Anda di halaman 1dari 21

ACARA III

PEMBUATAN RENCANA
TRASE JALAN SARAD
DAN JALAN ANGKUTAN

Kelompok:
Jibrael Pintana (08645) Ahmad Dani
Achluljanna R.M.(08686) (08690)
Adi Firmansyah (08687) Ahyu Himmatul U.
Afifa Novianti (08688) (08691)
Agnes Dian P. (08689) Aji Dian Nugroho
(08692)
Aji Firmansyah
(08693)
Tujuan Tinjauan Pustaka
Mencakup tujuan dari
praktikum acara 3 ini.
01 02 Tinjauan Pustaka yang terkait

Alat dan Bahan Cara Kerja


Menjelaskan alat dan bahan
yang digunakan dalam
03 04 Penjelasan terkait cara
kerja yang digunakan.
praktikum ini.

Hasil dan Pembahasan Kesimpulan


Pemaparan hasil dan analisis
data.
05 06 Kesimpulan yang dapat
ditarik dari praktikum ini.

Daftar Pustaka

07 Daftar Pustaka yang


digunakan.
Tujuan

1 2 3 4
Mempelajari cara – cara Membuat rencana trase Mempelajari cara – cara Membuat trase jalan sarad
pembuatan rencana trase jalan angkutan di atas peta pembuatan rencana trase di atas peta Potensi
jalan angkutan dengan Topografi. jalan sarad dengan peta Tegakan.
peta Topografi. Potensi Tegakan.
Tinjauan Pustaka
Penyaradan

Penyaradan merupakan kegiatan pengumpulan kayu dari tempat


penebangan ke tempat pengumpukan kayu sementara (Tpn).
Penyaradan dapat dikatakan juga sebagai suatu kegiatan
memindahkan hasil tebangan (Faqih dkk, 2018).
Tinjauan Pustaka
Kerusakan Akibat Penyaradan

Kegiatan penyaradan merupakan salah satu dari kegiatan pemanenan kayu


yang banyak menimbulkan kerusakan tanah hutan. Kerusakan tanah tersebut
berupa:
1. kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran;
2. Penjenuhan tanah oleh air akibat pemadatan tanah; dan
3. Erosi. Kerusakan tanah oleh satu atau lebih proses tersebut
menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk mendukung
pertumbuhan atau menghasilkan barang dan jasa (Arsyad, 2000)
Tinjauan Pustaka

Perencanaan Kegiatan Pemanenan

Kegiatan pemanenan kayu di suatu hutan perlu dilakukan secara


terencana agar mampu menyeimbangkan aspek ekonomi dan
lingkungan. Kegiatan utama dalam pemanenan adalah penebangan,
penyaradan, pengangkutan dan muat bongkar. Namun, kegiatan
pemanenan meninggalkan kerusakan lingkungan yang besar dan
berakibat pada menurunnya produktivitas hutan. (Jenaro dkk, 2018)
Tinjauan Pustaka
Dampak Pembuatan Jalan

Jalan memfasilitasi pembangunan di kawasan hutan


terpencil, seringkali dengan konsekuensi yang merugikan
bagi ekosistem. Pembuatan jalan menjadi perhatian luas bagi
ekosistem hutan, penyimpanan karbon dan satwa liar yang
rentan terhadap perburuan. Penonaktifan jalan setelah
penebangan dapat memainkan peran penting dalam
mengurangi dampak negatif dari ekstraksi kayu pada
ekosistem hutan (Kleinstroch, 2019).
Tinjauan Pustaka
Tata Letak Jalan
Menurut FAO (2020), secara umum, tata letak jaringan jalan tergantung pada :
• sumber daya kayu,• peralatan dan mesin teknis,
• kondisi medan, • teknik dan biaya tenaga kerja,
• jenis operasi hutan,• manfaat sumber daya lainnya untuk
dipertimbangkan.
Perhatian yang cermat harus diberikan ketika merencanakan dan menempatkan
jalan di medan yang curam untuk menghindari dan meminimalkan dampak
erosi jalan terhadap lingkungan. Jalan hutan sebaiknya direncanakan dengan
maksud melakukan operasi pemanenan kayu untuk sekarang dan masa depan.
Alat dan Bahan

1. Peta Topografi (Peta Kontur HPH Suka-suka skala


1:25.000)
2. Peta Potensi Tegakan HPH Suka-suka skala 1:25.000
3. Peta Pohon HPH Suka-suka skala 1:7.500
4. Kertas kalkir
5. Busur derajat
6. Penggaris
7. Alat tulis
8. Microsoft Excel / Kalkulator
Cara Kerja

Pembuatan rencana trase jalan angkutan dengan Peta Topografi


Peta topografi Dilakukan overlay Digambar Mewarnai peta
atau kontur antara peta kontur rencana sesuai potensi tegakan
difotokopi di dengan potensi spesifikasi pada kertas kalkir
kertas kalkir tegakan jalan angkutan. di setiap petaknya

Pembuatan rencana trase jalan sarad dengan Peta Potensi


gakan
Blok-blok tersebut diberi Masing-masing blok
Pada peta pohon
nomor urut dari kiri ke dihitung jumlah
dibuat blok- Menghitung dot
kanan dengan huruf pohon yang ada di
blok persegi grid
kapital dan dari atas ke dalamnya (pohon
ukuran 2x2 cm
bawah dengan angka komersial)
Data dan Pembahasan
Peta Rencana Trase Jalan Angkutan

Prinsip pembuatan jalan :


• Dibuat sependek mungkin, dan
• Mencangkup daerah yang berpotensi tingg
Volume Volume
Blok (m3) Blok (m3)
A 201  I 321 
B  305 J  260
C  595 K  189
D  981 L  300
E  864 M  189
F  496 N  69
G  159 O  72
H  792    
Data dan Pembahasan
Jalan Utama
HE
HE Peta Lapanga Slope Jarak
Segmen A (n) VI A x VI (cm) n (m) (%) Lapangan (m) Ket
1 8 12,5 100 4 1000 10,00 1004,988 Melewati sungai
2 4 12,5 50 4 1000 5,00 1001,249 Tidak melewati sungai
3 7 12,5 87,5 4 1000 8,75 1003,821 Melewati sungai
4 4 12,5 50 2 500 10,00 502,4938 Tidak melewati sungai
5 8 12,5 100 4 1000 10,00 1004,988 Melewati sungai
6 8 12,5 100 4 1000 10,00 1004,988 Melewati sungai
7 1 12,5 12,5 1,4 350 3,57 350,2231 Tidak melewati sungai

Ketentuan dalam pembuatan jalan utama :


• Kelerengan atau slope maksimal 10%.
• Panjang jalur maksimal tiap segmen 1000 m.
Data dan Pembahasan
Jalan Cabang
HE
HE Peta Lapang Slope Jarak
Segmen A (n) VI A x VI (cm) an (m) (%) Lapangan (m) Ket
1.1 3 12,5 37,5 2 500 7,50 501,4043 Tidak melewati sungai
2.1 6 12,5 75 3 750 10,00 753,7407 Melewati sungai
2.2 4 12,5 50 1,9 475 10,53 477,6243 Tidak melewati sungai
3.1 4 12,5 50 3 750 6,67 751,6648 Tidak melewati sungai
5.1 6 12,5 75 2,3 575 13,04 579,8707 Tidak melewati sungai

Ketentuan dalam pembuatan jalan utama :


• Kelerengan atau slope maksimal 15%.
• Panjang jalur maksimal tiap segmen 750 m.
Data dan Pembahasan
Jalan Ranting

HE Jarak
HE Peta Lapang Slope Lapangan
Segmen A (n) VI A x VI (cm) an (m) (%) (m) Keterangan
2.2.1 5 12,5 62,5 1,6 400 15,63 404,8534 Melewati sungai

Ketentuan dalam pembuatan jalan utama :


• Kelerengan atau slope maksimal 18%.
• Panjang jalur maksimal tiap segmen 600 m.
Data dan Pembahasan
Peta Rencana Trase Jalur Sarad

Blok xi fi xi.fi DG Pola Jalan Sarad


1 0 0
2 0 0
3 2 6
4 6 24
4,75 Pola :TandukRusa
5 2 10
6 6 36
Jumla
B h 16 76
Data dan Pembahasan
Blok fi xi.fi DG Pola Jalan Sarad
A 0 0 0 Alasan :
B 16 76 4.75
• Hutan Alam
C 31 123 3.96
D 25 90 3.6 • Sistem penebangan pohon tebang pilih
E 19 72 3.78
Tanduk rusa
F 21 93 4.42 • area relatif datar hingga landai
G 20 98 4.9
H 15 77 5.13
I 12 62 5.16
J 13 67 5.15
Kesimpulan
Cara pembuatan rencana trase jalan angkut menggunakan peta
01 topografi yaitu memperhatikan topografi yang ada pada peta
berdasar garis kontur, memperhatikan kemiringan dari jalan
yang akan dibuat, menentukan panjang HE pada peta, dengan
syarat panjang maksimal tiap segmen pada jalan utama 4 cm,
cabang 3 cm, dan ranting 2.4 cm, menghindari kontur curam,
dan meminimalkan memotong sungai atau aliran air, serta
memperhatikan potensi tegakan yang ada.
Kesimpulan
Pembuatan rencana trase jalan angkut diatas peta topografi
02 memperhatikan slope yang diperbolehkan, jalan utama memiliki
slope maksimal sebesar 10 %, pada jalan cabang 15%, dan jalan
ranting 18%. Panjang HE peta maksimal tiap segmen jalan utama 4
cm, cabang 3 cm, dan ranting 2.4 cm.

Cara pembuatan rencana jalan sarad berdasarkan peta sebaran


03 pohon yaitu dengan membuat titik berat (DG) pada masing-masing
blok kemudian ditarik garis lurus dari titik DG ke jalan angkut
secara tegak lurus.

Jalan sarad yang terbuat diatas peta potensi tegakan dibuat dengan
04 menarik garis lurus dari titik berat (DG) pada tiap blok secara tegak
lurus terhadap jalan angkut dengan bentuk pola yang terbentuk
adalah pola tanduk rusa.
Daftar Pustaka
Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Faqih, S., Hardiyansyah, G., & Roslinda, E. 2018. Analisa Biaya Pemanenan Tanaman Mangium
(Acacia mangium) di PT Bina Silva Nusa Kecamatan Batu Ampar Kabupaten
Kubu Raya. Jurnal Hutan Lestari. 6(4): 804-813.
FAO. 2020. General Planning of Opening Up Mountain Forest Resources. Roma: FAO.
Jenaro, Azwan V., Lidiawati, Ina, dan Rsl, Abdul R. 2018. Biaya Produksi Penebangan dan
Penyaradan Kayu Jati (Tectona grandis L.f) Unggul Nusantara di Kebun Percobaan Universitas
Nusa Bangsa. Jurnal Nusa Sylwa. Volume 8. No 2. Halaman 73-81.
Kleinschroth, Fritz, Nadine Laporte, William F. Laurance, Scott J. Goetz & Jaboury Ghazoul. 2019.
“Road expansion and persistence in forests of the Congo Basin”. Nature Sustainability 2:
628-634
THANK YOU!
Any question?
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai