Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU TANAH UMUM

DISTRIBUSI UNSUR HARA ESENSIAL PADA PERMUKAAN BUMI, DALAM TUBUH


TANAMAN, PENYERAPAN, FUNGSI, DAN DEFISIENSI

Disusun Oleh:

Iqbal Syaifuddin

2104016197

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia-
Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi tugas Bapak Dr. Ir. Syahrinudin, M.
Sc. pada mata kuliah Ilmu Tanah Umum serta untuk menambah wawasan bagi pembaca dan juga
bagi saya selaku penyusun makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, saya
senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak
yang membutuhkan.

Samarinda, 25 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Unsur Hara Esensial..........................................................................................................3
2.2 Disribusi Unsur Hara Esensial Pada Permukaan Bumi....................................................4
2.3 Distribusi Unsur Hara Esensial Dalam Tubuh Tanaman..................................................4
2.4 Mekanisme Penyerapan Unsur Hara Esensial Pada Tanaman..........................................5
2.5 Fungsi Unsur Hara Esensial Pada Tanaman.....................................................................6
2.6 Defisiensi Unsur Hara Esensial Pada Tanaman................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan
tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman maka tanaman akan
menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan tanaman akan
merana. Unsur hara esensial merupakan unsur utama yang diperlukan tanaman untuk
menunjang laju pertumbuhannya. Ketersediaan unsur hara esensial bersifat mutlak
karena perannya tidak dapat digantikan oleh unsur hara lain. Oleh sebab itu tanaman
akan menunjukkan gejala yang nyata jika kekurangan unsur hara tersebut. Apabila
unsur hara esensial tersebut tidak tersedia maka tanaman tidak dapat menyelesaikan
siklus hidupnya dengan normal.
Secara garis besar unsur hara esensial dikelompokkan menjadi 2, yaitu unsur hara
makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro diperlukan oleh tanaman dalam
jumlah yang lebih besar (0.5-3% berat tubuh tanaman), sedangkan unsur hara mikro
diperlukan oleh tanaman dalam jumlah relatif kecil (beberapa ppm/part per million
dari berat keringnya). Unsur hara makro antara lain: C, H, O, N, P, K, S, Ca, dan Mg.
Sedangkan unsur hara mikro adalah: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, dan CL. Beberapa unsur
ada yang esensial bagi tanaman tertentu, misalnya Na, Si, dan Co.
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua
faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan
yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu
tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup didalam tanah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa unsur hara esensial memiliki peranan penting bagi perkembangan dan
pertumbuhan tanaman?
2. Bagaimana mekanisme penyerapan unsur hara esensial pada tanaman?
3. Apakah fungsi dari unsur hara esensial pada tanaman?
4. Apakah defisiensi unsur hara esensial pada tanaman?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peranan penting dari unsur hara esensial bagi perkembangan
dan pertumbuhan tanaman.
2. Untuk mengetahui mekanisme penyerapan unsur hara esensial pada tanaman.
3. Untuk mengetahui fungsi dari unsur hara esensial pada tanaman.
4. Untuk mengetahui defisiensi unsur hara esensial pada tanaman.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Unsur Hara Esensial


Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal), tetapi
juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal tersebut adalah
unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi
pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman maka
tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan
tanaman akan merana. Unsur hara esensial merupakan unsur utama yang diperlukan
tanaman untuk menunjang laju pertumbuhannya. Ketersediaan unsur hara esensial
bersifat mutlak karena perannya tidak dapat digantikan oleh unsur hara lain. Oleh
sebab itu tanaman akan menunjukkan gejala yang nyata jika kekurangan unsur hara
tersebut. Apabila unsur hara esensial tersebut tidak tersedia maka tanaman tidak dapat
menyelesaikan siklus hidupnya dengan normal.
Unsur hara esensial terbagi menjadi 2 yakni unsur hara makro dan unsur hara
mikro. Unsur hara makro antara lain: C, H, O, N, P, K, S, Ca, dan Mg. Sedangkan
unsur hara mikro adalah: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, dan CL. Diantara 100 lebih unsur
kimia yang ada di atas permukaan bumi, tetapi hanya 16 unsur yang mutlak
diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan siklus hidupnya dengan
sempurna. Unsur-unsur terseut terdiri dari 9 unsur makro dan 7 unsur mikro.
Unsur hara dikatakan esensial jika memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Unsur hara tersebut sangat diperlukan oleh tumbuhan untuk menyelesaikan siklus
hidupnya,
b. Kebutuhan tanaman terhadap unsur hara tersebut bersifat khas dan tidak dapat
digantikan oleh unsur lain,
c. Unsur hara tersebut berperan langsung dalam proses ,etabolisme tumbuhan,
d. Unsur tersebut tidak hanya berperan sebagai antagonis terhadap efek keracunan
oleh unsur lain atau menyebabkan unsur lain tersedia.

3
2.2 Disribusi Unsur Hara Esensial Pada Permukaan Bumi
Pada permukaan bumi, tanah merupakan salah satu media pertumbuhan dan
perkembangan suatu tanaman.
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua
faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan
yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu
tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup didalam tanah.
Tanah merupakan suatu sistem yang kompleks, berperan sebagai sumber
kehidupan tanaman yaitu air, udara dan unsur hara. Tembaga (Cu), seng (Zn), besi
(Fe) dan mangan (Mn) merupakan beberapa contoh unsur hara mikro yang esensial
bagi tanaman karena walaupun diperlukan dalam jumlah relatif sedikit tetapi sangat
besar peranannya dalam metabolisme di dalam tanaman.
Pemupukan yang tidak diikuti dengan penigkatan produksi karena hanya
memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak
terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit, unsur
mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara makro sebagai komponen
struktural sel yang terlibat langsung dalam metabolisme sel dan aktivitas enzim.

2.3 Distribusi Unsur Hara Esensial Dalam Tubuh Tanaman


Tumbuhan atau tanaman dalam menyelesaikan siklus hidupnya sangat bergantung
pada ketersediaannya unsur hara. Dimana unsur hara merupakan sumber butrisi atau
makanan bagi tumbuhan. Unsur hara tersebut disebut sebagai unsur hara esensial,
yaitu unsur hara utama yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam tanaman sangat ditentukan oleh pH, N
pada pH 5.5 – 8.5, P pada pH 5.5 – 7.5 sedangakan K pada pH 5.5 – 10 sebaliknya
unsur mikro relatif terssediapad pH rendah (Darmawan 1982). Hal ini disebabkan
karena pada pH tersebut semua unsur hara esensial baik makro maupun mikro
berbeda dalam keadaan yang siap untuk diserap oleh akar tanaman sehingga dapat
menjamin pertumbuhan dan produksi tanaman.

4
2.4 Mekanisme Penyerapan Unsur Hara Esensial Pada Tanaman
Unsur hara yang berada didalam tanah baru dapat diserap tanaman apabila terjadi
kontak dengan akar tanaman. Secara umum, mekanisme gerakan unsur hara dari
larutan tanah ke permukaan akar dikelompokkan menjadi 3 model, yaitu :
a. Interepsi akar
Interepsi akar yaitu akar tanaman hidup tumbuh memanjang dan menerobos
partikel-partikel tanah, sehingga terjadi kontak akar dengan hara yang ada
dilarutan tanah maupun hara dibagian tanah yang lain.
 Unsur haranya dalam kondisi statis, akar tanamannya aktif.
 Makin luas cakupan keberadaan akar didalam tanah, maka makin luas
permukaan bidang serapan akar terhadap unsur hara.
 Penyerapan unsur hara terjadi pada bulu-bulu akar (root hair).
 Intersepsi akar pada tanaman akan meningkat dengan adanya mikoriza,
simbiosis jamur dan akar tanaman. Efek positif mikoriza ini paling besar bila
tanaman tumbuh pada tanah-tanah yang kurang subur (Comerford 2005;
Havlin et al. 2005 dalam Munawar 2011).

Unsur hara yang dapat diserap melalui model ini adalah Kalsium (Ca) dan
Magnesium (Mg).

b. Aliran massa
Aliran massa yaitu pergerakan hara didalam tanah ke permukaan akar tanaman
yang terangkut oleh aliran konvektif air akibat penyerapan air oleh tanaman atau
sebagai air transpirasi.
 Jumlah hara yang bergerak dengan model aliran masa, sebanding dengan
jumlah air yang diserap tanaman dan konsentrasi hara didalam air tersebut.
 Unsur haranya dalam kondisi aktif, akar tanamannya pasif.
 Lokasi unsur hara agak jauh dari permukaan akar.
 Kekeringan akan mengakibatkan penurunan jumlah hara yang bergerak dengan
model aliran massa.

5
Unsur hara yang diserap melalui model ini adalah N (dalam bentuk NO3-), Ca2+,
Mg2+, H3BO3 dan sulfur.

c. Difusi
Difusi yaitu proses pergerakan hara didalam larutan tanah dari bagian yang
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
 Unsur haranya dalam kondisi aktif, akar tanamannya pasif.
 Lokasi unsur hara sangat dekat dengan permukaan akar.
 Bagian tanah yang banyak unsur hara = konsentrasi tinggi.
 Bagian permukaan akar tanaman = konsentrasi rendah.

Sehingga melalui model difusi, hara bergerak dari lokasi yang jauh dari akar
menuju ke permukaan akar dibantu oleh adanya larutan tanah. Unsur hara yang
diserap melalui model ini adalah P, K, Cu, Fe, Mn dan Zn.

Setelah unsur hara memasuki jaringan akar tanaman, maka unsur hara ini diangkut
melalui xylem dari akar ke daun. Pergerakan unsur hara dari akar ke daun dipengaruhi
oleh 3 kondisi, yaitu :

 Daya dorong akar.


 Daya tarik daun.
 Sifat kapilaritas pembuluh.

Dengan adanya ketiga kondisi ini maka sampaikan unsur hara kedaun, kemudian
bereaksi dengan glukosa hasil fotosintesis, dan diedarkan ke seluruh bagian tanam
melalui pembuluh floem.

Selain melalui tanah, unsur hara juga dapat di serap melalui udara. Unsur hara yang di
serap dari udara adalah C, O, dan S, yaitu berasal dari CO2, O2, dan SO2, Penyerapan
N baik dari udara maupun dari tanah diasimilasikan dalam proses reduksi dan aminasi.
Nitrogen (N) udara diserap dari N2 bebas lewat bakteri bintil akar dan NH3 di serap
lewat stomata tanaman.

6
2.5 Fungsi Unsur Hara Esensial Pada Tanaman
Unsur hara esensial berguna untuk merangsang pertumbuhan optimal tanaman
sehingga menghasilkan produktivitas dan kualitas yang tinggi.
Fungsi dari unsur hara makro adalah:
a. Carbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen(O), komponen utama senyawa organik.
b. Nitrogen (N), komponen asam nukleat, protein, hormon dan koenzim.
c. Fosfor (P), komponen assam nukleat, fospolipid, ATP, beberapa koenzim.
d. Kalium (K), faktor dalam sintesis protein, mengatur keseimbangan air,membuka
menutupnya stomata.
e. Kalsium (Ca), pembentukan dan stabilitas dinding sel, mempertahankan struktur
membran sel, mengatur respon terhadap rangsangan, mengaktifkan beberapa
koenzim.
f. Sulfur (S), komponen protein dan koenzim.
g. Magnesium (Mg), komponen klorofil dan mengaktifkan beberapa enzim.

Fungsi dari unsur hara mikro adalah:

a. Chlor (Cl), osmosis, keseimbangan ion dan fotosintesis.


b. Boron (B), sintesis enzim tertentu, pembelahan sel, transportasi gula dan mengikat
pektin pada dinding sel primer.
c. Besi (Fe), fotosintesis dan kofaktor enzim.
d. Mangan (Mn), pembentukan kloroplas.
e. Seng (Zn), penting dalam transkripsi DNA dan kofaktor enzim.
f. Tembaga (Cu), sintesis lignin dan proses senzimatis
g. Nikel (Ni), aktivasi urease dan metabolisme nitrogen.
h. Molibdenum (Mo), kofaktor sintesis asam amino.

2.6 Defisiensi Unsur Hara Esensial Pada Tanaman


Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan
pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau
penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda.
Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman, tergantung
pada jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali memperlihatkan tanda-

7
tanda kekurangan atau sebaliknya ada yang lambat. Pada umumnya pertama-tama
akan terlihat pada bagian tanaman yang melakukan kegiatan fisiologis terbesar yaitu
pada bagian yang ada di atas tanah terutama pada daun-daunnya.
Bila tidak ada faktor lain yang mempengaruhi, maka tanda-tanda kekurangan unsur
hara terlihat sebagai berikut:
a. Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)
 Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini
mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi
kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-
kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya
menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
 Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil.
 Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum
waktunya.
 Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya
membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil.
 Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari
bagian bawah terus ke bagian atas.
b. Kekurangan unsur hara Fosfor (P)
 Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun.
 Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap,
sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati.
Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat
laun berubah menjadi kuning.
 Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-
kerdil, nampak jelek dan lekas matang.
c. Kekurangan unsur hara Kalium (K)
Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena
gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
 Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan
menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi

8
tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna
seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun
tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak
ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati.
 Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil.
 Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak
tahan disimpan.
 Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur.
 Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat
arangnya demikian rendah.
d. Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
 Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung
dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di
antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati.
 Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
 Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering
salah bentuk.
 Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita.
e. Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)
 Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di
antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap
berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah
menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan.
 Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak
mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi
coklat tua/kehitaman dan mengkerut.
 Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia
tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.

f. Kekurangan unsur hara Belerang (S)

9
 Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan
warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-
putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung
pada bagian daun selengkapnya.
 Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga
tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala
yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang
terkenal dengan sebutan Tea Yellow : Yellow Disease.
 Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang
tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil.
 Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah.
 Jumlah anakan terbatas.
g. Kekurangan unsur hara Besi (Fe)
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-
gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai
kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe
dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis.
Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak
mengandung kapur.
 Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-
setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan
tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati.
 Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau
berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih.
 Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun
muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan.
 Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan
akhirnya mati mulai dari pucuk.
h. Kekurangan unsur hara Mangan (Mn)
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi
(Fe) pada tanaman, yaitu:

10
 Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat
terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya
menjadi putih.
 Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-
sisi dari tulang.
 Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis
bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput
dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi.
 Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat,
seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan
kedelai.
 Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian
patah.
 Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).
i. Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum (Cu)
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah
organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
 Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan
kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula
menjadi coklat dan mati pula.
 Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang
klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati.
 Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun
berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati,
buah kecil dan berwarna coklat.
 Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna
coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).
j. Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)
 Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu: a)
Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya, b) Klorosis
terjadi di antara tulang-tulang daun, c) Daun mati sebelum waktunya,

11
kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah
menuju ke puncak.
 Pada padi sawah gejala terlihat 2 - 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya
pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun
tidak mau terbuka.
 Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 - 2 minggu setelah bibit muncul di
permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus
menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau.
 Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula
jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada
urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
k. Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)
 Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami
pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die
back) biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo.
 Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun
keriput dan mengering.
l. Kekurangan unsur hara Borium (Bo)
Walaupun unsur hara Bo hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi
pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya
cukup serius.
 Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada
permukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya.
Jaringan daun mati.
 Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna
kehitaman atau coklat.
 Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran,
tembakau dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji
sama sekali.
 Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau
lubang berwarna hitam pada umbi.

12
 Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan
berwarna hitam.
 Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur
berwarna coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.
m. Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)
 Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama
pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna
tembaga.
 Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas
menunjukkan gejala seperti di atas.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat pada penyusunan makalah ini yaitu:

a. Unsur hara esensial bersifat mutlak karena perannya tidak dapat digantikan oleh unsur
hara lain. Unsur hara esensial merupakan unsur utama yang diperlukan tanaman
untuk menunjang laju pertumbuhannya.
b. Tanaman menyerap unsur hara esensial dari dalam tanah melalui akar (bulu akar) dan
dari udara (yakni C an O) melalui daunnya.
c. Unsur hara esensial berfungsi untuk merangsang pertumbuhan optimal tanaman
sehingga menghasilkan produktivitas dan kualitas yang tinggi.
d. Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan tanaman mengalami kelainan atau
penyimpangan-penyimpangan dan tidak sedikit pula tanaman yang mati muda. Gejala
defisiensi cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman, terutama pada daun-daunnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2013, Desember 13). PENYERAPAN UNSUR HARA TANAMAN. Dipetik Agustus 25,
2022, dari /farmingresearch.blogspot.com:
https://farmingresearch.blogspot.com/2013/12/mekanisme-penyerapan-unsur-hara.html

biologigonz.blogspot. (2014, Desember). DEFISIENSI UNSUR HARA. Diambil kembali dari


biologigonz.blogspot.com: https://biologigonz.blogspot.com/2014/12/defisiensi-unsur-
hara.html

Friyandito. (t.thn.). MEKANISME SERAPAN HARA OLEH TANAMAN. Dipetik Agustus 25,
2022, dari bestplanterindonesia.com: https://bestplanterindonesia.com/mekanisme-
serapan-hara-oleh-tanaman/

Mitalom. (2016, September 30). Mengenal Unsur HARA ESENSIAL dan Non-esensial Beserta
Contoh dan Fungsinya. Dipetik Agustus 24, 2022, dari mitalom.com:
https://mitalom.com/artikel/2224/mengenal-unsur-hara-esensial-dan-non-esensial-
beserta-contoh-dan-fungsinya/

yagami, f. (2013, Januari 19). Makalah unsur hara. Dipetik Agustus 24, 2022, dari slideshare:
https://www.slideshare.net/fitrayagami/makalah-unsur-hara

15

Anda mungkin juga menyukai