Kelarutan
Kelarutan zat padat dalam air
kelarutan rendah disebut ‘unsoluble’ (tidak larut).
Kelarutan karbonat dari garamnya perlu
dipertimbangkan karena dapat menimbulkan
racun dalam bentuk ion dalam air melalui reaksi
sebagai berikut :
PbCO3(s) Pb2+ + CO32-
Senyawa Kompleks Dalam Perairan
• ion-ion logam dalam air dapat membentuk
senyawa kompleks dengan ligan-ligan seperti
sianida, polipospat, ligan organik
(nitriloasetat), dan lain-lain
• Nitriloasetat merupakan ligan yang dapat
membentuk senyawa kompleks yang ada
dalam air
• NTA berpotensi mencemari lingkungan karena
mempunyai kemampuan melarut dalam air
dan mengikat ion-ion logam berat.
• Asam nitrilotriasetat melepas ion hydrogen
dalam tiga langkah, membentuk anion
nitrilotriasetat. reaksi sederhana dari tiga
langkah reaksi dapat dibuat dengan reaksi
ionisaasi dari asam nitriloasetat ( H3T)
ditunjukkan sebagai berikut :
• H3T H+ + H2T –
Persamaan ini menunjukan bahwa pengionan
NTA mungkin berlangsung terus-menerus
dalam larutan sebagai salahsatu empat ion,
H3T,H2T-, HT2- atau T3-, tergantung pada pH
larutan
• Adanya ligan dalam air dapat memperbesar
kelarutan senyawa kimia dalam air karena
ligan-ligan merupakan senyawa yang reaktif
dalam perairan dengan berbagai macam
logam yang berasal dari senyawa kimia yang
larut dalam air tersebut.
• Ligan-ligan tertentu juga dapat mengikat ion
logam berat yang mencemari perairan, seperti
Hg+, Pb2+, dan Cr2+, membentuk senyawa
kompleks. Oleh sebab itu pembuangan bahan-
bahan kimia terutama bahan kimia yang
mengandung logam berat tidak boleh masuk
ke dalam lingkungan perairan
• Untuk senyawa kompleks, Biltz (1927)
menggolongkan senyawa kompleks menjadi
kompleks stabil dan kompleks tidak stabil.
• Kompleks yang stabil memiliki kemampuan
yang besar untuk tetap mempertahankan
keberadaan/identitasnya dalam suatu larutan,
sementara kompleks yang tidak stabil akan
terurai dengan mudah dalam larutan
• Taube (1950) telah mengklasifikasikan
senyawa kompleks menjadi kompleks labil dan
kompleks inert berdasarkan laju pertukaran
ligan kompleks tersebut.
• Kompleks yang labil mengalami pertukaran
ligan dengan cepat. Sebaliknya pada kompleks
inert, pertukaran ligan berlangsung dengan
sangat lambat atau bahkan tidak berlangsung
sama sekali
SEKIAN