Anda di halaman 1dari 3

Praktikum T1 Pengukuran pH Tanah dari Beberapa Jenis Tanah dengan Jumlah dan

Jenis Pelarut yang berbeda


Tujuan Untuk mengetahui perbedaan pH dari beberapa jenis tanah menggunakan
jenis dan jumlah pelarut yang berbeda

Metode Elektoda gelas pH meter

Bahan & Alat


a. bahan - Jenis tanah Ultisol, Regosol dan Histosol.
- Jenis pelarut H2O dan larutan KCl 1N (74,5 g KCl dalam 1 l aquadest),
dengan jumlah pelarut 1:1, 1:2,5, dan 1:5
- larutan penyangga (buffer) pH 4 dan pH7.

b.alat
Tabung film, timbangan, gelas ukur, karet, plastic, gelas piala, mesin
pengocok, Elektroda Gelas pH meter, dan tissu
Cara Kerja
Timbang masing-masing jenis tanah sebanyak 10 g (kecuali Histosol 5 g),
dimasukkan ke dalam tabung film kemudian tambahkan pelarut dengan
jenis dan jumlahnya sesuai dengan perlakuan di kocok dengan mesin
pengocok selama 15 menit, diamkan selama 15 menit kemudian ukur pH
dengan pH meter, catat hasilnya, Ukur dengan pH meter yang telah
dibakukan dengan larutan penyangga pH 4 dan pH5.

Formulir Kerja

pH pH

Jenis Tanah P1 P2 P3
T1
T2
T3
1. Deskripsikan
pengaruh pelarut
terhadap nilai pH
pada jenis tanah
2. jelaskan
Perbedaan pH
masing-masing
tanah yang diuji
Praktikum T2 Penentuan asam humat beberapa jenis tanah
Tujuan Untuk menentukan asam humat tanah dari hutan dan pertanian
organic
kajian Asam humat adalah zat organik makromolekul polielektrolit, diketahui
berkemampuan untuk berinteraksi sangat kuat dengan berbagai logam
membentuk kompleks logam humat, dimana hal ini berpengaruh terhadap sifat
adsorpsi-desorpsi dari logam.Ikatannya dengan ion logam adalah salah satu
peranan yang penting dari fungsi asam humat sebagai adsorben. Menurut Aiken
et al., asam humat merupakan senyawa humat yang tidak larut dalam air pada
kondisi asam tetapi larut pada kondisi pH yang tinggi. Fungsional utama yang
terdapat pada asam humat adalah asam karboksilat, alkohol, fenol, karbonil,
fosfat, sulfat, amida, dan sulfide (Stevenson,1994). Gyula (2012) telah
melakukan penelitian tentang kemampuan asam humat dalam mengikat
kontaminan logam berat Ag dan Pb yang berada pada limbah cair.
Kemampuannya dalam membentuk kompleks dengan timah dan kadmium telah
diteliti juga oleh Yong and Cynthia ( 2006). Saat ini perkembangan berbagai
jenis industri sangat pesat , sehingga akan menambah banyak jenis limbah yang
kalau dibuang secara langsung tanpa pengolahan terlebih dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan, salah satu limbah tersebut adalah logam berat. Semua
mahluk hidup akan memerlukan logam berat, akan tetapi, pada jumlah
berlebih, keberadaan logam berat tersebut dapat mengakibatkan dampak yang
negatif baik untuk manusia atau mahluk hidup lainnya. Logam berat dapat
mengakibatkan keracunan apabila terakumulasi dalam tubuh bahkan dapat
menyebabkan kematian apabila kadarnya melebihi ambang batas. Supaya
keberadaan logam tersebut tidak membahayakan maka perlu suatu upaya
untuk mengurangi jumlah logam berat yang ada dalam lingkungan kehidupan
kita. Salah satu cara adalah dengan memanfaatkan asam humat yang dapat
diambil dari batubara Adsorpsi adalah proses yang terjadi ketika gas atau zat
terlarut cair terakumulasi pada permukaan padat atau cair (adsorben),
membentuk lapisan film molekul atau atom (adsorbat) (Uhrikova, 2007).
Interaksi ini terjadi karena adanya gaya tarik atom molekul pada permukaan zat
padat dan membentuk lapisan tipis yang menutupi lapisan tersebut. Penelitian
ini merupakan alternatif dalam mengurangi limbah logam Pb, Cu dan Fe dengan
memanfaatkan asam humat hasil isolasi dari batubara

Bahan Bahan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah dari hutan
dan pertanian organic .Bahan ini merupakan sumber asam humat.
Cara Kerja a. Isolasi Asam Humat ;
Sebanyak 100 gram batubara diekstraksi dengan 1.000 mL larutan natrium
karbonat 0,1 N selama 24 jam. Setelah ekstraksi, supernatan didiamkan sampai
terbentuk dua lapisan kemudian disaring. Filtrat yang diperoleh diasamkan
dengan asam sulfat 6 M hingga terbentuk endapan . Endapan selanjutnya
dilarutkan kembali dengan larutan natrium karbonat 0,1 N. Endapan ini adalah
asam humat yang tidak murni.
Pemurnian asam humat dilakukan dengan cara melarutkan kembali ke dalam
larutan natrium karbonat 0,1 N dan diendapkan dengan asam sulfat 6 M sampai
terbentuk endapan. Padatan yang diperoleh kemudian dicuci dengan asam
sulfat 0,1 M diikuti dengan akuades, etanol dan akuades kembali. Asam humat
dikeringkan dalam oven pada suhu 50ºC.

b. Karakterisasi Asam Humat


1. Penentuan Kadar Air Asam humat : sebanyak 25 mg dimasukkan ke dalam
kui yang sebelumnya telah ditimbang. Kemudian dipanaskan pada suhu 105ºC
selama 24 jam. Setelah didinginkan dalam desikator berat kui ditimbang
kembali.
2. Penentuan Kadar Abu Asam humat sebanyak 25 mg dimasukkan ke dalam kui
yang sebelumnya telah ditimbang. Kemudian dipanaskan pada suhu 500ºC
selama 4 jam. Setelah didinginkan dalam desikator berat kui ditimbang kembali.

Formulir Kerja

AsH Pengukuran

Jenis Tanah Asam Humat Kadar Abu


T1
T2
T3
1. Deskripsikan
pengaruh jenis
tanah terhadap
kandungan asam
humat
2. Deskripsikan
pengaruh jenis
tanah terhadap
kandungan kadar
abu

Formula
(A – B) x 1000
Mg AsH per liter = ----------------------------------
Berat contoh uji, mg
A-B
% kadar Abu = ----------------------- x 1oo%
Berat Sampel

Anda mungkin juga menyukai