Anda di halaman 1dari 26

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Nama Paket: PENINGKATAN KAPASITAS RUAS JALAN : SEI. SIPAI -


CINDAI ALUS (R.219)

A. Mobilisasi
a. Pemasangan papan nama proyek
Pemasangan papan nama proyek dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang ditentukan.
Informasi yang tertera di papan nama berisi informasi umum mengenai pekerjaan
yang berlangsung di lokasi tersebut
b. Personil yang terlibat:
Personil yang terlibat antara lain:
 Site Manager
 Pelaksana Lapangan
 Ahli K3
 Surveyor/Quantity dan Quality Control
 Logistik

c. Mobilitas dan demobilitas


1. Mendatangkan peralatan, tenaga kerja, dan material yang akan digunakan, dan
mengembalikan peralatan yang selesai dipergunakan
2. Proses mobilisasi dan demobilisasi berlangsung pada minggu ke 1 s/d minggu ke
15
3. Peralatan utama yang akan dimobilisasi dan demobilisasi adalah:
 Asphalt Mixing Plant 1 Unit
 Asphalt Finisher 1 Unit
 Asphlat Sprayer 1 Unit
 Concrete Mixer 1 Unit
 Compressor 4000-6500 LM 1 Unit
 Dump Truck 5 Ton 5 Unit
 Motor Grader > 100 HP 1 Unit
 Tandem Roller 8-10 Ton 1 Unit
 Pneumatic Tyre Roller 8-10 Ton 1 Unit
 Water Tanker 3000-4500 L 1 Unit
B. Manajemen Keselamatan Lalu Lintas
Dalam melaksanakan pekerjaan peningkatan jalan, diperlukan pengaturan agar arus lalu
lintas selama proyek tidak terganggu dan tidak membahayakan pengguna jalan
a. Menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama masa konstruksi
b. Membuat rencana kerja manajemen lalu lintas dan berkoordinasi dengan pihak terkait
c. Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaannya dan ditempatkan secara tepat
dan benar
d. Personil yang terlibat
Personil yang terlibat antara lain:
 Site Manager
 Pelaksana Lapangan
 Ahli K3
 Surveyor/Quantity dan Quality Control
 Logistik
e. Volume Pekerjaan: 1,422 m3
f. Bahan dan perlengkapan keselamatan lalu lintas:
 Rambu "Stop-Jalan" 2 Buah
 Rambu lain (Batas kec., hati2, dll) 3 Buah
 Bendera Kuning/Hijau/Merah 6 Buah
 Barikade Kayu 1/2 lebar jalan 2 Buah
 Traffic Cone, jumlah per lokasi = 5 Buah
 Bahan Cat Pantul + Pengencer + Kuas 1 Set
 Perlengkapan Keamanan Pekerja 1 Set
 Perlengkapan lainnya 1 LS
g. Tenaga Pengatur Lalu Lintas
 Petugas Rambu "Stop-Jalan" 1 Orang/hari
 Pengendali kecepatan kendaraan 1 Orang/hari
 Pemimpin Regu (Mandor) 1 Orang/hari

C. Galian Biasa
a. Asumsi
1. Menggunakan tenaga manual/manusia

2. Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan

3. Kondisi Jalan : baik


4. Jam kerja efektif per-hari (Tk): 7 Jam
5. Faktor pengembangan bahan (Fk): 1.20
6. Berat volume tanah (lepas) (D): 1.60 ton/m3

b. Personil yang terlibat:


Personil yang terlibat antara lain:
 Site Manager
 Pelaksana Lapangan
 Ahli K3
 Surveyor/Quantity dan Quality Control
 Logistik
 15 Pekerja dan 1 Mandor
c. Kapasitas dan koefisien dump truck
 Kapasitas bak (V) = 5 ton
 Faktor efisiensi alat (Fa) = 0.83
 Kecepatan rata-rata bermuatan (v1) = 40 Km/Jam
 Kecepatan rata-rata kosong (v2) = 60 Km/Jam
 Waktu siklus (Ts2) = T1 + T2 + T3 + T4
- Muat (T1) = (V x 60)/(D x Q1 ) = 4.79 menit
- Waktu tempuh isi (T2) = (L : v1) x 60 = 1.5 menit
- Waktu tempuh kosong (T3) = (L : v2) x 60 = 1.00 menit
- Lain-lain (T4) = 2.00 menit
- Ts2 = 9,29 menit
V x Fa x 60
 Kap. Prod. / jam (Q2) = = 13.96 m3/Jam
D x Fk x Ts 2
 Koefisien alat = 1/Q2 = 0.0716 Jam
d. Alat Bantu
Alat yang diperlukan dalam proyek ini adalah :
- Sekop, cangkul, gancu
- Keranjang, kapak, parang, kapak
e. Tenaga

 Produksi menentukan : Tenaga manual/manusia (Q1) = 5,1 m3/jam


 Produksi galian / hari (Qt) = Tk x Q1 = 35.70 m3
 Kebutuhan tenaga :
- Pekerja (P) = 15 orang
- Mandor (M) = 1 orang
 Koefisien Tenaga / ton :

- Pekerja = (Tk x P) / Qt = 2.9412 Jam


- Mandor = (Tk x M) / Qt = 0.1961 Jam

f. Waktu pelaksanaan yang diperlukan:


Volume
Waktu Pelaksanaan = = 39,8 hari
Produksi galian /hari
Pelaksanaan digenapkan menjadi 7 minggu (42 hari) untuk mengantisipasi gangguan
teknis (peralatan) dan non teknis (cuaca dll)
g. Metode Pelaksanaan Pekerjaan:
 Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan
 Surveyor bersama pekerja menyiapkan lahan yang akan digali dengan
memasang patok dan bowplank
 Penggalian dilakukan sesuai kelandaian, garis, dan elevasi sesuai gambar
rencana
 Penggalian dilakukan dengan menggunakan tenaga manual / manusia
 Selanjutnya material hasil galian dimuat kedalam Dump Truck
 Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh 1 km
 Pelaksana lapangan mengarahkan mandor dan memastikan pekerjaan sesuai
dengan gambar teknis
 Site manager menindaklanjuti laporan dari pelaksana lapangan dan
berkoordinasi dengan konsultan pengawas atau pihak terkait
 Ahli K3 harus meminimalisir bahaya-bahaya selama pekerjaan berlangsung
dengan memastikan seluruh pekerja memahami bahaya-bahaya yang terjadi
selama pekerjaan berlangsung
 Mandor bertugas mengkoordinir pekerja, sehingga pekerjaan berjalan lancer
dan efisien
 Tenaga Logistik berkoordinasi dengan pelaksana lapangan untuk memastikan
ketersediaan material yang dibutuhkan

D. Pekerjaan LPA
a. Asumsi
1. Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3. Kondisi existing jalan : sedang
4. Volume Pekerjaan = 45,87 m3
5. Jarak Base Camp rata rata ke lokasi pekerjaan: L = 30 km
6. Tebal lapis agregat padat: t = 0,15 m
7. Berat isi padat: Bip = 1,81
8. Jam kerja efektif per-hari: Tk = 7 jam
9. Proporsi Campuran :
- Agregat Pecah Mesin 20 - 30 mm : 20-30 = 28%
- Agregat Pecah Mesin 5 - 10 & 10 - 20 mm: 5-10&10-20 = 42%
- Fraksi lolos Scalping Screen 0 - 5 mm: PU = 30%
10. Berat Isi Agregat (lepas): Bil = 1,51 ton/m3
11. Faktor kehilangan - Agregat A: Fh1 = 1,05

b. Personil yang terlibat:


 Site Manager
 Pelaksana Lapangan
 Ahli K3
 Surveyor/Quantity dan Quality Control
 Logistik
 Operator Tandem Roller
 Operator Motor Grader
 5 Pekerja dan 1 Mandor
c. Bahan
- Agregat A = 1 M3 x (Bip/Bil) x Fh = 1.258609272 m3
d. Kapasitas produksi wheel loader:
 Kapasitas bucket: V= 1.50 m3
 Faktor bucket: Fb = 0.85
 Faktor Efisiensi alat: Fa = 0.83
 Waktu Siklus :

- Memuat dan lain-lain: Ts1 = 0.45 menit


V x Fb x Fa x 60
 Kap. Prod. / jam: Q1 = = 117.71 m3
Ts 1 x Bip /Bil
 Koefisien alat = 1/Q1 = 0.0085 jam

Gambar 1 Wheel Loader


e. Kapasitas produksi dump truck 2 unit
 Kapasitas bak: V = 5.00 ton
 Faktor Efisiensi alat Fa = 0.83
 Kecepatan rata-rata bermuatan v1 = 25 KM/jam
 Kecepatan rata-rata kosong v2 = 45 KM/jam
 Waktu Siklus :
- Waktu memuat: T1 = V x 60/Q1 x Bil = 1.69 menit
- Waktu tempuh isi: T2 = (L : v1) x 60 menit = 22.5 menit
- Waktu tempuh kosong: T3 = (L : v2) x 60 menit = 40 menit
- lain-lain: T4 = 0.50 menit
- Ts2 = T1 + T2 + T3 + T4 = 64.69 menit
(V x Fa x 60) x 2 UNIT
 Kap. Prod. dump Truck / jam = Q2 = = 4.25 m3
Ts 2 x Bip
 Koefisien Alat / M3 = 1/Q2 = 0.2351 jam

Gambar 2 Dump Truck


f. Kapasitas Produksi Motor Grader
 Panjang hamparan: Lh = 50.00 M
 Lebar efektif kerja blade: b = 2.40 M
 Faktor Efisiensi alat: Fa = 0.83
 Kecepatan rata-rata alat: v = 4.00 KM/jam
 Jumlah lintasan: n = 6.00 lintasan
 Lajur lintasan: N = 3.00
 Lebar Overlap: bo = 0.30 M
 Waktu Siklus : Ts3
- Perataan 1 lintasan = T1 = Lh : (v x 1000) x 60 = 0.75 menit
- Lain-lain: T2 = 1.00 menit
- Ts3 = T1 + T2 = 1,75 menit
Lh x (N ( b−bo)+ bo)x t x Fa x 60
 Kap. Prod. / jam: Q3 = = 234.77 m3
n x Ts3
 Koefisien alat = 1/Q3 = 0,0064 jam
Gambar 3 Motor Grader
g. Kapasitas Tandem Roller 8-10 Ton
 Kecepatan rata-rata alat v = 0.50 km/jam

 Lebar efektif pemadatan: b = 1.20 m

 Jumlah lintasan: n = 6.00 lintasan

 Jumlah lajur lintasan: N = 3.00

 Lebar overlap: bo = 0.30 m

 Faktor Efisiensi alat: Fa = 0.83

( v x 1000) x ( N (b−bo)+bo) x t x Fa
 Kap. Prod. / jam: Q4 = = 24,90 m3
n
 Koefisien: 1/Q4 = 0,0402 jam

Gambar 4 Tandem Roller 8-10 ton


h. Kapasitas danKoefisienWater Tank Truck
 Volume tanki air: V = 4 m3

 Kebutuhan air / M3 agregat padat: Wc = 0,07 m3

 Kapasitas pompa air: pa = 100 liter/menit

 Faktor Efisiensi alat: Fa = 0,83


pa x Fa x 60
 Kap. Prod. / jam: Q5 = = 71.14 m3
1000 x Wc
 Koefisien alat = 1/Q5 = 0.0141 jam

Gambar 5 Water Tank Truck


i. Alat Bantu
Alat yang diperlukan dalam proyek ini adalah :
- Kereta dorong 2 buah
- Sekop 3 buah
- Garpu 2 buah

j. Tenaga
 Produksi menentukan : daya angkut dump truck: Q1 = 4,25 m3/jam

 Produksi agregat / hari: Qt = Tk x Q1 = 29,77 m3

 Kebutuhan tenaga :
- Pekerja (P) = 5 orang
- Mandor (M) = 1 orang

 Koefisien tenaga kerja


- Pekerja: = (Tk x P) : Qt = 1.1756
- Mandor = (Tk x M) : Qt= 0.2351
k. Waktu pelaksanaan yang diperlukan:
Volume
Waktu Pelaksanaan = = 1,9 hari
Produksi galian /hari
Pelaksanaan digenapkan menjadi 1 minggu (7 hari) untuk mengantisipasi gangguan
teknis (peralatan) dan non teknis (cuaca dll)
l. Metode pelaksanaan Pekerjaan
 Wheel Loader memuat Agregat campuran ke dalam Dump Truck di Base
Camp
 Dump Truck mengangkut Agregat kelas A ke lokasi pekerjaan
 Pelaksana lapangan dibantu surveyor dan mandor mencatat dan mengecek
volume material sebelum ditempatkan, agak tidak terjadi kelebihan atau
kekurangan material
 Setelah ditempatkan di lokasi tertentu, material dihampar oleh Motor Grader
seusai gambar teknis
 Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan
dengan Vibratory Roller secara berulang-ulang sampai mencapai kepadatan
yang disyaratkan, yakni 10 cm
 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan
level permukaan yang tidak dijangkau Motor Grader dengan menggunakan
Alat Bantu
 Pelaksana lapangan mengarahkan mandor dan memastikan pekerjaan sesuai
dengan gambar teknis
 Site manager menindaklanjuti laporan dari pelaksana lapangan dan
berkoordinasi dengan konsultan pengawas atau pihak terkait
 Ahli K3 harus meminimalisir bahaya-bahaya selama pekerjaan berlangsung
dengan memastikan seluruh pekerja memahami bahaya-bahaya yang terjadi
selama pekerjaan berlangsung
 Mandor bertugas mengkoordinir pekerja, sehingga pekerjaan berjalan lancer
dan efisien
 Tenaga Logistik berkoordinasi dengan pelaksana lapangan untuk memastikan
ketersediaan material yang dibutuhkan

E. PEKERJAAN LAPIS RESAP ASPAL CAIR


a. Asumsi
1. Menggunakan alat berat (cara mekanik)

2. Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan

3. Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L = 35.00 km


4. Jam kerja efektif per-hari: Tk= 7jam

5. Faktor kehilangan bahan: Fh = 1,03


6. Volume Pekerjaan: 45,87 m3
7. Waktu Pengerjaan (berdasarkan time schedule) = 2 minggu

8. Komposisi campuran :

- Aspal Pen 60 atau Pen 80: As = 64%

- Kerosene: K = 36%
9. Berat isi bahan :

- Aspal Pen 60 atau Pen 80: D1 = 1,03 kg/liter

- Kerosene: D2 = 0,8 kg/liter

10. Bahan dasar (aspal & minyak pencair) semuanya diterima di lokasi pekerjaan
11. Bahan:
 Untuk mendapatkan 1 liter Lapis Resap Pengikat
diperlukan : PC = ( 1 liter x Fh ) = 1,03 liter
 Aspal: M10 = As x PC x D1 = 0.6790 kg

 Kerosene: M11 = K x PC = 0.3708 liter


b. Personil yang terlibat:
 Site Manager
 Pelaksana Lapangan
 Ahli K3
 Surveyor/Quantity dan Quality Control
 Logistik
 Mandor Produksi Campuran Aspal Panas
 5 Pekerja dan 1 Mandor
c. Kapasitas Asphalt Sprayer
 Lebar penyemprotan: b = 5 m
 Kecepatan penyemprotan: V = 30m/menit
 Kapasitas pompa aspal: pas = 100 liter/menit
 Faktor effisiensi kerja: Fa = 0,80
 Kap. Prod. / jam: Q1 = pas x fa x 60 = 4,800.00 liter
 Koefisien alat = 1/Q1 = 0,0002 jam

Gambar 6 Asphalt Sprayer


d. Kapasitas dan koefisien Air Compressor
 Kap. Prod. / jam = Asphalt Distributor Q2 = 4,800.00 liter
 Koefisien alat = 1/Q2 = 0,0002 jam
e. Tenaga
 Produksi menentukan : ASPHALT SPRAYER: Q4 = 4800,00 liter
 Produksi Lapis Resap Pengikat / hari: Qt = Tk x Q4 = 33600 ,00 liter

 Kebutuhan tenaga :

- Pekerja (P) = 5 orang


- Mandor (M) = 1 orang
 Koefisien tenaga/liter
- Pekerja = (Tk x p)/QT = 0.0021 jam

- Mandor = (Tk x m)/QT = 0.0004 jam


f. Urutan Pekerjaan
 Aspal dan kerosene dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran
aspal cair

 Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air
Compressor

 Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt sprayer ke atas permukaan


yang akan dilapis.
 Penyemprotan hanya dilaksanakan pada saat cuaca cerah dan kondisi jalan
yang kering
 Pelaksana lapangan mengarahkan mandor dan memastikan pekerjaan sesuai
dengan gambar teknis
 Site manager menindaklanjuti laporan dari pelaksana lapangan dan
berkoordinasi dengan konsultan pengawas atau pihak terkait
 Ahli K3 harus meminimalisir bahaya-bahaya selama pekerjaan berlangsung
dengan memastikan seluruh pekerja memahami bahaya-bahaya yang terjadi
selama pekerjaan berlangsung
 Mandor bertugas mengkoordinir pekerja, sehingga pekerjaan berjalan lancer
dan efisien
 Tenaga Logistik berkoordinasi dengan pelaksana lapangan untuk memastikan
ketersediaan material yang dibutuhkan

F. PEKERJAAN LAPIS RESAP ASPAL CAIR


a. Asumsi
1. Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan

3. Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan L = 35.00 km

4. Jam kerja efektif per-hari: Tk= 7 jam

5. Faktor kehilangan bahan: Fh = 1,03


6. Volume Pekerjaan: 13,311.05 m3
7. Waktu Pengerjaan (berdasarkan time schedule) = 4 minggu

8. Komposisi campuran :
- Aspal Pen 60 atau Pen 80: As = 80%

- Kerosene: K = 20%

9. Berat isi bahan :

- Aspal Pen 60 atau Pen 80: D1 = 1,03 kg/liter

- Kerosene: D2 = 0,8 kg/liter


10. Bahan dasar (aspal & minyak pencair) semuanya diterima di lokasi pekerjaan
11. Bahan:
 Untuk mendapatkan 1 liter Lapis Resap Pengikat
diperlukan : PC = ( 1 liter x Fh ) = 1,03 liter

 Aspal: M10 = As x PC x D1 = 0.8487 kg

 Kerosene: M11 = K x PC = 0.2060 liter


b. Personil yang terlibat:
 Site Manager
 Pelaksana Lapangan
 Ahli K3
 Surveyor/Quantity dan Quality Control
 Logistik
 Mandor Produksi Campuran Aspal Panas
c. Kapasitas Asphalt Sprayer
 Lebar penyemprotan: b = 3 m
 Kecepatan penyemprotan: V = 30m/menit
 Kapasitas pompa aspal: pas = 100 liter/menit
 Faktor effisiensi kerja: Fa = 0,80
 Kap. Prod. / jam: Q1 = pas x fa x 60 = 4,800.00 liter
 Koefisien alat = 1/Q1 = 0,0002 jam
d. Kapasitas dan koefisien Air Compressor
 Kap. Prod. / jam = Asphalt Distributor Q2 = 4,800.00 liter
 Koefisien alat = 1/Q2 = 0,0002 jam
e. Tenaga
 Produksi menentukan : ASPHALT SPRAYER: Q4 = 4800,00 liter

 Produksi Lapis Resap Pengikat / hari: Qt = Tk x Q4 = 33600 ,00 liter

 Kebutuhan tenaga :

- Pekerja (P) = 5 orang


- Mandor (M) = 1 orang
 Koefisien tenaga/liter
- Pekerja = (Tk x p)/QT = 0.0021 jam

- Mandor = (Tk x m)/QT = 0.0004 jam


f. Urutan Pekerjaan
 Aspal dan kerosene dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran
aspal cair

 Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air
Compressor

 Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt sprayer ke atas permukaan


yang akan dilapis.
 Penyemprotan hanya dilaksanakan pada saat cuaca cerah dan kondisi jalan
yang kering
 Pelaksana lapangan mengarahkan mandor dan memastikan pekerjaan sesuai
dengan gambar teknis
 Site manager menindaklanjuti laporan dari pelaksana lapangan dan
berkoordinasi dengan konsultan pengawas atau pihak terkait
 Ahli K3 harus meminimalisir bahaya-bahaya selama pekerjaan berlangsung
dengan memastikan seluruh pekerja memahami bahaya-bahaya yang terjadi
selama pekerjaan berlangsung
 Mandor bertugas mengkoordinir pekerja, sehingga pekerjaan berjalan lancer
dan efisien
 Tenaga Logistik berkoordinasi dengan pelaksana lapangan untuk memastikan
ketersediaan material yang dibutuhkan

G. Pekerjaan HRS Base


a. Asumsi
1. Menggunakan alat berat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3. Kondisi existing jalan : sedang
4. Volume Pekerjaan = 2,409.85 ton

5. Jarak rata-rata Base Camp ke lokasi pekerjaan (L)= 32.00 KM


6. Tebal Lapis (HRS BASE) padat (t) = 0.040 M
7. Jam kerja efektif per-hari (Tk) = 7 Jam
8. Faktor kehilangan material : - Agregat (Fh1) = 1.05
- Aspal (Fh2) = 1.03
9. Berat isi Agregat (padat) (Bip) = 1.81 ton/m3
10. Berat Isi Agregat (lepas) (Bil) = 1.51 ton/m3
11. Komposisi campuran HRS BASE :

- Agr Pch Mesin 5 - 10 & 10 - 15 mm (5-10&10-15) = 48.72 %


- Agregat Pecah Mesin 0 - 5 mm (0-5) = 17.45 %
- Pasir Halus (PH) = 26.18 %
- Semen (FF) = 1.50 %
- Asphalt (As) = 6.15 %
- Anti Stripping Agent (Asa) = 0.30 % As
12. Berat isi bahan :
- HRS BASE (D1) = 2.23 ton / M3
- Agr Pch Mesin 5 - 10 & 10 - 15 mm (D2) = 1.42 ton / m3
- Agr Pch Mesin 0 - 5 mm (D3) = 1.57 ton / m3
- Pasir Halus (D4) = 1.46 ton / m3
13. Jarak Stock pile ke Cold Bin (l) = 0.05 km
14. Pemakaian Bahan
 Agr 5-10 & 10-15 (M92) = ("5-10&10-15" x Fh1) : D2 = 0.3603 m3
 Agr 0-5 (M91)= ("0-5" x Fh1) : D3 = 0.1167 m3
 Pasir Halus (M01c) = (PH x Fh1) : D4 = 0.1883 m3
 Semen (M05) = (FF x Fh1) x 1000 = 15.75 Kg
 Aspal (M10) = (As x Fh2) x 1000 = 63.3450 Kg

b. Personel yang Terlibat:


 Site Manager
 Pelaksana Lapangan
 Ahli K3
 Surveyor/Quantity dan Quality Control
 Logistik
 Mandor Produksi Campuran Aspal Panas
 7 Pekerja dan 1 Mandor
 Operator Tandem Roller
 Operator PTR
 Operator Asphalt Mixing Plant
 Operator Finisher

c. Kapastias dan Koefisien Wheel Loader


 Kapasitas bucket (V) = 1.50 m3
 Faktor bucket (Fb) = 0.85
 Faktor efisiensi alat (Fa) = 0.83
 Waktu Siklus (Ts1) = T1 + T2 + T3
- Kecepatan maju rata rata (Vf) = 15 km/jam
- Kecepatan kembali rata rata (Vr) = 20 km/jam
- Muat ke Bi (T1) = (l x 60) / Vf = 0.20 menit
- Kembali ke Stock pile (T2) = (l x 60) / Vr = 0.15 menit
- Lain - lain (waktu pasti) (T3) = 0.75 menit
- Ts1= 1.10 menit
V x Fb x Fa x 60 xBip
 Kap. Prod. / jam: Q1 = = 104.48 m3
Ts 1
 Koefisien alat = 1/Q1 = 0.0096 jam
d. Kapasitas dan Koefisien AMP
 Kapasitas produksi (V) = 60.00 ton / Jam
 Faktor Efisiensi alat (Fa) = 0.83
 Kap. Prod./jam (Q2) = V x Fa = 49,8 ton
 Koefisien Alat / ton = 1 / Q2 = 0.0201 Jam
e. Kapasitas dan Koefisien Genset
 Kap.Prod. / Jam (Q3) = Sama dengan AMP = 49.8 ton
 Koefisien Alat / ton = 1 : Q3 = 0.0201 Jam
f. Kapasitas dan Koefisien Dump Truck
 Kapasitas bak (V) = 5.00 ton
 Faktor Efisiensi alat (Fa) = 0.80
 Kecepatan rata-rata bermuatan (v1) = 30 Km / Jam
 Kecepatan rata-rata kosong (v2) = 45 Km / Jam
 Kapasitas AMP / batch (Q2b) = 1 ton
 Waktu menyiapkan 1 batch ATB (Tb) = 1 menit
 Waktu Siklus (Ts2)
- Mengisi Bak (T1) = (V : Q2b) x Tb = 5 menit
- Angkut (T2) = (L : v1) x 60 menit= 70 menit
- Tunggu + dump + Putar (T3) = 30 menit
- Kembali (T4) = (L : v2) x 60 menit = 46.67 menit
- TS2 = (TS1+TS2+TS3+TS4) = 151.67 menit
V x Fa x 60
 Kap.Prod. / jam (Q4) = = 1.58 ton
Ts 2
 Koefisien Alat / ton (E08) = 1 / Q4 = 0.6319 Jam

g. Kapasitas dan Koefisien Asphalt Finisher


 Kecepatan menghampar (V) = 1.50 m/menit
 Faktor efisiensi alat (Fa) = 0.83
 Lebar hamparan (b) = 2.50 meter
 Kap.Prod. / jam (Q5) = V x b x 60 x Fa x t x D1 = 16.66 ton
 Koefisien Alat / ton = 1 / Q5 = 0.0600 Jam

Gambar 7 Asphalt Finisher


h. Kapasitas dan Koefisien Tandem Roller
 Kecepatan rata-rata alat (v) = 5.00 Km / Jam
 Lebar efektif pemadatan (b) = 1.68 M
 Jumlah lintasan (n) = 6.00 lintasan
 Jumlah lajur lintasan (N) = 1.00
 Lebar overlap (bo) = 0.30 m
 Faktor Efisiensi alat (Fa) = 0.83
( v x 1000) x ( N (b−bo)+bo) x t x Fa x D1
 Kap. Prod./jam (Q6) = = 103.65 ton
n
 Koefisien Alat / ton = 1 / Q6 = 0.0096 Jam
i. Kapasitas dan Koefisien Pneumatic Tyre
 Kecepatan rata-rata (v) = 5.00 km / jam
 Lebar efektif pemadatan (b) = 2.29 m
 Jumlah lintasan (n) = 8.00 lintasan
 Lajur lintasan (N) = 3.00
 Lebar Overlap (bo) = 0.30 m
 Faktor Efisiensi alat (Fa) = 0.83
( v x 1000) x ( N (b−bo)+bo) x t x Fa x D1
 Kap.Prod. / jam (Q7) = = 290.13
n
ton
 Koefisien Alat / ton = 1 / Q7 = 0.0034 Jam

Gambar 8 PTR
j. Alat Bantu
diperlukan :
 - Kereta dorong = 2 buah
 - Sekop = 3 buah
 - Garpu = 2 buah
 - Tongkat Kontrol ketebalan hamparan
k. Tenaga
 Produksi menentukan : Asphalt Finisher (Q5) = 16.66 ton
 Produksi HRS BASE / hari (Qt) = Tk x Q5 = 116.61 ton
 Kebutuhan tenaga :
- Pekerja (P) = 7.00 orang
- Mandor (M) = 1.00 orang
 Koefisien Tenaga / ton :
- Pekerja = (Tk x P) / Qt = 0.4202 Jam
- Mandor = (Tk x M) / Qt = 0.0600 Jam

l. Waktu Pelaksanaan yang diperlukan:


Volume
Waktu pelaksanaan = = 20,7 hari
Produksi HRS Base
Pelaksanaan digenapkan menjadi 4 minggu (28 hari) untuk mengantisipasi gangguan
teknis (peralatan) dan non teknis (cuaca dll)
m. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
 Operator AMP mempersiapkan serta memastikan AMP beroperasi dengan baik
 Operator AMP melakukan pencampuran bahan pembentuk HRS base
 Wheel Loader memuat Agregat ke dalam Cold Bin AMP
 Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan AMP untuk dimuat langsung
ke dalam Dump Truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan
 Di lokasi, operator Finisher, Tandem Roller, dan PTR memastikan seluruh
peralatan dapat beroperasi dengan baik
 Pelaksana Lapangan, Surveyor, dan Mandor memastikan volume HRS base agar
tidak kelebihan dan kekurangan
 Campuran panas HRS base dihampar dengan Finisher dan sekelompok pekerja
merapikan hamparan dan menjaga ketebalan aspal tidak kurang dan tidak lebih
dari 4 cm sesuai gambar rencana
 Setelah penghamparan, HRS Base dipadatkan dengan Tandem (Awal & Akhir)
dan Pneumatic tyre Roller (Intermediate Rolling)
 Pemadatan dilakukan hingga seluruh bekas jejak roda dan ketidak rataan dapat
dihilangkan
 Pelaksana lapangan mengarahkan mandor dan memastikan pekerjaan sesuai
dengan gambar teknis
 Site manager menindaklanjuti laporan dari pelaksana lapangan dan berkoordinasi
dengan konsultan pengawas atau pihak terkait
 Ahli K3 harus meminimalisir bahaya-bahaya selama pekerjaan berlangsung
dengan memastikan seluruh pekerja memahami bahaya-bahaya yang terjadi
selama pekerjaan berlangsung
 Mandor bertugas mengkoordinir pekerja, sehingga pekerjaan berjalan lancer dan
efisien
 Tenaga Logistik berkoordinasi dengan pelaksana lapangan untuk memastikan
ketersediaan material yang dibutuhkan
 Operator Finishing, PTR, dan Tandem Roller bertugas mengoperasikan dan
memastikan kondisi peralatan dalam kondisi baik

H. Pekerjaan Beton Mutu Sedang fc’= 20 MPa


a. Asumsi
1. Menggunakan alat (cara mekanik)
2. Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
3. Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima
4. seluruhnya di lokasi pekerjaan
5. Jarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaan = 30.00 km
6. Jam kerja efektif per-hari (Tk) = 7.00 jam
7. Kadar Semen Minimum (Ks) = 340 Kg/m3
8. Ukuran Agregat Maksimum (Ag) = 19 mm
9. Perbandingan Air/Semen Maksimum (Wcr) = 0.50
10. Volume Pekerjaan: 1,422.00 m3
11. Perbandingan Camp. : Semen (Sm) = 410.0 Kg/m3
: Pasir (Ps) = 670.0 Kg/m3
: Agregat Kasar (Kr) = 992.0 Kg/m3

12. Berat Isi :


- Beton (D1) = 2.40 T/m2
- Semen (D2) = 1.25 T/m3
- Pasir (D3) = 1.30 T/m3
- Agregat Kasar (D4)= 1.40 T/m3
13. Bahan
 Semen (PC) = Sm x 1.03= 422.300 Kg
 Pasir Beton = (Ps/1000:D3) x 1.05 = 0.5412 m3
 Agregat Kasar = (Kr/1000 : D4) x 1.05 = 0.7440 m3
 Kayu Perancah dan/atau Bekisting = 0.1000 m3
 Paku = 0.8000 Kg
b. Personel yang terlibat
 Site Manager
 Pelaksana Lapangan
 Ahli K3
 Surveyor/Quantity dan Quality Control
 Logistik
 Tukang Cor Beton
 10 Pekerja, 4 Tukang, dan 1 Mandor
c. Kapasitas dan Koefisien Concrete Mixer
 Kapasitas Alat (V) = 600 liter
 Faktor Efisiensi Alat (Fa) = 0.83
 Waktu siklus (Ts): (T1 + T2 + T3 + T4)
- Memuat (T1) = 5.00 menit
- Mengaduk (T2) = 14.00 menit
- Menuang (T3) = 5.00 menit
- Tunggu, dll. (T4)= 5.00 menit
- Ts = 29.00 menit
V x Fa x 60
 Kap. Prod. / jam (Q1) = = 1.030 m3
1000 x Ts
 Koefisien Alat / m = 1 : Q1 = 0.9705 jam

Gambar 9 Concrete Mixer


d. Kapasitas dan Koefisien Water Tank Truck
 Volume tanki air: V = 4 m3

 Kebutuhan air / M3 agregat padat: Wc = 0,19 m3

 Kapasitas pompa air: pa = 150 liter/menit

 Faktor Efisiensi alat: Fa = 0,83


pa x Fa x 60
 Kap. Prod. / jam: Q5 = = 39,32 m3
1000 x Wc
 Koefisien alat = 1/Q5 = 0.0254 jam
e. Tenaga
 *Asumsi 4 alat / 1 kali produksi (Qt) = Tk x Q1 = 28.85 m3
 Kebutuhan tenaga :
- Mandor (M) = 1.00 orang
- Tukang (Tb) = 4.00 orang
- Pekerja (P) =10.00 orang
 Koefisien Tenaga / M3 :
- Mandor = (Tk x M) : Qt = 0.9705 jam
- Tukang = (Tk x Tb) : Qt = 3.8822 jam
- Pekerja = (Tk x P) : Qt = 9.705 jam
f. Waktu Pelaksanaan yang Diperlukan
Volume
Waktu Pelaksanaan = = 49.3 Hari
Produksi beton
Pelaksanaan digenapkan menjadi 4 minggu (28 hari) untuk mengantisipasi gangguan
teknis (peralatan) dan non teknis (cuaca dll)
g. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
 Bekisting dirakit sesuai rencana pekerjaan
 Buat perancah untuk menanahan beban bekisting dan beban material cor beton
 Bekisting diberi pelumas agar mudah dalam pembongkaran
 Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan
menggunakan Concrete Mixer
 Beton di-cor ke dalam bekisting yang telah disiapkan dan diratakan
menggunakan concrete vibrator
 Beton yang sudah dicor sesering mungkin disiram untuk mencegah beton
retak akibat pengeringan beton dan mengurangi pemuaian suhu beton
 Pelaksana lapangan mengarahkan mandor dan memastikan pekerjaan sesuai
dengan gambar teknis
 Site manager menindaklanjuti laporan dari pelaksana lapangan dan
berkoordinasi dengan konsultan pengawas atau pihak terkait
 Ahli K3 harus meminimalisir bahaya-bahaya selama pekerjaan berlangsung
dengan memastikan seluruh pekerja memahami bahaya-bahaya yang terjadi
selama pekerjaan berlangsung
 Mandor bertugas mengkoordinir pekerja, sehingga pekerjaan berjalan lancer
dan efisien
 Tenaga Logistik berkoordinasi dengan pelaksana lapangan untuk memastikan
ketersediaan material yang dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai