KIMIA UNSUR
HALOGEN
DISUSUN OLEH:
NIM : K1A022106
JURUSAN KIMIA
PURWOKERTO
2022
HALOGEN
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mempelajari sifat-sifat halogen dan senyawanya
Halida adalah senyawa biner di mana satu bagiannya adalah salah satu
halogen dan bagian lainnya adalah unsur atau radikal lain yang memiliki
keelektronegatifan yang lebih kecil dari atom halogen, untuk membentuk
senyawa florida, klorida, bromida, iodida atau astatin. Kebanyakan garam
adalah halida. Semua logam golongan 1 akan membentuk halida, yang
merupakan padatan putih pada suhu ruangan. Ion halida adalah atom
hidrogen dengan muatan negatif. Contoh anion halida adalah fluorida (F-),
klorida (Cl-), bromida (Br-), iodida (I-) dan unsur halogen lainnya yaitu
astatin (At). Semua ion ini hadir dalam garam halida ion. Senyawa
bromida dapat ditemukan di air laut (Ion Br-), senyawa tersebut diperoleh
dari air laut melalui oksidasi ion bromida dengan larutan oleh
klorin(Cotton, F. A, dan Wilkinson. G. 1984)
Unsur- unsur halogen memiliki 7 elektron valensi pada subkulit ns²
np⁵. Konfigurasi elektron tersebutlah yang membuat unsur unsur halogen
bersifat sangat reaktif karena ada elektron yang tidak berpasangan untuk
membentuk ikatan kovalen. Sifat reaktif halogen juga merupakan akibat
dari afinitas elektronnya yang tinggi karena dari itu halogen mudah
menangkap elektron untuk menjadi ion negatif. Karena kereaktifannya
halogen dapat membuat senyawa hampir dengan semua unsur. Semua
unsur dalam golongan halogen sukar larut dalam air tetapi mudah larut
pada pelarut nonpolar. Halogen yang ada dalam air akan mengalami reaksi
membentuk halida dan gas(Keenan, Charles W.1984)
Unsur halogen mempunyai bentuk molekul diatomik. Unsur halogen
membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron
terluarnya sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion
negatif tersebut yang bernama ion halida. Unsur golongan halogen juga
1
memiliki sifat afinitas elektron yang tinggi sehingga cenderung menerima
elektron. Jika keduanya bereaksi maka akan terbentuk ikatan ionik yang
diakibatkan oleh adanya gaya tarik menarik elektrostatik antara kation dan
anion.
Golongan halogen atau VIIA terdiri dari unsur-unsur, flor (F), klor
(Cl), brom (Br), iodin (I), dan astatin (At). Halogen berasal dari bahasa
Yunani yang memiliki arti pembentuk garam, hal tersebut karena senyawa
halogen dapat membentuk garam. Halogen berada sebagai molekul diatom
dengan simbol X2, dengan X merupakan atom halogen. Titik leleh dan
titik didih halogen akan semakin meningkat dengan bertambahnya nomor
atom. Sedangkan kereaktifannya akan meningkat jikan nomor atom
semakin kecil.
2
III. Prosedur Percobaan
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kimia unsur kali ini adalah
tabung reaksi, pembakar bunsen, kertas indicator dan pipet tetes
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan pada kimia unsur kali ini adalah kalium
klorida, kalium bromida, kalium iodida, larutan perak nitrat, asam sulfat,
kalium permanganate, larutan Hg2(NO3)2, larutan HgCl2, karbon
tetraklorida, natrium tiosulfat dan besi (III) sulfat.
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Percobaan Pertama
1. Sebanyak 1 mL KCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Sebanyak 1 mL KBr dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
3. Sebanyak 1 mL KI dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
4. Ketiga tabung reaksi ditambahkan AgNO3, lalu diamati yang
terjadi.
5. Ketiga tabung reaksi ditambahkan H2SO4 pekat, lalu diamati
yang terjadi.
3.3.2 Percobaan Kedua
1. Sebanyak 1 mL KCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Sebanyak 1 mL KI dimasukkan ke dalam tabung reaksi
3. Kedua tabung reaksi ditambahkan Hg2(NO3)2, lalu amati yang
terjadi
4. Tambahkan KCl ke dalam tabung reaksi berisi KCl, lalu amati
yang terjadi
5. Tambahkan KI ke dalam tabung reaksi berisi KI, lalu amati
yang terjadi
3.3.3 Percobaan Ketiga
1. Sebanyak 1 mL KBr dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Sebanyak 1 mL KI dimasukkan ke dalam tabung reaksi
3. Kedua tabung reaksi ditambahkan larutan HgCl2, lalu amati
yang terjadi
4. Tambahkan KI ke dalam tabung reaksi yang berisi KBr, lalu
amati yang terjadi
5. Tambahkan KBr ke dalam tabung reaksi yang berisi KI, lalu
amati yang terjadi
3.3.4 Percobaan Keempat
1. Sebanyak 1 mL KCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Sebanyak 1 mL KBr dimasukkan ke dalam tabung reaksi
3. Sebanyak 1 mL KI dimasukkan ke dalam tabung reaksi
3
4. Ketiga tabung reaksi ditambahkan larutan CuSO4, lalu amati
yang terjadi
5. Ketiga tabung reaksi ditambahkan larutan Na2S2O3
3.3.5 Percobaan Kelima
1. Sebanyak 1 mL KCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Sebanyak 1 mL KBr dimasukkan ke dalam tabung reaksi
3. Sebanyak 1 mL KI dimasukkan ke dalam tabung reaksi
4. Ketiga tabung reaksi ditambahkan larutan KMnO4
5. Ketiga tabung reaksi ditambahkan H2SO4
6. Ketiga tabung reaksi ditambahkan CCl4
7. Amati yang terjadi
3.3.6 Percobaan Keenam
1. Sebanyak 2 mL Fe2(SO4)3 dimasukkan ke dalam tiga tabung
reaksi
2. Sebanyak 2 mL KCl dimasukkan ke dalam tabung A, 2 mL
KBr dimasukkan ke dalam tabung B, 2 mL KI dimasukkan ke
dalam tabung C
3. Ketiga tabung reaksi ditambahkan 1 mL NaOH, lalu amati
yang terjadi
3.3.7 Percobaan Ketujuh
1. Sebanyak 1 mL KCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Sebanyak 1 mL KBr dimasukkan ke dalam tabung reaksi
3. Sebanyak 1 mL KI dimasukkan ke dalam tabung reaksi
4. Ketiga tabung reaksi ditambahkan 2 mL HCl
5. Ketiga tabung reaksi ditambahkan 1 mL CCl4
6. Amati yang terjadi
3.3.8 Percobaan Kedelapan
1. Sebanyak 5 mL air dimasukkan ke dalam tabung reaksi A dan
tabung reaksi B dengan jumlah yang sama
2. Sebanyak 1 tetes brom dimasukkan ke dalam tabung reaksi A
3. Sebanyak 1 butir yod dimasukkan ke dalam tabung reaksi B
4. Lalu uji pH larutan yang berada di kedua tabung reaksi
3.3.9 Percobaan Kesembilan
1. Sebanyak 1 mL CCl4 dimasukkan ke dalam tabung reaksi A
dan tabung reaksi B dengan jumlah yang sama
2. Sebanyak 1 tetes brom dimasukkan ke dalam tabung reaksi A,
lalu amati yang terjadi
3. Sebanyak 1 butir yod dimasukkan ke dalam tabung reaksi B,
lalu amati yang terjadi
3.3.10 Percobaan Kesepuluh
1. Sebanyak 2 mL KCl dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Sebanyak 2 mL KI dimasukkan ke dalam tabung reaksi
4
3. Sebanyak 2 mL air brom dimasukkan ke dalam kedua tabung
reaksi
4. Sebanyak 1 mL CCl4 dimasukkan ke dalam tabung reaksi
5. Amati yang terjadi
5
IV. Hasil dan Pembahasan
Percobaan Pertama
No Perlakuan Pengamatan
Tabel
4.1
1 KCl + Hg2(NO3)2 Bening
Data
KI + Hg2(NO3)2 Jingga
Percobaan Kedua
Percobaan Ketiga
No Perlakuan Pengamatan
6
KI + HgCl2 + KBr Terdapat 2 Fase,
Fase bawah: Jingga jernih
Fase atas: Jingga keruh
Percobaan Keempat
No Perlakuan Pengamatan
Percobaan Kelima
No Perlakuan Pengamatan
7
hitam kecoklatan
KI + KMnO4 + CCl4 Terdapat 2 fase,
Fase atas: keruh coklat
pekat dan terdapat serbuk
Fase bawah: endapan
hitam kecoklatan
Percobaan Keenam
No Perlakuan Pengamatan
Percobaan Ketujuh
No Perlakuan Pengamatan
Percobaan Kesembilan
No Perlakuan Pengamatan
8
CCl4 + 1 butir yod Merah jernih
Percobaan Kesepuluh
No Perlakuan Pengamatan
4.2 Pembahasan
9
bilangan oksidasi -1, artinya aatom halogen menarik satu electron dari
atom lain untuk mengisi kulit terluarnya dan membuat atomnya menjadi
lebih stabil.
Unsur unsur halogen mempunyai tujuh electron di kulit terluarnya.
Untuk memenuhi kaidah octet, halogen hanya perlu menerima satu
electron dari atom lain. Oleh sebab itu, semua halogen sangat mirip dalam
hal reaktivitasnya. Semua halogen merupakan oksidator beberapa jenis
logam untuk membentuk halide logam. Halogen oksida dan hidrida
membentuk asam dalam air.
Pada percobaan pertama dimasukkan 1 mL KCl, 1 mL KBr, dan 1
mL KI ke dalam tiga tabung reaksi yang berbeda. Dilakukan percobaan
dengan memasukkan larutan AgNO3 ke dalam ketiga tabung tersebut.
Penambahan larutan AgNO3 berfungsi untuk mengendapkan unsur unsur
halogen.
10
Gambar 4.2 Percobaan Pertama Dengan H2SO4
KCl + H2SO4
KBr + H2SO4
KI + H2SO4
Persamaan reaksi:
KCl + H2SO4 → K2SO4 + HCl
KBr + H2SO4 → K2SO4 + Br2 + SO2 + H2O
KI + H2SO4 → K2SO4 + I2 + H2S + H2O
Berdasarkan hasil percobaan dengan H2SO4, ketiga tabung reaksi
menghasilkan warna yang berbeda beda. Ketika KCl ditambahkan dengan
H2SO4 akan menghasilkan K2SO4 dan HCl yang berwarna putih keruh.
Pada tabung kedua saat KBr ditambahkan dengan H 2SO4 akan
menghasilkan K2SO4, Br2, SO2, dan H2O yang berwarna kuning pucat.
Pada tabung ketiga saat KI ditambahkan H2SO4 akan menghasilkan K2SO4,
I2, H2S dan H2O yang berwarna jingga kecokelatan.
11
Setelah percobaan dengan Hg2(NO3)2, campuran pada tabung A
menghasilkan warna bening sedangkan pada tabung B menghasilkan
warna jingga. Hasil percobaan ini dilanjutkan dengan menambahkan
larutan KCl pada tabung A dan larutan KI pada tabung B.
12
Pada percobaan di atas Ketika 1 mL KBr ditambahkan dengan
larutan HgCl2 pencampuran tersebut tidak menghasilkan warna.
Sedangkan Ketika 1 mL KI ditambahkan dengan larutan HgCl 2 akan
menghasilkan warna orange.
13
Berdasarkan percobaan dengan mencampuirkan ketiga tabung
dengan larutan CuSO4 maka dihasilkan warna biru pada tabung berisi KCl
dan KBr dan warna coklat pada tabung berisi KI. Setelah itu ketiga tabung
tersebut ditambahkan dengan Na2S2O3.
14
Setelah semua prosedur pada percobaan kelima dilakukan maka
dihasilkan 2 fase pada ketiga tabung. Pada tabung berisi KCl setelah
dilakukan pencampuran maka dihasilkan fase atas berwarna coklat pekat
dan pada fase bawah terdapat endapan berwarna hitam kecoklatan. Pada
tabung berisi KBr setelah dilakukan pencampuran maka dihasilkan fase
atas berwarna coklat lebih pekat dari tabung KCl dan pada fase bawah
terdapat endapan berwarna hitam kecoklatan. Pada tabung KI setelah
dilakukan pencampuran dihasilkan fase atas berwarna coklat pekat keruh
dan terdapat serbuk sedangkan pada fase bawah terdapat endapan
berwarna hitam kecoklatan.
15
Gambar 4.11 Percobaan Ketujuh
16
Pada percobaan kesepuluh disiapkan 2 tabung reaksi dan
dibedakan menjadi tabung A dan tabung B. Kemudian pada tabung A
dimasukkan 2 mL KCl dan 2 mL KI pada tabung B. Kemudian kedua
tabung ditambahkan dengan 2 mL air brom. Setelah itu kedua tabung
ditambahkan dengan 1 mL CCl4 lalu dicatat dan diamati yang terjadi.
17
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa halogen merupakan unsur yang sangat reaktif
dimana artinya unsur halogen dapat bergabung dengan hamper
semua unsur. Unsur halogen memiliki electron valensi 7 dimana
artinya halogen hanya perlu mengambil 1 elektron untuk
menstabilkan dirinya. Iodin hanya larut pada pelarut organik
seperti CCl4 dan KI.
5.2 Saran
Sarannya semoga diberikan alat lebih banyak sehingga
memudahkan dan mempercepat praktikum.
18
Daftar Pustaka
19
Pertanyaan:
dan KMnO4?
Mengapa ion halida mudah dioksidasi dibandingkan dengan ion ion lain.
Jawab : Karena ion halida memiliki afinitas electron yang sangat kecil selain itu
Jawab : F>Cl>Br>I
Jawab : CCl4 merupakan pelarut organic pada halogen yang paling mudah
23