Anda di halaman 1dari 7

FILTRASI CaCO3 MENGGUNAKAN FILTER PLATE & FRAME DENGAN

VARIASI LAJU ALIR


Yudith Raka Aditya, Vira Hanafi, Tisya Ardiana Pratiwi

Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Cilegon Banten

ABSTRAK

Filtrasi adalah pembersihan partikel dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium
penyaring. Dalam bidang industri, filtrasi banyak dimanfaatkan dalam membersihkan air dari
sampah pada pengolahan air. Pada percobaan kali ini mencampurkan CaCo3 konsentrasi
1.5% sebanyak 300gr dengan air 20L yang kemudian mengalirkan suspensi pada plate and
frame filter berdasarkan variasi laju alir (bukaan valve 1 - 4). Hasil pada percobaan kali ini,
tahanan media dan tahanan cake terbaik terletak pada variasi pertama (laju alir 1) dengan
nilai Rm = 28.46 m-1 dan α = 16.86 m/kg.

Kata Kunci : Filtrasi, Plate and Frame

PENDAHULUAN proses pemisahan adalah proses filtrasi.


Filtrasi sendiri merupakan pembersihan
Dewasa ini Indonesia mengalami partikel dari suatu fluida dengan
perkembanga yang cukup pesat, salah melewatkannya pada medium penyaring.
satunya pada bidang teknologi. Seperti Penyaring tersebut akan menahan zat padat
yang kita tahu saat ini sudah banyak dengan ukuran lebih besar dari pemyaring.
dibangun industri – industri skala besar Metode filtrasi ini sudah diterapkan sejak
yang sangat memanfaatkan teknologi. lama, biasanya dilakukan untuk proses
Salah satu proses yang mengalami penjernihan air.
kemajuan teknologi yaitu proses
pemisahan. Proses pemisahan ini sendiri
memiliki bebrapa metode yang di lakukan,
TINJAUAN PUSTAKA
yaitu metode pemisahan dengan cara
mekanis dan dengan cara kontak Filtrasi adalah pembersihan partikel dari
keseimbangan bahan. Perbedaan kedua suatu fluida dengan melewatkannya pada
metode tersebut terlihat pada ada tidaknya medium penyaring. Disamping mereduksi
perubahan fasa pada bahan setelah kandungan zat padat, filtrasi dapat mula
dipisahkan. Proses pemisaahan dengan mereduksi bakteri, menghilanhkan warna,
metode mekanis ini juga terdapat beberapa rasa, dan juga bau. Dalam operasi filtrasi,
jenis proses yaitu filtrasi, pengendapan, partikel – partikel padatan tersuspensi
dan ekstraksi. Dari bebrapa jenis proses dalam cairan yang kemudian dihilangkan
tersebut, proses yang menjadi dasar pada secara fisika atau mekanis dengan cara
melewatkannya melalui medium pencucian cake untuk membuang
penyaring. Di dalam zat cair, partikel – larutan, pelepasan cake dari filter).
partikel padatan tersuspensi dapat berupa
partikel yang sangat halus, partikel tegar Terdapat faktor – faktor yang
(rigid) atau plastis, berbebtuk bulat atau mempengaruhi efisiensi dari proses filtrasi,
beragam, dan partikel agregat atau diantaranya :
individual (diskrit).
1) Kualitas Air baku
Filtrasi adalah salah satu bentuk untuk Semakin baik kualitas air baku yang di
menghasilkan effluent limbah dengan olah, makan akan baik pula hasil
efisiensi tinggi. Faktor yang perlu penyaringan yang di peroleh.
diperhatikan untuk menjaga efisiensi
filtrasi adalah : 2) Suhu
Suhu yang baik yaitu antara 20 sampai
1) Menghilangkan partikulat dan koloidal 30 oC, temperatur akan mempengaruhi
yang tidak mengendap setelah flokulasi kecepatan reaksi - reaksi kimia.
biologis atau kimia.
2) Menaikkan kehilangan suspensi solid, 3) Kecepatan Penyaringan
kekeruhan, phospor, BOD, COD, Pemisahan bahan – bahan tersuspensi
bakteri dan lain-lain. dengan penyaringan tidak dipengaruhi
3) Mengurangi biaya desinfektan. oleh kecepatan penyaringan. Berbagai
hasil penilitian menyatakan bahwa
kecepatan penyaringan tidak
Adapun operasi filtrasi dapat dijalankan
mempengaruhi terhadap kualitas
dengan dua cara, yaitu:
effluent. Kecepatan penyaringan lebih
 Filtrasi Batch banyak terhadap massa operasi
Pada operasi batch, alat harus saringan.
dibongkar untuk pengambilan cake
kemudian di pasang kembali, sehingga 4) Diameter Butiran
ada masalah waktu bongkar pasang. Hal Jika diameter butiran yang digunakan
ini menyebabkan proses secara batch kecil, maka yang terbentuk juga kecil.
memnutuhkan waktu yang lama. Hal ini meningkatkan effisiensi dari
Operasi batch ini juga lenih mahal filtrasi.
karena terbatas untuk skala yang kecil.
Dalam proses filtrasi terdapat kombinasi
antara beberapa proses yang berbeda.
 Filtrasi Kontinyu
Proses-proses tersebut meliputi :
Pada operasi jenis ini,, pengambilan
cake dilakukan dengan mengeruknya 1) Mechanical straining
secara terus menerus menggunakan Merupakan proses penyaringan
pisau. Proses secara kontinyu ini partikel tersuspensi yang terlalu besar
banhyak diterapkan pada industri kimia. untuk dapat lolos melalui ruang antara
Analisi operasi ini di bagi dalam butiran media.
beberapa tahap 9pembentukan cake,
2) Sedimentasi
Merupakan proses mengendapnya
partikel tersuspensi yang berukuran
lebih kecil dari lubang pori-pori pada
permukaan butiran.

3) Adsorpsi
Prinsip proses ini adalah akibat adanya
perbedaan muatan antara permukaan
butiran dengan partikel tersuspensi
yang ada di sekitarnya sehingga terjadi
gaya tarik-menarik. Gambar 1. Pressure Filtration

4) Aktifis kimia b. Gravity Filtration


Merupakan proses dimana partikel
yang terlarut diuraikan menjadi
substansi sederhana dan tidak Filtrasi yang cairannya mengalir karena
berbahaya atau diubah menjadi partikel gaya berat. Penyaringan secara gravitasi
tidak terlarut, sehingga dapat merupakan cara yang tertua yang
dihilangkan dengan proses dilakukan untuk memurnikan suatu
penyaringan, sedimentasi dan adsorpsi suspensi. Gravitasi adalah sistem
pada media berikutnya. pengaliran air dari sumber ke tempat
reservoir dengan cara memanfaatkan
5) Aktifis biologi energi potensial gravitasi yang dimiliki
Merupakan proses yang disebabkan air akibat perbedaan ketinggian lokasi
oleh aktifitas mikroorganisme yang sumber dengan lokasi reservoir.
hidup di dalam filter.

Menurut prinsip kerjanya filtrasi dapat


dibedakan atas beberapa cara, yaitu:

a. Pressure Filtration
Filtrasi yang dilakukan dengan
menggunakan tekanan. Filter tekanan
biasanya tersusun dari pelat-pelat dan
bingkai-bingkai. Pada filter ini pelat-
pelat dan bingkai-bingkai disusun Gambar 2. Gravity Filtration
secara bergantian dengan filter kain
dengan arah berkebalikan pada tiap
pelat. Pemasangannya dilakukan secara c. Vacum Filtration
bersamaan sebagai kesatuan gaya Filtrasi dengan cairan yang mengalir
mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik). karena prinsip hampa udara (penghisapan).
volume filtrat yang ditampung.
Membongkar rangkaian alat plate and
frame. Mengumpulkan padatan yang
tertinggal dalam frame. Menentukan kadar
air padatan CaCO3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini merupakan pembahasan pada


percobaan filtrasi, adalah :
Gambar 3. Vacum Filtration
 Hubungan antara t/v dengan v

40.00
METODOLOGI PERCOBAAN 35.00
30.00
Waktu dan Tempat Percobaan : 25.00
20.00
t/V f(x) = 0 x + 24.78
(s/L)
15.00
Percobaan filtrasi ini dilaksanakan 10.00
pada tanggal 25 Oktober 2016. Percobaan 5.00
ini dilaksanakan di Laboratorium Operasi 0.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng V (L)
Tirtayasa.

Bahan Percobaan :

Bahan – bahan yang di gunakan dalam


percobaan filtrasi ini yaitu air, CaCO3, dan
juga kain jeans

Alat Percobaan :

Alat – alat yang digunakan dalan


percobaan ini adalah peralatan plate and
Gambar 4. Variasi Laju Alir 1
frame, penampung filtrate, gelas ukur,
kertas saring, dan gelas ukur.
35.00
Prosedur Percobaan : 30.00
25.00
Prosedur percobaan ini yaitu f(x) = 0.22 x + 22.41
20.00
t/V
mencampurkan air dengan CaCO3. 15.00
(s/L)
10.00
Kemudian mengaduknya, setelah homogen 5.00
memasukkan suspensi ke dalam tangki 0.00
filtrasi. Membuka valve tekanan dan 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
V (L)
dijaga tekanannya. Mengalirkan suspensi
pada plate and frame. Mencatat waktu dan
Gambar 7. Variasi Laju Alir 4

Gambar 5. Variasi Laju Alir 2 Pada grafik hubungan antara t/v


dengan v terlihat bahwa grafik mengalami
40.00 penurunan dan kenaikan. Hal ini dapat
35.00 terjadi karena kurang baiknya dalam
30.00
25.00
pemasangan rangkaian alat plate and frame
20.00
t/V f(x) = − 0.06 x + 25.33 akibatnhya pada proses filtrasi terjadi
(s/L)
15.00 kebocoran. Juga tekanan yang seharusnya
10.00
5.00 dijaga pada keadaan 1.5 atm kadang terjadi
0.00 kenaikan maupun penurunan juga
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 akibatnya laju alir yang mengalir menjadi
V (L)
tidak konstan. Juga pengukuran waktu
pada saat penampungan filtrat yang kurang
akurat. Namun, pada beberapa titik terjadi
kenaikan perubahan waktu per perubahan
volume seiring dengan pertambahan
volume filtrat. Hasil tersebut tidak sesuai
dengan teori yang menyatakan bahwa
volume filtrat yang dihasilkan akan
berbanding lurus dengan perubahan waktu
per perubahan volume.

Hasil yang di dapat pada variasi


Gambar 6. Variasi Laju Alir 3
laju alir 1 adalah 17,3L dalam waktu 9.5
menit. Pada variasi laju alir 2 didapat
45.00
40.00 16.4L dalam waktu 8.8 menit. Pada variasi
35.00 f(x) = 0.44 x + 29.49 laju alir 3 di dapat 18.4L dalam waktu 9.1
30.00
25.00 menit. Dan pada variasi laju alir 4 didapat
t/V
20.00 19.4L dalam waktu 13.4 menit. Perbedaan
(s/L)
15.00
10.00
waktu yang diperoleh tersebut dipengaruhi
5.00 oleh tekanan yang diberikan. Semakin
0.00 besar tekanan pada saat filtrasi maka
0 5 10 15 20 25
V (L) semakin cepat waktu yang dibutuhkan
untuk satu siklus filtrasi.

 Hubungan antara α dengan V


18
16
14
12  Hubungan antara Rm dengan V
10
α 8
(m/kg)
6
4 f(x) = 446.23 x − 12.99 35
2
30
0 f(x) = 482.52 x + 9.48
-20.03 0.03 0.04 0.04 0.05 25
V (L/s) 20
Rm
15
(m^-1)
10
5
0
0.030.03 0.030.030.040.04 0.040.040.04
V (L/s)

Gambar 7. Hubungan antara α dengan V

Pada grafik di gambar 7 terjadi


penurunan. Yaitu tahanan cake menurun
pada titik kedua (variasi lajur alir 2)
dengan nilai tahanan cake nya α = 0.094
m/kg dan laju alir nya V = 0.04155 L/s,
pada hal ini saat tahanan mengalami Gambar 8. Hubungan antara Rm dengan V
penurunan, tetapi laju alirnya meningkat.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa nilai Grafik diatas menunjukkan
tahanan cake akan menurun seiring dengan hubungan nilai tahanan media (Rm)
dengan meningkatnya laju alir suspensi. dengan Laju alir (V) suspensi yang
Karena semakin besar laju alir suspensi melewati media filter. Pada grafik di atas
melalui media filter akan mengakibatkan mengalami naik turun. Grafik mengalami
kemungkinan tertahannya cake pada media kenaikkan saat Rm = 31.479 m-1 dari 28.46
semakin kecil atau sedikit. Pada grafik pun m-1 dan V = 0.04155 L/s dari 0.04069 L/s.
menunjukkan penurunan laju alir sebesar dan mengalami penurunan saat nila Rm =
0.02936 L/s dan peningkatan tahanan cake 27.325 sampai 23.9176 m-1 dari 31.479 m-1
sebesar 0.106 dari -0.37. hal ini juga dan nilai V = 0.04076 L/s sampai 0.02936
menunjukkan hal yang serupa dengan L/s dari 0.04155 L/s.
teori. Hal ini tidak sesuai dengan teori,
dimana seharusnya penignkatan laju alir
akan diikuti dengan menurunnya nilai
ketahanan media filter, begitu pula Filtrasi Pada Pengolahan Air
sebaliknya. Karena apabila laju alir Limbah Industri Perikanan”. Jurnal
suspensi yang melewati meningkat akan Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.1
mempengaruhi ketahanan media filter No.2 UPN Veteran. Jawa Timur
yang menahan cake yang akan mengalami
penurunan dan bisa menyebabkan lolosnya Mc Cabe, W.L, J.C Smith and P. Harriot.
cake dari media filter. 1985t. “Unit Operation of
Chemical Engineering”, 5th
Edition, Mc Graw – Hill Book Co.
Inc. New York
KESIMPULAN
Sri Widyastuti, Antik Sepdian Sari. 2011.
Pengaruh laju alir terhadap filtrat “Kinerja Pengolahan Air Bersih
laju alir atau kecepatan aliran sangat Dengan Proses Filtrasi Dalam
berperngaruh terhadap filtrat yang Mereduksi Kesadahan”.
dihasilkan dalam proses filtrasi tersebut.
Laju alir menyebabkan berkurangnya
waktu kontak antara permukaan medium
penyaring (kain jeans) dengan suspensi
CaCO3 yang akan disaring.

Pada percobaan filtrasi ini, tahanan


media dan tahanan cake terbaik terletak
pada variasi pertama (laju alir 1) dengan
nilai Rm = 28.46 m-1 dan α = 16.86 m/kg.
hal ini terjadi karena pada variasi laju alir
pertama bukaan valve nya tidak besar
sehingga tekanan pada saat proses besar
yang menyebabkan laju alir konstan.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, G.G. 1985. Unit Operation. John


Willey E. Sans Inc. New York

Geankoplis, CJ. “Transport Processess and


Separation Process Principles”. 4th
Edition. University of Minnesota

Luluk Endahwati, Suprihatin. “Kombinasi


Proses Aerasi, Adsorpsi, dan

Anda mungkin juga menyukai