Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Senyawa organik merupakan golongan besar senyawa kimia yang
molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida
karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak
di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat,
merupakan komponen penting dalam bsiokimia. Senyawa organik adalah
senyawa yang mengandung rantai karbon yang berasal dari makhluk
hidup dan beberapa dari hasil sintesis. Secara normal bahan organik
tersusun oleh unsur-usur C, H, O dan beberapa lainnya mengandung N,
S, P dan Fe.
Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis,
sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik
tersebut yang berada dalam bentuk senyawa polisacharida, seperti
sellulosa, hemi-sellulosa, pati serta bahan pektin dan lignin. Selain itu
beberapa bahan organik tanah juga mengandung protein dan beberapa
senyawa nitrogen lain. Bahan organik secara umum dibedakan atas
bahan organik yang relatif sukar didekomposisi karena disusun oleh
senyawa siklik yang sukar diputus atau dirombak menjadi senyawa yang
lebih sederhana, termasuk di dalamnya adalah bahan organik yang
mengandung senyawa lignin, minyak, lemak dan resin yang umumnya
ditemui pada jaringan tumbuh-tumbuhan; dan bahan organik yang mudah
didekomposisikan karena disusun oleh senyawa sederhana yang terdiri
dari C, H dan O, termasuk di dalamnya adalah senyawa dari sellulosa,
pati, gula dan senyawa protein
Di antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa
alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon
aromatik, senyawaan yang mengandung paling tidak satu cincin benzena;
senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam
struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang.
Walaupun senyawa organik dikenal sebagai senyawa karbon tetapi
tidak semua senyawa yang mengandung karbon adalah senyawa organik.
Contohnya, CO2 atau CaCO3 walaupun mengandung atom karbon tetapi
bukan merupakan senyawa organik. Jadi, bagaiamana membedakan
senyawa organik atau anorganik?. Senyawa organik merupakan senyawa
hidrokarbon dan turunannya. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang
tersusun dari hidrogen dan karbon. Setiap senyawa organik merupakan
anggota deret homolog atau golongan senyawa tertentu. Deret homolog
adalah urutan senyawa organik yang membentuk kelompok dengan gugus
dan struktur tertentu yang teratur. Contoh dari deret homolog adalah CH4,
CH3CH3, CH3CH2CH3 dan seterusnya, atau CH3OH, CH3CH2OH,
CH3CH2CH2OH dan seterusnya.
Dalam bidang lain senyawa organik juga merupakan bagian yang
sangat penting, dalam bidang pertanian misalnya, insektisida, pupuk, dan
sebagainya. Setiap hari kita juga menemui banyak golongan senyawa
organik, bensin, minyak goreng, sabun, plastik atau polimer. Demikian
luasnya bahasan tentang ilmu organik ini sehingga kimia organik
merupakan bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban
manusia.
I.2 Rumusan masalah
I.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1 Pengertian
Istilah senyawa organik seperti yg dipaparkan di atas muncul dari
adanya pandangan yg dianut pada masa lalu, yaitu bahwa senyawa 2 kimia
dapat dibedakan menjadi dua golongan besar. Yaitu senyawa berasal dari
makhluk hidup (organisme) maka senyawa tersebut dikatagorikan sebagai
senyawa organik. Sedangkan yang diperoleh dari mineral (benda mati)
dikatagorikan sebagai senyawa anorganik. Dengan dasar pandangan
semacam itu jelaslah bahwa yg diartikan dengan kimia organik pada masa
itu adalah cabang ilmu kimia yg mengkaji senyawa2 yg dihasilkan oleh
makhluk hidup atau organisme.
Pengertian senyawa organik seperti di atas hanya berlaku sampai
pertengahan abad ke 19, karena pandangan yg dilandasi oleh keyakinan
adanya “daya hidup” (vital force atau vis vitalis) yg memungkinkan
terbentuknya senyawa organik ternyata semakin di ragukan
kebenarannya. Dalam sejarah perkembangan kimia organik tecatat suatu
peristiwa penting pada tahun 1828 yg ditandai oleh keberhasilan Wohler
dalam mensintesis urea (senyawa organik) dari amonium sianat (senyawa
anorganik). Pada tahun berikutnya semakin banyak temuan yg
membuktikan bahwa pandangan ” daya hidup ” memang pandangan yg
menyesatkan.
Fakta penting menunjukan bahwa di dalam senyawa organik selalu
terdapat unsur karbon (C). Berdasarkan kenyataan ini, baik untuk
senyawa organik yg berasal dari makhluk hidup maupun yg merupakan
hasil sintesis di laboratorium, lebih tepat bila disebut senyawa karbon.
Dengan menggunakan nama senyawa karbon tidak terdapat kesan bahwa
yang dimaksud hanyalah senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh
organisme. Kenyataan menunjukan bahwa sampai saat ini istilah senyawa
organik masih tetap dipertahankan, walaupun dengan pengertian yang
berbeda dengan pengertian semula. Cabang dari ilmu kimia yang
mengkaji berbagai asfek dalam senyawa organik lazim disebut kimia
organik.
Dengan dasar pemikiran bahwa penggunaan istilah senyawa karbon
lebih tepat dari pada senyawa organik, tentunya semua senyawa karbon
menjadi sasaran kajian kimia karbon. Namun demikian sejumlah senyawa
seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), karbon disulfida
(CS2), garam-garam karbonat, sianida biasa dibahas dalam kimia
anorganik.
Dengan demikian yang diartikan senyawa organik adalah senyawa-
senyawa yang dibentuk oleh unsur karbon yang memiliki sifat-sifat fisika
dan sifat-sifat kimia yang khas. Bahwa senyawa organik harus dipisah
pembahasannya dari senyawa unsur lain semata-mata karena alasan
jumlahnya yang demikian besar.

II. 2. Klasifikasi senyawa Organik.


Mengingat jumlah senyawa organik dari yang telah diidentifikasi
sedemikian besar-nya, bahkan dari waktu ke wakrtu senantiasa
bertambah, maka untuk mempermudah dalam mempelajarinya perlu
adanya klasifikasi. Langkah klasifikasi ini dimungkinkan kare-na
kenyataan menunjukkan bahwa terdapat sejumlah senyawa organik yang
memperlihat-kan kesamaan dalam hal tertentu. Kesamaan itulah yang
memungkinkan senyawa-senyawa tersebut dimasukkan dalam satu
kelompok / golongan.
a. Dasar klasifikasi senyawa organik
1. Kerangka atom karbon yang terdapat dalam struktur kimia
2. Jenis unsur-unsur penyusunnya.
3. Gugus fungsi yang dimilikinya.
b. Tiga golongan besar senyawa organik
1. Golongan senyawa alifatik dan alisiklik.
2. Golongan senyawa homosiklik atau karbosiklik (alisiklik dan
aromatik)
3. Golongan senyawa heterosiklik.

II. 3 Karakteristik Senyawa Organik.


Dari hasil pengamatan dapat diperoleh kesimpulan ada sejumlah
sifat yang membedakan antara senyawa organik dan anorganik, baik
yang menyangkut aspek-aspek fisika maupun kimia, sifat-sifat itulah
yang disebut ciri khas senyawa organik.
a. Aspek fisika
– rentangan suhu lebur 30-400 OC
– rentangan titik didih 30-400 OC
– sukar larut dalam air, mudah larut dalam pelarut organik
– warna cerah.
b. Aspek kimia
– mengandung beberapa macam unsur, umumnya C, H, O, dan
N,S,P, halogen, dan logam.
– reaksinya berlangsung lambat, non ionik, dan kompleks.
– mempunyai variasi sifat kimia yang banyak.
– fenomena isomeri.

II. 4 Sumber senyawa organik

Sumber utama senyawa organik adalah tumbuhan dan hewan.


Senyawa organik diisolasi dari dua sumber alami inidengan ekstraksi
pelarut yang diikuti dengan pemurnian.Kedua sumber ini kembali
dikonversi secara alami menjadiminyak bumi, gas alam dan batubara.
sumber senyawa organik yang paling penting. Jadi, sumber senyawa
organik yaitu tubuhan dan hewan : Dengan menggunakan metode isolasi yang
sesuai, sebagian besar senyawa organik diperoleh langsung dari
tumbuhan dan hewan di masa lalu dan saat ini metode ini terus berlanjut.

Senyawa yang diperoleh dari sumber ini adalah:


• Karbohidrat: Selulosa, pati, gula, laktosa dll.
• Protein: Makanan protein, wol, sutra, kasein dll.
• Lemak dan minyak: Cottonseed, minyak kacang kedelai, lemakbabi, mentega,
• Alkaloid: Kina, morfin, efedrin dll.
• Parfum: Citral, limonen, mascone dll.
• Vitamin: Vit. C, B2, B6, dll. Hormon, Resin, karet dll.
• Minyak bumi dan gas alam: Ratusan hidrokarbon seperti metana,oktan, minyak
tanah, bensin, benzena, toluena dan petro kimialainnya diperoleh yang kemudian
digunakan sebagai bahan baku polimer, plastik, karet sintetis, bahan
peledak, dan lain-lain.
• Sumber energi utama, Bahan bakar diperoleh dari gas alam danminyak mentah.
Urea adalah contoh bagus yang diperoleh darigas alam di Indonesia
• Batubara: Bahan bakar fosil lainnya adalah sumber utamasenyawa organik, coal-tar
adalah bahan baku dari banyak senyawa aromatik.
• Sintesis: Banyak senyawa organik yang berguna termasuk obat-obatan, vitamin,
plastik, pewarna, dll. Dibuat dari bahan bakusederhana dengan
sintesis multistep

II. 5 Sifat senyawa organik


 Memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah,
 Bersifat non polar sehingga kelarutannya rendah di dalam air dan tinggi di
pelarut non polar
 Mudah terbakar,
 Tidak menghantarkan listrik karena tidak mengion,
 Reaksi kimianya berlangsung relatif lambat,
 Memiliki isomer (senyawa yang memiliki rumus molekul samatetapi
strukturnya berbeda),
 Jenis ikatan kimianya sebagian besar ikatan kovalen.

II.6 Tipe-tipe Reaksi Senyawa Organik

1. Reaksi substitusi
2. Reaksi adisi
3. Reaksi eliminasi
4. Reaksi penataan ulang ( rearrangement)
5. Reaksi oksidasi reduksi (redoks).

II.7 Contoh Senyawa Organik


1. Padatan: Berlian, batu bara, grafit, asam seperti (asam asetat,
asam asetat), gula, lemak, dll.
2. Cairan: Contoh: Benzena, piridina, etanol, asetilena, dll.
3. Zat volatil: Naftalena (menunjukkan sublimasi).
4. Gas: Metana, Asetilena, dll.

Tetapi cara terbaik untuk mempelajari contoh senyawa organik adalah


dalam konsep gugus fungsional. Gugus fungsional adalah struktur kunci
dalam molekul yang menentukan sifat kimia dari seluruh senyawa. Ini
adalah titik-titik dari sebuah molekul yang mengalami reaksi dan juga
berkontribusi terhadap sifat fisik. Sifat fisik berarti bau, keadaan, dan
reaktivitas. Jadi berdasarkan gugus fungsional kita akan melihat contoh
senyawa organik yang berbeda.
1. Senyawa Alifatik :
Ini adalah senyawa yang hanya memiliki unsur karbon dan
hidrogen di dalamnya. Ikatan antara dua karbon dapat bervariasi sebagai
satu, dua atau bahkan tiga. Senyawa ini dapat sangat besar seperti
Hekasana rantai enam karbon {CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3}, heptana
{CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3}, rantai delapan karbon – atau
oktana, dll .
Mis: Etana {H3C-CH3}, Etena {H2C = CH2}, Asetilen {HC≡CH}. Senyawa-
senyawa ini digunakan secara luas. Seperti halnya etena digunakan
dalam pembuatan tas plastik yaitu penutup polyethylene. Sedangkan gas
Asetilen digunakan dalam pengelasan gas untuk menyatukan bagian-
bagian logam.
2. Senyawa Alisiklik :
Seperti terihat dalam namanya, senyawa ini mirip dengan di atas
tetapi membentuk cincin di struktur mereka. Mereka terbentuk oleh ikatan
tunggal antara dua atom karbon dalam rantai. Mereka diberi nama
sebagai siklopentana untuk lima cincin karbon, sikloheksana untuk
struktur cincin enam, dll.
3. Aldehida :
Ini memiliki gugus OH yang terkait dengan atom karbon dalam
rantai. Contohnya termasuk formaldehida, asetaldehida. Formaldehida
digunakan untuk menyimpan spesimen biologi. Mereka juga ditemukan
dalam monomer karbohidrat.
4. Keton :
Ini adalah struktur yang memiliki oksigen yang terhubung dengan
ikatan rangkap ke atom karbon yaitu {C = O} dalam molekul. Beberapa
contoh termasuk aseton, glukosa, sukrosa, fruktosa, dll. Aseton digunakan
sebagai pelarut. Sedangkan Fruktosa dan gula lainnya digunakan sebagai
sumber makanan untuk karbohidrat.
5. Alkohol :
Alkohol adalah molekul-molekul yang memiliki-OH yang terkait
dengan atom karbon secara langsung. Ada banyak jenis alkohol
berdasarkan ukuran molekuler. Mereka digunakan sebagai pelarut karena
polaritasnya yang tinggi. Tetapi tidak semuanya bisa digunakan karena
masalah volatilitas. Etil alkohol, alkohol metil dan alkohol propana banyak
digunakan karena volatilitas dan sifat kelarutan. Juga etanol secara luas
digunakan untuk minuman beralkohol dan juga sebagai disinfektan untuk
membunuh mikroba.
6. Ester :
Ini adalah molekul yang membentuk minyak dan lemak. Contohnya
termasuk minyak Arachis, minyak wijen, minyak mustard, dll. Mereka
memiliki struktur kimia yang panjang dan rentan terhadap oksidasi ketika
tetap dalam keadaan terbuka di udara untuk waktu yang lama. Beberapa
dari mereka digunakan sebagai minyak goreng, untuk pijat, dll.
7. Eter :
Mereka adalah senyawa yang memiliki bau yang banyak. Oleh
karena itu dinamakan sebagai eter. Mereka memiliki atom oksigen yang
terhubung ke dua atom karbon. Contoh: Dietil eter (digunakan sebagai
anestesi).
8. Asam Lemak :
Ketika ester terurai, mereka melepaskan asam lemak dan alkohol.
Mereka memiliki struktur -COOH dalam molekulnya. Contoh: asam laurat,
asam arakidonat, dll. Asam lemak ini digunakan untuk membuat sabun.
9. Amida :
Ini adalah senyawa yang dibentuk oleh reaksi asam dan amina.
Amida membentuk zat seperti protein, sutra, dan bahkan obat-obatan
seperti parasetamol.
10. Amina :
Ini adalah sifat dasar dan memiliki bagian amonia. Contoh kodein
digunakan untuk pengobatan batuk. Mereka digunakan sebagai pewarna
untuk memberi warna pada obat-obatan, indikator dalam titrasi, dll. Mis:
sunset yellow, metil jingga.
11. Asam Amino :

Struktur-struktur ini memiliki gugus karboksilat dan juga amina. Ada


banyak asam amino di dalam tubuh. Mereka membantu dalam
pemeliharaan tubuh melalui pembentukan protein.
12. Senyawa Aromatik:
Senyawa ini bersifat siklik tetapi tidak jenuh. Mereka memiliki bau
mereka sendiri. Misal: Benzena digunakan sebagai pelarut.
13. Struktur Steroid :
Struktur ini cukup rumit seperti yang terlihat pada diagram di atas.
Mereka membentuk kolesterol dan struktur lainnya. Mereka berasal dari
lemak dan lipid. Mereka digunakan sebagai penguat tubuh, obat-obatan.
Mis: betametason.
14. Asam Organik :
Asam perkhlorat (HClO4), asam sitrat, asam tartarat. Tidak seperti
asam anorganik yang bersifat cair, asam ini dalam keadaan padat.
Mereka juga tidak sekuat asam anorganik.
15. Alkil Halida :
Ini adalah yang memiliki halogen dalam kimianya. Contoh: Karbon
tetra klorida (CCl4).

II. 8 Peranan Kimia Organik Dalam Kehidupan Sehari-hari


Kimia organik dalam peranannya dalam kehidupan sehari-hari
sangatlah banyak melalui cabang-cabang ilmu yang lain. Hampir sama
reaksi dalam jasad hidup melibatkan zat-zat orgsnik dan bahian utama
dari jasad hidup yakni protein, karbohidrat, lipid, (lemak) asam nukleat
(DNA, RNA)membrane sel, enzim, hormone adalah senyawa organik.
Senyawa-senyawa organik kita lihat sehari-hari adalah bensin,
pakaian, mebel dari kayu, kertas untuk buku-buku, obat-obatan,
bungkusan-bungkasan palastik, film untuk potret, minyak wangi, karpet,
dan lain-lain. sering juga kita mendengar berbagai berita seperti polietilen,
epoksi, “stirofoam”. nikosi, lemak tak jenuh, kolestrol dan bilangan oktan.
demikian contoh-contoh senyawa organik yang berperan dalam kehidupan
sehari-hari bahwa dari senyawa-senyawa tersebut sangat memiliki arti
dalam memenuhi kebutuhan manusia dan sebagai bukti nyata bentukan
senyawa-senyawa yang ada yang berhasil di produk dari kebudayaan
teknologi, sebab cabang ilmu senyawa organik bukan sekedar cabang
ilmu bagi ahli kimia professional atau dokter, ahli fisika, daokter hewan,
apoteker, perawat atau ahli tanaman salah satunya adalah alkohol dalam
kehidupan sehari-hari yakni :
- Metanol
Methanol dapat diubah menjadi methanol yang dugunakan untuk
membuat polimer (plastik) sebagai pelarut untuk membuat senyawa
organik.
- Etanol
Etanol adalah alkohol biasa yang merupakan alkohol terpenting,
pada suhu kamar etanol berupa zat cair bening, mudah menguap dan
berbau khas.
selain itu banyak senyawa organik yakni:
polialkohol yang terdiri dari 2 seperti:
a. Etil glikol berupa zat cair tak berwarna , kental dan berasa
manis, sebagai gahan antgi beku, pada radiator mobil, sebagai bahan
industry erat sintesis seperti Dacron sebagai
pelarut dan bahan pelunak.
b. Gliserol: sebagai pelembab dan pelembut pada lotion dan
bahan-bahan hosmetik juga sebagai pelarut jenis obat –
obatan.
Eter : kegunaannya sebagai pelarut dan obat bis (anestesi) pada
operasi terutama etil eter
Aldehid: formaldehid merupakan aldehid yang paling banyak diproduksi
dengan kegunaannya sebagai berikut :
a. untuk membuat formalin yang dugunakan untuk mengawetkan
(jangan pada makanan)
b. untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (tidak mudah meleleh
pada pemanasan)
Keton : banyak digunakan adalah propanon sebagai pelarut untuk lilin,
palstik, sirlak, juga dapat memproduksi rayon pembersih pewarna kuku.
Ester
a. Ester buah-buahan yang berbau sedap digunakan sebagai penyedap
atau esen.
b. Lilin dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai
panjang untuk membatik.
c. Lemak dan minyak untuk membuat mentega dan sabun.
II. 9 Tata nama Senyawa Organik
Pada tahun 1892 para ahli kimia mengadakan kongres di genewa,
dan memutuskan untuk mensistematikan tatanama senyawa organic
untuk menghubungkan nama senyawa dan strukturnya. Tatanama
senyawa organic ini disebut System Genewa atau system IUPAC.
IUPAC merupakan singkatan dari International Union of Pure and
Applied Chemistry, yaitu suatu organisasi yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan tatanama kimia.
SEPULUH ALKANA RANTAI LURUS PERTAMA
Banyaknya
Karbon/atom Struktur Nama
1 CH4 Metana
2 CH3 CH3 Etana
3 CH3 CH2 CH3 Propana
4 CH3 CH2 CH2 CH3 Butana
5 CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 Pentana
6 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 Heksana
7 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 Heptana
8 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 Oktana
9 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 Nonana
10 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3 Dekana

LIMA GUGUS ALKIL RANTAI LURUS PERTAMA


Banyak
Karbon Struktur Alkana Nama Struktur Alkil Nama
1 CH4 Metana CH3– Metil
2 CH3 CH3 Etana CH3 CH2– Etil
3 CH3 CH2 CH3 Propana CH3 CH2 CH2– Propil
4 CH3 CH2 CH2 CH3 Butana CH3 CH2 CH2 CH2– Butil
5 CH3 CH2 CH2 CH2CH3 Pentana CH3 CH2 CH2 CH2CH2– Pentil
II.10 Isomerisasi
Isomeri berasal dari bahasa latin iso dan meros. Iso berarti sama dan
maros berarti bagian. Jadi isomerisasi adalah senyawa-senyawa
organik yang mempunyai rumus molekul sama tetapi susunan atom-stom
dalah molekulnya berbeda.
Contoh :
Butana dan 2 metil propane mempunyai rumus molekul yang sama,
yaitu C4H10 tetapi bentuk rantainya berbeda.
CH3 – CH2 – CH2 – CH3 CH3 – CH – CH3 CH3
Butana 2 metil propane
Butana mempunyai bnetuk rantai lurus, sedangkan 2 metil propane
mempunyai bentuk rnatai bercabang.
Contoh :
Butanol dengan rumus molekul C4H9 OH (dengan gugus fungsinya
OH ) mempunyai dua isomeri, yaittu :
4 3 2 1 4 3 2 1 4CH3
CH3 – CH2 – CH2 – CH2OH CH3 – CH2 – CH – CH3 CH3 – 2C – 3CH3
OH OH
1 – butanol 2 – butanol Isopropil alcohol
Pada 1 – butanol gugus fungsi OH terletak pada rantai untama C
nomor 1, sedangkan pada 2 butanol gugus fungsi OH terletak pada
rantai utama C nomor 2.

II. 11 Reaksi Dasar Senyawa Organik


Senyawa organik dapat mengalami berbagai reaksi. Reaksi
dasar yang dapat terjadi adalah reaksi adisi, substitusi, eliminasi, dan
penataan ulang.

1. Reaksi adisi
Reaksi adisi terjadi apabila dua molekul bergabung menjadi satu
molekul baru tanpa ada pengurangan atom. Contoh reaksi ini adalah
reaksi yang terjadi pada senyawa alkena.
CH3CH2C=CH2 + HCl

2. Reaksi substitusi
Reaksi substitusi terjadi bila 2 molekul bereaksi menghasilkan dua
produk baru yang merupakan pergantian atau pertukaran suatu gugus
atom oleh gugus atom yang lain.
CH3-CH3 + Br-Br CH3CH2Br + H-Br
3. Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasi merupakan kebalikan dari reaksi adisi, bila reaksi
adisi terjadi dari molekul dengan ikatan rangkap yang akan menjadi
ikatan tunggal. Pada reaksi eliminasi terjadi reaksi dari ikatan tunggal
yang akan berubah menjadi ikatan rangkap karena adanya
penghilangan beberapa atom/gugus atom
-OH CH3CH2CH=CH2 + HCl

4. Penataan ulang (rearrangement)


Reaksi penataan ulang terjadi apabila molekul mengalami
penataan ikatan tanpa adanya penambahan, penghilangan, atau
penggantian gugus atom, hanya akan terjadi perpindahan/perubahan
posisi gugus atom. Pada reaksi penataan ulang akan menghasilkan
suatu isomer.
CH3CH2CH=CH2 CH3CH=CH2CH3
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Fessenden, 1992. Kimia Organik. Edisi ketiga. Penerbit


Erlangga. Jakarta.

Fessenden, R.J., Fessenden, J.S, Alih Bahasa Pudjaatmaka, A.H, 1982,


Kimia Organik Jilid 1, edisi ke-3 Jakarta : Erlanggan

Hart, H., Craine, J.E dan Hart, P.J., 2003. Kimia Organik. Edisi 1. Alih
Bahasa: Suminar Achmadi. Erlangga. Jakarta

McMurry, J., 2007, Organic Chemistry,7th edition, California : Wadsworth


Inc.
Morrison, R.T, Boyd,R.N, 1992, Organic Chemistry, 7th edition, New
Jersey : Prentice Hall Inc.

Riawan, S, 1990, Kimia Organik, Jakarta : Binarupa Aksara

Oxtoby, dkk., 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Edisi 4. Jilid 2. Ab :


Achmadi. Erlangga. Jakarta

Petrucci R.H., 1985. Kimia Dasar : Prinsip Dan Terapan Makro. Alih
Bahasa : Suminar Achmadi. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai