Tujuan Percobaan
a. Mempelajari fenomena perubahan warna indicator
b. Menentukan rentang pH perubahan warna indicator
II. Dasar Teori
Indikator adalah penunjuk, dengan menggunakan indikator kita dapat
mengidentifikasi suatu senyawa apakah asam atau basa. Ada banyak sekali
indikator asam basa yang dapat digunakan, seperti indikator alami, larutan
indikator, dll . Indikator alam dapat diambil dari buah maupun suatu akar, seperti
bunga bougenvil, sepatu, kunyit, kubis ungu, dll. Selain indikator alami ada juga
larutan indikator yang biasa digunakan di laboratorium yaitu larutan indikator
phenolphtalein, larutan indikator methyl orange, larutan indikator bromothymol
blue (Indira, 2015).
IV. MSDS
a. Phenolphthalein
Berat Molekul: 318,33 g/mol
Titik Didih : > 450 °C
Titik Leleh : 263,7 °C
Kelarutan : Sedikit larut dalam air, Larut dalam alcohol
Wujud : Padat
Warna : Putih
Aroma : Tak berbau
Bahaya : Dapat meyebabkan kanker, diduga menyebabkan kerusakan genetik.
diduga dapat merusak kesuburan.
Penanganan bahaya :
Jika terpapar atau dikuatirkan : Dapatkan nasehat pengobatan.
b. Methyl orange
Berat Molekul : 327,34 g/mol
Titik Didih : Terdekomposisi
Titik Leleh : > 300 °C
Kelarutan : Larut dalam air panas, larut dalam alcohol
Wujud : Padat
Warna : Jingga
Aroma : Berbau khas yang lama
Bahaya : Toksik bila tertelan
Penanganan bahaya : Jika terpapar atau dikuatirkan: Segera hubungi Sentra
Informasi Keracunan atau dokter/tenaga medis.
c. Asam Klorida
Berat Molekul : 36,46 g/mol
Titik Didih : 48 °C - 110 °C
Titik Leleh : -27,32 °C
Kelarutan : Larut dalam air
Wujud : Cair
Warna : Tidak berwarna
Aroma : Tak berbau
Bahaya : Korosif, menyebabkan gangguan pada kulit, menyebabkan gangguan
mata berat
Penanganan bahaya :
Jika terkena kulit : Cuci dengan banyak sabun dan air
Jika terkena mata : Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa menit, lepas
lensa kontak, jika ada dan mudah dilakukan.
d. Natrium Hidroksida
Berat Molekul : 40.00 g/mol
Titik Didih : 1.390 oC
Titik Leleh : 319 °C – 322 °C
Kelarutan : Larut dalam air
Wujud : Padat
Warna : Putih
Aroma : Tak berbau
Bahaya : Dapat korosif terhadap logam, menyebabkan kulit terbakar yang parah
dan kerusakan mata
Penanganan bahaya :
Jika tertelan : Basuh mulut, jangan merangsang muntah
Jika terkena mata : Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa menit
Jika terpapar atau dikuatirkan : Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan
atau dokter/tenaga medis
e. Bromothymol blue
Berat Molekul : 624,40 g/mol
Titik Didih : 184,9 °C
Titik Leleh : 200 °C – 202 °C
Kelarutan : Sedikit larut dalam air
Wujud : Padat
Warna : Violet
Aroma : Menyerupai asam asetat lemah
Bahaya : Mencemari perairan
Penanganan bahaya : Jangan biarkan masuk ke dalam saluran pembuangan
V. Cara Kerja
A. Pembuatan larutan HCl 0,01 N
Air suling
Air suling
Trayek
Indikator Rentang pH
Pnenolphtalein 8,084-9,927.
Methyl orange 3,725-4,572
Bromothymol blue 6,020-7,110
g. Pembahasan
Pnenolphtalein memiliki trayek pH 8-9,8, dan dari praktikum yang dilakukan
dapat dilihat bahwa trayek pH yang dimiliki pada kondisi setelah titrasi NaOH
pada larutan HCl dan pnenolphtalein yaitu 9,927. Kelebihan pada nilai
konsentrasi larutan ini bisa dikarenakan kelebihan penambahan larutan NaOH
pada saat titrasi hal tersebut juga karena NaOH merupakan basa kuat sehingga
perubahan pada nilai pH sangat besar, dan titrasi ini mengalami perubahan warna
yaitu berwarna ungu. Setelah dilakukan titrasi HCl pada larutan NaOH dan
pnenolphtalein dilihat bahwa larutan tidak berwarna atau transparan dan
memiliki nilai pH 8,08. Hal-hal tersebut sesuai dengan teori (Rendi, Supriadi, &
Suherman, 2020). Perubahan warna yang terjadi dikarenakan adanya delokalisasi
pada ion didalam fenol sehingga membentuk quinoid.
Indira, C. (2015, April). Pembuatan Indikator Asam Basa Karamuting. Kaunia, XI(1),
1-3.
Kurniawat, A., & Alauhdin, M. (2020). Ekstraksi dan Analisis Zat Warna Ekstrak
Kulit Buah Manggis (Garciana mangostana L.) serta Aplikasinya sebagai
Indikator Asam-Basa. Indonesian Journal of Chemical Science, 56-57.
Latief, R., Dirpan, A., & Julyaningsih, A. H. (2020). The Making of Smart and
Active Packaging On Tuna Fillet. Open Access, 4-5.
Pratiwi, S. W., Sari, S. N., Nurmalasari, R., & Indriani, M. (2020). Utilization of Nata
De Coco as Adsorben in Methyl Orange Adsorption. Jurnal Kimia dan
Pendidikan, 204-205.
Rendi, A. M., Supriadi, S., & Suherman, S. (2020). Flower Extracts of Cage Plants
(Canavalia virosa) as an Indicator of Acid Base. Akademia Kimia, 196-197.
Sabolakna, A., & Angelia, K. (2022). Analisis Perbedaan Variasi Derajat Keasaman
terhadap Tingkat Spesifisitas Metode Kastle-Meyer dalam Pendeteksian
Darah. Jurnal Kesehatan, 13(2), 308-309.