Disusun oleh :
Nama : Yoland Windy Astika
NIM : 19/440049/KT/08934
Shift : Rabu, 15.30 WIB
Coass : Peggy Sukmawati
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum acara ini yaitu :
1. Mempelajari waktu dengan “formula speed”
2. Menaksir produksi kegiatan transportasi berdasarkan waktu kegiatan
angkut.
Contoh Perhitungan
Tabel Wheel Loader Bongkar
• WR = 30 x 89,34
= 119,340 menit
• WN = WR x RF
= 119,340 x 1,182
= 141,060 menit
• Allowance = 15 % x WN
= 15 % x 141,060
= 21,159 menit
• WS = WN + Allowance
= 141,060 + 21,159
= 162,219 menit
= 2,704 jam
• PK 1 = (60/WS) x kapasitas truk
= (60/162,219) x 65
= 24,04 m3 / jam
• PK 2 = PK 1 x 7
= 24,04 x 7
= 168,29 m3 / HOK
= 0,11 tahun
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini membahas tentang taksiran produksi transportasi.
Produktivitas merupakan perbandingan anatar jumlah yang dihasilkan dengan
jumlah tiap sumber yang digunakan dalam produksi. Produktivitas pemanenan
dapat dilakukan dengan mengetahui waktu kerja dan hasil kerja peralatan yang
digunakan. Produktivitas pemanenan kayu dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain : dimensi kayu, waktu kerja, volume kayu, keterampilan operator,
kondisi lapangan dan kondisi alat. Produktivitas sangat erat kaitannya dengan
biaya pemanenan. Semakin besar produktivitas maka semakin rendah biaya
pemanenan, demikian juga sebaliknya (Suhartana et al., 2013). Biaya pemanenan
dapat dihitung dengan cara mengetahui produktivitas pemanenan dan biaya
menajlankan alat pemanenan.
Transportasi pemanenan adalah usaha untuk memindahkan hasil hutan
kayu atau non kayu dari suatu tempat ke tempat lainnya menggunakan berbagai
jenis kendaraan. Terdapat dua sistem transportasi dalam pemanenan yaitu
transportasi mayor dan trasnportasi minor. Transportasi minor adalah yang berada
pada wilayah hutan dengan tujuan utama untuk memindahkan hasil tebangan ke
areal penebangan menuju TPn atau tepi jalan angkut. Jarak yang ditempuh
transporatsi minor relative lebih pendek dengn muatan sedikit dan lambat.
Jalurnya bukan jalur khusus namun butuh biaya yang besar. Contoh alatnya yaitu
bulldozer, skidder, sapi dll. Sedangkan transpotasi mayor adalah transportasi dari
TPn menuju TPK atau halaman pabrik. Jaraknya lebih jauh dengan muatan yang
banyak dan kecepatan lebih tinggi. Jalur yang dilewati adalah jalur khusus dan
jumlah biaya yang dikeluarkan lebih kecil. Sedangkan jenis jalan berdasarkan sifat
penggunaannya yaitu jalan permanen yang dicirikan dengan tipe perkerasan aspal
maupun beton, jalan semi permanen dengan tipe perkerasan tanah maupun batuan,
dan jalan temporer contohnya aliran sungai yang ada saat kering.
Produktivitas kegiatan transportasi dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
jenis kendaraan, kecepatan bongkar dan muat, jalan angkutan, serta spesifikasi
jalan yang dilalui. Sedangkan kecepatan kendaraan dipengaruhi oleh variasi jalan
angkutan, diantaranya bahan penyusun jalan, efek tanjakan dan turunan, efek
tempat tinggi, kebutuhan panjang jalan angkut, maupun belokan. Kegiatan
transportasi pemanenan hutan mengenal istilah prestasi kerja yaitu hasil kerja
terbaik dalam waktu sependek mungkin. Dimana berkenaan dengan efektivitas
dan tingkat efisiensi dalam bekerja dan dapat diaplikasikan pada pekerjaan itu
sendiri maupun mesin. Mesin dengan prestasi kerja tinggi adalah yang waktunya
seminimal mungkin dengan hasil yang maksimal. Prestasi kerja berhubungan
dnegan waktu rata-rata (WR), waktu normal (WN) dan waktu standar (WS).
Pada praktikum kali ini, data yang diolah yaitu data rencana tebangan pada
acara 3. Diperoleh volume total jatah tebang tiap jalan utama, jalan cabang dan
jalan ranting berturut-turut yaitu 7618 m3, 3379 m3, dan 1546 m3. Sehingga
diperoleh total jatah tebang yaitu sebesar 12543 m3. Berdasarkan data dan
perhitungan, diperoleh nilai WR, WN dan Allowance, dan WS secara berturut-
turut adalah 124,340 menit; 146,970 menit; 22,045 menit; dan 169,015 menit
untuk kegiatan pemuatan. Sedangkan untuk kegiatan pembongkaran adalah
119,340 menit; 141,060 menit; 21,159 menit; dan 162,219 menit. Dapat diketahui
bahwa waktu yang digunakan untuk pemuatan lebih banyak daripada
pembongkaran. Hal tersebut dikarenakan pada proses pemuatan biasanya
dilakukan penataan muatan agar beban yang diangkut oleh alat atau angkutan
lebih optimal (tidak ada ruang kosong yang tersisa).
Kemudian untuk perhitungan prestasi kerja pada praktikum kali ini
dilakukan berdasarkan volume angkut truk jenis Berliet 280 GBH Logging Truck
bertenaga 280 HP dengan kapasitas 65 m3 sejumlah 2 unit. Prestasi kerja dihitung
tiap jam untuk PK 1 dan tiap HOK (Hari Orang Kerja atau 7 jam) untuk PK2. Dari
hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa prestasi kerja pada proses pemuatan
adalah 23,07 m³/jam dan 161,52 m³/HOK. Sedangkan prestasi kerja pada proses
pembongkaran adalah 24,04 m³/jam 168,29 m³/HOK. Ketika dibandingkan dapat
diketahui bahwa PK saat pemuatan lebih rendah dibandingkan dengan
pembongkaran. Hal tersebut dikarenakan proses pemuatan memerlukan keahlian
dan ketelitian dalam pelaksanaannya untuk mencapai efektivitas pengangkutan,
sehingga dapat dikatakan bawa proses ini lebih sulit dilakukan daripada proses
pembongkaran.
Setelah dilakukan perhitungan logging truck diperoleh data rata-rata
kecepatan dari truk jenis yang sudah disebutkan sebelumnya pada masing-masing
jalan. Total kecepatan rata-rata untuk di jalan utama yaitu 480,546 km/jam dan
membutuhkan waktu 0,297 jam, di jalan cabang yaitu 181,455 km/jam dengan
waktu 0,153 jam, dan di jalan ranting yaitu 164,621 km/jam dengan waktu 0,050
jam. Pada perhitungan ini, diketahui bahwa kecepatan rata-rata kendaraan akan
melambat seiring dengan besarnya kelerengan dan jenis jalan yang dilalui,
sehingga semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Selain itu juga diperoleh waktu total kendaraan angkut untuk sekali jalan (pergi
saja atau pulang saja). Maka dapat diperoleh waktu per trip yang diperlukan untuk
jalan utama yaitu 0,595 jam, jalan cabang yaitu 0,306 jam, dan jalan ranting yaitu
0,099 jam. Jumlah trip yang diperolukan untuk menyelesaikan pekerjaan tiap hari
yaitu 2 trip.
Sedangkan untuk produktivitas pada jalan utama, jalan cabang, dan jalan
ranting yaitu sama sebesar 260 m³/hari, 6500 m³/bulan, dan 39000 m³/tahun.
Waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan yaitu pada jalan utama 29,3 hari,
1,172 bulan, atau 0,195 tahun. Pada jalan cabang membutuhkan waktu 12,996
hari, 0,520 bulan, atau 0,087 tahun. Sedangkan untuk jalan ranting membutuhkan
waktu 5,946 hari, 0,238 bulan, atau 0,04 tahun. Total produktivitas transportasi
yaitu 117.000 m³/tahun dengan waktu total yang dibutuhkan 0,11 tahun.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, semakin besar volume tebangan yang akan
diangkut, maka waktu yang dibutuhkan juga semakin lama. Besarnya volume
tebangan juga akan memengaruhi kecepatan kendaraan.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Formula speed adalah rumus untuk menghitung kecepatan sebuah kendaraan
dalam keadaan bermuatan maupun tanpa muatan. Rumus kecepatan rata-rata
menggunakan formula speed adalah :
v = (2 (v1 x v2 )) / (v1+v2)
v = kecepatan rata-rata
v1 = kecepatan saat muatan isi
v2 = kecepatan saat muatan kosong
Serta diperoleh hasil sebagai berikut :
- Kecepatan rata-rata untuk di jalan utama yaitu 480,546 km/jam
- Kecepatan rata-rata untuk di jalan cabang yaitu 181,455 km/jam
- Kecepatan rata-rata untuk di jalan ranting yaitu 164,621 km/jam
2. Produktivitas transportasi yang diperoleh yaitu :
- Produktivitas harian sebesar 260 m3/hari untuk jalan utama, jalan
cabang, dan jalan ranting. Waktu yang dibutuhkan pada jalan utama
yaitu 29,3 hari, pada jalan cabang yaitu 12,996 hari, serta jalan ranting
membutuhkan waktu 5,946 hari.
- Produktivitas bulanan sebesar 6500 m3/bulan untuk jalan utama, jalan
cabang, dan jalan ranting. Waktu yang dibutuhkan pada jalan utama
yaitu 1,172 bulan, pada jalan cabang yaitu 0,520 bulan, serta jalan
ranting membutuhkan waktu 0,238 bulan.
- Produktivitas tahunan sebesar 39000 m3/tahun untuk jalan utama, jalan
cabang, dan jalan ranting. Waktu yang dibutuhkan pada jalan utama
yaitu 0,195 tahun, pada jalan cabang yaitu 0,087 tahun, serta jalan
ranting membutuhkan waktu 0,04 tahun.
- Produktivitas total sebesar 117000 m3/tahun dengan waktu untuk
menyelesaikan selama 0,11 tahun.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Benamen, B., Mofu, W. Y., & Gusbager, P. (2018). INVENTARISASI POTENSI
DAN BENTUK PEMANENAN HASIL HUTAN KAYU DI DAS TAMI DAN
BEWAN DATARAN ARSO KABUPATEN KEEROM. Jurnal Kehutanan
Papuasia, 4(2), 86-93.
Gautama, I., Dassir, M., Mujetahid, A., & Dalya, N. (2019). Pemanenan Hutan
Rakyat (Teknik Pembalakan Berdampak Rendah). Fakultas Kehutanan,
Universitas Hasanuddin.
Sihombing, R. (2020). Produktivitas Penyaradan Kayu dengan Menggunakan
Mesin Pancang Tarik (Monocable Winch) 26 PK DI PT. Ratah
Timber. Mekanik, 8(1), 1-8.
Suhartana, S., & Yuniawati, Y. (2016). Produktivitas Dan Biaya Pemanenan Kayu
Di Hutan Tanaman Rawa Gambut. Jurnal Hutan Tropis, 4(3), 273-281.
Parshakoo A dan Mostafa M. (2015). Road Network Analysis for timber
transportation fro a harvesting site to mills (case study : Grogan country – Iran).
Journal of Forest Science 61 (12) 520-525.
Yuniawati, Y., Dulsalam, D., Idris, M. M., Suhartana, S., & Sukadaryati, S.
(2015). Alat Bantu Truk Angkutan Kayu Untuk Mengurangi Selip Roda Pada
Jalan Hutan Tanpa Perkerasan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 33(4), 387-395.
IX. LAMPIRAN
Gambar 1. Jurnal oleh Benamen, B., Mofu, W. Y., & Gusbager, P. (2018).
Gambar 2. Jurnal oleh Parshakoo A dan Mostafa M. (2015)
Gambar 3. Jurnal oleh Yuniawati, Y., Dulsalam, D., Idris, M. M., Suhartana, S.,
& Sukadaryati, S. (2015).
Gambar 4. Buku oleh Gautama, I., Dassir, M., Mujetahid, A., & Dalya, N. (2019).
Gambar 5. Jurnal oleh Sihombing, R. (2020)
Gambar 6. Jurnal oleh Suhartana, S., & Yuniawati, Y. (2016).