Anda di halaman 1dari 4

2.

4 Metode Pengamatan Tanah

Pengamatan tanah di lapang bertujuan untuk memperoleh data dari sifat morfologi
tanah dan penyebarannya. Pengamatan di lapang pada dasarnya dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu: pengamatan identifikasi (pemboran), pengamatan detil (minipit + pemboran), dan
deskripsi profil tanah. Pada fieldwork kali ini menggunakan pengamatan detil yaitu dengan
pembuatan minipit sekaligus pemboran.
2.4.1 Minipit
Siapkan Alat dan bahan

Pencarian Titik pengamatan untuk membuat minipit dengan GPS

Bersihkan seresah di permukaan tanah

Lubang minipit dibuat dengan cangkul

Setiap horison dibatasi berdasarkan warna dan konsistensi dengan pisau lapang
mendokumentasikannya

Kedalaman minipit diukur dengan sabuk profil dan meteran

Ukur kedalaman total minipit dan kedalaman setiap horizon menggunakan meteran jahit

Sampel tanah dari setiap horison diamati

Minipit dibuat menggunakan cangkul dan skop dengan ukuran kurang lebih 50 cm x 50 cm
dan kedalaman 50 cm. Pengamatan dimulai dengan pengukuran kedalaman minipit dengan
meteran yang dilanjutkan membuat batas horizon berdasarkan kenampakan perbedaan-
perbedaan yang terlihat secara jelas misalnya warna tanah. Selanjutnya, perbedaan horizon
dibatasi berdasarkan tingkat konsistensi tanah dengan menusuk-nusukkan tanah
menggunakan pisau lapang . Meteran diletakkan tegak lurus pada minipit dilanjutkan
pemasangan sabuk profil dan didokumentasikan. Langkah selanjutnya sampel tanah diambil
pada setiap horison dimulai dari horison bawah, Hal ini bertujuan untuk menghindari
pencampuran tanah dari horison atasnya.
2.4.2 Pengamatan Sampel Tiap Horizon

Ambil sampel agregat tanah kemudian dipecahkan, lalu amati warna tanah
dengan menggunakan buku Munsell

Pengamatan struktur tanah dengan mengambil agregat tanah dan dipecahkan


kemudian ditentukan tipe ukuran tanah

Pengamatan tekstur tanah dengan cara memberi sedikit air dan tanah dipijit
diantara ibu jari dengan telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya

Pengamatan konsistensi tanah kondisi lembab dengan cara tanah dipijit atau
ditekan diantara ibu jari dan telunjuk

Pengamatan konsistensi tanah kondisi basah dengan cara tanah diprid atau
ditekan diantara ibu jari dan telunjuk

Pengamatan plastisitas tanah dengan cara tanah dipirid diantara ibu jari dan
telunjuk

c
Catat hasil pengamatan

Pengamatan sampel tanah meliputi warna, , struktur, tekstur, konsistensi, serta plastisitas.
Penentuan warna tanah diawali dengan membelah sampel agregat tanah dan dicocokkan
dengan berpedoman pada Munsell Color Book. Selanjutnya dilakukan pengamatan struktur
dengan mengambil sampel agregat tanah dan membersihkan sisi-sisinya, kemudian tentukan
kategori sturkturnya.Pengamatan tekstur tanah dilakukan dengan feeling method
menggunakan jari, yaitu dengan memberi sedikit air pada tanah sampai tanah dalam keadaan
lembab, kemudian tanah dibentuk seperti bola atau dikepal. Pengamatan konsistensi tanah
dilakukan dengan cara memijat atau menekan tanah diantara ibu jari dengan telunjuk.
Selanjutnya penentuan plastisitas salah satunya dengan cara digulung.
2.4.3 Pemboran
Siapkan Alat dan bahan

ran dilakukan setelah pembuatan minipit, untuk mengetahui dan mengamati lapisan tanah yang lebih dalam

Tancapkan mata bor pada tanah, dan diputar searah jarum jam

Pemboran dilakukan sampai kedalaman 120 cm

Sampel tanah diambil dengan memutar mata bor secara perlahan searah
jarum jam

Bersihkan sisi mata bor terlebih dahulu dengan menggunakan pisau lapang

Sampel tanah diambil dari bagian samping permukaan tanah yang melekat
pada mata bor secara perlahan dengan pisau lapang

Ambil sampel agregat tanah kemudian dipecahkan, lalu amati warna tanah
dengan menggunakan buku Munsell

Pengamatan tekstur tanah dengan cara memberi sedikit air dan tanah dipijit
diantara ibu jari dengan telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya

Pengamatan konsistensi tanah kondisi lembab dengan cara tanah dipijit atau
ditekan diantara ibu jari dan telunjuk

Catat hasil pengamatan

Pengamatan melalui pemboran dilakukan untuk mendapatkan data morfologi secara


lengkap. Pemboran dilakukan pada masing-masing titik sebanyak enam kali dengan
kedalaman satu mata bor 20 cm sehingga total kedalaman pemboran yakni 120 cm serta total
kedalaman pengamatan sedalam 170 cm dimulai dari penggalian minipit hingga pemboran.
Setelah pengamatan minipit selesai, siapkan bor dan tancapkan mata bor hingga tidak terlihat
dengan cara diputar searah jarum jam. Angkat bor secara perlahan sambil diputar searah
jarum jam untuk mengambil sampel tanah hasil bor. Bersihkan sisi mata bor dari sisa-sisa
tanah dengan menggunakan pisau lapang. Setelah itu sampel tanah diambil menggunakan
pisau lapang dimulai dari tepi permukaan tanah yang melekat pada bagian dalam mata bor
secara perlahan untuk menjaga keutuhan sampel tanah bor. Sampel tanah bor yang berhasil
diambil pada setiap kedalaman dijajarkan sesuai urutan, kemudian dibatasi perbedaan yang
terlihat dan letakkan sabuk profil disamping sampel hasil bor . Selanjutnya penentuan warna
tanah dilakukan dengan menggunakan buku panduan, yaitu buku Munsell. Pengamatan
tekstur tanah dilakukan dengan feeling method menggunakan jari , yaitu dengan memberi
sedikit air pada tanah sampai tanah dalam keadaan lembab, kemudian tanah dibentuk seperti
bola atau dikepal. Pengamatan konsistensi tanah dilakukan dengan cara memijat atau
menekan tanah diantara ibu jari dengan telunjuk
Prinsip pemboran sebenarnya hampir sama dengan pengamatan profil tanah, namun lebih
ringkas, mudah dan efisien dalam pelaksanaannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Rayes
(2007) yang menyatakan bahwa pengamatan detil, dilakukan pada minipit yaitu lubang
pengamatan tanah yang dibuat menggunakan skop berukuran kurang lebih 40 x 40 cm dan
kedalaman 50 cm, yang kemudian dilanjutkan dengan pemboran dengan kedalaman 120
cm. Pengamatan ini hampir sama dengan pengamatan pada profil tanah, tetapi dalam versi
lebih mudah.
Rayes, Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta. CV Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai