Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMANENAN HASIL HUTAN


ACARA VI
TAKSIRAN PRODUKTIVITAS TRAKTOR

Disusun oleh :
Nama : Yoland Windy Astika
NIM : 19/440049/KT/08934
Shift : Rabu, 15.30 WIB
Coass : Peggy Sukmawati

LABORATORIUM PEMANENAN HASIL HUTAN


DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
ACARA VI

TAKSIRAN PRODUKTIVITAS TRAKTOR

I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum acara ini yaitu :
1. Mempelajari analisa beban dan tenaga kerja serta pemilihan kecepatan
traktor pada kegiatan penyaradan
2. Menaksir produktivitas sarad

II. DASAR TEORI


Penyaradan kayu adalah kegiatan memindahkan kayu dari tempat
tebangan ke tempat pengumpulan kayu (TPN) atau ke pinggir jalan angkutan
(Surasana & Limbong, 2020). Kegiatan ini merupakan pengangkutan jarak
pendek. Untuk mengurangi kerusakan lingkungan (tanah dan tegakan tinggal)
yang ditimbun oleh kegiatan penyaradan kayu, penyaradan seharusnya dilakukan
sesuai dengan rute penyaradan yang sudah direncanakan di atas peta kerja dan
dimasukan agar prestasi kerja yang dihasilkan cukup tinggi. Perencanaan jalan
sarad ini dilakukan satu tahun sebelum kegiatan penebangan dimulai. Letak jalan
sarad ini harus ditandai di lapangan sebagai acuan bagi pengemudi atau penyarad
kayu. Hal ini berlaku untuk penyaradan yang menggunakan traktor (Muhdi, 2006).
Perencanaan pembukaan wilayah hutan yang baik akan mengakibatkan
kegiatan yang akan dilakukan berjalan dengan baik mulai dari awal sampai dengan
akhir jalan hutan yang membuka wilayah hutan secara merata dan menyeluruh
sehingga menghasilkan pembukaan wilayah yang tinggi dengan kerapatan
wilayah jalan optimal. Kegiatan pemanenan hutan adalah kegiatan yang
mengeksploitasi hasil hutan berupa kayu maupun bukan kayu. Kegiatan ini akan
sangat memberikan keuntungan ekonomi yang sangat besar. Tetapi jika kegiatan
ini dilakukan dengan satu perencanaan yang tidak baik, maka akan berdampak
ekologis dikawasan hutan tersebut (Warpani, 1998).
Padahal perencanaan jalan sarad hutan adalah salah satu titik vital
pembukaan wilayah hutan. Hal ini jelas karena pembukaan wilayah hutan pada
dasarnya adalah pembangunan sarana-sarana dan prasarana dari dalam hutan
keluar kawasan dan selanjutnya dimanfaatkan. Salah satu sarana yang penting
adalah jalan sarad hutan yang akan dibuat merupakan hasil perhitungan agar jalan
yang direncanakan untuk dibangun dapat memenuhi persyaratan dan dinilai cukup
optimal untuk jumlah total luas kawasan yang dibuka (Meyer & Gibson, 1984).
Sistem pemanenan yang menggunakan traktor pertanian telah banyak
digunakan dalam operasi hutan skala kecil karena investasi modal dan biaya
operasi yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan sistem pemanenan mekanis
penuh. Produktivitas operasi penyaradan kayu dengan traktor pertanian dianalisis
dan efek beban volume dan jumlah barang pada produktivitas diselidiki. Hasil
menunjukkan bahwa operasi penyaradan harus direncanakan dengan baik dengan
mempertimbangkan faktor-faktor utama seperti volume muatan, jumlah muatan,
dan kemiringan jalan sarad. Selain itu, untuk meningkatkan produktivitas operasi
penyaradan traktor, pengelola hutan harus menerapkan penebangan terarah yang
juga dapat mengurangi biaya tenaga kerja, kerusakan tegakan residu, dan
pemadatan tanah. Sebelum kegiatan penebangan terarah, jalan sarad harus
direncanakan dan ditempatkan dengan benar di lokasi kerja (Gulci dkk, 2018).
Karakteristik teknis dan kinerja traktor kecil dalam operasi tertentu dengan
luasan hutan berdiri di mana traktor dengan keterbatasannya dapat berhasil
digunakan. Artinya, hanya mempertimbangkan hutan pribadi dengan kemiringan
medan dan kondisi tegakan yang memungkinkan penggunaan mesin ini. Informasi
tersebut sangat penting, karena menunjukkan kemungkinan menggunakan traktor
kecil, yang biasanya dianggap tidak cocok untuk pekerjaan kehutanan. Informasi
ini juga berharga untuk perencanaan pemanenan kayu, analisis pasar, dan
pengembangan pasar mesin kehutanan (Marence dan Janez, 2016).
III. ALAT DAN BAHAN
a. Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :
1. Alat tulis
2. Microsoft excel
b. Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :
1. Data spesifikasi traktor
2. Data kurva drawbar pull dan travel speed

IV. CARA KERJA


Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu :

• Alat dan bahan disipakan


1

• Data spesifikasi traktor disiapkan dan dipelajari


2

• Tenaga yang tersedia dihitung, meliputi tahanan kendaraan, traksi kritis


3 dan tenaga yang tersedia untuk menarik log

• Beban tarik log, kapasitas atrik, dan beban total dihitung


• Nilai beban total disesuaikan dengan grafik nilai drwapull dan travel
4 speed untuk menentukan nilai F

• Nilai rata-rata F dan R dihitung


5 • Taksiran produktivitas penyaradan dihitung

Pertama, alat dan bahan disiapkan dan data spesifikasi traktor


disiapkan dan dipelajari. Setelah itu tenaga yang tersedia dihitung, meliputi
tahanan kendaraan, traksi kritis dan tenaga yang tersedia untuk menarik log.
Selanjutnya beban tarik log, kapasitas atrik, dan beban total dihitung. Nilai
beban total disesuaikan dengan grafik nilai drawpull dan travel speed untuk
menentukan nilai F. Kemudian, nilai rata-rata F dan R dihitung. Terakhir,
taksiran produktivitas penyaradan dihitung.
V. HASIL DAN PERHITUNGAN
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini terlampir dalam bentuk excel.

Contoh Perhitungan Caterpillar 525B Skidder


Berat Operasi (Gd) = 38934 N
Kelandaian = 10 °
Koefisien traksi µ = 0,95
Massa Jenis = 850 kg/m3
Percepatan grafitasi = 9,8 m/s2
Jarak sarad = 650 m
Faktor koreksi =1
CH = 31 menit
DCH = 25 menit
Z = 22 menit
Panjang log =4m

Tenaga traktor Caterpillar 525 B


= 180 HP
= 134280 N

1. Tenaga yang tersedia


a. Tahanan Kelandaian (WS)
= GD sin a
= 38934 sin 10 º
= 6760,82 N
b. Fk alat
= µ x Gd x cos a
= 0,95 x 38934 x cos 10 º
= 36425,38
c. Traksi kritis (Fd)
= WS + Fk Alat
= 6760,82 + 36425,38
= 43186,2 N
d. Tenaga untuk menarik log
= Tenaga traktor – (Fd+ws)
= 134280 - (43186,2 + 36425,38)
= 84332,98 N

2. Beban tarik log


a. Massa log
= volume log x massa jenis
= 2,8934 x 850
= 2459,39 kg
b. Berat log
= massa log x percepatan gravitasi
= 2459,39 x 9,8
= 24102,02 N
c. Beban tarik log
= (berat log x cos a x µ) + (berat log sin a)
= (24102,02 cos 10º x 0,95) + (24102,02 sin 10º)
= 26734,34 N

3. Kapasitas Truk
a. Kapasitas tarik log = tenaga yang tersedia / beban tarik log
= 84332,98 / 26734,34
= 3,15 batang ≈ 3
b. Kapasitas tarik volume batang = ∑ batang x volume log
= 3 x 2,8934
= 8,68 m3
4. Pemilihan kecepatan kerja
a. Beban total = ((beban tarik x jumlah barang) + tahanan
kelandaian) / percepatan gravitasi
= ((26734,34 x 3) + 6760,82) / 9,8
= 8,87 x 103 kg
5. Nilai rata-rata F dan R
Nilai F1 = 5,2
Nilai F2 = 7,3
Nilai F3 = 8,4
Rata-rata F = 3 x (F1 x F2 x F3) / (F1 x F2) + (F1 x F3) + (F2 x F3)
= 6,69 km/jam
= 111,52 m/menit
Nilai R1 =6
Nilai R2 = 8,8
Nilai R3 = 12,8
Rata-rata R = 3 (R1 x R2 x R3) / (R1 x R2) + (R1 x R3) + (R2 x R3)
= 8,4 km/jam
= 139 m/menit
6. Taksiran produktivitas traktor sarad (Tp)
= (jumlah batang x 60 x Fk)
(5/f)+(5/R) + ch + dch + z
= 5,89 m3/jam

7. Waktu sarad = volume hutan / TP


= 1411971,19 / 5,89
= 24121,46 jam
8. Prestasi kerja 1 = volume hutan / waktu sarad
= 1411971,19 / 24121,46
= 5,89 m3/jam
9. Prestasi kerja 2 = Prestasi kerja 1 x 7
= 5,89 x 7
= 41,2 m3/HOK
10. Waktu yang diperlukan untuk penebangan
= volume total / PK2
= 1411971,19 / 41,2
= 3445,92 HOK
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas mengenai taksiran produktivitas traktor
dalam kegiatan penyaradan. Penyaradan merupakan proses pemindahan log dari
areal tebangan ke tempat pengumpulan kayu melalui jalan atau jalur yang sudah
direncanakan terlebih dahulu. Metode penyaradan berdasarkan tenaga yang
dibutuhkan ada tiga macam yaitu manual, semi mekanis, dan mekanis. Metode
manual menggunakan 90% tenaga hewan atau manusia dan 10 % tenaga mesin
sehingga lebih sederhana. Metode semi mekanis menggunakan 30% mesin dan
70% tenaga manusia. Pada metode manual, tenaga yang digunakan berasal dari
manusia atau hewan seperti sapi di Jawa dan kerbau atau kuda di luar Jawa.
Metode semi mekanis menggunakan tenaga dari alat seperti bulldozer (skidding)
dan sistem kabel (yarding). Metode mekanis menggunakan alat dengan komponen
mesin yang lebih canggih dan kompleks yaitu forwarder. Kelebihan dari
penyaradan menggunakan alat dibandingkan dengan tenaga hewan atau manusia
adalah daya sarad lebih besar, dapat digunakan di berbagai macam topografi,
kecepatan kerja lebih baik, produktivitas tinggi, dan efisiensi waktu serta tenaga
kerja. Kekurangannya adalah membutuhkan biaya yang tinggi, menghasilkan
kerusakan lingkungan yang tinggi, dan membutuhkan tenaga kerja yang terlatih.
Dalam penyaradan terdapat tiga prinsip utama yaitu jarak penyaradan
harus dibuat sependek mungkin, muatan sarad harus seoptimal mungkin dan
pemilihan metode penyaradan harus tepat. Pemilihan metode penyaradan dapat
dipengaruhi beberapa faktor yaitu ukuran kayu, topografi, biaya, dan sumber daya
manusia. Ukuran kayu berkaitan dengan kerusakan yang dapat ditimbulkan dan
jumlah tenaga yang digunakan dalam penyaradan. Ukuran kayu yang besar akan
menimbulkan peluang kerusakan yang lebih besar. Tenaga kerja yang diperlukan
juga lebih banyak. Pemulihan alat juga mempertimbangkan topografi untuk
memaksimalkan kinerja. Misalnya pada topografi curam digunakan metode semi
mekanis / mekanis. Pilihan metode penyaradan akan semakin berkurang seiring
dengan meningkatnya kelas kelerengan. Untuk biaya berkenaan dengan
penggunaan mesin-mesin penyaradan yang membutuhkan investasi tinggi
sehingga perlu adanya hitungan yang matang dalam pembelian alat, untuk
menghindari kerugian yang ditimbulkan nantinya. Terakhir adalah sumber daya
manusia dimana penerapan suatu metode pemanenan harus didukung dengan
ketersediaan sumber daya manusia yang memadai. Sumberdaya manusia tersebut
meliputi aspek kualitas dan kuantitas.
Traktor dalam kegiatan penyaradan dibedakan menjadi dua macam yaitu
traktor berban baja (crawler tractor) dan traktor berban karet (wheeled tractor).
Traktor berban baja dicirikan dengan tidak terdapat ban melainkan rel rantai yang
berputar sebagai penggeraknya. Kelebihan traktor beban baja adalah lebih efektif
digunakan pada dataran yang curam dan berbatu, mdampak kerusakan lingkungan
lebih kecil karena luas permukaan ban besar, serta anti selip. Namun
kekurangannya yaitu pergerakannya lambat dan kurang ekonomis. Traktor berban
karet menggunakan ban pompa sebagai penggeraknya. Kelebihan traktor ban
karet adalah lebih cepat dan ringan dalam operasionalnya di lapangan dan mudah
untuk bergerak. Kekurangannya adalah mudah selip, menimbulkan kerusakan
yang lebih besar, dapat terhambat karena kemungkinan kebocoran ban, dan
berbahaya apabila digunakan di lahan yang kelerengannya tinggi.
Tenaga traktor dinyaatkan dalam satuan ton atau newton (N). Kekuatan
traktor sarad dipengaruhi oleh jenis traktor yang digunakan dan kondisi tanah
(kelerengan). Tenaga yang dihasilkan oleh traktor tidak sepenuhnya dapat
dimanfaatkan untuk menarik beban. Sebagian tenaga tersebut digunakan untuk
mengatasi faktor penghambat, seperti traksi antara roda penggerak dengan
permukaan tanah (koefisien traksi), ketinggian tempat, tahanan gesek, dan tahanan
gelinding. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas traktor ada tiga hal,
yaitu jalan sarad, kapasitas traktor, dan kelerengan. Jalan sarad merupakan faktor
terbesar yang mempengaruhi produktivitas traktor, dimana semakin panjang jalan
sarad yang dibuat maka produktivitas akan semakin menurun. Pada faktor
kelerengan, semakin tinggi kelerengan makan produktivitas traktor juga kan
semakin kecil. Pada faktor kapasitas traktor, semakin besar kapasitasnya maka
akan semakin besar daya sarad yang diperlukan dan produktivitasnya dapat tinggi
apabila didukung dengan dua faktor lainnya.
Pada praktikum kali ini dilakukan perhitungan produktivitas tiga jenis
traktor yaitu Caterpillar 525 B Skidder, Ranger F67 Grapple Skidder dan John
Deere 540G Skidder. Dari ketiga traktor ini, jenis Caterpillar 525B memiliki
tenaga yang paling besar yaitu 134.280 N, kemudian Ranger F67 Grapple sebesar
98.472 N dan yang terendah adalah John Deere 540G sebesar 90.266 N. Dengan
kondisi area dengan kelerengan 10 º dan besar volume log 2,8934 m3, Gd atau
berat operasi 38.934 N, dan koefisien traksi 0,95.
Untuk menyarad hasil pemanenan hutan dengan volume total 141.971,19
m3, traktor jenis Caterpillar 525B membutuhkan waktu sarad selama 24.121,46
jam dengan taksiran produktivitas atau prestasi kerja sebesar 5,89 m3/jam atau
41,2 m3/HOK. Traktor jenis Ranger F67 Grapple membutuhkan waktu sarad
selama 71.711,24 jam dengan taksiran produktivitas atau prestasi kerja sebesar
1,98 m3/jam atau 13,86 m3/HOK. Begitu pula dengan traktor jenis John Deere
540G waktu sarad selama 71.711,24 jam dengan taksiran produktivitas atau
prestasi kerja sebesar 1,98 m3/jam atau 13,86 m3/HOK. Dari hasil tersebut dapat
dihitung waktu yang dibutuhkan untuk penebangan pada masing-masing alat yaitu
pada Caterpillar 525B membutuhkan waktu 3445,92 jam dan hasil yang sama
diperoleh pada alat Ranger F67 Grapple dan John Deere 540G yaitu 10.244,46
jam. Dengan demikian dapat dilihat bahwa taksiran taksiran produktivitas traktor
berbandung lurus dengan prestasi kerja, namun berbanding terbalik dengan waktu
sarad. Dari hasil yang diperoleh, dapat dilihat bahwa traktor jenis Caterpillar 525B
memiliki produktivitas tertinggi dibandingkan dnegan jenis lain untuk menyarad
hasil pemanenan dikondisi areal yang sama.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Analisis dilakukan pada beban dan tenaga kerja serta pemilihan kecepatan
traktor pada kegiatan penyaradan yaitu :
• Beban yang didasarkan pada nilai beban tarik log yaitu sebesar
26.734,34 N
• Tenaga yang didasarkan pada nilai tenaga yang tersedia untuk
menarik log yaitu sebesar 84.332,98 N (untuk traktor jenis
Caterpillar 525B), 48.524,98 N (untuk Traktor jenis Ranger F67
Grapple) dan 40.318,98 N (untuk traktor jenis John Deere 540G)
• Pemilihan kecepatan yang didasarkan pada beban total yaitu
sebesar 8.873,86 N (untuk traktor jenis Caterpillar 525B),
3.417,87 N (untuk Traktor jenis Ranger F67 Grapple) dan
3.417,87 N (untuk traktor jenis John Deere 540G).
2. Produktivitas traktor sarad yang diperoleh adalah :
• Traktor jenis Caterpillar 525B sebesar 5,89 m3/jam dengan
kapasitas 3 batang
• Traktor jenis Ranger F67 Grapple sebesar 1.98 m3/jam dengan
kapaitas 1 batang
• Traktor jenis John Deere 540G sebesar 1.98 m3/jam dengan
kapasitas 1 batang
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Gulci S , Halit B, Inanc T, Abdullah E dan Akay. (2018). Productivity Analysis
of Timber Skidding Operation with Farm. Journal of Forest Engineering 4(1) :
26-32
Marence dan Janez. (2016). Possibilities of Using Small Tractors for Forestry
Operations on Private Property . Croat. j. for. eng. 37(1) : 151 – 162
Mayer, C. F. Dan Gibson D. W. 1984. Survei dan Perencanaan Lintas Jalur.
Jakarta : Erlangga.
Muhdi. (2006). Pemanenan Hasil Hutan. Medan : USU.
Surasana, I. N., & Limbong, K. D. (2020). Limbah Penebangan Kayu di
Perusahaan PT. Dwimajaya Utama. Journal of Environment and
Management, 1(3), 253-258.
Warpani, S. (1990). Merencanakan Sistem Pengangkutan. Bandung : ITB.
IX. LAMPIRAN

Gambar 1. Jurnal oleh Gulci S , Halit B, Inanc T, Abdullah E dan Akay. (2018)
Gambar 2. Jurnal oleh Marence dan Janez. (2016).
Gambar 3. Jurnal oleh Surasana, I. N., & Limbong, K. D. (2020).

Anda mungkin juga menyukai