Anda di halaman 1dari 10

METODE PEMISAHAN DAN PENETAPAN

KADAR SENYAWA ANALGETIK ANTIPIRETIK

KELOMPOK 5
Analgetik ialah zat-zat yang mengurangi rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran.

Antipiretik ialah zat-zat yang dapat mengurangi suhu tubuh

Analgetik-antipiretik dapat dikelompokkan sebagai turunan -


turunan struktur asam salisilat seperti asetosal
Sifat Fisika Asam Salisilat  Sifat Kimia Asam Salisilat
 Menyublim pada 76oC jika
 Rumus Molekul : C7H6O3 dipanaskan dengan cepat pada
 Bobot molekul : 138,12 gr/mol tekanan atmosfer tertentu dan
 Densitas : 1,443 gr/ml terurai menjadi fenol dan C02.
 Kelarutan dalam air meningkat oleh
 Titik leleh : 156oC Na phosphate, borax, alkali asetat,
 Titik didih : 211oC atau sitrat.
 Titik nyala : 76oc  Asam salisilat berwama kemerah-
merahan jika diberi garam Fe.
 Tekanan uap : 1 mmHg  Asam salisilat yang digunakan
pada 33oC secara berlebihan akan
 Daya ledak : 1,146 gr/cm3 menyebabkan efek samping seperti
muntah, sakit perut, gangguan
 Warna : Tak berwarna pernafasan, gangguan mental dan
kulit (kudis).
 Berbahaya jika terkena sinar
matahari langsung.
Sifat Fisik dari parasetamol yaitu: Sifat Fisik dari parasetamol yaitu:
 Densitas:1.263 g/cm³  Formula:
 Titik Lebur:169 °C (336 °F)  Senyawa turunan benzena
 Massa Molar:151.17 g/mol tersubstitusi oleh 2 gugus fungsi
 Ksp:1.4 g/100 ml or 14 mg/mL yaitu hidroksil dan amida(
(20 °C) acetamida/ ethenamida )
 Berwujud butiran kristal putih,  Tersusun dari senyawa N-acetyl-
rasa pahit para-aminophenol dan para-
 Larut dalam air, alkohol, aseton, acetyl-amino-phenol.
gliserol,propylene
glycol,gliserol,kloroform,metil
alkohol, dan hidroksida alkali,
tak larut dalam benzena dan
eter.
 Stabil pada pH > 6, dan tidak
stabil pada pH asam atau pada
kondisi alkaline
1. Turunan anilin
dan para-
aminofel
• Seperti acetaminofen,
asetanilid, dan fanasetin.

2. Turunan 5-
Pirazolon
Turunannya seperti antipirin,
amindopirin dan metampiron,
aspirin.
ALKALIMETRI

NITRIMETRI

IODOMETRI

BROMOMETRI

KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

SPEKTROFOTOMETRI UV
CARA ANALISIS SENYAWA TUNGGAL : CARA ANALISIS SEDIAAN CAMPURAN :
 Metode Bromometri,cara analisis asetosal
dengan metode bromometri  Metode spektrofotometri
 Metode kromatografi
 Jumlah tertentu asetosal yang ditimbang
secara seksama dihidrolisis terlebih dahulu
 dengan menambahkan 50 mL natrium
hidroksida 1N
 lalu memanaskannya selama 30 menit
sambil mengganti kehilangan air karena
penguapan.
 Larutan didinginkan, ditambah dengan
segera 50 mLcampuran kalium bromat-
kalium bromida (KBrO3-KBr) 0,1 N dan 10
mL asam klorida pekat.
 Larutan dihomogenkan berulang-ulang
selama 15 menit
 dibiarkan selama 15 menit.
 Larutan selanjutnya ditambah 30 mL
kalium iodide 10%
 dititrasi dengan larutan baku natrium
tiosulfat 0,1 N.
 dilakukan juga titrasi blanko.
“BERKOMENTAR ITU MUDAH,
YANG SULIT ADALAH
MENERIMANYA ,
KARENA PAHIT DALAM
MERASAKANNYA”

Anda mungkin juga menyukai