Oleh
Muhammad Fadhil
1714151009
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Perencanaan Hutan merupakan ilmu terapan yang bersifat interdisiplin. Ilmu
untuk menganalisis dan mensintesis data dan informasi yang relevan dengan
tentang penerapan konsep dan teori ilmu-ilmu biologi, ekonomi, sosial dan
dimaksudkan harus didasarkan atas hasil analisis yang mendalam terhadap kondisi
biofisik, ekonomi dan kondisi sosial-budaya pada dan di sekitar hutan, dalam
rangka menetapkan hasil berupa barang dan jasa yang akan diperoleh, serta
jika didasarkan pada suatu perencanaan yang baik dan benar, sedang perencanaan
yang baik dan benar adalah perencanaan yang dapat mengakomodir dan
merefleksikan potensi atau daya dukung dari sumberdaya hutan yang menjadi
obyek pengelolaan.
perangkat yang diperlukan untuk member pedoman dan arah bagi pengurusan
berkelanjutan.
yang efektif dan efisien untuk mencapai manfaat dan fungsi hutan secara optimum
dan lestari
B. Tujuan Praktikum
A. Inventarisasi Hutan
adalah mendapatkan data yang akan diolah menjadi informasi yang dipergunakan
inventarisasi hutan meliputi survei mengenai status dan keadaan fisik hutan, flora
dan fauna, sumberdaya manusia serta kondisi sosial masyarakat di dalam dan
Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun.
Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim
saja. Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang pokok tegak
berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk (mahkota daun) yang jelas. Setiap
tinggi dan diameter menyebabkan terjadinya perubahan ukuran dan bentuk pohon
seperti tinggi dan diameter telah banyak dilakukan. Berbagai fungsi yang
menyatakan hubungan tinggi dan diameter telah banyak dipelajari dan diteliti
(Andry, 2017).
B. Perencanaan Hutan
Perencanaan hutan adalah suatu upaya dalam bentuk rencana, dasar acuan dan
pengusahaan hutan yang bertolak dari kenyataan saat ini dan memperhitungkan
daya dan sumber dana yang tersedia sehingga tidak menyulitkan dalam
maupun nonfisik (mental dan spiritual), dalam rangka mencapai tujuan yang lebih
(Kusyanto, 2012). Dari definisi ini terdapat tiga kata kunci yaitu fungsi hutan;
bagian dari suatu sistem yang lebih besar sehingga memberikan sumbangan untuk
Pengelolaan hutan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara yang
paling efektif. Oleh karena itu tujuan pengelolaan harus didefinisikan secara jelas,
pendapatan dan biaya dengan kemungkinan metode yang paling efektif dipilih
(Ripanti, 2019).
Dalam proses penetapan hutan, terlebih dahulu dimulai dari proses penetapan
berwenang melakukan pengurusan terhadap hutan, ada empat hal yang dilakukan
dan pengawasan. Dikarenakan bahasan kali ini fokus terhadap penetapan hutan,
maka yang hanya dijabarkan lebih lanjut mengenai perencanaan kehutanan saja
(Rahmatullah, 2017).
Karena itu sebab keruskan lingkungan yang berupa tekanan penduduk terhadap
ekologi, ekonomi, dan sosial dari ekosistem hutan. Dalam kaitan dengan hal
2011).
permukiman, perlu dipersiapkan bentuk dan struktur hutan kota dengan strata
banyak sehingga sekaligus dapat menjadi habitat satwa dan sudah ditaman
, bentuk dan struktur hutan kota berstrata banyak dapat mengurangi biaya
pemeliharaan sekaligus dapat menjadi kebun bibit secara alamiah, serta sebagai
tanaman yang di tanam pun terbatas, terkadang hanya satu jenis. Tetapi dari
Pelaksanaan praktikum ini dilakukan pada hari Kamis, 19 September 2019 pukul
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah alat tulis dan laptop. Bahan
yang digunakan pada praktikum ini adalah jurnal nasional, jurnal internasional,
C. Cara Kerja
Cara kerja yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
tujuan praktikum.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
Kepulauan Waigeo Sebelah Barat dengan unit pengelola KKPD Raja Ampat,
pengawasan.
Sebelah Barat.
serta jejaring KKP Raja Ampat antar unit organisasi pengelola dengan
pengelola KKP lainnya pada tingkat propinsi, nasional, regional dan dunia
Sebelah Barat.
Barat
Baratserta jejaring KKP Raja Ampat antar unit organisasi pengelola dengan
pengelola KKP lainnya pada tingkat propinsi, nasional, regional dan dunia
pengelolaan kawasan
Pengelolaan sumber daya alam maupun sumber daya sosial, budaya dan
sumber daya alam serta terpeliharanya kondisi sosial, budaya dan ekonomi
pengelolaan KKP
10) Studi banding atau kunjungan ke KKP lain yang telah dikelola dengan baik
6) Studi banding atau kunjungan KKP lain yang telah dikelola dengan baik
sekitar SAP
Kepulauan Waigeo Sebelah Barat dan jejaring KKP Kabupaten Raja Ampat
2) Koordinasi dan fasilitasi pembentukan forum para pihak lainnya seperti forum
Barat dan jejaring KKP Raja Ampat 4) Koordinasi dan fasilitasi pertemuan
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
diarahkan kemana.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dalam praktikum ini yaitu agar asisten dosen dalam
menjelaskan materi untuk dapat lebih jelas lagi perihal tentang apa apa saja yang
.
DAFTAR PUSTAKA
Andry, S., Triana, D., Rivanda. dan Iswoyo, H. 2017. Potensi pengembangan
kawasan moi sebagai rth hutan kota dan kawasan agroeduwisata perkotaan.
Hasanuddin Student Journal. 1(1): 22-33.
Bettinger, P. and Chung, W. 2004. The key literature of, and trends in, forest-level
management planning in North America, 1950–2001. International Forestry
Review journal. 6(1): 40-50.
Kusyanto, M. 2012. Kajian hutan kota dalam pengembangan kota demak. Jurnal
Teknik UNISFAT. 8(1): 53-62.
Sundari, E. S. 2005. Studi untuk menentukan fungsi hutan kota dalam masalah
lingkungan perkotaan. Jurnal PWK Unisba. 1(1) : 16-27
.
LAMPIRAN