karena asam nitrat memiliki valensi 1 maka nilai molaritas = nilai normalitas
Diketahui :
M = ( massa jenis x 10 x % ) / Mr
M = ( 1,40 x 10 x 65 ) / 63,01
M = 14,4
** Setelah diketahui molaritas asam nitrat 65%, maka dengan rumus pengenceran dapat dicari volume
yang dibutuhkan asam nitrat 65% untuk membuat asam nitrat 3 M yaitu :
M1 x V1 = M2 x V2
14,4 x V1 = 3M x 1000 ml
V1 = 3000/ 14,4
V1 = 208,3 ml
** cara membuat :
2. Menyeterilkan alat dengan mencucinya menggunakan aquadest dan mengeringkan menggunakan lap
atau tisu
4. Menyiapkan beaker glass 500 ml untuk menampung volume HNO3 yang dibutuhkan dari buret
sebanyak 208.3 ml
5. Isi labu takar ukuran 1 liter dengan aquadest sebanyak 250 ml, lalu tambahkan 208.3 ml asam
khlorida pekat secara perlahan - lahan
7. Menutup labu gondok dan menghomogenkan secara berkala dengan membolak-balik labu gondok
hingga 180°
8. Menuangkan HNO3 ke dalam botol reagen gelap menggunakan corong dan batang pengaduk
Diketahui :
N=12,06 N
**Maka Perhitungan pembuatan larutan asam khlorida ( HCl ) 1 N sebanyak 1000 ml adalah sebagai
berikut :
V1=1000.1/ 12,06
V1= 83 ml
** cara membuat :
2. Menyeterilkan alat dengan mencucinya menggunakan aquadest dan mengeringkan menggunakan lap
atau tisu
4. Menyiapkan beaker glass 100 ml untuk menampung volume HCL yang dibutuhkan dari buret
sebanyak 83 ml
5. Isi labu takar ukuran 1 liter dengan aquadest sebanyak 250 ml, lalu tambahkan 83 ml asam khlorida
pekat secara perlahan - lahan
7. Menutup labu gondok dan menghomogenkan secara berkala dengan membolak-balik labu gondok
hingga 180°
8. Menuangkan HCL ke dalam botol reagen gelap menggunakan corong dan batang pengaduk
Note : Pada pengenceran asam pekat, labu takar harus diisi aquadest terlebih dahulu untuk menghindari
perubahan panas yang spontan sehingga bisa menghasilkan letupan.
KESIMPULAN
Reagen merupakan suatu zat yang dapat digunakan untuk membuat, mengukur atau
membangun keberadaan reaksi kimia. Dalam membuat reagen kuantitatif kita mengenal istilah
molalitas, molaritas, ppm, dan persen (%). Reagensia Kuantitatif memerlukan ketelitian yang
tinggi dalam pembuatan, pengukuran, dan penimbangan. Bila perlu penimbangan dengan
neraca analitik. Pengukuran harus dengan alat ukur yang kuantitatif seperti labu ukur, pipet
gondok, dan buret. Pembuatan reagen dapat didahului dengan menimbang massa dan
melarutkan zat. Penimbangan ini harus tepat hingga mencapai volume yang ditetapkan karena
hasil penimbangan akan mempengaruhi hasil akhir larutan.
SARAN
1. Diperlukan ketelitian dan konsentrasi tinggi saat melakukan penimbangan zat secara
kuantitatif.