Anda di halaman 1dari 36

KIMIA ANORGANIK

Nitrogen dan Amonia

I.
II.
III.
IV.

V.

No. Percobaan
:3
Judul Percobaan
:Nitrogen dan Amonia
Hari, Tanggal Percobaan :Kamis, 22 September 2016
Tujuan Percobaan
:
1. Mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan ammonia dilaboratorium
2. Mengetahui sifat-sifat nitrogen dan senyawanya
3. Mengidentifikasi gas nitrogen, ammonia dan senyawanya
Dasar Teori
1. Nitrogen
Nitrogen adalah salah satu unsur golongan V A yang merupakan unsur
non logam dan gas yang paling banyak diatmosfir bumi.Nitrogen merupakan
unsur yang relative stabil, tetapi membentuk isotope-isotop yang 4
diantaranya bersifat radioaktif.Dialam nitrogen terdapat dalam bentuk gas N2
yang tidak berwarna dan tidak berbau, tidak berasa dan tidak beracun.Pada
suhu yang rendah nitrogen merupakan mlekul diatomic yang memiliki ikatan
rangkap tiga. Berikut gambar unsur nitrogen :
Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan rangkap
tiga Energi ikatnya cukup tinggi sehingga sangat sabil dan sulit bereaksi.

Karena itu, kebanyakan entalpi dan energi bebas pembentukan senyawa


nitrogen bertanda positif. Molekul nitrogen ini sangat ringan dan nonpolar,
sehingga gaya van der waals antar molekul sangat kecil. Gas ini masuk dan
keluar tubuh manusia sewaktu bernafas tanpa berubah.Nitrogen sangat
diperlukan digunakan sebagai pembuatan senyawa penting seperti amonia
dan urea. Karena kestabilan yang tinggi, nitrogen dipakai untuk gas
pelindung gas oksigen dalam pabrik kimia, industri logam,dan dalam
pembuatan komponen elektronika. Nitrogen cair juga di gunakan
untuk membekukan makanan secara cepat.
Komponen utama udara adalah nitrogen yang memiliki sifat sifat fisik
sangat dekat dengan oksigen sehingga menyulitkan dalam proses pemisahan
oksigen dan nitrogen. Nitrogen tidak mendukung pemakaran, dan karena
nitrogen adalah suatu gas yang tergolong asphyxiant, maka seseorang dalam

KIMIA ANORGANIK
Nitrogen dan Amonia

lingkungan yang kaya akan nitrogen akan sangat cepat kehilangan kesadaran
dan dapat meninggal dunia.
2. Sifat Kimia dan Fisika

Sifat Kimia

Sifat Fisika

Mempunyai massa atom = 14,0067 sma

Titik didih = -1960C

Mempunyai nomor atom =7

Titik beku = -2100C

Mempunyai jari-jari atom = 0,920 A

Bersifat diamagnetik

Mempunyai Konfigurasi [He]2s2 2p3

Suhu Kritis = -147,1 C

Dalam senyawa memiliki bilangan


oksidasi -3, +5, +4, dan +2.

Mempunyai struktur heksagonal


Mempunyai energi ionisasi ke-1 =
1402,3 kJ/mol
Mempunyai energi ionisasi ke-2 = 2856
kJ/mol
Mempunyai energi ionisasi ke-3 =
45781 kJ/mol

Tidak reaktif
Daya larut dalam air (@101,3 kPa dan
20 C) = 0,016 cm3/cm3
Berupa gas tidak berwarna, tidak berasa,
tidak berbau, dan tidak beracun.

Mudah menguap
Mempunyai kapasitas panas = 1,042
J/g0K

KIMIA ANORGANIK
Nitrogen dan Amonia

Mempunyai massa jenis = 1,2151


Berat Jenis Relatif = 0,967

gram/cm3
Mempunyai volume atom = 17,30

Berat Molekul = 28,013

Mempunyai nilai elektronegativitas =


3,04

mol/cm3
Mempunyai konduktivitas kalor =
0,02598 W/moK

Mempunyai harga entalpi pembentukan

Elektronegatifannya paling tinggi dalam

= 0,36 kJ/mol

satu golongan.

Mempunyai harga bentalpi penguapaan

Berat Jenis Gas (@101,3 kPa dan 15

= 2,7928kJ/mol

C) = 1,170 kg/m3

3. Beberapa Reaksi Nitrogen


a. Amonia

Amonia (NH3) merupakan senyawa komersil nitrogen yang paling


penting.Ia diproduksi menggunakan proses Haber. Gas natural (metana,
CH4) bereaksi dengan uap panas untuk memproduksi karbon dioksida dan
gas hidrogen (H2) dalam proses dua langkah. Gas hidrogen dan gas
nitrogen lantas direaksikan dalam proses Haber untuk memproduksi
amonia. Gas yang tidak bewarna ini bau yang menyengat dapat dengan
mudah dicairkan.Bahkan bentuk cair senyawa ini digunakan sebagai
pupuk nitrogen.Amonia juga digunakan untuk memproduksi urea
(NH2CONH2), yang juga digunakan sebagai pupuk dalam industri plastik,
dan dalam industri peternakan sebagai suplemen makanan ternak.Amonia
sering merupakan senyawa pertama untuk banyak senyawa nitrogen.

KIMIA ANORGANIK
Nitrogen dan Amonia

Gas amoniak dibuat menurut proses Haber & Bosch: N 2 + 3 H2 2NH3


22,8 kal pada suhu reaksi 530 oC dan tekanan 150 - 200 atm dengan
katalis Fe2O3/Ni/Pt/Pd. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm
namun harus dilangsungkan pada suhu tinggi, hal ini disebabkan karena
kedua gas tersebut bersifat lembam. Gas nitrogen berasal dari udara
sedangkan hidrogen berasal dari cracking gas alam. Seiring dengan
kemajuan teknologi, digunakan tekanan yang jauh lebih besar, bahkan
mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang
terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan
hidrogen dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang
diinginkan.Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan
yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia.
Ammonia umumnya bersifat basa (pKb = 4.75), namun juga dapat
bertindak sebagai asam yang lemah (pK = 9.25), NH3 merupakan
senyawa polar, membentuk pyramid dengaan 3 atom hydrogen
menempati dasar pyramid dan memiliki sepasang electron bebas pada
puncaknya (Atom N), menyebabkan senyawa ini mudah terkondensasi
menjadi cairan dengan kekuatan besar sebagai pelarut yang mirip dengan
airdan mampu melarutkan berbagai macam garam.
b. Nitrogen Oksida (NO, NO2)

Gas nitrogen monoksida (NO) memiliki sifat tidak berwarna, yang pada
konsentrasi tinggi juga dapat menimbulkan keracunan.Di samping itu, gas
oksida nitrogen juga dapat menjadi penyebab hujan asam.Keberadaan gas
nitrogen monoksida (NO) di udara disebabkan karena gas nitrogen ikut
terbakar bersama dengan oksigen (O2), yang terjadi pada suhu tinggi.
Pada saat kontak dengan udara, maka gas nitrogen monoksida (NO) akan
membentuk gas NO2 dengan reaksi sebagai berikut

KIMIA ANORGANIK
Nitrogen dan Amonia

Gas NO2 merupakan gas yang beracun, berwarna merah cokelat, dan
berbau

seperti

asam

nitrat

yang

sangat

menyengat

dan

merangsang.Keberadaan gas NO2 lebih dari 1 ppm dapat menyebabkan


terbentuknya zat yang bersifat karsinogen atau penyebab terjadinya
kanker. Jika menghirup gas NO2 dalam kadar 20 ppm akan dapat
menyebabkan kematian. Sebagai pencegahan maka di pabrik atau motor,
bagian pembuangan asap ditambahkan katalis logam nikel yang berfungsi
sebagai konverter. Prinsip kerjanya adalah mengubah gas buang yang
mencemari menjadi gas yang tidak berbahaya bagi lingkungan maupun
kesehatan manusia. Proses pengubahan tersebut dapat dilihat pada reaksi
berikut.
4. Pembuatan Nitrogen
a. Laboratorium
skala kecil (skala laboratorium), gas nitrogen dapat dibuat melalui
pemanasan senyawa azida, seperti natrium azida (NaN3) dan barium azida
(Ba(N3)2). Pemanasan ini menghasilkan gas nitrogen dan logam natrium.
2NaN3(s) dipanaskan
2Na(s) + 3N2(g)
Selain diperoleh dari pemanasan senyawa azida, nitrogen juga dapat
dihasilkan dari pemanasan secara perlahan lahan amonium nitrit
(NH4NO2).
dipanaskan
NH4NO2(aq)
2H2O(l) + N2(g)
Amonium nitrit yang digunakan, dibuat dengan cara mereaksikan
natrium nitrit dan amonium klorida menurut reaksi berikut.
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) dipanaskan
NH4NO2(aq) + NaCl(aq)
b. Industri
Filtrasi
Udara bebas yang menjadi feed atau umpan sebagai bahan baku
pembuatan

gas

nitrogen

terlebih

dahulu

disaring

dengan

menggunakan filter dengan kerapatan (mesh) tertentu sesuai dengan


spesifikasi tekanan dan flow compressor.
Contoh gas pengotor / debris (partikel kasar yang tidak dikehendaki) :
uap air, karbondioksida, debu juga bisa menjadi zat pengotor pada
udara bebas. Zat pengotor ini harus dihilangkan karena dapat
menyebabkan penyumbatan pada peralatan, tingkat bahaya yang
dapat ditimbulkan, korosi, dan juga dalam batas batas tertentu
dilarang terkandung dalam spesifikasi produk akhir.

KIMIA ANORGANIK
Nitrogen dan Amonia

Purrification (Pemurnian)
Air, CO2, Hidrokarbon adalah unsur pengotor udara yang akan
menggangu proses, air dan CO2 akan membeku lebih awal (titik beku
lebih tinggi dari pada Nitrogen sehingga berpotensi menyumbat di
bagian-bagian tertentu dalam proses). Sedangkan Hidrokarbon
berpotensi menyebabkan ledakan di daerah bagian bawah kolom
distilasi (tempat terjadinya penumpukan hidrokarbon).
Di PPU (pre purification unit) terdapat beberapa lapisan, umumnya
terdiri dari molecular shieve (butiran-butiran ukuran mikro berlubang
yang seukuran dengan dimensi partikel CO2, H2O dan beberapa jenis
hidrokarbon), tujuannya untuk memerangkap CO2, H2O dan
hidrokarbon.lapisan lainnya adalah alumina yang bertujuan untuk

memerangkap H2O yang lolos dari lapisan pertama.


Distilasi
Pada proses ini final terjadi proses pemisahan antara gas gas yang
terkandung pada udara bebas sebagai umpan melalui perbedaan titik
didih (relative volatilitas).
Kolom yang telah diumpani oleh feedgas dan reflux dengan
proporsional akan menghasilkan homogenitas di area-area tertentu,
bagian atas kolom akan homogen dengan Nitrogen, bawah kolom
dengan oksigen, ini dikarenakan beda titik cair, pada temperatur
kolom sebesar -1700C, oksigen lebih cenderung untuk berubah
menjadi cairan (titik cair O2 = -1830C pada atm pressure) dan menuju
bawah kolom, sedangkan nitrogen cenderung bertahan pada bentuk
gas (titik cair N2 = -195,80C pada atm pressure) dan menuju bagian
atas kolom.
Pada kolom terdapat tray bertingkat yang memungkinkan terjadinya
lebih banyak pergesekan antara feed gas dan reflux sehingga lebih
memungkinkan bagi kedua jenis stream untuk bertukar properti. Feed
gas akan diserap sebagian energinya sehingga menjadi lebih dingin
dan membuat O2 melambat dan cenderung mencair, sedangkan N2

VI.

karena masih jauh dari titik cairnya akan tetap berupa gas.
Alat dan Bahan
Alat :
1. Labu erlenmeyer 100 mL
1 buah
2. Labu suling
1 buah
3. Gelas ukur
1 buah

KIMIA ANORGANIK
Nitrogen dan Amonia

4. Corong pemisah
5. Kaki tiga dan asbes
6. Statif dan klem
7. Pembakar bunsen
8. Sebilah kayu
9. Tabung reaksi
10. Pipet tetes
11. Gelas ukur 250 mL
12. Bak/wadah
13. Pengaduk kaca
14. Neraca
15. Penutup karet sesuai tabung

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
7 buah
secukupnya
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
secukupnya

Bahan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kristal NaNO2
Kristal NH4Cl
Larutan HCl pekat
Ca(OH)2
Larutan amilum
Larutan KI
Larutan amonia pekat
Larutan H2SO4 pekat

9. Larutan H2SO4 1 M ; 0,1 M


10. Larutan FeSO4 0,2 M
11. Larutan HCl 0,1 M
12. Larutan HNO3 pekat
13. Indikator pp
14. Larutan NH4OH 2 M ; 0,1 M
15.

16.
17.
18.
19.
VII. Alur
1.
20.

Labu suling

Corong pemisah

21.NaNO3 0,3 gram


+
dalam
100,3
air gram dalam 10 air
+ NH4Cl

22.
un alat sesuai gambar
23.
ngatkan labu
ka kran corong pemisah
24.
mpung gas yang keluar ke dalam gelas ukur dengan berisi air penuh dengan posisi berdiri terbalik
25.
26.
27.
28.
Hasil pengamatan

29.

KIMIA ANORGANIK
Nitrogen dan Amonia

0,25 g NaNO2
2.
30.

II

31.2 tetes H2SO4 1 M (beberapa tetes)


+
+ 1,5 mL air
Diambil 2 mL
32.
33.
34.
35.
36.

Hasil pengamatan

2 mL
+ larutan KI
+ larutan amilum
+ H2SO4 1 M
Dikocok

37.
38.
39.
40.
41.

Hasil pengamatan

KIMIA ANORGANIK
Nitrogen dan Amonia

1 mL HNO3 encer 0,5 mL FeSO4 0,2 M


3.
42.

+ 1 mL H2SO4 pekat
Didinginkan

43.
Dituang perlahan-lahan mengenai dinding tabung dalam tabung reaksi pertama (tetesan)
44.
45.
46.
47.

Hasil pengamatan
48.

4.
Tabung Rx

49.
50.
51.
52.

+ 1 mL NH4OH 2 M
Dialiri gas H2S
+1 mL ammonium 0,1 M
Dikocok dengan bunga belerang
disaring

53.
54.
55.
56.
57.

Residu

Filtrat
+ HCl encer maksimal 1 mL
Endapan

5.
Tabung Rx
58.
+ seujung sendok Ca(OH)2
59. perlahan dengan memegang kertas lakmus basah di atas tabung
Dipanaskan
60.
61.
62.
63.

Hasil
Dimasukkan pengaduk yang dicelupkan di HCl pekat
Hasil pengamatan

KIMIA ANORGANIK
Nitrogen dan Amonia
64.

5 mL NH4OH
6.
65.
Dipanaskan
perlahan-lahan
66.
Ditampung
uap gas yang keluar yang ditutup dengan penutup karet
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73. Residu
Filtrat
74.
75.dalam
+
+beberapa
pengadukpp
kaca
ke
yang telah
gelasdicelupkan
kimia berisi
dalam
air yang
HCl di
pekat
dalam nya sudah dimasukkan tabung ga
76.
77.
78.
79.
80.
81.
Hasil
82.
Hasil

7. Hasil Pengamatan
83.
N
88.
1

85. Hasil
Pengamatan

84. Prosedur Percobaan


89.
Labu suling

90. Sebelum :

Corong pemisah

- NaNO2 : kristal putih


NHair
4Cl : serbuk putih
+ NaNO3 0,3 gram
dalam
100,3
air gram dalam- 10
+ NH4Cl
- H2O : tidak berwarna
91.

Sesudah :

n alat sesuai gambar


- NaNO2 + H2O : larutan tidak
gatkan labu
berwarna
a kran corong pemisah
- NH
O : larutan
tidakterbalik
4Cl + H2posisi
pung gas yang keluar ke dalam gelas ukur dengan berisi air penuh
dengan
berdiri
berwarna
- Saat dipanaskan
- NaNO2 + NH4Cl : larutan
tidak berwarna + gas
- Di uji nyala : nyala api padam

86. Dugaan/Rea
ksi
92. NaNO2(s) +

87. Kesimpulan
94. Hal ini

NH4Cl (aq)

menunjukkan

NaCl(aq)

bahwa gas

+ N2 (g) + 2

nitrogen tidak

H2O(l)

reaktif,

93. VN2 teori :

dikarenakan

96,32 mL

gas hidrogen
dapat
memadamkan
api
95. Gas N2 : 40 mL
tidak sesuai

Hasil pengamatan

dengan teori
96,25 mL
96. Gas N2 dapat
mereaksikan
padatan

natrium nitrit
demgan
ammonium
klorida
98.
2

99.

100. Sebelum :
- NaNO2 : kristal putih
- KI: tidak berwarna
- H2O : tidak berwarna
101.

- NaNO2 + H2O : larutan tidak

0,25 g NaNO2

berwarna
102.

II

+ 2 tetes H2SO4 1 M (beberapa tetes)


+ 1,5 mL air
Diambil 2 mL
Hasil pengamatan

Sesudah :

2 mL

Dibagi menjadi 2
103. Tabung I :

- Larutan tidak berwarna +


H2SO4 : timbul gas tetap
tidak berwarna
104.

Tabung II :

- Larutan tidak berwarna + 1,5

+ larutan KI
mL air : larutan tidak
+ larutan amilum
berwarna
+ H2SO4 1 M
105. Tabung 2 diba'gi
Dikocok
Hasil pengamatan

111. NaNO2(s)

97.
114. Terbentuknya

+ H2SO4 (aq)

gas NO dan

mereaksikan

Na2SO4(aq)

NaNO2 +

+ 2NO2 (g)

H2SO4

+ 2 H2O(l)

menhasilkan

112. 2NaNO2(a

warna ungu

q0 + 4KI

pada tabung (1)

(aq) +

karena adanya

4H2SO4

pembebasan

(aq)

iod. Percobaan

4KHSO4(aq)

ini disebut

+ 2I2(aq) +

reaksi redoks

2NO(g) +
2H2O(l)
113.

menjadi 2
106. Tabung 2A : 107. Tabung 2B :
- Larutan tidak berwarna + 1,5
ml air : larutan tidak
berwarna
108.

Tabung 2B dibagi

menjadi 2
109.

Tabung 2C : -

110.

Tabung 2D :

- + larutan tidak berwarna + KI


+ amilum + H2SO4 : ungu
pekat (+)
115.
116.
117. Sebelum :
119. Reaksi
1 mL HNO3 encer 0,5 mL FeSO4 0,2 M
3
- HNO3 encer : tidak berwarna
percobaan
- H2SO4 : tidak berwarna
A;
- FeSO4 ; kuning (--)
+ 1 mL H2SO4 pekat
- FeS(s) + HCl(aq)
118. Sesudah :
Didinginkan
FeCl2(aq) + H2S (g)
- HNO3 + H2SO4 : larutan tidak
- HNO3(aq) +
berwarna
Dituang perlahan-lahan mengenai dinding tabung dalam tabung
reaksi
pertama (tetesan) 2H2SO4(aq) 4
- HNO
3 + FeSO4 : terbentuk
NO2(g) + O2(g) +
cincin tengguli berwarna
H2SO4(aq)
Hasil pengamatan

121.

Terbentuknya
cicncin tengguli
coklat (---)
yakni Fe[NO3]2-

coklat (---) di tengah larutan - FeSO4(aq) + H2NO3(aq)


H2SO4(aq)
- Fe[NO3] (aq) +
H2SO4(aq) + H2O(l)
123.

124. Sebelum :
-

120.
- NH4OH (aq) + H2S(g)

NH4OH : tidak berwarna


(NH4)2S(aq) + S
HCl encer : tidak berwarna
(NH4)2S2(s)
Gas H2S : berbau menyengat
- (NH4)2S2(s) + HCl (aq)
Bunga belerang : serbuk
2 NH4Cl(aq) + S(s)
kuning
- NH4OH : tidak berwarna
126.
Tabung Rx
122.
4

125.

Sesudah :

- NH4OH + H2S : larutan tidak

+ 1 mL NH4OH 2 M
Dialiri gas H2S
berwarna
- NH4OH + H2S + NH4OH :
+1 mL ammonium 0,1 M
Dikocok dengan bunga belerang larutan tidak berwarna
disaring
- NH4OH + H2S + NH4OH +
bunga belerang : larutan

Residu

Filtrat

berwarna kuning + endapan


- Disaring, filtrat berwarna

kuning (--)
- Filtrat + HCl : tidak terdapat
+ HCl encer maksimal 1 mL
endapan
Endapan

127. Terhadap
endapan
(NH4)2S
berwarna
kuning.
Namun, pada
percobaan kali
ini tidak
menghasilkan
endapan dan
tidak sesuai
dengan teori
128.

130.

131. Sebelum :

142. 2NH4-

144. Terbentuk

NH4Cl : tidak berwarna


Ca(OH)2 : serbuk putih
HCl pekat : tidak berwarna
Kertas lakmus merah

Cl(aq) +

gas amoniak

Ca(OH)2(s)

yang bersifat

CaCl (aq)

basa,

132.

+ NH3(g) +

dikarenakan

- NH4Cl + Ca(OH)2 : larutan

2H2O (l)

dapat merubah

berwarna putih
- Uji lakmus merah berubah

143. NH3 (g) +

kertas lakmus

HCl(aq) :

merah menjadi

NH4Cl (aq)Tabung Rx

biru

Sesudah :

menjadi lakmus biru


- Pengaduk HCl :

129.
5

145. Gas amoniak


menghasilkan asap putih + seujung sendok Ca(OH)2
dibuatkertas
dengan lakm
Dipanaskan perlahan dengan memegang
133.
cara
134.
mereaksikan
135.
ammonium
136.
klorida dengan
137.
Hasil
padatan kalium
138.
Dimasukkan pengaduk yang
dicelupkan
hidroksida
139.
140.

146.
6

147.

141.
148. Sebelum :
- NH4OH : tidak berwarna

Hasil pengamatan
163. NH4OH(a
q) NH3(g)

165. Gas amoniak


yang terbentuk

- Indikator : tidak berwarna


- HCl pekat : tidak berwarna
149. Sesudah :
- NH4OH + dipanaskan ;
terbentuk gas di dalam
tabung yang terhubung
dengan erlenmeyer berpipa
- Uji yang pertama : uji dengan

+ H2O (l)

dari pemanasan

164. NH3(g) +

NH4OH bersifat

HCl (aq)

basa, yang

NH4OH(aq)

dibuktikan

NH3(g) +

dengan adanya

H2O (l)

warna merah
muda stelah
diuji dengan

asam menghasilkan asam


putih (---)
- Uji kedua : air + indikator
pp : berwarna merah muda

5 mL NH4OHindikator pp

Dipanaskan perlahan-lahan
Ditampung uap gas yang keluar yang ditutup d

150.
151.
152.
153.
154.
155.

Residu

Filtrat

+
+beberapa
pengadukpp
kaca
ke dalam
yang telah
gelasdicelupkan
kimia berisi
dalam
air yang
HCl di
peka
da

156.
157.
158.
159.

Hasil
Hasil

160.
161.
162.

166.
8. Analisis dan Pembahasan
1. Percobaan Pertama
167. Pada percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui cara
pembuatan gas nitrogen dan mengetahui sifat gas nitrogen, langkah yang
dilakukan adalah menimbang 0,3 gram NaNO2 berupa kristal tidak berwarna
dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer pipa samping dan ditambah dengan
10 mL aquades. Dihasilkan larutan tidak berwarna. Aquades melarutkan kristal
NaNO2 menjadi NaNO2(aq) sehingga terurai menjadi ion-ion yang terhidrasi
Na+ dan NO2- . Sementara itu NH4Cl berupa serbuk putih juga ditimbang
sebanyak 0,3 gram dan dimasukkan ke dalam corong pemisah. Kemudian
ditambah dengan 10 mL aquades menghasilkan larutan tidak berwarna.
Aquades melarutkan kristal NH4Cl menjadi NH4Cl (aq) sehingga terurai
menjadi ion-ion yang terhidrasi NH4+ dan Cl-. Alat yang tersedia dirangkai
seperti pada gambar yaitu rangkaian corong pemisah berada diatas labu
erlenmeyer pipa samping, dimana labu erlenmeyer pipa samping ini berada
diatas pembakar spirtus, sesuai gambar:
168.
169.
170.
171.
172.

Labu erlenmeyer pipa samping yang telah berisi larutan

NaNO2dipanaskan sambil membuka kran dari corong pemisah yang telah


berisi larutan NH4Cl dengan hati-hati.Setelah larutan NH4Cl menetes ke dalam
larutan NaNO2 terbentuk larutan tidak berwarna dan timbul gas yang mengalir
ke dalam gelas ukur yang berisi air penuh dengan posisi berdiri terbalik dalam
wadah air. Volume gas yang dihasilkan adalah sebesar 25 mL dan gas yang
terbentuk adalah gas nitrogen (N2), hal ini sesuai dengan reaksi berikut:
173.
174.

NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) NaCl(aq)+ N2(g)+ 2H2O(l)

Pada percobaan ini gas N2 yang dihasilkan adalah 40mL hal tersebut

tidak sesuai dengan teori. Menurut teori dan perhitungan yang terdapat pada

lampiran gas N2 yang diperoleh sebesar 96,32 mL.Namun pada percobaan


kami hanya dihasilkan gas sebanyak 25 mL.Tersebut dapat dipengaruhi oleh
banyak faktor misalnya disebabkan oleh masih adanya gas yang tertinggal di
dalam selang yang tidak masuk ke dalam tabung.Sehingga volume gas yang
dihasilkan sedikit berkurang.Dapat juga dipengaruhi oleh pemanasan yang
kurang sempurna.
175.

Gas yang terbentuk pada percobaan ini memiliki sifat tak berwarna

dan tak berbau.Gas tersebut adalah gas N2yang didapat dibuat dengan
mereaksikan padatan NaNO2 dan NH4Cl. Dan gas yang telah tertampung pada
gelas ukur di uji dengan sebilah kayu menyala. Hasil pengamatan yang
didapatkan ialah sebilah kayu yang mula-mula memiliki nyala api dengan diuji
oleh gas yang dihasilkan maka nyala api tersebut padam, sesuai dengan
persamaan reaksi berikut:
176.
177.

N2(g) + O2(g) 2NO(g)

Dari uji nyala tersebut dapat di katakan bahwa sifat gas nitrogen

yaitu sangat tidak reaktif jika direaksikan dengan unsur atau senyawa lainnya.
Sehingga sebilah kayu yang memiliki nyala api ketika di uji dengan gas
nitrogen akan langsung padam karena sifat ketidakreaktifan yang dimiliki gas
nitrogen.
2. Percobaan Kedua
178. Pada percobaan

kedua

bertujuan

untuk

mengidentifikasi

terbentuknya gas NO2 dan NO. Langkah pertama yang dilakukan yaitu
menimbang 0,25 gram NaNO2 berupa kristal tidak berwarna kemudian
dilarutkan ke dalam 2,5 mL aquades menghasilkan larutan tidak berwarna,
persamaan reaksi yang terjadi :
179.
180.

NaNO2(s) + H2O(l) NaNO2(aq)

Kamudian larutan yang dihasilkan dimasukkan ke dalam dua tabung

reaksi.Pada tabung reaksi pertama diberi perlakuan dengan menambahkan


beberapa tetes H2SO4 1M berupa larutan tidak berwarna, kemudian mengamati
uap yang terbentuk, dan dihasilkan pula larutan tidak berwarna, timbul

gelembung gas, dan uap. Persamaan reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai
berikut:
181.
182.

2NaNO2(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + 2NO2(g) + 2H2O(l)


Pada tabung reaksi kedua, langkah pertama yang dilakukan yaitu

larutan tabung kedua yang berisi larutan tak berwarna di bagi rata kedalam dua
tabung reaksi. Setelah itu, ambil salah satu tabung yang berisi larutan
sebelumnya, ditambahkan air 1,5 mL menghasilkan larutan tak berwarna.
Melakukan hal yang sama seperti sebelumnya mengambil satu tabung reaksi.
Kemudian ditambahkan 3 tetes KI berupa larutan tidak berwarna dan 3 tetes
amilum berupa larutan tidak berwarna serta H2SO4 encer berupa larutan tidak
berwarna .Dihasilkan perubahan warna pada campuran, dari larutan tidak
berwarna menjadi berwarna kehitaman.Fungsi penambahan amilum yaitu
sebagai indikator adanya I2 dalam larutan, yang mana jika bereaksi dengan KI
akan menghasilkan perubahan warna menjadi ungu.
183.

Gas yang terbentuk adalah gas NO. Gas ini akan segera bereaksi

dengan I2 yang terbentuk membentuk nitrosil iodida. Hal ini menyebabkan gas
NO bereaksi lebih dahulu dengan halogen membentuk nitrosil iodide
menghasilkan larutan berwarna ungu pekat, persamaan reaksi yang terjadi :
184.

2NO(g) + I2(aq)2NOI(aq)

185.
186.
187.

Reaksi yang terjadi adalah reaksi reduksi-oksidasi (redoks) sebagai

berikut:
+3

188.
189.

+2

oksidasi

2NaNO2(aq) + 4KI(aq) + 4H2SO4(aq) 4KHSO4(aq) + I2(aq) +


-1

2NO(g) + 2H2O(l)
reduksi

190.

191.

Dari reaksi tersebut di atas terlihat bahwa terjadi reaksi reduksi dan

oksidasi, dimana senyawa NaNO2 mengalami reaksi reduksi menjadi NO, yang
disertai dengan perubahan bilangan oksidasi dari + 3 menjadi +2, sehingga
senyawa NaNO2 merupakan oksidator, sedangkan KI mengalami oksidasi I2
yang ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi dari -1 menjadi 0, sehingga
senyawa KI merupakan reduktor. Sehingga jika KI telah teroksidasi menjadi I 2,
maka secara bersamaan NaNO2 akan tereduksi menjadi NO(g). Sesuai teori
warna yang dihasilkan berupa larutan ungu pekat
3. Percobaan Ketiga
192. Pada percobaan ketiga bertujuan untuk membuktikan bahwa
nitrogen dapat membentuk senyawa kompleks dengan Fe, yang di buktikan
dengan terbentuknya cincin tengguli yang berwarna cokelat. Langkah pertama
yang dilakukan yaitu memasukkan 1 mL HNO3 encer berupa larutan tidak
berwarna ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan dengan 1 mL H 2SO4
pekat berupa larutan tidak berwarna dengan hati-hati menghasilkan larutan
tidak berwarna dan dinding tabung reaksi terasa hangat dimana terjadi reaksi
eksoterm. Kemudian larutan tersebut didinginkan sebelum ditambahkan FeSO4
0,2 M. Setelah dingin larutan ditambah FeSO4 0,2 M yang berupa larutan
berwarna kuning melalui dinding tabung reaksi. Dihasilkan lapisan cincin
kuning. Cincin yang terbentuk ini merupakan senyawa kompleks dari Nitrogen
dan Fe yaitu ion [Fe(NO)]2+. Cincin ini dinamakan cincin tengguli. Reaksi
cincin tengguli tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
193. 4HNO3(aq) + 2H2SO4 (aq) 4NO2(g) + O2(g) + H2SO4(aq)
194. 2NO3-(aq) + 4H2SO4(aq) + 6Fe2+(aq) 6Fe3+(aq) + 2NO (g) + 4SO42-(aq)
+ 4H2O(l)
195.
196.

Fe2+(aq) + NO(g) [Fe(NO)]2+(aq)

Namun, pada percobaan kami tidak dihasilkan cincin tengguli

berwarna coklat melainkan cincin berwarna kuning.Hal tersebut tidak sesuai


dengan teori.Salah satu faktor yang mempengaruhi tidak terbentuknya cincin
tengguli adalah pembentukan NO yang tidak sempurna sehingga ketika NO
bereaksi dengan Fe2+ sehingga cincin yang dihasilkan berwarna kuning.

4. Percobaan keempat
197. Pada percobaan keempat yang bertujuan untuk mengetahui sifatsifat nitrogen dan senyawanya, langkah percobaanya adalah dengan
memasukkan NH4OH 2 M berupa larutan tidak berwarna ke dalam tabung
reaksi.Selanjutnya dialiri gas H2S yang berbau menyengat melalui selang. Gas
H2S diperoleh dari penambahan HCl pekat kedalam tabung yang berisi batu
FeS yang berwarna hitam, menghasilkan larutan hitam dengan gumpalan Fe
berwarna hitam. persamaan reaksi sebagai berikut:
198.
199.

FeS(s) + 2HCl(aq) FeCl2(aq) + H2S(g)

Larutan NH4OH 2M setelah dialiri gas H2S tetap tidak berwarna,

sesuai dengan persamaan reaksi berikut:


200.
201.

2NH4OH(aq) + H2S(g) (NH4)2S(aq)+ 2H2O(l)

Setelah ditambah NH4OH 0.1 M dan dikocok dengan bunga

belerang berupa serbuk berwarna kuning, larutan berubah warna menjadi


kuning. Setelah disaring dihasilkan filtrate berupa larutan berwarna kuning dan
residu berupa endapan kuning, dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
202.
203.

(NH4)2S(aq)+ S(s) (NH4)4S2(s)

Filtrat yang diperoleh selanjutnya ditambah dengan HCl encer

berupa larutan tidak berwarna, dan terbentuk endapan kuning yang merupakan
(NH4)2S yang melayang-layang dalam larutan.Penambahan HCl berfungsi
untuk mempercepat terbentuknya endapan (NH4)2S. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut:
204. (NH4)2S2(s) + HCl(aq) 2NH4Cl(aq) + H2S(aq) + S(s)
5. Percobaan kelima
205. Pada percobaan kelima yang bertujuan untuk mengidentifikasi gas
ammonia (NH3) yang bersifat basa dari reaksi garam amonium klorida
((NH4Cl) dengan serbuk Ca(OH)2. Langkah yang dilakukan adalah dengan
memasukkan NH4Cl 4 M dalam tabung reaksi dan menambahkan seujung
sendok kecil Ca(OH)2 berupa serbuk putih dan dihasilkan larutan berwarna
putih. Kemudian larutan tersebut dipanaskan dan diuji dengan kertas lakmus

merah dan biru serta pengaduk yang telah dicelupkan dalam HCl pekat. Saat
dipanaskan, larutan berwarna putih keruh dan timbul gelembung gas, yakni gas
NH3 yang dapat membirukan kertas lakmus merah, dan kertas lakmus biru
tetap berwarna biru, yang artinya gas tersebut bersifat basa. Proses
pemanasanan juga menghasilkan bau yang menyengat yang menandakan
terbentuknya gas NH3. Dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s) CaCl2(aq) +

206.

NH3(g) + H2O(l)
207.

Selanjutnya,

pengaduk

yang

telah

dicelupkan

HCl

pekat

dimasukkan ke dalam tabung reaksi., dan terbentuk asap putih serta larutannya
menjadi jernih (endapan turun kedasar tabung). Persamaan reaksinya adalah
sebagai berikut :
NH3(g) + HCl(aq) NH4Cl(aq)

208.

6. Percobaan keenam
209. Pada Percobaan keenam yang bertujuan untuk membuat gas
ammonia (NH3) di dalam laboratorium dan mengetahui sifat-sifat gas
ammonia,langkah yang dilakukan adalah dengan merangkai alat sesuai gambar
di bawah ini:
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
5 mL NH4OH berupa larutan tidak berwarna dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 250 mL dan dipanaskan perlahan-lahan mengahasilkan larutan
tidak berwarna, dan terbentuk gas selama beberapa menit, sesuai dengan
persamaan reaksi sebagai berikut:
218.

dipanaskan

219. NH4OH(aq)
220.

NH3(g) + H2O(l)

Gas yang terbentuk selanjutnya ditampung dalam tabung reaksi

kering yang ditutup dengan karet penutup yang dihubungkan dengan

selang.Setelah gas terbentuk maka dilakukan pengujian yang pertama di uji


dengan menggunakan pengaduk kaca yang sudah dicelupkan pada HCl pekat.
Hasilnya timbul asap putih. Hal tersebut membuktikan bahwa dalam tabung
reaksi tersebut terdapat gas NH3. Persamaan reaksinya adalah :
221. NH3(g) + HCl(aq) NH4Cl (aq)
222.

Pengujian yang kedua adalah dengan mengalirkan gas yang

dihasilkan ke dalam air yang sudah diberi indikator Phenophtalein.Air berubah


dari tak berwarna menjadi merah muda. Hal ini menunjukkan bahwa NH 3
bersifat basa, yang mana indicator phenolphthalein merupakan indicator basa
yang mempunyai rentang pH 8,3 sampai 10, ehingga indicator PP ini akan
bekerja hanya pada larutan basa. Yang mengubaha warna larutan basa menjadi
merah muda, sesuai dengan persamaan reaksi berikut:
dipanaskan

223.
224.

NH4OH(aq)

NH3(g) + H2O(l)

Reaksi NH3 dengan indikator PP :


225.

226.
227.
9. Kesimpulan

228. Dari percobaan-percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai


berikut:
1. Pada percobaan pertama, pembuatan gas N2 dapat dilakukan dengan
mereaksikan NaNO2 dengan NH4Cl yang dipanaskan kedalam permbakar
spirtus. Gas N2 yang dihasilkan yaitu 40 mL dan apabila gas N 2 diuji dengan
sebilah kayu berapi, api akan padam hal ini membuktikkan bahwa gas
nitrogen tidak reaktif
2. Pada percobaan kedua,Gas NO2 dapat dibuat dengan mereaksikan NaNO2 dan
H2SO4 menghasilkan Gas NO yang bereaksi dengan udara (O2) akan
membentuk senyawa gas NO2 yang berwarna kuning dan NO yang bereaksi
dengan halogen (I2) akan membentuk nitrosil iodide yang berwarna ungu
pekat.
3. Percobaan ketiga, Reaksi antara HNO3 H2SO4 dan FeSO4dapat membentuk
senyawa kompleks dengan Fe yaitu [Fe (NO) 2]2+ yang dibuktikan dengan
terbentuknya cincin tengguli yang berwarna cokelat.
4. Pada percobaan keempat,Reaksi antara NH4OH dengan gas H2S menghasilkan
larutan (NH4)2S dan direaksikan dengan bunga belerang (S) akan terbentuk
endapan kuning yaitu endapan (NH4)2S
5. Percobaan kelima, NH4Cl jika dieaksikan dengan kalsium hidroksida
(Ca(OH)2) akan terbentuk gas NH3 yang bersifat basa karena mengubah
lakmus merah menjadi biru, dan lakmus biru tetap berwarna biru, dan jika
diuji dengan pengaduk yang telah dicelupkan HCl pecan akan timbul asap
putih.
6. Percobaan keenam, Pembuatan gas NH 3 di laboratorium dengan memanaskan
NH4OH menghasilkan das amonia bersifat basa yang dibuktikan dengan
adanya warna merah muda pada air yang telah dicampur dengan indikator pp,
dan jika diuji dengan pengaduk yang telah dicelupkan HCl pecah akan timbul
asap putih.
229.

230.
10. Daftar Pustaka
231. Svehla, G. 1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Mikro bagian I. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka. (diterjemahkan oleh
Hadyana, A. Pudjaatmaka).
232. Svehla, G. 1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Mikro bagian II. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka. (diterjemahkan oleh
Hadyana, A. Pudjaatmaka)
233. http://www.scribd.com/doc/24553568/Makalah-Unsur-Nitrogen(online)
diakses pada tanggal 24 Sep. 16
234. Tim Dosen Kimia Anorganik. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik
II: Unsur-unsur Golongan Utama. Surabaya: Kimia FMIPA Unesa.
235.

236. JAWABAN PERTANYAAN


1. Jelaskan pembuatan gas nitrogen dan ammonia dilaboratorium!
a) Pembuatan Gas Nitrogen di laboratorium
Dalam skala kecil (skala laboratorium), gas nitrogen dapat dibuat melalui
pemanasan senyawa azida, seperti natrium azida (NaN3) dan barium azida
(Ba(N3)2). Pemanasan ini menghasilkan gas nitrogen dan logam natrium.
dipanaskan
237.2NaN3(s)
2Na(s) + 3N2(g)
238.

Selain diperoleh dari pemanasan senyawa azida, nitrogen juga dapat


dihasilkan dari pemanasan secara perlahan lahan amonium nitrit
(NH4NO2).
239. NH4NO2(aq)

dipanaskan

2H2O(l) + N2(g)

240.

Amonium nitrit yang digunakan, dibuat dengan cara mereaksikan natrium


nitrit dan amonium klorida menurut reaksi berikut.
dipanaskan
241. NaNO2(aq) + NH4Cl(aq)
NH4NO2(aq)

NaCl(aq)
b) Pembentukan gas nitrogen di industry
242. Pembuatan gas nitrogen dilakukan bersamaan dengan pembuatan
gas oksigen karena sumbernya juga sama, yaitu udara. Udara yang
mengandung 78% gas nitrogen, didinginkan sehingga diperoleh nitrogen dan
oksigen cair.
243. Selanjutnya, cairan tersebut didistilasi pada suhu -195,8 oC. Nitrogen
cair akan menguap dan terpisah dengan oksigen cair. Uap nitrogen ini,
kemudian ditampung dan dapat digunakan sesuai dengan keperluan
244. Pembuatan gas NH3 di laboratoruim dapat dibuat dengan
mereaksikan larutan NH4Cl dengan padatan Ca(OH)2 melalui proses
pemanasan. Gas yang terbentuk dari pemanasan ini adalah gas amonia, dengan
reaksi sebagai berikut:
245. 2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s) CaCl2(aq) + NH3(g) + H2O(l)
246.

Selain itu, pembuatan gas ammonia di

Laboratorium juga dapat dibuat dengan memanaskan larutan NH4OH.Gas yang


terbentuk dari pemanasan ini adalah gas amonia, agar dapat diperoleh gas
amonia yang banyak, sistem harus diisolasi, tempat keluarnya gas harus
dihubungkan dengan selang dan dibuat agar tidak ada gas yang dapat keluar.
Reaksinya adalah:
247.

dipanaskan

248.

NH4OH(aq)

NH3(g) + H2O(aq)

249.
2. Jelaskan sifat-sifat kimia nitrogen!
Tidak berwarna, gas nirogen tidak berwarna, hal inilah yang menyebabkan
sulitnya mengidentifikasi gas ini. Dalam percobaan, karena sifat kimia ini,

kami sulit menentukan dimana letak kebocoran gas notrogen.


Tidak berbau. Gas nitrogen tidak mengeluarkan bau, jadi untuk kita tidak dapat

mengetahui gas nitrogen dihasilkan attau tidak dari baunya.


Tidak terbakar. Gas nitrogen ini tidak mudah terbakar, sehingga aman.

Karenanya kami menggunakan pembakar spirtus saat membuat gas ini.


Tidak berasa. Gas nitrogen tidak mempunyai rasa yang spesifik.
Tidak beracun. Gas nitrogen tidak bersifat toksik atau beracun, sehingga

apabila kita menghirup gas ini, tidak akan membahayakan tubuh.


Gas ini memiliki lima elektron di kulit terluarnya.
Dalam bentuk murni, dikenal sebagai amonia anhidrat dan bersifat higroskopis

(mudah menyerap kelembaban).


Nitrogen tidak mudah terbakar dan tidak memperbesar pembakaran.
Nitrogen adalah gas inert, sangat stabil dan non-polar.
Pada suhu rendah elemen nitrogen berkemampuan reaktif sangat rendah.
Pada suhu tinggi nitrogen bisa bereaksi dengan Chrom, Silikon,Titanium,
Aluminium, Boron, Berrylium, Magnesium, Barium, Strontium, Kalsium, dan

Lithium dan membentuk nitrit dan oksigen membentuk NO.


Dengan adanya katalisator dan suhu menengah, nitrogen bereaksi dengan
hidrogen membentuk amoniak. Pada suhu di atas 1800C, Nitrogen, Karbon

dan Hidrogen bergabung membentuk Hidrogen Sianida.


250.
3. Tulislah semua persamaan reaksi semua percobaan diatas!
251. Percobaan 1:
252. NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) NaCl(aq)+ N2(g)+ 2H2O(l)
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.

Percobaan 2:
NaNO2(s) + H2O(l) NaNO2(aq)
2NaNO2(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + 2NO2(g) + 2H2O(l)
Percobaan 3:
4HNO3(aq) + 2H2SO4 (aq) 4NO2(g) + O2(g) + H2SO4(aq)
2NO3-(aq) + 4H2SO4(aq) + 6Fe2+(aq) 6Fe3+(aq) + 2NO (g) + 4SO42-(aq)
+ 4H2O(l)
Fe2+(aq) + NO(g) [Fe(NO)]2+(aq)

263. Percobaan 4:
264. FeS(s) + 2HCl(aq) FeCl2(aq) + H2S(g)
265. 2NH4OH(aq) + H2S(g) (NH4)2S(aq)+ 2H2O(l)
266. (NH4)2S(aq)+ S(s) (NH4)4S2 (s)
267. (NH4)2S2(s) + HCl(aq) 2NH4Cl(aq) + H2S(aq) + S(s)
268.
269. Percobaan 5:
270. 2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s) CaCl2(aq) + NH3(g) + H2O(l)
271. NH3(g) + HCl(aq) NH4Cl(aq)
272.
273. Percobaan 6:
274. NH4OH(aq)
NH3(g) + H2O(l)
dipanaskan
275. Uji 1:NH3(g) + HCl(aq) NH4Cl (aq)
276. Uji 2:
277. NH4OH(aq)
NH3(g) + H2O(l)
dipanaskan
4. Sebutkan kegunaan amonia!
- Dapat digunakan untuk membuat gas nitrogen (amonium yang pekat).
- Senyawa NH4Cl dalam industri, digunakan sebagai bahan solder dan cetak
-

tekstil serta sebagai komponen pembuat sel baterai kering.


Dalam bidang medis, amonium klorida digunakan sebagai ekspektoran pada

obat batuk serta sebagai suplemen makanan.


Amonia 80% dari yang dihasilkan oleh industri digunakan dalam bidang

pertanian sebagai pupuk.


Amonia digunakan sebagai gas pendingin, untuk pemurnian pasokan air, dan
dalam pembuatan plastik, bahan peledak, tekstil, pestisida, pewarna dan bahan
kimia lainnya. Hal ini ditemukan di banyak rumah tangga dan solusi pembersih
kekuatan industri. Solusi amonia pembersih rumah tangga yang diproduksi

dengan menambahkan gas amonia ke air dan dapat antara 5 dan amonia 10%.
Amonia untuk keperluan industri dapat konsentrasi 25% atau lebih tinggi dan

bersifat korosi.
Amonia cair dapat dipakai sebagai pelarut baik untuk senyawa-senyawa
anorganik maupun organik dan sebagai media reaksi dalam sintesis.

278.

279. LAMPIRAN PERHITNGAN


280. Diketahui massa NaNO2 : 0,3 gram
281. Mr : NaNO2 : 69 g/mol
282. Masa NH4Cl : 0,3 gram
283. Mr NH4Cl : 53,5 g/mol
284. Ditanya : volume N2 ?
0,3 gram
=0,0043 mol
285. Mol NaNO2 : 69 g
mol
0,3 gram
286. Mol NH4Cl : 53,5 gram/mol
287. NaNO2 + NH4Cl

NaCl +

288. 0,0043 0,0056


289. 0,0043
290.

295.
296.

N2 +

0,0043

0,0013

0,0043

= n x 22,4

293.

= 0,0043 x 22,4

294.

= 96,32 mL

2H2O

0,0043

291.
292. V N2

= 0,0056 mol

0,0043

0,0043

0,0043
0,0043

297. LAMPIRAN FOTO


298.
No.
301.

299. Gambar
303.

302.
1.

300. Keteranga
n
305. NaNO3
diencerkan
dengan 10 mL
air

304.
308. NaNO3 + air
dimasukkan
dalam labu
suling

307.
311. Larutan
NH4Cl
dimasukkan
ke dalam
corong
pemisah

310.

313.
314.

316.

315. Rangkaian
alat untuk
menghasilkan
gas nitrogen

318. Tabung 2B
ditambahkan
2,5 mL
aquades

317.
319.

320.

3.

321.

322. 1 ml HNO3
+ H2SO4 pekat

325. Ditambah
Fe2SO4
membentuk 2
lapisan

324.
326.

327.

4.

329. 1 ml
NH4OH dialiri
gas H2S

328.
332. Ditambahka
n bunga
belerang

331.
335. Disaring
untuk diambil
filtratnya

334.

336.

339. 1 mL NH4Cl
dimasukkan
ke dalam
tabung reaksi

337.
5.

338.
342. 1 mL NH4Cl
+ Ca(OH)2
menghasilkan
larutan tidak
berwarna

341.
345. 1 mL NH4Cl
+ Ca(OH)2
dipanaskan
dalam
penangas air
344.
348. Diuji
dengan kertas
lakmus, kertas
lakmus
berwarna biru

347.
351. Dimasukka
n pengaduk
yang telah
dicelupkan ke
dalam HCl
pekat

350.

352.

354. 0,5 mL
larutan
NH4OH
dimasukkan
ke dalam
tabung reaksi

6.

353.
356.

359.

357. Rangkaian
alat
pembuatan gas
amoniak

360. Uji pertama


dimasukkan
spatula yang
telah
dicelupkan
HCl pekat ke
dalam tabung

363. Uji kedua


ditambahkan
indikator pp
sehingga
warna larutan
menjadi merah
muda
362.

364.
365.

Anda mungkin juga menyukai