemistry/2000/heeger/biographical/
(diakses pada tanggal 25 September 2019)
https://id.wikipedia.org/wiki/Polietilena#Masalah_lingkungan
http://www.pancabudi.com/Polyethylene-Panca-Budi-Id.aspx
https://medium.com/kulina/jenis-jenis-plastik-dan-arti-kode-yang-tertera-3b79d7d8f786

31
http://id.gl-plastic.com/info/the-advantages-and-disadvantages-of-abs-plasti-
19993029.html

32

Anda mungkin juga menyukai