Anda di halaman 1dari 9

1

Tugas Mata Kuliah Irigasi dan Drainase


Hubungan Air-Tanah-Tanaman




DISUSUN OLEH:

NAMA : Ineke Yusticha Valdhini
NIM : 125040201111187
KELAS : F






PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014


2

Hubungan Air-Tanah-Tanaman

Soal
Suatu tanah memiliki profil yang sangat dalam (> 1 m) dan terdiri dari dua lapisan, masing-
masing lapisan atas (A) pada kedalaman 0 40 cm dan lapisan bawah (B) dikedalaman > 40
cm. Kedua lapisan tanah tersebut memiliki sifat fisik yang berbeda yang ditunjukkan dari
hasil pengamatan lapangan maupun analisis laboratorium.
Hasil Pengamatan Lapangan dan Analisis Laboratorium :
1. Pengamatan Morfologi Profil
Lapisan Tebal (cm) Struktur
Porositas
Makro
Perakaran
Lapisan A 00 40 Gumpal agak
halus
Banyak Banyak akar halus dan
kasar
Lapisan B 40 100+ Kubus sedang cukup Sedikit akar halus
2. Sifat Fisik Tanah
Lapisan
Berat Isi
Tanah
(g cm
-3
)
Barat Jenis
Padatan
(g cm
-3
)

Lapisan A 1,08 2,40
Lapisan B 1,31 2,42
3. Kurva pF (hubungan antara potensial matriks dengan kadar air volume)
m
Cm 1 10 10
2
10
3
10
4
10
5
10
6

Pf l
m
] 0 1 2 3 4 5 6
Lapisan
A)
cm
3
cm
-3
0,55 0,51 0,44 0,33 0,21 0,11 0,07
Lapisan
B)
cm
3
cm
-3
0,46 0,43 0,39 0,24 0,13 0,06 0,04


3

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :
A. Hubungan antara komponen tanah
1. Berapakah porositas total lapisan A dan lapisan B ?
Diketahui : - berat isi tanah lapisan A : 1.08
- Berat jenis padatan lapisan A : 2.40
- Berat isi tanah lapisan B : 1.31
- Berat jenis padatan lapisan B: 2.42
Ditanya : Berapa porositas total lapisan A ?
Berapa porositas lapisan B ?
Jawab :
Porositas (F) =

1)
1. Porositas lapisan A
F


F = 1 0,45
F = 0,55 x 100%
F= 55%
2. Porositas lapisan B
F


F = 1 0,54
F = 0,46 x 100%
F= 46%
Jadi, porositas lapisan A adalah 55 %, sedangkan porositas lapisan B adalah 46 %
2. Analisis tekstur tanah tidak tersedia, apakah dari hasil-hasil analisis tersebut
bisa diperkirakan tekstur lapisan A dan lapisan B?
Dari hasil perhitungan dan analisa ,lapisan A dan lapisan B dapat
diperkirakan. Dilihat dari jumlah porositas total. Dengan porositas total lapisan A
adalah 55% dan jumlah pori makro yang banyak maka teksturnya pasir sedangkan
Porositas total lapisan B adalah 46% jumlah pori makro yang cukup maka teksturnya
lempung berdebu.

4


3. Bagaimana perbandingan antara struktur lapisan A dan struktur lapisan B
dilihat dari sifatnya ?
Dilihat dari struktur, lapisan A mempunyai struktur gumpal agak halus dengan
pori makro banyak dengan perakaran halus, sedangkan lapisan B mempunyai struktur
kubus sedang dengan pori makro cukup. Sehingga, infiltrasi lapisan A>lapisan B.
Dalam hal menyimpan air, lapisan A lebih cepat kehilangan air karena banyak pori
makro.
Sedangkan dari struktur lapisan A dengan B dilihat dari sifat:Infiltrasi yang
terjadi pada lapisan A lebih cepat dari pada lapisan B, karena dilihat dari lapisan A
struktur gumpal agak halus sehingga air mudah masuk kedalam dari pada bertekstur
kubus sedang.Sedangkan Perkolasi yang terjadi pada lapisan B lebih cepat dari pada
lapisan A, karena dilihat dari lapisan B struktur kubus sedang sehingga air yang
masuk dalam tanah lambat, perkolasi yang terjadi tinggi. Sebaliknya pada lapisan A
berstruktur gumpal agak halus infiltrasi tinggi sehingga perkolasi rendah.
Kemampuan menyimpan air.Tingkat konsistensi

4. Berapa pori-pori makro, meso dan mikro pada kedua lapisan ?
Jika ingin menghitung pori-pori totalnya sudah dapat dilakukan dan jika ingin
mengetahui jumlah pori-pori makro, meso, dan mikro suatu tanah dapat ditinjau dari
tekstur dan tabel di bawah ini, sedangkan untuk menghitung jumlah pori-pori pada
kedua lapisan belum dapat dihitung dikarenakan belum ada rumus untuk menghitung
pori-pori makro,meso, dan mikro.

5.
5

6. Berapa kapasitas lapangan dan titik layu permanen pada kedua lapisan ini ?


Lapisan A teksturnya pasir, status air tanah pada keadaan: kapasitas lapang=
0,11 cm
3
cm
-3
= 11% pada pF 5 dan pada titik layu permanen= 0,07cm
3
cm
-3
=
7% pada pF 6.
lapisan B teksturnya lempung, status air tanah pada keadaan kapasitas lapang=
0,38 cm3 cm-3 = 38% pada pF 2 dan pada titik layu permanen= 0,06 cm3 cm-
3 = 6% pada pF 5.
Sedangkan Kapasitas lapangan dan titik layu permanen dapat dilihat dari
kurva pF. Jika kurfa pF 1-2,5 maka kondisi tanah dalam kapasitas
lapangan sedangkan pF 4,2 kondisi tanah dalam titik layu permanen. Pada
daerah tropis pF yang dipakai untuk kapasitas lapang yaitu 1-2.
Lapisan A disebut kapasitas lapang pada kadar air volume pf 1-2,5 yaitu
0,385 -0,51 cm
3
cm
-3
. Sedangkan titik layu permanen pada kadar air
volume pf 4,2 yaitu 0,19 cm
3
cm
-3.

Lapisan B disebut kapasitas lapang pada kadar air volume pf 1-2,5 yaitu
0,315-0,43 cm
3
cm
-3
. Sedangkan titik layu permanen pada kadar air
volume pf 4,2 yaitu 0,117 cm
3
cm
-3.


7. Berapa air tersedia pada masing-masing lapisan ?
Kapasitas air tersedia = (KL-TLP) x BJ x kedalaman
100
Lapisan A
Diketahui : KL = 0,11cm
3
cm
-3

0.55
0.51
0.44
0.33
0.21
0.11
0.07
0.46
0.43
0.39
0.24
0.13
0.06
0.04
0
0.2
0.4
0.6
1 2 3 4 5 6 7
Kurva pF
q (Lapisan A)
cm3 cm-3
q (Lapisan B)
cm3 cm-3
6

TLP = 0,07 cm
3
cm
-3

BJ =2,40 g cm
-3

Kedalaman = 40 cm
Ditanya: berapa kadar air yang tersedia lapisan A?
Kadar air tersedia= (0,11cm
3
cm
-3
- 0,07 cm
3
cm
-3
) x 2,40 g cm
-3
x 40 cm
100
= 0,04 cm
3
cm
-3
x 2,40 g cm
-3
x 40 cm
100
= 3,84 = 0,038 cm m
-1

100

Lapisan B
Diketahui : KL = 0,38 cm
3
cm
-3

TLP = 0,06 cm
3
cm
-3

BJ = 2,42 g cm
-3

Kedalaman = 60 cm
Ditanya: berapa kadar air yang tersedia lapisan B?
Kadar air tersedia = (0,38 cm
3
cm
-3
- 0,06 cm
3
cm
-3
) x 2,42 g cm
-3
x 60 cm
100
= 0,32 cm
3
cm
-3
x 2,42 g cm
-3
x 60 cm
10
= 46,46 = 0,46 cm m
-1

100

B. Praktek Irigasi
Tanah tersebut ditanami jagung yang memiliki kedalaman perakaran rata-rata 50 cm.
Pada suatu ketika, kadar air di kedua lapisan diukur dan ternyata di lapisan A 0,18
cm
3
cm
-3
dan di lapisan B 0,24 cm
3
cm
-3
.
1. Bagaimana status air tanah pada saat itu : apakah perlu dilakukan irigasi ?
(status : klasifikasi air tanah)
Pada lapisan A status air tanah pada kondisi titik layu berdasarkan table pF
dengan kadar air 0,18 cm
3
cm
-3

Pada lapisan B status air tanah pada kondisi kapasitas lapang berdasarkan
table pF dengan kadar air 0,24 cm
3
cm
-3
.
Tanaman jagung memiliki kedalaman perakaran rata-rata 50 cm sehingga
perakarnnya menembus lapisan B. Pada lapisan B kondisi kadar air pada titik layu
permanen, jadi tidak ada air tersedia bagi tanaman jagung. Sehingga perlu dilakukan
irigasi.
7

2. Apapun statusnya, tanaman jagung akan diairi supaya zone perakaran
mencapai kapasitas lapangan. Hitunglah berapa mm air yang perlu
ditambahkan!
Kadar air tersedia
Kadar air volume () = tinggi air (t)
Kedalaman tanah
0,24 cm
3
cm
-3
= t
100
t= 24 cm = 240mm
Kadar air kapasitas lapang
Kadar air volume () = tinggi air (t)
Kedalaman tanah
0,46 cm
3
cm
-3
= t
100
t= 46 cm = 460 mm
Jadi, jumlah air yang harus ditambahkan: kadar air kapasitas lapang kadar air
tersedia = 460 mm 240 mm = 220 mm.
Namun karena perhitungan terlalu lama, petani memutuskan untuk memberi air
irigasi sebanyak 200 mm sehingga air ini masuk dan menyebar secara merata sehingga
tercapailah kapasitas lapangan.
3. Berapa dalam air yang ditambahkan itu membasahi profil tanah ?
Kadar air kapasitas lapang = T x 100
0,038 = T x 100
T= 3,8 cm = 38 mm
Lapisan B, T= 460 mm, jadi dapat disimpulkan total tinggi kadar air tanah pada
kapasitas lapang= 38 mm + 460 mm =498 mm.
4. Diskusikan hal-hal apa saja yang perlu disederhanakan untuk melakukan
perhitungan-perhitungan tersebut ?
Waktu lebih diperhitungkan agar tanaman tidak sampai layu atau mati,Kebutuhan air
baik air tanah maupun air irigasi,Tekstur dan struktur tanah pada lahan tersebut yang
dapat mempengaruhi kapasitas tanah menahan air, begitu juga dengan kangungan lengas
air dan kadar air yang tersimpan dalam tanah.

C. Praktek Penanaman dalam Pot
Petani akan menanam sayuran dalam pot di rumah kaca. Disiapkan pot-pot plastik dengan
ukuran volume 10 liter dan diisi dengan tanah yang diambil dari lapisan tanah A. Tanah A
8

dikering-udarakan (kadar air = 0,20 cm
3
cm
-3
) dan kemudian diayak supaya diameter
agregat rata-rata < 0,5 cm. Agar kondisi tanah dalam pot ideal, maka porositas total tanah
dalam pot diusahakan sebesar 50% (volume).
1. Berapa kg tanah kering udara yang harus dimasukkan dalam setiap pot ?
Berapa berat kering mutlak tanah tersebut (tiap pot)?
V
total
= 10 liter
Va = 50% dari volume = 5 liter= 5000 ml
Massa Va = BJ tanah x Va
= 2,4
gr
/
cm
x 5000 ml
= 12.000 gr = 12 kg
Berat kering mutlak tiap pot
Ka = BB BKO
BKO
0,2 = 12
gr
/
cm
BKO
BKO
0.2 BKO = 12 BKO
1,2 BKO = 12 kg
BKO = 12kg
1,2
BKO = 10 kg

2. Jika kapasitas lapangan dan titik layu tanah ini sama dengan hasil analisis lab di
atas, berapa liter air yang harus ditambahkan setelah pot siap ditanami agar
mencapai kapasitas lapangan?
Jadi air yang perlu ditambahkan ke dalam pot agar mencapai kapasitas lapangan
adalah 5 liter. Karena volume air di dalam tanah sama dengan 5 liter.
Kapasitas kadar air pada kapasitas lapang: pF = 2,54
Pada posisi pF sama dengan 2 bernilai 0,44

maka,
2 X= 0,44 x 2,54
x = 0,558
0,558 0,2 = 0,3588

KA=



8,8313 kg = BK tanah
= 12kg 8,8313 kg
= 3,1687 kg
= 3,1687 kg air
= 3,1687 l air
3. Jika penanaman dalam pot ini akan diterapkan dilapangan maka volume air
tersebut harus dikonversi menjadi satuan mm tebal air. Apakah volume air ini
bisa dikonversi menjadi satuan mm air ? Bagaimana caranya dan informasi apa
yang diperlukan?
Bisa, yaitu dengan cara satuannya di konversi
Konversi liter ke mm,
3,1687 dm
3
= 3168,7 cm
3

31.678 cm
3
= 3.168.700 mm
3

= 146,88 mm

Adapun informasi yang diperlukan lebih lanjut untuk perhitungan air yang
diperlukan antara lain:
a. Struktur tanahnya
b. Tekstur tanahnya
c. Tingkat porositas

Anda mungkin juga menyukai