Anda di halaman 1dari 4

Bagan Alir Penentuan Tekstur di Lapangan

MULAI

Tempatkan sekitar 25 g tanah di telapak tangan. Tambahkan air


setetes demi setetes dan remas tanah untuk memecah semua Tambahkan tanah kering
agregat. Tanah berada pada konsistensi yang tepat ketika plastic untuk menyerap air.
dan tidak dapat digantikan, seperti dempul lembab.

YA YA
Apakah tanah tetap berada Apakah tanah Apakah tanah
TIDAK TIDAK terlalu basah? TIDAK PASIR
dalam bola saat diperas? terlalu kering?

YA
Tempatkan bola tanah di antara ibu jari dan jari telunjuk dengan dorong mendorong tanah dengan
ibu jari, meremasnya ke atas menjadi pita. Bentuk pita dengan ketebalan dan lebar seragam.
Biarkan pita muncul dan memanjang di atas jari telunjuk, putus dari beratnya sendiri.

TIDAK
PASIR Apakah tanah membentuk pita?
BERLEMPUNG

YA
Apakah tanah membuat Apakah tanah membuat pita
Apakah tanah membuat pita sedang 2,5-5 cm yang kuat 5 cm atau lebih lama
pita yang lemah kurang TIDAK TIDAK
sebelum patah? sebelum putus?
dari 2,5 cm sebelum patah?
YA

Basahi sejumput kecil tanah secara berlebihan dan gosok dengan jari telunjuk.

YA YA YA
Apakah tanah LEMPUNG Apakah tanah Apakah
LEMPUNG LIAT
LIAT
BERPASIR terasa sangat terasa sangat BERPASIR tanah terasa
BERPASIR
berpasir? berpasir? sangat
berpasir?

YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK


Apakah tanah Apakah tanah Apakah
LEMPUNG LEMPUNG terasa sangat LIAT tanah terasa
BERDEBU
terasa sangat LIAT halus? BERDEBU sangat
halus? BERPASIR
halus?

TIDAK TIDAK TIDAK

YA Baik berpasir YA Baik berpasir YA Baik berpasir


LEMPUNG maupun halus LEMPUNG maupun halus LIAT maupun halus
tidak BERLIAT tidak tidsk
mendominasi mendominasi. mendominasi.
Komponen tanah yang terdiri dari bahan padatan, air dan udara merupakan
sumberdaya alam utama yang sangat memengaruhi kehidupan. Tanah mempunyai
fungsi utama sebagai tempat tumbuh dan berproduksi tanaman. Kemampuan tanah
sebagai media tumbuh akan optimal jika didukung oleh sifat fisika, kimia dan
biologi yang baik, biasanya menunjukkan tingkat kesuburan tanah (Sartohadi, dkk.,
2012) Kesuburan tanah yang tinggi menunjukkan kualitas tanah yang tinggi.
Kualitas tanah adalah kapasitas tanah yang berfungsi mempertahankan
produktivitas tanaman, mempertahankan dan menjaga ketersediaan air serta
mendukung kegiatan manusia. Kualitas tanah yang baik akan mendukung kerja
fungsi tanah sebagai media pertumbuhan tanaman, mengatur dan membagi aliran
air dan menyangga lingkungan yang baik pula (Winarso, 2005).

Seiring dengan pertumbuhan penduduk maka kebutuhan akan pangan dan


air terus meningkat. Hal ini menuntut peningkatan produksi pertanian secara terus
menerus. Kebutuhan untuk meningkatkan produksi, mendorong para petani dan
ahli pertanian untuk melakukan pengolahan tanah dengan intensitas yang tinggi
yaitu dengan menerapkan sistem pengolahan secara intensif.

Pengolahan tanah intensif adalah sistem pengolahan tanah yang


memanfaatkan lahan dengan intensitas yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang
maksimum dengan cara melakukan penggarapan dan penggunaan tanah secara
intensif, menggemburkan tanah, dan membolak-balikkan tanah sampai pada
kedalaman 20 cm tanpa menambahkan sisa-sisa tanaman dan gulma sebagai mulsa
yang dapat melindungi tanah dari erosi permukaan. Tujuannya untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan. Tanpa disadari, dalam waktu yang panjang sistem
pengolahan ini dapat menyebabkan penurunan kualitas tanah baik dari segi fisik,
kimia maupun biologi. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan
tanah yang berlebihan menjadi penyebab utama terjadinya kerusakan struktur tanah
(Larson and Osborne 1982; Suwardjo et al. 1989), dan kekahatan kandungan bahan
organik tanah. Oleh karena itu, penanganan terhadap pengolahan tanah yang baik
untuk meningkatkan produktivitas sangat penting dilakukan. Salah satu cara yang
baik adalah dengan menerapkan sistem pengolahan tanah secara konservasi seperti
yang dikatakan oleh Sinukaban (1990). Sistem pengolahan tanah konservasi adalah
sistem pengolahan tanah yang dapat mempertahankan bahkan meningkatkan
produktivitas suatu lahan.
Struktur tanah, tekstur, dan ruang pori merupakan faktor yang
mempengaruhi daya menahan air. Tekstur tanah mempengaruhi laju pergerakan air
pada tanah yang berada dalam kondisi tak jenuh sehingga bertanggung jawab
terhadap distribusi air dalam tanah (Zhu dan sun, 2010 dalam Pambudi dan
Hermawan, 2010). Selanjutnya, Iqbal et al., (2005) menambahkan bahwa
pergerakan air di dalam tanah memiliki keragaman spasial yang sangat tinggi
dibandingkan sifat-sifat fisik tanah lain.

Pemberian bahan organik merupakan salah satucara untuk memperbaiki


sifat fisik tanah. Bahan organic dapat memperbaiki struktur tanah,
meningkatkankapasitas menahan air, pori aerasi, dan laju infiltrasi,serta
memudahkan pene trasi akar, sehinggaproduktivitas lahan dan hasil tanaman
dapat meningkat(Suwardjoet al. 1984, Anonim 1990). Pemberian bahanorganik
tidak hanya menghasilkan kondisi fisik tanahyang baik, tetapi juga menyediakan
bahan organik hasilpelapukan yang dapat menambah unsur hara bagitanaman,
meningkatkan pH tanah dan kapasitas tukarkation, menurunkan Aldd, serta
meningkatkan aktivitasbiologi tanah (Subowoet al. 1990, Sukristiyonubowoetal.
1993).

Susunan pori tanah terdiri daripori drainase cepat, pori drainase lambat,
pori-porimakro, pori daya menahan air tanah dan ruang pori total.Pengaruh
kedalaman tanah terhadap susunan poritanah meliputi pori drainase cepat, pori
drainase lambat,pori makro, pori daya menahan air dan ruang pori total. Pada
kedalaman 0 – 20 cm merupakan tanah top soil. Topsoil merupakan lapisan
tanah atas yang mengandung bahan organik yang lebih tinggi dibandingkan
dengankedalaman lainnya. Dengan tingginya kandungan bahanorganik maka akan
mempengaruhi ruang pori. Semakintinggi bahan organik didalam tanah maka akan
semakinbesar ruang pori tanah. Menurut Hardjowigeno (2003) bahwa porositas
tanah dipengaruhi oleh kandungan bahanorganik, struktur tanah, dan tekstur tanah.
Porositas tanahtinggi kalau bahan organik tinggi. Tanah dengan
strukturgranuler/remah, mempunyai porositas yang tinggidaripada tanah-tanah
dengan struktur massive/pejal.Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai
pori-pori makro sehingga sulit menahan air.
Referensi :

Jurnal KARAKTERISITK SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN PRODUKSI RENDAHDAN TINGGI DI PT GREAT
GIANT PINEAPPLE

1. Juarti. 2016. Analisis indeks kualitas tanah andisl pada berbagai penggunaan lahan di
desa sumber brantas kota Batu: 58.
2. M. Khairi Fuad A. Jambak, Dwi Putro Tejo Baskoro, Enni Dwi Wahjunie. 2017.
Karakteristik sifat fisik tanah pada system pengolahan tanah konservasi; studi kasus:
kebun percobaan Cikabayan: 44-45.
3. Holilullah, Afandi, Hery Novpriansyah. 2015. Karakteristik sifat fisik tanah pada lahan
produksi rendah dan tinggi di PT Great Giant Pineapple: 279-280.

Anda mungkin juga menyukai