Anda di halaman 1dari 32

ISOMERISME

ISOMERISME SENYAWA
SENYAWA
KOORDINASI
KOORDINASI
Deskripsi Singkat
• Bab ini membahas tentang Isomerisme
Senyawa Koordinasi yang ditinjau dari
pengelompokkan isomer yakni :
- Isomerisasi Struktural
- Isomerisasi Ruang dan
- Isomerisme Optik.
Pengelompokan Isomerisasi
senyawa koordinasi

1. Isomerisasi struktural,
2. Isomerisasi ruang
3. Isomerisme optik.
1. Isomerisme Struktural
• Senyawa koordinasi yang menunjukan
gejala isomerisme struktural adalah
memiliki rumus kimia sama akan tetapi
strukturnya berbeda.
• Gejala isomerisme yang termasuk
isomerisme struktural adalah
isomerisme (tautan, koordinasi,
ionisasi, solvat, ligan, posisi koordinasi
ligan).
Isomerisme Tautan
• Ligan-ligan yang memiliki atom-atom
donor yang berbeda dapat berikatan
dengan ion pusat melalui atom donor yang
berbeda.

• Senyawa kompleks yang menujukan gejala


isomerisme tautan akan memiliki ligan
yang sama akan tetapi ikatan antara ion
pusat dan ligan adalah melalui atom donor
yang berbeda.
• Senyawa kompleks [Co(NH3)4(ONO)]Cl2
merupakan pasangan isomerisme tautan dari
[Co(NH3)4(NO2)]Cl2 .
Ion-ion kompleks kedua senyawa tsb:

Ion pentaaminanitritokobalt(III) atau Ion pentaaminanitrokobalt(III)atau


Ion pentaaminanitritokobalt(2+) Ion pentaaminanitrokobalt(2+)
Isomerisme Koordinasi
• Hanya terjadi pada senyawa-senyawa kompleks
yang terdiri dari kation dan anion kompleks.
• Isomerisme ini terjadi apabila ligan-ligan yang
terikat pada satu ion pusat dapat
dipertukarkan dengan ligan-ligan yang terikat
pada ion pusat yang lain.

Contoh:
– [Co(NH3)6][Cr(CN)6] dan [Cr(NH3)6][Co(CN)6]
– [Co(NH3)6][PtCl4] dan [Pt(NH3)4][CoCl4]
Isomerisme Ionisasi
• Hanya terjadi pada senyawa kompeleks ionik.
• Terbentuk apabila terjadi pertukaran
antara dua macam ion dgn muatan yg
sama/berbeda.
• Pada pertukaran tsbt anion bukan ligan
berubah menjadi ligan & sebaliknya sehingga
diperoleh ion-ion kompleks yang sama atau
berbeda muatannya.
Contoh:
– [Co(NH3)5Br]SO4 dengan [Co(NH3)5OSO3]Br
• Pada ke-2 kompleks tsb biloks ion pusat adalah sama
(+3), kompleks 1 kationnya adalah [Co(NH3)5Br]2+,
sedangkan pada kompleks 2 kationnya adalah
[Co(NH3)5(OSO3)]+.
• Dua kompleks tsb dpt larut dlm air dan anion-anion
bukan ligan yang ada dpt dikenali dgn menambahkan
pereaksi-pereaksi ttt. Kompleks ke-1 dapat dikenali,
berdasarkan terjadinya warna putih yg timbul pada
penambahan larutan barium nitrat.

[Co(NH3)5Br]SO4 (aq) + Ba(NO3) (aq)

[Co(NH3)5Br](NO3)2(aq) + Ba2SO4 (putih)

[Co(NH3)5(OSO3)]Br(aq) + Ba(NO3)2 (aq)


• Kompleks ke-2 dapat dikenali berdasarkan
terjadinya warna kuning pucat pada
penambahan larutan perak nitrat.
[Co(NH3)5(OSO3)]Br (aq) + AgNO3 (aq)
[Co(NH3)5(OSO3)]NO3 (aq) + AgBr (aq) Kuning pucat

[Co(NH3)5 Br]SO4 (aq) + Ag(NO3)(aq)

Contoh lain dari pasangan isomer ionisasi


adalah senyawa kompleks
[Pt(NH3)4]Cl2]Br2 dan [Pt(NH3)4Br2]Cl2
Isomerisme Solvat
• terjadi akibat adanya pertukaran antara
ligan netral dgn anion bukan ligan dan
sebaliknya. Contoh ;
[Cr(H2O)6]Cl3.[Co(H2O)5Cl]Cl2.H2O, dan
[Co(H2O)4Cl2]Cl.2H2O

H2O yang semula terikat pada ion Cr3+


digantikan oleh anion bukan ligan Cl-.
Nama dari senyawa-senyawa tersebut adalah:

[Cr(H2O)6]Cl3 heksaakuakromium(III) klorida atau


heksaakuakromium(3+) klorida

[Cr(H2O)5Cl]Cl2.H2O pentaakuadiklorokromium(III) klorida


monohidrat atau,
pentaakuadiklorokromium(2+) klorida
monohidrat

[Cr(H2O)4Cl2]Cl.2H2O tetraakuadiklorokromium(III) klorida


dihidrat atau,
tetraakuadiklorokromium(1+)
klorida dihidrat
Isomerisme Ligan
• Dua ligan dapat membentuk kompleks
dengan atom pusat yang sama
Contoh ;
[Mn(tn)2Cl2] dengan [Mn(pn)2Cl2]

Cantoh lain
[CoCl(en)2(NH2C6H4Me]2+ dengan toluidina
pada posisi orto, meta, para
Isomerisme posisi koordinasi ligan
• Kompleks yang memiliki lebih dari 1 atom
pusat. Posisi koordinasi ligan mengalami
perubahan.

Contoh ;
[Co2(CO)8]
Isomerisasi Ruang
• Senyawa-senyawa kompleks yang
menunjukan gejala isomerisme ruang
disamping memiliki rumus kimia yang sama,
jenis-jenis ikatan antara ion pusat dan ligan-
ligan yang ada juga sama, akan tetapi
susunan dalam ruang dari ligan-ligan yang
ada adalah berbeda.
• Isomerisme ruang meliputi isomerisme
geometrik, isomerisme facial meridional dan
isomerisme lateral-diagonal.
Isomerisme Geometri (Isomerisme cis-trans)
• Isomerisme geometrik disebut juga isomerisme cis-
trans dan banyak dijumpai pada senyawa-senyawa/ion-
ion kompleks yang berbentuk bujur sangkar atau
oktahedral spt diberikan pada contoh-contoh dibawah.
Isomerisme Fasial-meridional (Isomerisme fac-mer)

• Isomerisme ini hanya terjadi pada senyawa-senyawa


atau ion-ion kompleks yang terbentuk oktahdral
yang memiliki 3 ligan yang sama dan 3 ligan yang lain
yang sama pula seperti pada contoh di bawah.
• Pada isomer fac-3 ligan yang sama
terletak pada segitiga sama sisi yang
merupakan muka dari oktahedral,
sedangkan pada isomer mer-3 ligan
yang sama terletak pada segitiga
sama kaki.
Isomerisme Later-Diagonal (Isomerismelat-diag)

• Contoh senyawa kompleks yang menujukan


gejala isomerisme gejala isomerisme lateral
diagonal adalah senyawa kompleks dibawah ini.

Re Re
X CO OC X

X CO X CO

Isomer lateral Isomer Diagonal


Isomerisme Konformasional
• Isomerisme ini muncul pada kompleks yang memiliki lebih dari satu
bentuk struktur.

• Misalnya [Ni(CN)5]3-
• Bentuk TBP terdistorsi dan piramida alas bujursangkar terdistorsi.
Isomerisme Optik
• Gejala isomerisme optik timbul
apabila suatu senyawa/ion kompleks
tidak dapat mengadakan penindih
tepatan (superimposition) dgn
bayangan cerminnya.
• Isomerisme ini dpt terjadi pada
senyawa/ion kompleks yang
berbentuk oktahedral, trigonal
bipiramidal, bujursangkar dan
tetrahedral.
• Pada senyawa kompleks oktahedral
isomerisme optik hanya muncul pada isomer
cis- seperti pada ion
cis-diakuadiaminadibromokromium(III).

NH3 + NH3 +

H2O NH3 H3N H2O

Cr Cr

H2O Br Br H2O

Br Br
Ion cis-diakuadiaminadibromokromium(III)
• Dari dua pasang isomer cis- yang ada
bentuk satu disebut isomer d (dextro)
dan yang lain disebut isomer I (Ievo).
Penentuan bentuk d dan I tersebut
hanya dpt dilakukan berdasarkan
eksperimen dengan menggunakan metode
POLARIMETER.
• Gejala isomerisme optik juga timbul pada senyawa
kompleks trigonal bipiramidal terdistorsi seperti
pada senyawa dibawah ini.

Cis-dikarbonilklorometildifenilfosfina(ŋ5-siklopentadienil)renium(I)
• Gejala isomerisme optik juga timbul
pd senyawa kompleks berbentuk bujur
sangkar apabila semua atom-atom yang
ada terletak dalam satu bidang datar
seperti pada ion-ion berikut.
• Gejala isomerisme optik baru terjadi apabila atom-
atom yang ada tidak terletak pada satu bidang datar
seperti pada contoh dibawah.

Bila atom pusatnya Pt nama kompleksnya adalah


(1,2-difenil-1,2-diaminoetana)(1,1-dimetil-1,2-diaminoetana)platina.
• Pada senyawa kompleks yang berbentuk tetrahedral
gejala isomerisme optik baru terjadi apabila atom/ion
pusat yang ada mengikat empat ligan yang berbeda.
Senyawa kompleks semacam ini sampai sekarang belum
berhasil disintesis. Senyawa kompleks berikut.

Seandainya dapat disintesis akan menunjukan


gejala isomerisme optik.
Isomerisme Polimerisasi
• Disamping isomerisme-isomerisme yang telah
diuarikan di atas dikenal pula isomerisme
polimerisasi. Isomerisme ini pada dasarnya
bukanlah isomerisme yang sebenarnya
karena terjadi antara senyawa-senyawa
kompleks yang memiliki rumus empirik yang
sama tetapi berbeda massa molekulnya,
misalnya senyawa kompleks [Pt(NH3)2Cl2],
[Pt(NH3)4][PtCl4], [Pt(NH3)4][Pt(NH3)Cl3]2,
dan [Pt(NH3)3Cl]2[PtCl4]. Rumus empirik
senyawa tersebut adalah H6Cl2N2Pt.
• Isomerisme polimerisasi dapat disebabkan karena
senyawa kompleks yang ada memiliki ion pusat yang
sama seperti pada contoh berikut:
• Ion kompleks pertama memiliki dua ion pusat sedang ion
kompleks kedua memiliki empat ion pusat. Rumus empirik
kedua ion kompleks tersebut adalah H21Co2N6O3.

Catatan
– Dalam penulisan rumus empirik urutan penulisan adalah
atom C, atom H kemudian diikuti dengan atom-atom lain
secara alfabetik.
B. Soal-Soal Latihan
1. Gambarkan struktur dari senyawa atau ion kompleks
berikut. Gambarkan pula pasangan stereoisomernya.
a. ion Cis-diklorotetrasianokromat(III)
b. mer-triaminatriklorokobalt(III)
c. trans-diklorobis(trimetilfosfina)palladium(III)
d. fac-triakuatrinitrokobalt(III)

2. Tunjukkan isomerisme yang mungkin terjadi pada


senyawa atau ion kompleks berikut:

a. a. [CO(NH3)6][Cr(CN)6]
[Pt(NH3)2Cl2 b. [Cr(NH3)5 Br]SO4
b. c. [Co(en)2Cl2]+
[Ru(NH3)3I3]
3. Gambarkan seluruh isomer
struktural dari ion kompleks berikut:
a. [Ru(NH3)5(NO2)]+
b. [Ag(SCN)(SbPh3)3]
c. [CO(NCS)4]2-

Anda mungkin juga menyukai