Anda di halaman 1dari 31

STRUKTUR TANAH

POKOK BAHASAN
1. Pengertian Struktur: Pentingnya struktur &
Hubungan struktur dengan tanaman
2. Bentuk atau macam struktur:
Bentuk ; Ukuran; Tingkat perkembangan &
Manifestasi struktur tanah
3. Proses pembentukan struktur Tanah
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
tanah
5. Evaluasi struktur tanah
1. Pengertian/Definisi
Struktur
Penyatuan butiran primer dan
butiran sekunder ke dalam suatu
bentuk susunan tertentu, dengan
ruang pori diantaranya
Struktur Penting !
Struktur merupakan salah satu sifat dasar
tanah yang mempengaruhi sifat tanah
yang lain.
 Struktur tanah juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman.
2. Bentuk/macam struktur Tanah
1. Struktur sederhana
a. Butir tunggal
b. Pejal (masif)
2. Struktur gabungan
a. Kubus
b. Tipe tiang
c. Tipe lempeng
d. Tipe remah
e. Granuler
1. Struktur Sederhana
Bidang belah alami tidak ada / tidak nampak jelas:
a. Struktur butir tunggal : terdapat pada tanahtanah
pasir, pasir berlempung dan pasir berdebu
b. Struktur pejal/masif : terdapat pada gumpalan
tanah pejal hasil pembajakan
• Kohesinya besar sekali
• Ruang pori bersambung
• Terdapat pada horizon yang lebih bawah
• Contohnya gumpalan tanah pejal hasil
pembajakan
2. Struktur Gabungan / pautan
• Mempunyai permukaan bidang belah
alami yang dapat dilihat dengan jelas, dapat
digambarkan menurut panjang relatif sumbu-
sumbu horizontal dan vertikalnya:
a. Kubus
b. Lempeng
c. Tiang
d. Remah dan Granuler
a. Struktur Kubus
 Gumpalan bersudut/membulat
Sumbu vertikal = horizontal
 Struktur gumpalan bersudut : Rusuknya bersegi
tajam
 Struktur gumpal membulat : rusuknya bersegi
tumpul
 Struktur gumpal :
- Terdapat pada tanah liat
- Pori mikro yang berisi air lebih banyak
- Pori makro rendah shg tata udara kurang baik
b. Struktur Lempeng
Sumbu Horizontal > vertikal
Permukaan bidang belah lebih dominan
Hor. A2 pada lapisan padas, liat
c. Struktur Tiang
 Sumbu vertikal > Horizontal
 Ujung rusuknya tajam  Perismatic
 Ujung rusuknya tumpul  Kolumnar
Terdapat pada Hor. B (tanah datar iklim kering)

d. Struktur Remah dan Granuler


 Bentuknya bulat
 Sangat Porous
Terdapat pada horzon A
Bentuk-Bentuk Struktur
Bentuk-Bentuk Struktur
Ukuran Struktur Tanah
Lempeng Prisma Gumpal Granuler Remah

Sangat kecil <1 <10 <5 <1 <1


Halus (Kecil) 1-2 10-20 5-10 1-2 1-2
Sedang 2-5 20-50 10-20 2-5 2-5
Kasar 5-10 50-100 20-50 5-10 -
(Besar)
Sangat kasar >10 >100 >50 >10 -
Tingkat Perkembangan Struktur
Tingkat perkembangan lemah : struktur
tersentuh mudah hancur
Tingkat perkembangan sedang :
Agregatnya sudah jelas terbentuk dan sukar
dipecahkan
Tingkat perkembangan kokoh : Agregat
mantap, sulit dipecahkan
Contohnya : Tanah yang banyak mengandung
humus
Manifestasi Struktur Tanah

Struktur Tata udara, air, hambatan


mekanik (Akar & tunas)
Tanah

Tumbuhnya tanaman
Struktur Mantap
Mempertahankan pori-pori dlm tanah
 Mempermudah air masuk kedalam tanah
 Sebagian pori akan terisi udara.
Udara Tanah : O2 dan CO2
dihasilkan

Dalam tanah
Tumbuhan
Perubahan Konsentrasi Udara Tanah
 Konst. O2 dan CO2  Mempermudah difusi
 Bila konsentrasi CO2 > O2

Pertumbuhan tanaman terganggu


3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan stuktur tanah
1. Bahan penyusun tanah (liat, BO, oksida Fe/Al)
• Agregat terbentuk  penyatuan butiran tanah,
dimulai dari flokulasi atau terjadi retakan yang
dipengaruhi gaya elektrostatik
• Agar tanah mantap perlu ada pengikat (liat, bo,
oksida Fe dan Al)
• Variasi bahan penyusun tanah tersebut akan
sangat mempengaruhi pembentukan agregat-
agregat tanah serta kemantapan agregat yang
dibentuk
2. Jasa mikro tanah (jamur, bakteri)
• Bahan organik tanah dapat berfungsi sebagai
pengikat tanah setelah mengalami penguraian
• Penguraian BO dipercepat oleh jasad mikro
tanah.
• Walaupun BO tersedia, jika tidak ada jasad
mikro maka agregasi sulit tercapai
• Jasad mikro tanah dapat mengikat butir-butir
tanah menjadi agregasi secara langsung dan
tidak langsung
3. Tanaman
a. Secara fisik mekanis:
• akar tanaman, membentuk bidang-bidang belah, dan tekanan
akar menyebabkan butir-butir tanah menjadi lebih padat dan
lebih dekat satu sama lainnya, sehingga kohesinya semakin
besar.
• Bidang belah juga dapat terbentuk karena adanya pengkerutan
tanah sebagai akibat terpisahnya air oleh tanaman
• Bidang belah baik yang terbentuk oleh tekanan akar maupun
dehidrasi air oleh akar merupakan tingkat pertama agregasi
b. secara biologis-mekanis dan Kimia:
• Bahan-bahan yang dikeluar oleh akar tanaman, dan
• Akar tanaman telah mati, oleh jasad mikro tanah dirombak
menjadi bahan yang mampu mengikat butir-butirtanah
menjadi agregat
4. Hewan tanah (cacing tanah, serangga)
• sangat membantu pembentukan agregat tanah
secra langsung dengan membuat lubang di dalam
masa tanah dan menggemburkan tanah
• Secara tidak langsung, merombak sisa-sisa
tanaman  berfungsi sebagai bahan pengikat
tanah

5. Iklim
• Bersama –sama dengan pengolahan tanah, perubahan
iklim ( i pembasahan & pengeringan serta pencairan
dan pembekuan) merupakan faktor fisik yang sangat
mempengaruhi pembentukan dan pemantapan agregat
• Pembahasan & pengeringan dominan pada tanah
vertisol,sehingga tanah ini disebut sebagai self mulching
4. Evaluasi Struktur Tanah
Cara mengevaluasi struktur tanah ada dua :
1. Secara langsung dengan mikroskop
2. Secara tidak langsung :
• Ruang pori : merupakan salah satu pertanda
adanya agregasi pada tanah
• Porositas : ruang pori
• Distribusi ukuran pori, dihitung dengan kurva
karakteristik air tanah
Kelompok ukuran pori :
a. Pori berguna
b. Pori tak berguna
c. Pori drainase cepat
d. Pori drainase lambat

Kemantapan agregat
a. Kemantapan agregat kering
b. Kemantapan agregat basah
c. Tes jatuhan
PROSES PEMBENTUKAN STRUKTUR
• Pada tanah yang semula berbentuk
larutan/dalam larutan pembentukan agregat
dimulai dengan flokulasi atau koagulasi.
• Pada tanah padat (puddled soil) pembentukan
agregat dimulai dengan terjadinya retakan tanah
yang terjadi karena aktivitas akar tanaman,
binatang
• Agregat tanah yang terbentuk karena flokulasi
atau retakan, kemudian dimantapkan oleh
pengikat (bahan semen) misal : oksida
besi/Al,liat,& BO
Mekanisme Pembentukan Agregat
1. Pengaruh Lingkungan
a. Jumlah dan aktivitas BO
b. Jumlah relatif serta aktivitas koloid tanah
c. Macam ion yang dapat dipertukarkan
2. Pengikatan secara fisik butir2 primer oleh
mycelia jamur actinomycetes
3. Pengikatan secara kimia butir2 liat melalui
bagian positif pada butir liat oleh gugusan
negatif pada senyawa organik yang berbentuk
rantai panjang
4. Pengikatan secara kimia butir2 liat melalui
ikatan antara bagian Negatif liat dgn
gugusan negatif pada senyawa organik
berantai panjang dengan perantara basa (Ca,
Mg, Fe) dan ikatan H

5. Pengikatan secara kimia butir2 liat melalui


ikatan antara bagian negatif dgn gugus positif
pada senyawa organik (polymer)
6. Tanaman (Di atas tanah, akar)
• ada tanaman agregasi
• Tdk ada tanaman agregasi pecah dan tdk mantap
• Tanaman memperkecil kerusakan tnh karena hujan
• Akar : menembus tanah membtk bidang belah
alami tekanan akar butir2 tanah lebih padat dan
lebih dekat satu sama lainnya kohesinya makin
besar
• Efektifitas tanaman dalam pembentukan agregat
dipengaruhi oleh sistem perakaran
7. Hewan Tanah (Cacing & Serangga)
• Secara langsung membuat lubang2
di dalam tanah & menggemburkan tanah
• Secara tdk langsung Merombak sisa tanaman
Dimanfaatkan untuk pertumbuhan
Dikeluarkan sebagai bahan pengikat tanah
8. Soil Kondisioner
Bahan Aktif untuk memantapkan struktur tanah
yg sudah terbentuk
Ada 2 jenis pemantap sintesis :
1. Bersifat hidrofilik (suka air)
Contoh : Polyvinyl Acetat, PVA & Polyacrilaamide
2. Bersifat hidrofobik (takut air)
Contoh : Emulsi Bitumin (berasal dari kotoran
minyak tanah)
Keuntungan Soil Condosioner
1. Laju infiltrasi dapat meningkat  Jumlah air
dalam tanah meningkat
2. Pengaruh positif terhadap perkembangan
akar yang lebih besar
3. Drainase lebih baik
4. Aktivitas biologi  temperatur
5. Pembentukan Nitrat
6. Erosi dapat dikurangi
Kendala soil kondisioner
Harga bahannya cukp mahal
Pemakaian dalam praktek masih terbatas dan
masih taraf pengujian

Anda mungkin juga menyukai