2 Alat Berat
Menurut Rostiyanti, F.S (2008), alat berat digunakan untuk membantu manusia dalam
melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Saat ini alat berat merupakan
faktor penting didalam suatu proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dalam skala besar.
Tujuan penggunaan alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaan dalam skala besar sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai
2.3 Produktifitas
Menurut Rostiyanti, F.S (2008), produktivitas adalah kemampuan alat dalam satuan
waktu (m3/jam). Dan alat berat merupakan faktor penting didalam proyek terutama proyek-
proyek konstruksi dengan skala yang besar. Produktivitas alat tergantung pada kapasitas,
Menurut Rostiyanti, F.S (2008), Siklus kerja dalam pemindahan material merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan berulang. Waktu yang diperlukan dalam siklus kegiatan di atas
disebut siklus waktu. Waktu siklus sendiri terdiri dari beberapa unsur, waktu yang diperlukan
di dalam siklus kegiatan disebut waktu siklus atau Cycle Time (CT).
Wheel loader adalah alat yang digunakan untuk mencampurkan dan memuat agregat
kedalam dump truck, menurut pedoman analisa indeks kementrian pekerjaan umum (2010),
V x Fb x Fa x 60
P= ..................................................................(2.1)
Ts 1
Keterangan :
Fb = Faktor bucket
Dump truck digunakan untuk mengangkut material dari base camp ke lokasi
pekerjaan proyek. menurut pedoman analisa indeks kementrian pekerjaan umum (2010),
V x Fa x 60
P = x M …………………………………………(2.2)
Bip x Ts 2
Keterangan :
V = Kapasitas bak
Lain-lain (Taksir)...............................................(T4)
Motor greader adalah alat yang digunakan pada pekerjaan perataan dan pembentukan
permukaan tanah. Menurut pedoman analisa indeks kementrian pekerjaan umum (2010),
Lh x ( N ( b−bo ) +bo ) x t x Fa x 60
P= ..........................................(2.3)
n x Ts3
Keterangan :
Lh = Panjang hamparan
Vibratory roller adalah alat yang digunakan untuk pemadatan. Pada proyek jalan
digunakan pekerjaan pemadatan lapisan pondasi bawah dan atas. Efek yang diakibatkan oleh
getaran adalah gaya dinamis terhadap tanah, butir tanah cenderung mengisi bagian-bagian
yang kosong yang terdapat diantara butir–butirnya sehingga tanah menjadi padat dan
kompak.
Keterangan :
Water tank Truck berfungsi atau bekerja sebagai alat penyiraman berupa air pada
pekerjaan lapisan pondasi bawah (LPB), lapisan pondasi atas (LPA), dan laston. Menurut
pedoman analisa indeks kementrian pekerjaan umum (2010), untuk menghitung produktivitas
pa x Fa x 60
P= ......................................................(2.5)
1000 x Wc
Keterangan :
2.3.6 Crompressor
Compressor adalah alat yang digunakan untuk pembersihan permukaan badan jalan
agar terhindar dari kotoran dan debu. Menurut pedoman analisa indeks kementrian pekerjaan
P= pas x Fa x 60 ..................................................................(2.6)
Keterangan :
Asphal spayer adalah alat yang digunakan untuk mengolah material lapis perekat
berupa aspal cair. Menurut pedoman analisa indeks kementrian pekerjaan umum (2010),
untuk menghitung produktivitas Asphal spayer dapat digunakan rumus:
P= pas x Fa x 60 ...................................................................(2.7)
Keterangan :
Asphalt Finisher adalah alat untuk penghamparan lapisan asphalt pada permukaan
badan jalan. Menurut Soedrajat (1994), untuk menghitung produktivitas asphalt sprayer
digunakan rumus :
P = V x b x 60 x Fa x t x D1 ...................................................(2.8)
Keterangan :
Tandem Roller berfungsi sebagai alat pemadat pertama untuk pekerjaan Laston yang
dipadatkan pada suhu 90o sampai dengan 110o C. Menurut pedoman analisa indeks
kementrian pekerjaan umum (2010), untuk menghitung produktivitas Tandem Roller dapat
digunakan rumus :
Keterangan :
Pneumatic tire roller berfungsi sama seperti Tandem Roller yaitu untuk pemadatan,
perbedaannya hanya waktu penggunaannya saja. Pneumatic tire roller digunakan pada
pemadatan terakhir setelah dipadatkan terlebih dahulu dengan tandem roller. Menurut
pedoman analisa indeks kementrian pekerjaan umum (2010), untuk menghitung produktivitas
Keterangan :
Proses pengolahan aspal dilakukan dalam sebuah plant (pengolahan aspal). Cold bin
(sebagai tempat penimbunan bahan) yang terdiri dari beberapa buah corong yang merupakan
tempat penimbunan batuan yang berbeda-beda ukurannya. Selain itu Cold bin harus dapat
mendistribusikan bahan untuk dapat dibawa ke drayer. Drayer merupakan tabung berputar
yang dibuatt miring dengan sudut tertentu, kemudian dipanasi dengan tiupan burnet /
pemanasan agar pengaliran batuan dapat berjalan lancar. Pada drayer batu dikeringkan dan
dipanaskan. Sebelum dicampur dengan aspal, bantuan disaring melalui ayakan untuk
memisahkan ukurannya.
Suhu aspal pada saat pencampuran adalah 140 o C dan agregat dipanaskan pada suhu
135o - 163o C kedua bahan ini dicampur menjadi satu, kemudian diangkut kelokasi pekerjaan
penghamparan, suatu aspal dalam keadaan panas, lalu dipadatkan atau digilas. Pada saat
pemadatan suhu minimum ± 125 o C dan harus sudah selesai digilas pada temperatur diatas
80o C. Menurut pedoman analisa indeks kementrian pekerjaan umum (2010), untuk
P = V x Fa …………………………………………………..(2.11)
Keterangan :
Merupakan hasil dari analisa Bina Marga yang berdasarkan penelitian terdahulu
dalam penggunaan penempatan harga satuan yang telah ditetapkan berdasarkan produktivitas
dan kemampuan.
Biaya pengoperasian alat dapat dibagi di dalam dua kategori, biaya kepemilikan dan
biaya penggunaan.
1. Uraian Peralatan
pekerjaannya. Beberapa jenis peralatan yang digunakan untuk pekerjaan secara mekanis dan
digunakan dalam mata pembayaran tertentu, maka besarnya suatu produktivitas ditentukan
Berikut ini masukan yang diperlukan dalam perhitungan biaya alat persatuan waktu.
a. Jenis alat
Jenis peralatan yang dipergunakan misalnya wheel loader, excavator, asphalt mixing
Jenis alat yang diperlukan dalam suatu mata pembayaran disesuaikan dengan
ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi teknis, misalnya dalam mata pembayaran Hot
Rolled Sheet dalam spesifikasi diharuskan menggunakan alat pemadat roda baja (tandem
roller) untuk penggilasan awal (breakdown rolling) dan alat pemadat roda karet (pneumatic
tire roller) untuk penggilasan antara (intermediate rolling) serta alat pemadat roda baja tanpa
b. Tenaga Mesin
Tenaga mesin (Pw) merupakan kapasitas tenaga mesin penggerak dalam satuan
tenaga kuda atau horsepower (HP) atau dalam arti kata lain juga disebut tenaga yang
c. Kapasitas Alat
Kapasitas alat adalah ruang yang tersedia atau daya tampung peralatan (Cp) yang
dipergunakan, misalnya AMP 50 ton/jam (kapasitas produksi per jam), wheel loader 1,20 m3
cara yang tercantum dalam rumus umum yaitu rumus perhitungan produksi peralatan per jam,
atau berdasarkan hasil produksi selama bekerja 4 jam pertama ditambah hasil produksi
selama bekerja 3 jam kedua, kemudian hasil produksi hariannya dibagi 7 untuk memperoleh
Umur ekonomis peralatan (A) dapat dihitung berdasarkan kondisi penggunaan dan
yaitu biaya untuk operasi sesuai fungsinya dan biaya pemeliharaan (termasuk perbaikan)
selama operasi.
Pada suatu saat karena operasinya sudah lama (umumnya sudah tua) akan mengalami
aus sehingga produksinya menurun dan biaya yang dikeluarkan sudah tidak sesuai lagi.
Dengan nilai jasa produksi yang dihasilkan. Pada kondisi seperti ini maka peralatan yang
dimaksud dinyatakan tidak ekonomis lagi untuk dipakai, atau disebut umur ekonomisnya
sudah tercapai.
antara satu jenis peralatan dengan jenis peralatan lainnya. Pada umumnya dinyatakan dalam
satuan pengoperasian. Umur ekonomis suatu peralatan dapat berubah (menjadi lebih singkat)
yang diakibatkan antara lain karena cara pengoperasian yang tidak baik dan tidak benar serta
pemeliharaan dan perbaikannya yang tidak baik. Umur ekomomis peralatan peralatan yang
dipakai untuk perhitungan dalam panduan ini diambil sesuai data dalam referensi yang
dipakai.
Pada peralatan yang bermesin maka jam kerja peralatan atau jam pemakaian peralatan
akan dihitung dan dicatat sejak mesin dihidupkan sampai mesin dimatikan. Selama waktu
(jam) pelaksanaan kegiatan maka peralatan tetap dihidupkan, kecuali generating set (gen set)
yang selalu tetap dihidupkan pada setiap pekerjaan berlangsung, untuk peralatan tidak
bermesin maka jam pemakaiannya sama dengan jam pelaksanaan kegiatan pekerjaan.
jam/hari, maka :
Harga pokok perolehan alat (B) yang dipakai dalam perhitungan biaya sewa alat atau
pada analisis harga satuan dasar alat. Harga yang tercantum dapat terjadi melalui persyaratan
jual beli apakah barang tersebut loko gudang, franco gudang, free and board, serta kadang-
kadang penjual harus menanggung cost, freight, and insurance atas barang yang dikirim.
Nilai sisa peralatan (C) atau bisa disebut nilai jual kembali (resale value) adalah
perkiraan harga peralatan yang bersangkutan pada akhir umur ekonomisnya. Pada umumnya
nilai sisa peralatan ini tidak sama untuk tiap jenis peralatan, tergantung pada jenis
peralatannya. Untuk peralatan yang umum dipakai pada pekerjaan konstruksi maka nilai sisa
peralatan bisa mencapai 30% s/d 35% dari harga peralatan baru. Hal ini biasa dikarenakan
relative rendah atau tinggi, misalnya dump truck, roller, wheel loader, excavator dan
sejenisnya.
Nilai sisa alat (C) ini banyak tergantung pada kondisi pemakaian dan pemeliharaan
selama waktu pengoperasian. Untuk perhitungan analisis harga satuan ini, nilai sisa alat dapat
diambil rata-rata 10% dari pada harga pokok alat, tergantung pada karakteristik (dari pabrik
Merupakan tingkat suku bunga bank (i) pinjaman investasi yang berlaku pada waktu
suku bunga ini dengan mengambil nilai rata-rata dari beberapa bank komersial terutama
( B−C ) x D
Biaya pengembalian modal dengan rumus : E= ……………..(2.18)
W
Keterangan :
Besarnya nilai asuransi (Ins) dan pajak kepemilikan peralatan ini umumnya diambil
rata-rata per tahun sebesar 0,1% untuk asuransi dan 0,1% untuk pajak, atau dijumlahkan
sebesar 0,2% dari harga pokok alat, atau 2% dari nilai sisa alat (apabila nilai sisa alat = 10%
Ins x B
Asuransi : F = ……………………………………………………….(2.19)
W
Keterangan :
Upah tenaga kerja dalam perhitungan biaya operasi peralatan terdiri atas biaya upah
tenaga kerja dalam satuan Rp/jam. Untuk mengoperasikan alat diperlukan operator (U1) dan
Harga bahan bakar (H) dan minyak pelumas maupun minyak hidrolik (I), dalam
perhitungan biaya operasi peralatan adalah harga umum yang ditetapkan pemerintah
setempat.
a. Biaya pasti
Biaya pasti (owning cost) adalah biaya pengembalian modal dan bunga setiap tahun,
Keterangan :
= 0,002 x B atau
= 0,02 x C
Komponen biaya operasi tiap unit peralatan dihitung berdasarkan bahan yang
diperlukan. Perhitungan cara pendekatan dengan rumus rata-rata untuk biaya tidak pasti atau
Banyaknya bahan bakar per jam yang dipergunakan oleh mesin penggerak dan
tergantung pada besarnya kapasitas tenaga mesin, biasanya diukur dengan satuan HP (Horse
Power).
Keterangan :
H : banyaknya bahan bakar yang dipergunakan dalam 1 (satu) jam dengan satuan liter/jam;
Banyaknya minyak pelumas (termasuk pemakaian minyak yang lain serta grease)
yang dipergunakan oleh peralatan yang bersangkutan dihitung dengan rumus dan berdasarkan
Keterangan :
I : banyaknya minyak pelumas yang dipakai dalam 1 (satu) jam dengan satuan liter/jam;
Keterangan :
Untuk menghitung biaya perbaikan termasuk penggantian suku cadang yang aus
Keterangan :
Upah operator dan pembantu operator atau driver, dihitung dengan rumus :
P = H + I + J + K + L + M…………………………………………(2.27)
H : banyaknya bahan bakar yang dipergunakan dalam 1 (satu) jam dengan satuan liter/jam
I : banyaknya minyak pelumas yang dipakai dalam 1 (satu) jam dengan satuan liter/jam;
Keluaran Harga Satuan Dasar alat (S) adalah harga satuan dasar alat yang meliputi
biaya pasti (G), biaya tidak pasti atau biaya operasi (P): harga satuan dasar alat :
S = G + P…………………………………………………………..(2.28)
Keluaran harga satuan dasar alat ini selanjutnya merupakan masukan (input) untuk
Untuk menghitung harga satuan pekerjaan, maka perlu ditetapkan bahan rujukan
harga acuan untuk upah sebagai Harga Satuan Dasar (HSD) tenaga kerja pada lokasi
pekerjaan.
a) Tentukan jenis keterampilan tenaga kerja, misal pekerja (P), tukang (T), kepala
b) Kumpulkan data upah (UMR), data upah hasil survei dilokasi yang berdekatan dan
d) Tentukan jumlah hari efektif bekerja selama satu bulan (24–26 hari), jumlah jam
f) Rata-ratakan seluruh biaya upah per jam sebagai upah rata-rata per jam;
g) Hitung biaya keperluan K3 dengan menyusun peralatan yang diperlukan seperti helm,
rompi, sepatu, masker, jas hujan, topi, sarung tangan, kaca mata pelindung dan lain-
lain, masing-masing dengan harga yang berlaku untuk setiap tenaga kerja yang
digunakan;
h) Jumlahkan biaya K3 dalam satuan (Rp), dan hitung biaya pemakaian peralatan K3 per
hari, dengan membagi biaya K3 dengan lama periode konstruksi dan lama (hari)
i) Biaya upah tenaga per jam adalah upah rata-rata per jam (f) ditambah dengan biaya
2. Koefisien Bahan/Material
Menghitung koefisien bahan atau material dihitung berdasarkan harga pasar bahan per
satuan ukuran baku (misal volume dalam m3). Analisis Harga Satuan Dasar (HSD) bahan
memerlukan data harga bahan baku, serta biaya transportasi dan biaya produksi bahan baku
menjadi bahan olahan atau bahan jadi. Produksi bahan memerlukan alat yang mungkin lebih
dari satu alat. Setiap alat dihitung kapasitas produksinya dalam satuan pengukuran per jam,
dengan cara memasukkan data kapasitas alat, factor efisiensi alat, factor lain dan waktu siklus
masing-masing. Harga Satuan Dasar (HSD) bahan terdiri atas harga bahan baku atau harga
satuan dasar bahan baku, Harga Satuan Dasar bahan olahan, dan harga satuan dasar bahan
jadi. Perhitungan harga satuan dasar bahan yang diambil dari quarry dapat menjadi dua
macam, yaitu berupa bahan baku (batu kali/gunung, pasir sungai/gunung dll), dan berupa
bahan olahan (misalnya agregat kasar dan halus hasil produksi mesin pemecah batu dan lain
sebagainya).
Harga bahan diquarry berbeda dengan harga bahan yang dikirim ke base camp atau
ketempat pekerjaan, karena perlu biaya tambahan berupa biaya pengangkutan material dari
quarry ke base camp atau tempat pekerjaan dan biaya-biaya lainnya seperti retribusi
1) Tentukan tempat dan harga setempat bahan tersebut diquarry, dipabrik atau
dipelabuhan;
2) Tabelkan dari simbol setiap bahan baku yang sudah dicatat harga dan jarak dari
quarrynya.
(misal batu kali menjadi agregat kasar dan agregat halus, menggunakan dua dua alat
berbeda, alat -1: stone crusher dan alat -2: wheel loader).
5) Kapasitas alat;
Langkah perhitungan pengadaan agregat kasar dan halus adalah sebagai berikut :
1) Tetapkan proporsi bahan-bahan olahan yang akan diproduksi dalam satuan persen
3) Tentukan asumsi transaksi pembelian bahan baku apakah loko atau franco di base
camp. Tetapkan harga satuan bahan baku, dari quarry, pabrik, atau pelabuhan.
4) Tetapkan alat-alat dan biaya sewanya atau biaya operasinya, masing-masing yang
akan digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi bahan olahan, untuk harga di
6) Tetapkan factor efisiensi alat (Fa) masing-masing, sesuai dengan kondisi alat yang
ada;
10) Hitung produksi alat-1 (Qb) dan kebutuhan bahan baku (Qg) selama satu jam. Produksi
Cp1 / D1;
11) Hitung kapasitas alat-2 untuk melayani alat-1. Kapasitas angkut per rit: K a = Fa x
13) Hitung waktu kerja alat-2 memasok bahan baku : Tw = (Q g/Ka x Ts) / 60, dalam
satuan jam;
14) Biaya produksi Bp = (Tst x Rp2 + Tw x Rp3) / Qb dalam satuan rupiah / m3;
15) Harga satuan bahan olahan: Hsb = (Qg / Qb x Fh x Rp1) + Bp, dalam satuan rupiah / m3.
2) Hitung biaya memuat bahan jadi, transportasi dan membongkar bahan jadi, per satuan
bahan jadi;
3) Tabelkan dan beri simbol setiap bahan jadi yang sudah dicatat harganya, harga
3. Koefisien Alat
Untuk menghitung koefisien alat harga satuan pekerjaan, maka perlu ditetapkan
dahulu bahan rujukan harga atau HSD alat yang dapat disewa per jam sebagai standar HSD
alat.
Analisis HSD alat memerlukan data upah operator atau sopir, spesifikasi alat meliputi
tenaga mesin, kapasitas kerja alat (m 3), umur ekonomis alat (dari pabrik pembuatnya), jam
kerja dalam satu tahun, dan harga alat. Faktor lainnya adalah komponen investasi alat
meliputi suku bunga bank, asuransi alat, factor alat spesifik seperti factor bucket untuk
HSD alat meliputi biaya pasti per jam dan biaya operasi per jam. Langkah
7) Hitung biaya operasi per jam dengan rumus (2.27) halaman 31.
Komponen untuk menyusun harga satuan pekerjaan memerlukan harga satuan dasar
tenaga kerja, harga satuan bahan, dan harga satuan peralatan. Kegiatan hrga satuan pekerjaan
Koefisien tenaga kerja ditentukan oleh produktivitas wheel loader (Q1) produksi
agregat/hari = Tk x Q1
1. Pekerja = (Tk x P) : Qt
2. Mandor = (Tk x M) : Qt
Keterangan :
B. Koefisien Bahan/Material
Proporsi Campuran : - Agregat Kasar
- Agregat Halus
- Sirtu
Langkah perhitungan Koefisien Agregat Kelas B / m3 :
- Agregat Kasar = Ak x 1 M3 x Fk
- Agregat Halus = Ah x 1 M3 x Fk
- Sirtu = St x 1 M3 x Fk
Keterangan :
Ak = Agregat Kasar
Ah = Agregat Halus
St = Sirtu
C. Koefisien Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan lapisan pondasi agregat kelas B (bahu
jalan) antara lain Wheel Loader, Dump Truck, Motor Greader, Pedestrian Roller, Dan Water
Tank Truck.
1. Pekerja = (Tk x P) : Qt
2. Mandor = (Tk x M) : Qt
Keterangan :
Qt = Produksi agregat/hari = Tk x Q1
B. Koefisien Bahan/Material
- Agregat Halus
- Agregat Kasar = Ak x 1 M3 x Fk
- Agregat Halus = Ah x 1 M3 x Fk
Keterangan :
Ak = Agregat Kasar
Ah = Agregat Halus
C. Koefisien Peralatan
wheel loader, dump truck, motor greader, Tandem roller dan water tank truck.
Keterangan :
B. Koefisien Bahan/Material
- Kerosene = 36 %
Berat isi bahan : - Aspal Pen 60 atau Pen 80 (D1) = 1,03 Kg/liter
- Aspal (kg) = As x PC x D1
- Kerosene (liter) = K x PC
Keterangan :
C. Koefisien Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan lapis resap pengikat antara lain asphalt
sprayer, compressor dan dump truck. Untuk biaya operasional masing-masing alat untuk
pekerjaan lapis resap pengikat berdasarkan yang penulis dapatkan dari pihak lembaga resmi
Koefisien tenaga kerja ditentukan oleh produktivitas Asphalt Mixing Plant (Q2)
1. Pekerja = (Tk x P) : Qt
2. Mandor = (Tk x M) : Qt
Keterangan :
Tk = Jam kerja efektif per-hari
Qt = Produksi agregat/hari = Tk x Q1
B. Koefisien Bahan/Material
C. Koefisien Peralatan
Langkah untuk menghitung koefisien alat :
Alat-alat yang digunakan pada pekerjaan Prime Coat (AC-BC) adalah wheel loader,
asphalt mixing plant, genset, dump truck, asphalt finisher, tandem roller, dan pneumatic tire
roller. Untuk biaya operasional masing-masing alat untuk pekerjaan laston lapis pengikat
(AC-BC) berdasarkan yang penulis dapatkan dari pihak lembaga resmi yang dipertanggung
jawabkan.