A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memurnikan garam dapur dengan metode rekristalisasi 2. Mengetahui massa garam dapur setelah pemurnian
B. LANDASAN TEORI Pemurnian padatan dengan rekristalisasi didasarkan pada perbedaan dalam kelarutannya dalam pelarut tertentu atau campuran pelarut (Anwar, 1994). Terdapat beberapa definisi tentang rekristalisasi yaitu : 1. Suatu proses dimana butir logam yang terdeformasi digantikan oleh butiran baru yang tidak terdeformasi yang intinya tumbuh sampai butiran asli termasuk didalamnya 2. Perubahan struktur kristal akibat pemanasan pada suhu kritis 3. Terbentuknya struktur butiran baru melalui tumbuhnya inti dengan pemanasan
Kristalisasi adalah proses pembentukan fase padat (kristal) komponen tunggal dari fase cair (larutan atau lelehan) yang multi komponen, dan dilakukan dengan cara pendinginan, penguapan dan atau kombinasi pendinginan dan penguapan. Proses pembentukan kristal dilakukan dalam tiga tahap yaitu pencapaian kondisi super/lewat jenuh (supersaturation), pembentukan inti kristal (nucleation), dan pertumbuhan inti kristal menjadi kristal (crystal growth). Kondisi super jenuh dapat dicapai dengan pendinginan. Penguapan, penambahan presipitan atau sebagai akibat dari reaksi kimia antara dua fase yang homogen. Sedangkan pembentukan inti kristal terjadi setelah kondisi super/lewat jenuh (supersaturated) tercapai (Paryanto, 20007). Seringkali bahan padat harus dipisahkan dari larutan atau lelehan, tanpa mengikat kotoran-kotoran yang terkandung dalam fasa cair tersebut. Seringkali juga bahan padat kristalin yang mengandung pengotor harus dibersihkan atau harus dihasilkan bentuk- bentuk kristal tertentu, untuk maksud tersebut proses kristalisasi dapat digunakan. Kristal adalah bahan padat dengan susunan atom atau molekul yang teratur. Yang dimaksud kristalisasi adalah pemisahan bahan padat berbentuk kristal dari suatu larutan atau lelehan. Hasil kristalisasi dari lelehan sering harus didinginkan lagi atau dikecilkan ukurannya (Bernaseoni, 1995). Senyawa organik padat dari reaksi organik yang diisolasi jarang terbentuk murni. Senyawa tersebut biasanya terkontaminasi dengan sedikit senyawa lain (impurities) yang dihasilkan selama reaksi berlangsung. Pemurnian senyawa tak murni biasanya dikerjakan dengan rekristalisasi dengan berbagai pelarut atau campuran pelarut. Impuritis pada garam meliputi senyawa yang bersifat higroskopis yaitu MgCl 2 , CaCl 2 , MgSO 4 dan CaSO 4 , dan beberapa zat yang bersifat reduktor yaitu Fe, Cu, Zn dan senyawa-senyawa organik. Impuritis-impuritis tersebut dapat bereaksi dengan ion hidroksil (OH-) sehingga, terutama, membentuk endapan putih Ca(OH) 2 dan Mg(OH) 2
(Bahruddin, et al, 2003).
C. ALAT DAN BAHAN Alat 1. Kompor listrik 2. Beaker glass 100 mL 3. Pengaduk kaca 4. Pipet tetes 5. Gelas arloji 6. Spatula 7. Neraca analitik 8. Oven 9. Gelas ukur 50 mL 10. Kertas lakmus Bahan 1. Garam 2 gram 2. Aquades 3. CaO 1 gram 4. Ba(OH) 2 0,2 M 5. (NH 4 ) 3 CO 3
6. HCl 0,1 N
D. CARA KERJA
Oven kristal garam hingga kering hingg Aquades 20 mL Panaskan hingga mendidih Tambahkan 2 gram garam dan panaskan hingga mendidih Tambahkan 1 gram CaO Tambahkan Ba(OH) 2 0,2 M tetes demi tetes hingga tidak terbentuk endapan Tambahkan (NH 4 ) 3 CO 3 tetes demi tetes Tambahkan HCl 0,1 N hingga larutan garam netral Uapkan larutan garam hingga terbentuk kristal Gambar 1. Langkah Kerja Pemurnian NaCl