Anda di halaman 1dari 57

POKOK BAHASAN GEOPEDOLOGI

V. Sifat-sifat Kimia Tanah


 Koloid Tanah
 Pertukaran Ion (Kapasitas Tukar Kation)
 Kejenuhan Basa
 Reaksi Tanah dan Pengapuran
V. SIFAT-SIFAT KIMIA TANAH
o Apa yang dimaksud sifat?
o Sifat adalah keadaan suatu benda yang dapat diukur (baik
secara kualitatif maupun kuantitatif) Contoh?

o Sifat tanah keadaan tanah yang dapat diukur baik secara


kualitatif maupun kunatitatif Contoh?

o Sifat fisik (a) tanah adalah perilaku mekanik, termal, optik,


koloidal, dan hidrologi tanah yang menghadirkan sejumlah
parameter yang dapat diamati dan diukur, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif Contoh?

o Sifat kimia tanah adalah perilaku kimiawi yang merupakan keselu-


ruhan reaksi fisiko-kimia, kimia yang berlangsung pada antarpe-
nyusun tanah dan antara penyusun tanah dan bahan yang ditam-
bahkan (Bolt dan Brugenwert, 1978)  Contoh
V. SIFAT-SIFAT KIMIA TANAH…..

A. Reaksi tanah.
Rekasi tanah adalah sifat tanah yang dikendalikan oleh sifat-sifat
elektrokimia koloid-koloid tanah. Istilah ini mengunjuk pada kemasaman
dan kebasaan

B. Koloid tanah. Koloid tanah adalah bagian tanah yang mempunyai ukuran
antara 1 nm dan 10 µm(10.000 nm).

C. Kapasitas Tukar Ion (kapasitas tukar kation dan kapasitas tukar anion)

D. Kejenuhan basa. Persentase kation basa terhadap besarnya KTK.

E. Sifat redoks tanah. Kesanggupan tanah menjalankan proses reduksi dan


oksidasi.

F. Daya Hantar Listrik tanah. Kemampuan tanah menghantarkan listrik.


A. Reaksi Tanah

 Menunjukkan sifat kemasaman atau kealkalinan tanah yang


ditentukan oleh konsentrasi H dalam larutan tanah dan
dinyatakan dengan nilai pH.

 Secara kuantitatif, pH = -log [H+] atau log 1/[H+]

 Makin tinggi konsentrasi H+ maka tanah makin masam 


nilai pH makin rendah

 [H+] = 0,001 > 0,0001 > 0,00001 > 0,000001


 pH larutan 0,1 M HCl = ? pH larutan 0,1 M NaOH=?

 Nilai pH berkisar antara 0 –14, pH =7 disebut netral (?)


 pH + pOH = pKw = 14  pH = 14-pOH
 (H+) = 10pH = 10 (14-pOH)
Cara mengukur dan mengategorikan pH tanah

< 4,5 = sangat masam


4,5-5,5 = masam
5,6-6,5 = agak masam 1 bag tanah
6,6-7,5 = netral 2,5 bag. H2O
7,6-8,5 = agak basa
> 8,5 = basa

pH meter

Di alam, sebaran pH tanah antara 4,0 dan 8,0


Sumber dan macam kemasaman tanah

pH = -log (H+), maka sumber kemasaman (pH tanah) adalah


dari H+ . Dari mana asalnya H+ ??

R-COOH === RCOO- + H+ (asam oragnik)


Al3+ + H2O === Al(OH)2++ H+
Fe3+ + H2O === Fe(OH)2++ H+
CO2 + H2O === H2CO3 == H+ + CO3=
H+ dari kegiatan akar
H+ dari garam asam  (NH4)2SO4

OH? Dari mana sumbernya  garam basa

Macam Kemasaman tanah:


1. Kemasaman (pH) aktual atau aktif atau riel
2. Kemasaman (pH) potensial atau pasif atau total
3. Kemasaman (pH) kesuburan
+ H2O pH aktual
tanah

Digojog 30’, diukur

+ KCl 1 M pH potensial
tanah

Digojog 30’, diukur

+ CaCl2 0,001 M pH kesuburan


tanah

Digojog 30’, diukur


pH aktual dan pH meter

+ 5 H2O = 5H+ +5 OH_ 3

pH meter

pH potensial
10
Idem +22 KCl == 22 K ++22 Cl-
Pentingnya mengetahui pH tanah

(pH tanah merupakan masternya larutan


tanah)

1. Menentukan mudah tidaknya unsur hara


diserap tanaman.
Pada umumnya unsur hara mudah diserap tanaman
pada pH sekitar netral.

Pada tanah masam unsur P tidak dapat diserap


tanaman, karena diikat oleh Al, sedang pada tanah
alkalis unsur P diikat oleh Ca
pH (w)

4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8.0

NO3- NITRATES

POTASSIUM K+
Al3+ ALUMINIUM
Ca2+
CALCIUM
PHOSPHATE
H2PO4-, HPO4=, PO43-
Fe3+
IRON

MAGNESIUM
Mg2+
SULFUR SO4=

MANGANESE
Mn 4+

MoO4-
MOLYBDENUM

Zn ++

ZINC

COPPER
K+

BO3--- BORON

ideal pH range

GAMBAR Effect of pH on availability of plant nutrition. (Soil Sense C-03)


2. Menunjukkan kemungkinan adanya unsur racun.

Pada tanah masam, ion Al selain mengikat P juga merupakan racun


bagi tanaman

Pada tanah rawa pasang surut, pH yang sangat rendah


menunjukkan kandungan sulfat tinggi, yang bersifat toksik bagi
tanaman.

Pada tanah masam, unsur mikro ditemukan dalam jumlah banyak.


Unsur mikro diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit, apabila
terdapat dalam jumlah banyak bersifat toksik bagi tanaman.
Contoh unsur mikro: Fe, Mn, Zn, Cu.

Pada tanah bereaksi alkalis, sering ditemukan unsur Mo


(Molibdenum)
dan garam dalam konsentrasi yang tinggi, sehingga bersifat toksik
bagi tanaman
3. Memengaruhi perkembangan mikroorganisme

- Bakteri berkembang dengan baik pada pH 5,5 atau


lebih, pada pH < 5,5 perkembangan bakteri sangat
terhambat

- Jamur dapat berkembang baik pada kisaran pH yang luas.


Pada pH > 5,5 jamur harus bersaing dengan bakteri

- Bakteri pengikat N dari udara dan bakteri nitrifikasi hanya


dapat berkembang dengan baik pada pH > 5,5
3 4 5 6 7 8 9 10 11

FUNGI

FUNGI
BAKTERI

BACTERIA

AALKA
CACING TOLERAN ALKALI

CACING TOLERAN ASAM

LKALI TOLERANT WORMS


ACID TOLERANT WORMS

3 4 5 6 7 8 9 10
11
pH (water)
GAMBAR Influence of pH on soil organisms. (Soil Sense C-03)
Bagaimanakah mengelola pH Tanah ?

 Tanah masam dapat dinaikkan pH-nya dengan


menambahkan kapur ke dalam tanah (dikenal dengan istilah
Pengapuran)

Asam kuat Asam lemah


Basa kuat Garam netral Garam basa
Basa lemah Garam asam Garam penyangga

 Tanah alkalis dapat diturunkan pH-nya dengan penambahan


garam asam/belerang.

 Bagaimana cara menghitung kebutuhan kapur dan belerang


untuk mengubah pH tanah? (di MK Kesuburan tanah)
B. KOLOID TANAH
Koloid adalah partikel padat yang kelarutannya dalam air
rendah, mempunyai diameter antara 1 nm dan 10 µm
(Sposito, 2008). sehingga semua fraksi klei (liat) (< 2 µm)
dan debu halus termasuk koloid.

Koloid tanah: a. Koloid anorganik (klei),


b. Koloid organik (humus)

Koloid tanah: bahan mineral dan organik tanah


yang sangat halus (1 nm dan 10 µm), sehingga
mempunyai luas permukaan jenis (lpj) yang
sangat tinggi per satuan berat (m2/g).
Bahan tanah halus
Pasir : 0,05 – 2,00 mm
Pasir sangat kasar 2,00 – 1,00 mm
Pasir kasar 1,00- 0,50 mm
Pasir sedang 0,50 – 0,25 mm
Pasir halus 0,25-1,00 mm
Pasir sangat halus 0,10-0,05 mm

Lanau 0,05 -0,002 mm USDA system


lanau kasar 0,05 – 0,02 mm
lanau sedang 0,02-0,005 mm
lanau halus 0,005-0,002 mm
Klei < 0,002 mm
Klei kasar 0,002-0,0002 mm
Klei sedang 0,0002-0,00008 mm
Klei halus < 0,0008 mm
Mechanical Weathering

Pelapukan secara mekanis memecah


batuan menjadi ukuran yang halus tanpa
mengubah komposisi kimia batuan, hanya
mengubah ukuran dan bentuk

A rock broken in to smaller pieces


exposes more surface area of the
original rock. Increasing the exposed
surface area of a rock will increase its
weathering potential.
Contoh luas permukaan jenis (lpj)

kaolinit 7-30 m2/g


monmorillonit 600-800 m2/g
muskovit 60-100 m2/g
chlorit 25-100 m2/g
vermikulit 50-800 m2/g
alofan 100-800 m2/g

 Cara menentukan lpJ dengan Surface area meter


..

kation

Koloid umumnya bermuatan negatif, sehingga kation (ion


muatan positif) dapat tertarik pada koloid
KOLOID ANORGANIK (Mineral Klei)

Koloid anorganik adalah mineral yang berukuran


antara 1 nm dan 10 µm, berbentuk lembaran (filosilikat)
Terbentuk oleh:
(1) Rekristalisasi (sintesis) dari senyawa hasil pelapukan
mineral primer

KAlSi3O8 + H2O == K+ + H4SiO4 + Al(OH)2+ + OH-.

Al2Si2O5 (OH)4
(kaolinit)
(2) Alterasi (perubahan) langsung dari mineral primer yang
telah ada.
Muskovit berubah menjadi illit
Mineral klei dalam tanah dapat dibedakan menjadi:

(1) Mineral liat Al-silikat


a. Kristalin (berbentuk kristal)
Tipe 1:1  kaolinit, haloisit, serpentin
Tipe 2:1  monmorilonit, ilit, vermikulit
Tipe 2:1:1 Chlorit
b. Amorf  alofan dan imogolit

(2) Oksida dan hidroksida Fe, Al, dan Mn

(3) Mineral-mineral primer (kuarsa, felspar, biotit,


muskovit, piroksen, olivin, hornblende, kalsit,
dolomit,) yang ukurannya koloid

Cara menentukan mineral ini menggunakan defrasi sinar X


(XRD)
Mineral sekunder dalam tanah
Nama mineral Formula
Mineral klei
Kaolinit Si4Al4O10(OH)8 (fraksi klei)

Monmorillonit Mx (Al, Fe, Mg) Si8O20(OH)4

Vermikulit (Al,Mg,Fe)(Si,Al)8O20(OH)4
Chlorit [M,Al,(OH)6](Al, Mg)4(Si,Al)8O20(OH)4

Alofan Si3Al4O12. nH2O

Imogolit Si2Al4O10.5H2O

Hematit α-Fe2O3

Maghemit γ-Fe2O3

Goetit Fe=OOH
Ferihidrit Fe10O15.9H2O
Mineral Primer dalam tanah

Nama mineral Formula


Kuarsa SiO2 (fraksi pasir dan lanau)

Muskovit KAl2(AlSi3O10)(OH)2 (fraksi pasir dan lanau)

Biotit K(Al,Fe)(AlSi3O10)(OH)2

Felspar
ortoklas K[AlSi3O8 ]
mikrolin K[AlSi3O8] (fraksi pasir dan lanau)
Albit Na[AlSi3O8]

Amfibol (Termolin) Ca2Mg5Si8O22(OH)2 (fraksi pasir dan lanau)

Piroksen
enstatit MgSiO3
diopsit Ca,Mg (Si2O6) (fraksi pasir dan lanau)
rhodonit MnSiO3

olivin (Mg, Fe)SiO4 (fraksi pasir dan lanau)


 Struktur mineral liat

Terdiri atas lapisan Si-tetrahedron dan


Al-oktahedron(disingkat SI-AL)

Dikenal Tipe 1:1; 2:1; 2:2


Tipe 1:1 artinya terdiri atas 1 lapis Si dan 1 lapis Al
Tipe 2:1 artinya terdiri atas 2 lapis Si dan 1 lapis Al
Tipe 2:2 artinya terdiri atas 2 lapis Si dan 1 lapis Al, dan 1
lapis Al atau Mg
Muatan negatif mineral liat berasal dari:

1. kelebihan muatan negatif pada ujung-


ujung patahan kristal, baik pada satuan
(unit) Si (tetrahedron) maupun pada Al
(oktahedron).
SATUAN TETRAHEDRON
TIPE LIAT 1:1
O
SATUAN OKTAHEDRON

OH

Si SATUAN tetrahedron

TIPE LIAT 2:1 Al SATUAN OKTAHEDRON

Si SATUAN tetrahedron
TIPE LIAT 2:1:1

SATUAN OKTAHEDRON

OH

Si SATUAN tetrahedron

Al SATUAN OKTAHEDRON

Si SATUAN tetrahedron
2. Disosiasi H+ dari gugus OH yang terdapat pada tepi
atau ujung kristal.

[-]OH  ]O- + H+

3. Substitusi isomorfik, yaitu penggantian kation dalam struktur


kristal oleh kation lain yang mempunyai ukuran sama tetapi
dengan muatan (valensi) yang berbeda.

Misal: Mg2+ atau Fe2+ menggantikan Al3+.


Mineral Oksida Fe dan Al

Mineral oksida banyak ditemukan pada tanah tua di


daerah tropika, misalnya Oxisols

Fe2O3 (hematit), Fe=OOH (goetit)


Al(OH)3 (gibbsit)

Mineral primer
Misalnya kuarsa, feldspar ditemukan dalam fraksi
pasir dan lanau (silt)
Koloid Organik

Tersusun terutama dari unsur C, H, O


- Bersifat AMORF (tidak berbentuk)
- Mempunyai kapasitas tukar kation yang tinggi
- Lebih mudah dihancurkan (lapuk) dibandingkan klei

- Sumber muatan negatif berasal dari disosiasi:

(1) gugus karboksil R–C=O(-OH)


(2) gugus fenol (C6H5OH atau Ar=O)
(3) gugus enol (R-CH=CH-OH)
(4) gugus alkohol (R-CH2-OH)
(5) gugus quinon (Ar=O)
(6) gugus ester (R-C=O (-OR)
C. KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)

The interchange between a cation in solution and


another cation on charge surface (Glosary of Soil
Science Term, 1987)

Banyaknya kation dari larutan tanah yang dapat


dijerap dan ditukarkan oleh permukaan negatif tanah.
Banyaknya kation dinyatakan dalam miligram
ekuivalen per satuan berat tanah (bisa per 100 g atau
per kg)
me/100 g tanah = cmol(+)/kg

1 miligram ekivalen atau 1 me adalah suatu jumlah


yang secara kimia setara dengan 1 mg hidrogen.
Cara menetapkan KTK tanah

Isi 10 g tanah
• Tambahkan 20 mL NH4-O-CO-CH3, 1 M, pH 7,0, biarkan
bereakasi pertukaran sempurna.
• Reaksi pertukaran sempurna semua , maka kation ditukar
oleh NH4+ ,
• NH4+ ditetapkan jumlahnya:
1. cara destilasi
2. cara spektofotometri

. Satuannya me/100 g atau cmol(+)/kg


..

kation K, Ca,
Na, Mg, H,
Al, NH4

+ NH4-O-CO-CH3
1 M, pH 7,0
Ditentukan yang
menduduki
permukaan klei,
1. Cara destilasi
2. Spektrofotometer

AAS 3 ,2 ,4 , 12 ,
dan 1
Harkat analisis tanah

Sifat tanah s. rendah rendah sedang tinggi s. tinggi


C-org. (%) <1 1-2 2-3 3-5 >5
N-tot (%) <0,1 0,1-0,2 0,21-0,50 0,51-0,75 >0,75
C/N <5 5-10 11-15 16-25 >25
P2O5,-tot. <10 10-20 21-40 41-60 >60
(mg/100g)

P-Bray I <10 10-15 16-25 26-35 >35


(ppm P2O5)

P-Olsen <10 10-25 26-45 46-60 >60


(ppm P2O5)
(ppm P) <5 5-10 10-18 18-25 >25
KTK (cmol <5 5-16 17-24 24-40 >40
(+)/kg)
.
KTK merupakan sifat kimia yang sangat erat
hubungannya dengan kesuburan tanah  Tanah
dengan KTK tinggi mampu menyerap dan
menyediakan unsur hara lebih baik daripada
tanah dengan KTK rendah.

Faktor penentu nilai KTK yaitu:

(1) kandungan bahan organik tanah (humus),


(2) jenis mineral liat,
(3) kandungan liat (= tekstur tanah).
Tabel 1. Beberapa sifat tanah pada profil tanah Ultisol, Tanggeran,
Somagede, Banyumas, jawa Tengah

Psr. Debu Lemp. pH KPK KPK1)


simbol Tebal C-0rg. tanah Lemp. Al-dd
(cm) (%)
------------ (%) ------------- pHH2O2) pH KCl ------ (cmol(+)/kg) ------
(1:2,5) (1:2,5)

A 0-15 1 8 91 4,75 3,89 1,10 14,41 15,84 1,15


Bt1 15-46 0 9 91 4,72 3,82 0,80 13,90 15,27 1,58
Bt2 46-70 0 8 92 4,72 3,81 0,53 13,64 14,83 1,50
Bt3 70-102 0 9 91 4,92 3,98 0,34 12,98 14,26 0,40
Bt4 102-142 0 16 84 4,83 4,06 0,21 12,50 14,88 0,38
Bt5 142-178 0 17 83 4,95 4,08 0,19 12,31 14,83 0,31
Bt6 178-200 0 18 82 4,91 4,13 0,13 12,21 14,89 0,28

Sumber: Ismangil, 2009


No. Jenis mineral klei KTK
(cmol(+)/kg)
1. Humus 100 – 300
2. Khlorit 10 – 40
3. Montmorilonit 80 – 150
4. Kaolinit 3 – 15
5. Haloisit. 2H2O 5 – 10
6. Haloisit. 4H2O 40 – 50
7. Sesquioksida 0- 3
8. Vermikulit 600 - 800
Kandungan mineral klei (faktor tekstur tanah)

No. Tekstur tanah KPK (me/100 g)

1. pasiran (warna cerah) 3-5

2. pasiran (warna kelam) 10-20

3. Loam (lom) 10-15

4. Loam lanauan (silty lom) 15-25

5. Kleian dan lom kleian (Clayey 20-50


and clayey loams)

6. Tanah organik 50-100

Sumber : Havlin et al. (2005)


Perhitungan KTK tanah.
1 miligram ekivalen atau 1 me adalah suatu jumlah
yang secara kimia setara dengan 1 mg hidrogen.

1 me Mv+ = (BAM/v) mg

Y mg Mv+ = Y/(BA/v) me

1 me H+ = 1/1 mg H.
1 me K+ = 39/1 mg K
1 me Na+ = 23/1 mg Na
1 me Ca2+ = 40/2 mg Ca --- 60 mg Ca2+ = 60/(40/2) me
1 me Mg2+ = 24,3/2 mg Mg ---- 12,15 mg Mg = 12,15/(24,3/2) me
1 me Al3+ = 9 mg Al, (berat atom Al = 27) ??
9 mg Al = 9/(27/3) = 1 me

Suatu tanah mengandung kation K sebesar 0,6 me/100 g artinya:

= 0,6 x 39 mg/100 g
= 23,4 mg/100 g
= 23,4 x 10 mg/1000 g atau
234 mg/1.000.000 mg
= 234 ppm (part per million)

. 
Contoh:
1 me Al3+ = ……. mg Ca2+ = …….. mg CaCO3

 1 me Al3+ = 1 me Ca2+ = (40/2) mg Ca = 20 mg Ca


1mg CaCO3 terdapat 0,4 mg Ca, maka
1 mg Ca terdapat dalam 1/0,4 mg CaCO 3
= 2,5 mg CaCO3
= 20 x 2,5 mg CaCO3 = 50 mg CaCO3
Dalam analisis tanah didapatkan 2 miligram ekuiv. Al/100 g,

maka dalam 1 ha terdapat= ??? me Al.


Berat tanah 1 ha, Bji = 1,2 kg/dm3, ketebalan
lapis olah 25 cm (=2,5 dm) adalah3x106 kg tanah.

Jadi dalam 1 ha tanah itu terdapat 3x106 x 2x10 me Al atau


= 60 x 106 me Al akan setara dengan 60 x 106 x 50 mg CaCO3
= 3.000 x 106 mg CaCO3 =
= 3.000 x 1kg CaCO3 = 3 ton CaCO3
D. KEJENUHAN BASA (KB)

KB adalah perbandingan antara jumlah kation basa


dengan jumlah semua kation (kation basa + kation
asam = KTK)

Kation basa: Ca, Mg, K dan Na


Kation asam: H dan Al

KB = (Jumlah kation basa/KTK) X 100 %


.

kation K, Ca,
Na, Mg, H,
Al, NH4

NH4-O-CO-CH3
1 M, pH 7,0

KTK

AAS 3 ,2 ,4 , 12 ,
dan 1
Hubungan KB dengan pH tanah
Tanah dengan pH rendah, umumnya mempunyai KB
rendah, dan sebaliknya tanah dengan pH tinggi
umumnya mempunyai KB tinggi.

pHH O (1: 2,5)


2 KB

6,5 81
6,0 61
5,5 41
5,0 21
Sifat tanah s. rendah rendah sedang tinggi s. tinggi
Kation basa
(cmol(+)/kg)

K <0,1 0,1-0,2 0,3-0,5 0,6-1,0 >1,0


Na <0,1 0,1-0,3 0,4-0,7 0,8- 1,0 > 1,0
Ca <2,0 2 - 5 6- 10 11 - 20 > 20
Mg <0,4 0,4-1,0 1,1-2,0 2,1-8,0 >8
Jum. <2,6 2,6-7,7 7,8- 14,4 14,5-30,0 > 30
Kation basa

Kej. Basa <20 20-35 36-50 51-70 >70


(%)
Al-dd … … … … …
(cmol(+)/kg)

Tanah masam dalam loka pertukaran Al3+, H+, Ca2+, Mg2+, K+

Tanah alkalis dalam loka pertukaran Ca 2+, Mg2+, K+, Na+

Kation basa dalam tanah yang subur adalah Ca > Mg > K, dan pada
harkat di atas sedang

Kej. Ca = [(me Ca2+ )/me KTK] x100


Kej. Mg = [(me Mg2+ )/me KTK] x100
Kej. K = [(me K+ )/me KTK] x100

Kejenuhan Ca = 65 -75 %
Mg = 10 -15 % Jones, Jr. (1991)
K = 2,5-7,0 %
Daya Hantar Listrik (DHL) tanah

DHL adalah kemampuan tanah menghantarkan listrik.


Tanah mampu menghantarkan listrik karena dalam larutan tanah
terdapat elektrolit.
Elektrolit yaitu larutan yang mengandung garam terlarutkan.
Garam terlarutkan tsb terdiri atas garam-garam dari kation Na+, K+,Ca , Mg2+
2+

dan anion Cl-, SO4=, HCO3-, dan CO3=.


Daya hantar listrik (DHL), satuannya mS/cm = mmhos/cm, dS/m =
dmhos/m, µS/cm = µmhos/cm

mg garam terlarutkan/L = 640 x DHL (mS/cm)


me kation terlarutkan = 10 x DHL (mS/cm)

Tanah yang mempunyai DHL:


0-2 mS/cm  tanah normal, semua tanaman berproduksi baik
2-4 mS/cm  hasil panen tanaman peka terbatas
4-8 mS/cm  hasil panen beberapa tanaman terbatas
8-16 mS/cm  hanya tanaman tenggang berhasil memuaskan
> 16 mS/cm  hanya sebagian kecil tanaman yang tenggang
berhasil memuaskan
Pembentukannya
Evaporasi > Curah hujan.
Sebarannya: daerah iklim semi arid dan arid atau di daerah
yang mobilitas garam menyebabkan tingginya kandungan
garam.
sepanjang pantai atau sungai delta yang dipengaruhi air laut.

Macam tanah garaman


tanah garaman (salin)  garam terlarutkan
tanah sodiuman (sodik)  garam Na terlarutkan
tanah garaman-sodiuman (salin-sodik)  keduanya.

Asal usul garam terlarutkan


mineral batuan yang melapuk (Ortoklas, Albit-anortit,
piroksen, amfibol, olivin, dll.)
Kelompok
.
DHLj (mS/cm) pH PNT (%)
tanah garaman (salin)
Alkali putih >4 < 8,5 < 15
tanah sodiuman
(sodik)
Alkali hitam <4 > 8,5 > 15
tanah garaman-
sodiuman (salin-
sodik) >4 > 8,5 > 15
Alkali hitam dan
putih
DHL (mS/cm)

0 4 8 12 16

norm Garaman
al (alkali putih)
pH < 8,5 pH < 8,5
15

PNT
(alkali hitam)

Garaman+sodik (black
and white alkali
Sodik

30

pH > 8,5 pH > 8,5

45
Pengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman
1. Ketidak simbangan air

2. Ketidakimbangan ion

3. Peracunan oleh Na dan Cl


D. Sifat Redoks tanah
Redoks adalah kemampuan tanah menjalankan reaksi
oksidasi atau reduksi.
Oksidasi = peristiwa perolehan oksigen
penerimaan H ([H+ ] meningkat pH menurun)
peningkatan valensi unsur
pelepasan elektron

Reduksi = peristiwa kehilangan oksigen


kehilangan H ([H+] menurun- pH menaik)
penurunan valensi unsur
penerimaan elektron
oks
Fe2+ + 3H2O === Fe3+(OH)3 +3H+ + e
red

Fe3+(OH)3 +3H+ + e === Fe2+ + 3H2O


.
Ukuran kesanggupan tanah menjalankan reduksi dan oksidasi
adalah potensial redoks (E)  potensial listrik  mV.

Potensial redoks adalah kesanggupan tanah memasok elek-


tron kepada oksidator (acc.elekteron) dan mengambil elek-
tron dari reduktor (donor elektron)

E = Eo + (RT/nF) ln [oks]/[red]
E = Eo + (0,059/n) log [oks]/[red]

Nilai E tanah besar, maka makin besar daya oksidasi suatu


sistem tanah, sebaliknya
E tanah berkisar antara – 300 mV(reduktif) dan +800 mv
(oksidatif)
Nilai E rendah kadar reduktor dalam tanah meningkat, maka
daya reduksi tanah meningkat atau surplus elektron yang
menjalankan reduksi.

Nilai E tinggi kadar oksidator dalam tanah meningkat, maka


daya oksidasi tanah meningkat atau kekurangan elektron
yang menjalankan oksidasi.
DISKUSI KELOMPOK:
Mengapa tanah di Indonesia bagian barat pada
umumnya mempunyai nilai KB lebih rendah
dibandingkan dengan tanah Indone-sia bagian timur ?

TUGAS (dikumpulkan):
1. Suatu tanah mengandung 30 me/100 g kation Ca2+.
Hitunglah berapa ppm Ca2+ dalam tanah tersebut ?

2. Suatu tanah mengandung kation Al3+ sebesar 450 ppm,


ubahlah menjadi satuan me/100 g tanah.

Anda mungkin juga menyukai