Anda di halaman 1dari 12

GAMBARAN UMUM INVENTARISASI HUTAN

(Makalah Inventarisasi Hutan)

Oleh

Kelompok 5

Aditya Prima Yudha 1914151076


Ayu Sariani 1914151033
Fathan Agung Ahsani 1914151064
Ferina Wati 1914151021
Mita Puspita Rini 1914151059
Nur Rizky Mawadha 1914151022

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul gambaran

umum inventarisasi hutan.

Makalah ini disusun demi memenuhi tugas praktikum mata kuliah inventarisasi

hutan. Makalah ini membahas tentang gambaran umum inventarisasi hutan. Yang

terdiri dari definisi inventarisasi hutan itu sendiri, manfaat dan fungsi inventarisasi

hutan serta cara untuk menginvetarisasi suatu hutan.

Terimakasih kami ucapkan kepada mba selaku asisten dosen yang telah

membimbing kami dalam melaksanakan inventarisasi hutan ini dengan sebaik-

baiknya meskipun praktikum yang dilakukan secara daring tetapi beliau

membantu kami dengan semaksimal mungkin. Terimakasih juga kami ucapkan

kepada teman-teman yang telah bekerja sama agar praktikum yang dilakukan

berjalan dengan baik.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna dari

segi bahasa, penyusunan, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami

mengharapkan kritik maupun saran yang membangun sehingga kedepannya kami

dapat menyusun makalah dengan lebih baik lagi.

Bandar Lampung, 2021

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3

BAB I .................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN .............................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 4

1.2 Tujuan ................................................................................................... 5

BAB II ................................................................................................................ 6

ISI ....................................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Inventarisasi Hutan ............................................................... 6

2.2 Macam-Macam Inventarisasi Hutan ....................................................... 7

2.3 Tujuan Inventarisasi Hutan .................................................................... 7

2.4 Peranan Inventarisasi Hutan ................................................................... 8

2.5 Tahapan Pelaksanaan Inventarisasi Hutan di Lapangan .......................... 9

BAB III ............................................................................................................. 11

PENUTUP ........................................................................................................ 11

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 11

3.2 Saran ................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inventarisasi hutan merupakan suatu usaha atau kegiatan untuk mengumpulkan

informasi tentang kekayaan hutan, menguraikan kuantitas dan kualitas pohon-

pohon hutan serta berbagai karakteristik areal tanah tempat tumbuhnya. Istilah

lain dari inventarisasi hutan adalah perisalahan lahan, risalah hutan, dan inventore

hutan. Menurut Simon (1996) istilah inventore hutan dipakai pengelola hutan jati

di Jawa, khususnya pada waktu inventore hutan masih menggunakan metode

okuler. Dalam bahasa inggris, istilah yang sama dengan inventarisasi hutan, tetapi

memiliki ruang lingkup yang lebih terbatas adalah timber cruising, cruising,

timber estimation. Secara konseptual inventarisasi hutan berarti menyajikan data

secara menyeluruh mengenai hutan, meliputi pertumbuhan pepohonan di

dalamnya, berbagai arti ekonomi, lingkungan, fungsi, serta nilai sumber dayanya.

Sedangkan secara operasional, inventarisasi hutan berarti mencari dan menyajikan

data potensi produksi hutan, meliputi luasan, volume kayu standing-stock,

growing-stock, dan struktur tegakan yang ada di dalamnya (Durbani, 1993).

Dalam inventarisasi hutan penaksiran volume tegakan diminimalkan pada salah

satu variabel penting. Volume tegakan selalu ditaksir dengan mengukur sejumlah

pohon dalam petak ukur sebagai sampel. Pendugaan suatu komunitas salah

satunya dilakukan dengan melakukan pengukuran pada diameter pohon dari

komunitas yang akan diketahui tersebut. Diameter merupakan dimensi pohon

4
yang sangat penting dalam pendugaan potensi pohon dan tegakan. Data diameter

bukan hanya diperlukan untuk menghitung nilai luas bidang dasar suatu tegakan

melainkan juga dapat digunakan untuk menentukan volume pohon dan tegakan,

berguna dalam pengaturan penebangan dengan batas diameter tertentu serta dapat

digunakan untuk mengetahui struktur suatu tegakan hutan. Dalam pengukuran

luas bidang dasar, diameter setinggi dada 1.3 m atau dalam satuan

internasionalnya 4.3 feet (kaki) diatas pangkal batang dimana untuk pohon yang

berdiri pada lereng, titik pengukuran harus ditentukan pada bagian atas

pengukuran sederhana. Alat ini merupakan alat pengukur koreksi secara otomatis

seperti tingkat Biltmore stick dan relaskop bitterlich..

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut:

1. Sesuai dengan intensitasnya, bertujuan untuk mendapatkan data dimensi pohon

untuk diolah menjadi informasi guna penyusunan rencana pengelolaan hutan

jangka panjang, mencegah dan rencana operasional.

2. Pemantauan perubahan potensi SDH yang terjadi karena adanya pertumbuhan

ataupun perubahan karena adanya gangguan.

5
BAB II
ISI

2.1.Pengertian Inventarisasi Hutan

Inventarisasi hutan adalah kegiatan dalam sistem pengelolaan hutan untuk

mengetahui kekayaan yang terkandung di dalam suatu pengelolaan hutan pada

saat tertentu (Simon, 1988). Pada tahun 1999, Departemen Kehutanan dan

Perkebunan secara umum telah memberikan definisi inventarisasi hutan sebagai

pengumpulan dan penyususan data dan fakta mengenai sumber daya hutan untuk

perencanaan pengelolaan sumberdaya tersebut bagi kesejahteraan masyarakat

secara lestari dan serbaguna. Kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan

fakta mengenai sumber daya hutan ini akan menghasilkan bahan yang akan

digunakan untuk perencanaan pengelolaan hutan.

Inventarisasi hutan adalah suatu usaha untuk menguraikan kuantitas dan kualitas

pohon-pohon hutan serta sebagai karakteristik areal tanah tempat tumbuhnya.

Inventarisasi hutan merupakan suatu teknik mengumpulkan, mengevaluasi, dan

menyajikan informasi yang terspesifikasi dari suatu areal hutan karena secara

umum hutan merupakan areal yang luas, maka data biasanya dikumpulkan dengan

kegiatan sampling (Malamassam, 2009). Dalam pengertian sempit inventarisasi

hutan dapat diartikan sebagai penaksiran massa tegakan atau penaksiran volume

kayu yang terdapat pada suatu lahan hutan. Pada pengertian ini, penekanan atau

perhatian hanya diarahkan pada potensi kayu yang terdapat dalam hutan pada saat

pelaksanaan pengamatan.

6
2.2.Macam-Macam Inventarisasi Hutan

Dikenal beberapa macam inventarisasi hutan antara lain sebagai berikut :

1. Inventarisasi Hutan Nasional.

2. Inventarisasi Pendahuluan/Pengenalan.

3. Inventarisasi untuk Penyusunan Rencana Karya.

4. Inventarisasi untuk Penyusunan Rencana Penebangan.

5. Inventarisasi untuk Penyusunan Rencana Pembangunan Industri

Kehutanan.

6. Inventarisasi untuk penaksiran Nilai Tegakan.

7. Inventarisasi untuk Penyususan Tata Guna Lahan Hutan.

8. Inventarisasi untuk Pembangunan Hutan Rekreasi.

9. Inventarisasi untuk Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) (Suhendang,

2002).

2.3 Tujuan Inventarisasi Hutan

Inventarisasi hutan telah dirancang dan diimplementasikan untuk memenuhi

kebutuhan tambahan sumber daya hutan. Pemantauan hutan dan fungsi hutan

menyediakan banyak informasi yang diperlukan untuk mendukung kebijakan dan

kelangsungan keputusan untuk melestarikan, melindungi dan mengelola hutan

secara lestari. Memonitor kondisi hutan menjadi sesuatu yang sangat baik

(Romijn et all, 2015). Pada inventarisasi hutan tindakan menginterpretasi area

juga diperlukan yang kemudian digunakan dalam proses perencanaan (Lappi et

all, 2001).

7
Menurut (Tim BSE, 2013) tujuan dari inventarisasi hutan adalah sebagai berikut:

a. Pendataan Hutan Nasional.

b. Penyusunan Rencana Karya.

c. Inventarisasi Pendahuluan.

d. Penyusunan Rencana Pembalakan.

e. Penyusunan Rencana Pembangunan Industri Kehutanan.

f. Penaksiran Nilai Tegakan.

g. Penyusunan Tata Guna Lahan Hutan.

h. Pembangunan Hutan Rekreasi.

i. Pengelolaan Watershed.

2.4 Peranan Inventarisasi Hutan

Pada inventarisasi hutan, terkadang terjadi data hilang ketika beberapa plot

inventarisasi keluar dari sampel tidak dapat diukur karena kondisi lingkungan

tidak mendukung, kekurangan sumber daya dan waktu. Namun hal tersebut bisa

saja ditangani dengan cara menghapus semua pengamatan dengan data yang

hilang dan menganalisis data yang tersisa sebagai seperangkat data tambahan

lengkap. Ini dikenal dengan analisis kasus kompleks (Bianca et all, 2009). Dari

penjelasan tersebut maka inventarisasi memegang peranan yang penting. Peranan

dari inventarisasi hutan terbagi menjadi tiga.

Peran inventarisasi hutan menurut (Tim BSE, 2013) adalah sebagai berikut:

a. Penyiapan data yang akurat, melalui upaya-upaya yang efisien dan efektif.

b. Menuntukan tersusunnya rencana pemanfaatan kekayaan hutan secara optimal.

c. Langkah awal yang sangat menentukan dalam pendayagunaan sumber daya

8
hutan secara lestari.

2.5 Tahapan Pelaksanaan Inventarisasi Hutan di Lapangan

Inventarisasi sebagai salah satu dasar yang penting bagi penilaian keragaman

hayati, dan dengan demikian pengembangan panduan pengembangan lapangan

pun menjadi syarat yang penting (Agustin dan Widowati, 2015). Selain itu, data-

data dari hasil inventarisasi hutan perlu dianalisa sehingga menghasilkan

informasi yang berupa struktur, komposisi dan potensinya (Putra, 2015). Data

harus dikumpulkan dengan cara yang fleksibel dan komperhensif. Perkiraan

terhadap ukuran dan kualitas tertentu harus diperhatikan melalui standar yang

presisi dam keakuratan tinggi. Oleh karena itu, diperlukan tahapan-tahapan yang

tepat dalam melaksanakan inventarisasi hutan terutama di lapangan.

Tahapan-tahapan dalam inventarisasai hutan di lapangan menurut (Tim BSE,

2013) adalah sebagai berikut:

a. Melalukan koordinasi dengan dinas yang membidangi kehutanan di Provinsi

dan Pemerintah Kabupaten/Kota, pemegang izin pemanfaatan hasil hutan dan

penggunaan kawasan hutan serta perangkat Desa/Kampung.

b. Mencari titik ikat klaster (T1) berdasarkan koordinat pada Peta Kerja dengan

bantuan GPS.

c. Mencari titik T2 dengan menggunakan GPS dengan cara tracking.

d. Melakukan pengamatan dan pengukuran lapangan dari pusat klaster/ plot 1

berupa informasi kondisi fisik.

e. Pembuatan sub plot pengamatan.

f. Mengamati fauna dan potensi jasa lingkungan.

9
g. Dilakukan perpindahan plot dalam klaster.

h. Plot klaster selesain diinventarisasi.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Pada makalah ini didapatkan beberapa informasi atau data tentang inventarisasi

hutan yang terdiri dari pengertian inventarisasi hutan, macam-macam

inventarisasi hutan, tujuan inventarisasi hutan, peranan inventarisasi hutan, dan

tahapan pelaksanaan inventarisasi hutan di lapangan.

2. Pemantauan perubahan potensi SDH dapat diketahui dengan cara melakukan

inventarisasi hutan. Oleh karena itu, pentingnya masyarakat untuk mengetahui

dasar-dasar inventarisasi hutan sebelum melakukannya.

3.2 Saran

Sebaiknya pada pembuatan makalah ini dilakukan dengan penuh ketelitian

dikarenakan data-data yang didapat harus jelas dan bersumber. Oleh karena itu,

dalam pembuatan makalah ini diperlukan referensi-referensi berupa jurnal dan

sumber bacaan lain yang terpercaya agar data yang didapat pun akurat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, D dan Widowati, H. 2015. Inventarisasi Keanekaragaman Anggrek


(Orchidaseae) di Hutan Resort Way Kanan Balai Aman Nasional Way
Kambas Sebagai Sumber Informasi dalam Melestarikan Plasma Nutfah.
Jurnal Pendidikan Biologi. 6(1):38-46.

Bianca, N.I., Eskelson, Temesgen, M., Lemay, V., Barrett, T. M., Crookston, N.
L., and Hudak, A. D. 2009. The Roles of Nearest Neighbor Methods in
Imputing Missing Data in Forest Inventory and Monitoring Database.
Scandinavian Journal of Forest Research. 24(3):235-246

Departemen Kehutanan. 1999. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang


Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.

Lappi, J. 2001. Forest Inventory of Small Areas Combining the Calibration


Estimator and A Spatial Model. Canadian Journal of Forest Research.
31(9):1551-1560.

Malamassam, D.2009. Inventarisasi Hutan. Modul Pembelajaran Program Studi


Kehutanan Fakultas Kehutanan. Universitas Hassanudin. Makassar

Putra, A. T. 2015. Analisa Potensi Tegakan Hasil Inventarisasi Hutan di KPHL


Model Berau Barat. Jurnal Pertanian dan Kehutanan. 14(2):147-160.

Romijn, E., Lantican, C. B., Herold, M., Lindquist, E., Ochieng, R., Wijaya, A.,
Murdiyarso, D., and Verchot, L. 2015. Assessing Change in National Forest
Monitoring Capacities of 99 Tropical Countries. Forest Ecology and
Management. 352:109-123.

Simon. 1988. Pengantar Ilmu Kehutanan. Bagian Penerbitan Fakultas Kehutanan


Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Suhendang, 2002. Pengantar Ilmu Kehutanan. Yayasan Penerbit Fakultas


Kehutanan (YPFK) Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Tim BSE. 2013. Inventarisasi Hutan. Buku Sekolah Elektronik (BSE). Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai