JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Tidak
lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dalam pengumpulan data dalam laporan ini.
Penulisan laporan ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata
kuliah Inventarisasi Sumber Daya Hutan yang berjudul “Pengukuran Volume
Diameter Per-Seksi”. Adapun harapan penulis semoga laporan ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin
masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan masukan yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini dibuat sebagai syarat lulus mata kuliah Inventarisasi Sumber
Daya Hayati.
Menyetujui,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................iv
1. PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................1
1.3 Manfaat .......................................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
III. METODELOGI PRAKTIKUM................................................................5
3.1 Waktu Dan Tempat. ....................................................................................5
3.2 Alat Dan Bahan............................................................................................5
3.3 Prosedur Kerja..............................................................................................5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................7
4.1 Hasil.............................................................................................................6
4.2 Analisis.........................................................................................................6
4.3 Pembahasan..................................................................................................8
V. PENUTUP.....................................................................................................11
5.1 Kesimpulan.................................................................................................11
5.2 Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12
LAMPIRAN.......................................................................................................14
v
DAFTAR TABEL
Halaman
4.1.1 Hasil Pengukuran Diameter per seksi…………………………… 6
4.1.1 Hasil Analsis Data Excel………………………………………... 6
1
LATAR BELAKANG
Ilmu inventarisasi hutan adalah salah satu cabang ilmu kehutanan yang
membahas tentang metode penaksiran potensi hutan. Metode penaksiran adalah
cara pengukuran sebagian atau seluruh elemen dari suatu obyek yang menjadi
sasaran pengamatan untuk mengetahui sifat dari obyek yang bersangkutan.
Inventarisasi hutan dapat didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu kehutanan yang
membahas tentang cara pengukuran sebagian atau seluruh elemen-elemen dari
suatu lahan hutan untuk mengetahui sifat-sifat dan/atau nilai kekayaan yang ada di
atas lahan hutan yang bersangkutan.
Inventarisasi hutan adalah suatu kegiatan pengumpulan dan penyusunan
data ataupun fakta mengenai sumber daya hutan untuk rencana pengelolaannya.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan data yang akan diolah menjadi informasi
yang dipergunakan sebagai bahan perencanaan dan perumusan kebijaksanaan
strategi jangka panjang, jangka menengah, dan operasional jangka pendek sesuai
dengan tingkatan dan kedalaman inventarisasi yang dilaksanakan. Ruang lingkup
inventarisasi hutan meliputi survei mengenai status dan keadaan fisik hutan, flora
dan fauna, sumberdaya manusia serta kondisi sosial masyarakat di dalam, dan
sekitar hutan.
Pengukuran merupakan hal yang paling penting dilakukan, karena dapat
mengetahui atau menduga potensi suatu tegakan ataupun suatu komunitas
tertentu. Dalam memperoleh data pengukuran, jenis dan cara penggunaan alat
merupakan faktor penentu utama yang mempengaruhi keotentikan data yang
diperoleh. Semakin bagus alat yang dipergunakan maka semakin baik pula hasil
pengukuran yang akan didapat .
Pendugaan suatu komunitas salah satunya dilakukan dengan
melakukan pengukuran pada tinggi pohon dan diameter dari komunitas yang
akan diketahui tersebut. Tinggi pohon merupakan dimensi pohon yang sangat
2
penting dalam pendugaan potensi pohon dan tegakan. Data tinggi bukan
hanya diperlukan untuk menghitung nilai luas bidang dasar suatu tegakan
melainkan juga dapat digunakan untuk menentukan volume pohon dan
tegakan, berguna dalam pengaturan penebangan dengan batas tinggi tertentu
serta dapat digunakan untuk mengetahui struktur suatu tegakan hutan. Pengukuran
tinggi pohon dengan menggunakan beberapa alat yang berbeda akan
menghasilkan data yang berbeda pula. Sedangkan diameter merupakan dimensi
pohon yang sangat penting dalam pendugaan potensi pohon dan tegakan. Data
diameter bukan hanya diperlukan untuk menghitung nilai luas bidang dasar suatu
tegakan melainkan juga dapat digunakan untuk menentukan volume pohon dan
tegakan, berguna dalam pengaturan penebangan dengan batas diameter tertentu
serta dapat digunakan untuk mengetahui struktur suatu tegakan hutan. Pengukuran
diameter pohon dengan menggunakan beberapa alat yang berbeda akan
menghasilkan data yang berbeda pula. Dengan demikian, perbedaan relatif dari
keakuratan data yang diperoleh diantara alat yang berbeda akan terlihat. Sehingga
dapat diketahui pula kelebihan dan kelemahan suatu alat tertentu.
Maka dari hala-hal tersebut yang dijelaskan pengkuran terhadap diameter
perseksi serta volume pohon sangatlah penting untuk mengetahui kondisi suatu
tegakan dalam Kawasan hutan. Hal inilah yang kemudian mendasasri
dilakukannya praktikum inventarisasi hutan terkait dengan pengukuran diameter
perseksi dan volume pohon untuk menunjang kemampuan mahasiswa kehutanan
dalam pelasakanaan kegiatan di lapangan nantinya.
t = tinggi bebas cabang (m); AB = angka bentuk (m); dan 0.7854 = konstanta
(0,25. p). Volume sortimen, dihitung dengan rumus berikut: "Vl = " "0,25π"
["D1+D2" /"2" ]"p" /"10000" dimana : = volume (m3); D1 = diamater pangkal
(cm); D2 = diameter ujung (cm); dan p = panjang atau tinggi limbah (m) (Hidayat
dan Hendalastuti, 2004).
Praktikum ini dilakasanakan pada hari Sabtu, 07 Maret 2020. Pada pukul
09.00-11.00 WITA, bertempat di halaman Fakultas Teknologi Pangan,
Universitas Mataram.
3.2.1 Alat
6
1. Phi Band
2. Pita ukur
3. 3 jenis pohon yang sama (Mahoni)
3.2.2 Bahan
1. Ukurlah diameter pohon dimulai dari pangkal pohon (20 cm dari tanah)
dengan panjang setiap seksi tertentu (0,5 m).
2. Perlu diingat bahwa semakin pendek panjang seksi, maka pendugaan pohon
semakin teliti. Panjangnya seksi ditentukan pula oleh bentuk batang pohon,
apabila terdapat ba- gian pohon yang abnormal, usahakan seksi pohon dibuat
sebelum dan sesudah bentuk abnormal tadi.
Hasil praktikum yang telah dilakukan terdapat pada table berikut ini
= 3316,625+2920,985. (0,5)
2
= 1559,4025 cm3
= 0,001559 m3
8
2
= 1484,6312 cm3
= 0,001484 m3
Vt = V1+v2
= 0,003043 m3
b. mahoni 2
V1 = (1/4 Πd12 + 1/4 Πd22). Panjang seksi
2
= ¼ x 3.14( (82.8 )^2 + ¼ x 3.14 (70.06)^2) (0.5)
2
= 3.654,19 Cm3
= 0,003654 m3
= 2592,198 cm3
= 0,002592
Vt = v1+v2+v3+v4+v5+v6
= 0,016137 m3
c. Mahoni 3
= 0,002278 m3
4.2 Pembahasan
Untuk pohon tiga didapaktkan sepuluh seksi pengukuran diameter pohon, dengan
diameter seksi satu yaitu 52 cm, seksi ua 50 cm, seksi tiga yaitu 48 cm, seks
empat 47 cm, seksi lima 45 cm, seksi enam yaittu 48 cm, seksi tujuh yaitu 42 cm,
seksi delapan yaitu 41 cm, seksi Sembilan 40 cm dan seksi sepuluh yaitu 10 seksi.
11
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, R. 2015. Mengenal Alat Ukur Diameter dan Tinggi Pohon. Diakses
dari https://www.scribd.com/ [7 April 2016] [20.30 WIB].
Putranto, B. 2011. Penduga Model Hubungan Tinggi dan Diameter Pohon Jenis
Jambu-Jambu (Kjellbergiodendron sp.) pada Hutan Alam di Kab
Mamuju Sulawesi Barat. Diakses dari https://core.ac.uk/download/files
[7 April 2016] [10.00 WIB].
15
Sadono, R., Mhd. Dimas T., Askar. 2009. Model Lengkung Bentuk Batang
(Taper Curve) Pohon Jati (Tectona grandis). Fakultas Kehutanan.
Universitas Gadjah Mada.
Susila, I. W. W. 2012. Model Dugaan Volume Dan Riap Tegakan Jati (Tectona
grandis L.F) Di Nusa Penida, Klungkung Bali. Balai Penelitian
Kehutanan Mataram.
16
17
LAMPIRAN