Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMANENAN HASIL HUTAN


ACARA II
PENGAMATAN WAKTU KERJA

Disusun oleh :
Nama : Yoland Windy Astika
NIM : 19/440049/KT/08934
Shift : Rabu, 15.30 WIB
Coass : Peggy Sukmawati

LABORATORIUM PEMANENAN HASIL HUTAN


DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
ACARA II
PENGAMATAN WAKTU KERJA

I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum acara ini yaitu :
1. Mempelajari cara-cara pengamatan waktu kerja (time study)
2. Dapat melaksanakan pekerjaan pengamatan waktu kerja hingga
mendapatkan data-data terukur dari suatu pekerjaan.

II. DASAR TEORI


Pemanenan hasil hutan adalah serangkaian kegiatan kehutanan yang
mengubah pohon atau biomassa lainnya, sehingga bermanfaat bagi keghidupan
ekonomis dan kebudayaan masyarakat (Natadiwirja dkk., 1976 dalam
Sihombing, 2020). Dalam tahapan pemanenan tersebut, dibutuhkan waktu yang
digunakan pekerja untuk melakukan pekerjaannya yang disebut waktu kerja.
Waktu kerja adalah waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan dalam
periode tertentu (UU no. 13 tahun 2003 dalam Rahmaniah dkk., 2019). Menurut
Albertsen dkk. (2008) dalam Rahmaniah dkk. (2019), waktu kerja yang
panjang, pekerjaan yang banyak, dan tidak standar, harus diminimalkan untuk
meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja. Maka dari itu, diperlukan
pengukuran waktu kerja. Pengukuran waktu kerja merupakan metode yang
digunakan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan karyawan yang
mempunyai kualifikasi baik dalam menjalankan pekerjaannya, untuk bekerja
secara normal dan wajar (Krisnaningsih dkk., 2020). Secara garis besar,
terdapat dua teknik pengukuran waktu kerja yaitu pengukuran waktu kerja
langsung dan pengukuran waktu kerja secara tidak langsung. Pengukuran
waktu kerja secara langsung dapat dilakukan dengan menggunakan metode
stopwatch time study dan metode work sampling. Metode stopwatch time study
cocok diaplikasikan untuk pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-
ulang. Dari hasil pengukuran akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan
suatu siklus pekerjaan dan digunakan sebagai standar (Roidelindho, 2017).
Waktu kerja dapat dibedakan menjadi dua yaitu waktu utama dan waktu
allowance. Waktu utama adalah waktu yang digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan inti. Sedangkan waktu allowance adalah waktu yang diberikan diluar
waktu utama untuk memberikan kesempatan pada pekerja melakukan kegiatan
yang harus dilakukannya sehingga waktu standar yang diperoleh mewakili
sistem kerja yang diamati (Mahawati dkk., 2021). Pengukuran kerja dapat
menjadi pedoman yang baku karena memiliki data yang bersumber dari sebuah
penelitian. Manajer juga akan mendapat informasi yang objektif dan akan
menghindari penilaian subjektif dari pandangan personal manager sendiri.
Dengan menggunakan pengukuran kerja, keputusan manajemen yang diambil
seorang manajer dapat sesuai dengan kondisi yang terjadi di perusahaannya
(Khadijah dkk., 2016).

III. ALAT DAN BAHAN


a. Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :
1. Alat tulis
2. Handphone
3. Blangko pengamatan
b. Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :
1. Data sekunder penebangan dan pembagian batang
2. Data sekunder pemuatan
3. Data sekunder pengangkutan
4. Data sekunder pembongkaran
5. Tabel derajat prestasi kerja & westinghouse factor
IV. CARA KERJA
Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu :

Alat dan bahan disiapkan

Data pengamatan waktu kerja


Dibuat tabel dan grafik sebaran
dipilah berdasarkan waktu
waktu kerja utama dan
utama, allowance, dan volume
allowance
hasil panen

Waktu kerja utama dihitung Waktu kerja allowance dihitung


waktu rata-rata, waktu normal, waktu rata-rata, waktu normal,
waktu standar, dan leveling waktu standar, dan leveling
factor-nya menurut westinghouse factor-nya menurut
table dan DPK westinghouse table dan DPK

Pada acara ini, dilakukan pengamatan waktu kerja dengan cara kerja
yang pertama yaitu disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti
handphone, alat tulis, blanko pengamatan, data sekunder, serta tabel derajat
prestasi kerja & westinghouse factor. Kemudian dari data pengamatan waktu
kerja kegiatan penebangan dan pembagian batang, pemuatan, pengangkutan,
serta pembongkaran dipilah berdasarkan waktu kerja utama, allowance, dan
volume hasil panen. Selanjutnya dihitung waktu rata-rata, waktu normal, waktu
standar, dan leveling factor-nya pada waktu utama dan waktu allowance.
Volume hasil panen dihitung menggunakan rumus smallian, kemudian waktu
standar dan prestasi kerja dihitung berdasarkan kedua leveling factor. Dari hasil
tersebut kemudian dihitung sebaran waktu utama dan allowance-nya untuk
dibuat grafik sebaran.
V. HASIL DAN PERHITUNGAN
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini terlampir dalam bentuk excel.
• Contoh Perhitungan Penebangan dan Pembagian Batang
1. Volume smallian 1
𝐷𝑝2 + 𝐷𝑢2
V =¼π( )𝐿
2
2.862 + 2.752
=¼π( ) 𝑥 23.6
2

= 145.89 m3
2. Waktu rata-rata (WR)
WR = Total konsumsi waktu utama / jumlah pengamatan
= 1194.05 / 30
= 39.80 menit
3. Leveling factor (lf)
a. Lf WH = 1 + (keahlian + usaha + kondisi + konsistensi)
= 1 + (0.13 + 0.08 – 0.02 + 0.01)
= 1 + 0.2
= 1.02
b. Lf DPK = jenis kelamin x umur x pengalaman kerja
= 0.96 x 0.99 x 0.96
= 0.91
4. Waktu Normal (WN)
a. WN WH = WR X lf WH
= 39.80 x 1.02
= 47.76 menit
b. WN DPK = WR x lf DPK
= 39.80 x 0.91
= 36.31 menit
5. Allowances
All = (All1 + All2 + All3 + .......+ Alln) / n
= 279.40 / 30
= 9.31 menit
6. Waktu Standar (WS)
a. WS WH = WN WH +All
= 47.76 + 9.31
= 57.08 menit
b. WS DPK = WN DPK + All
= 36.31 + 9.31
= 45.63 menit
7. Rata-rata Volume pohon
= ∑Vol smallian / ∑ pengamatan
= 5814.75 / 30
= 193.83 m3
8. Prestasi kerja per-jam
a. PK WH = (60 / WS WH) x volume rata-rata
= (60 / 45.63) x 193.83
= 203.76 m3/jam
b. PK DPK = (60 / WS DPK) x volume rata-rata
= (60 / 57.08) x 193.83
= 254.88 m3/jam
9. Prestasi kerja per-HOK
a. PK WH = PK WH x 7
= 203.76 x 7
= 1426.30 m3/HOK
b. PK DPK = PK DPK x 7
= 254.88 x 7
= 1784.15 m3/HOK
10. Waktu Kerja Utama
a. Range = waktu max – waktu min
= 53.66 – 21.37
= 32.29
b. Kelas = 1 + 3.322 log n
= 1 + 3.322 log 30
= 5.91 ≈ 6
c. Interval = range / kelas
= 32.19 / 6
= 5.38
11. Waktu kerja Allowances
a. Range = waktu max – waktu min
= 100.83 – 0.00
= 100.83
b. Kelas = 1 + 3.322 log n
= 1 + 3.322 log 30
= 5.91 ≈ 6
c. Interval = range / kelas
= 100.83 / 6
= 17.07
• Contoh Perhitungan Pemuatan
1. Volume smallian 1
𝐷𝑝2 + 𝐷𝑢2
V =¼π( )𝐿
2
2.862 + 2.752
=¼π( ) 𝑥 23.6
2

= 145.89 m3
2. Waktu rata-rata (WR)
WR = Total konsumsi waktu utama / jumlah pengamatan
= 668.06 / 30
= 22.27 menit
3. Leveling factor (lf)
a. Lf WH = 1 + (keahlian + usaha + kondisi + konsistensi)
= 1 + (0.13 + 0.08 – 0.02 + 0.01)
= 1 + 0.2
= 1.02
b. Lf DPK = jenis kelamin x umur x pengalaman kerja
= 0.96 x 0.99 x 0.96
= 0.91
4. Waktu Normal (WN)
a. WN WH = WR X lf WH
= 22.27 x 1.02
= 26.72 menit
b. WN DPK = WR x lf DPK
= 22.27 x 0.91
= 20.32 menit
5. Allowances
All = (All1 + All2 + All3 + .......+ Alln) / n
= 129.81 / 30
= 4.33 menit
6. Waktu Standar (WS)
a. WS WH = WN WH +All
= 26.72 + 9.31
= 31.05 menit
b. WS DPK = WN DPK + All
= 20.32 + 9.31
= 24.64 menit
7. Rata-rata Volume pohon
= ∑Vol smallian / ∑ pengamatan
= 5814.75 / 30
= 193.83 m3
8. Prestasi kerja per-jam
a. PK WH = (60 / WS WH) x volume rata-rata
= (60 / 31.05) x 193.83
= 374.55 m3/jam
b. PK DPK = (60 / WS DPK) x volume rata-rata
= (60 / 24.64) x 193.83
= 471.89 m3/jam
9. Prestasi kerja per-HOK
a. PK WH = PK WH x 7
= 374.55 x 7
= 2621.84 m3/HOK
b. PK DPK = PK DPK x 7
= 471.89 x 7
= 3303.22 m3/HOK
10. Waktu Kerja Utama
a. Range = waktu max – waktu min
= 32.95 – 13.52
= 19.43
b. Kelas = 1 + 3.322 log n
= 1 + 3.322 log 30
= 5.91 ≈ 6
c. Interval = range / kelas
= 19.43 / 6
= 3.29
11. Waktu kerja Allowances
a. Range = waktu max – waktu min
= 27.05 – 0.00
= 27.05
b. Kelas = 1 + 3.322 log n
= 1 + 3.322 log 30
= 5.91 ≈ 6
c. Interval = range / kelas
= 27.05 / 6
= 4.5
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan waktu kerja pada
kegiatan penebangan dan pembagian batang, pemuatan, pengangkutan, dan
pembongkaran. Waktu kerja adalah waktu yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan dalam periode tertentu. Untuk mengetahui waktu kerja tersebut,
diperlukan pengukuran waktu kerja. Pengukuran yang dimaksudkan disini
adalah pengukuran kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan
waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki keterampilan
rata-rata dan terlatih baik) dalam melaksanakan sebuah kegiatan kerja dalam
kondisi dan tempo kerja yang normal. Pengukuran waktu kerja dibutuhkan
untuk menentukan aktivitas yang paling efisien pada tugas tertentu, sehingga
standar yang dibuat sesuai dengan pelaksanaan yang sebenarnya (Khadijah
dkk., 2016). Pengukuran waktu kerja nantinya akan menentukan prestasi kerja
dari seorang pekerja. Prestasi kerja penting unuk dijadikan acuan dalam
menentukan upah atau biaya, waktu standar yang dibutuhkan pekerja, dan
penggunaan waktu yang tepat dan benar.
Terdapat tiga metode pengamatan atau pengukuran waktu kerja, yaitu
continuous timing method, repetitive timing method, dan acumulative timing
method. Yang pertama continuous timing method, yaitu konsumsi waktu dari
elemen pertama sampai elemen terakhir kerja. Dengan menggunakan metode
ini, konsumsi waktu diukur terus menerus mulai dari elemen kerja pertama
sampai elemen kerja terakhir. Tiap elemen akan menunjukkan konsumsi
waktunya yang bisa dibaca secara langsung dari stopwatch. Yang kedua
repetitive timing method, yaitu konsumsi waktu yang dilakukan pada masing-
masing elemen. Yang ketiga acumulative timing method, yaitu pencatatan
waktu untuk masing-masing elemen yang dibaca langsung dengan dua
stopwatch. Dari mertode tersebut nantinya akan menghasilkan data yang
selanjutnya bisa digunakan untuk perhitungan.
Kegiatan pemanenan hasil hutan memiliki berbagai elemen kerja.
Elemen kerja berdasarkan waktunya terbagi atas elemen kerja waktu utama dan
elemen kerja waktu allowance. Waktu utama adalah waktu yang digunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan inti guna kelangsungan produksi. Waktu utama
digunakan sebagai dasar untuk menghitung waktu rata-rata. Kelonggaran
waktu (allowance time) merupakan sejumlah waktu yang harus ditambahkan
dalam waktu normal untuk mengantisipasi terhadap kebutuhan-kebutuhan
waktu guna melepaskan lelah, kebutuhan pribadi dan kondisi menunggu baik
yang bisa dihindarkan maupun yang tidak bisa dihindarkan. Contoh kegiatan
pada waktu utama saat kegiatan penebangan dan pembagian batang diantaranya
meliputi menuju pohon, persiapan tebangan, membuat takik rebah, membuat
takik balas, serta memotong pangkal dan ujung. Elemen ini digolongkan pada
waktu utama karena pasti dilakukan setiap pelaksanaan kegiatan pemanenan.
Sedangkan yang termasuk allowance adalah persiapan tali, mengisi BBM dan
oli, menajamkan rantai, serta istirahat. Waktu kerja sendiri dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan, pengalaman, alat yang
digunakan, serta faktor lingkungan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi
prestasi kerja adalah kemampuan kerja, motivasi kerja dan kondisi kerja. Waktu
standar suatu pekerjaan adalah jumlah waktu standar dari masing-masing
elemen pekerjaan. Waktu standar ini merupakan waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan satu siklus pekerjaan yang dilakukan menurut metode kerja
tertentu pada kecepatan normal dengan mempertimbangkan rating
performances dan kelonggaran. Waktu standar menunjukkan waktu yang
dikonsumsi oleh orang normal dan dikoreksi dengan allowance.
Leveling factor adalah konstanta yang digunakan untuk menyetarakan
waktu konsumsi rata-rata dibutuhkan oleh orang normal denganwaktu yang
dibutuhkan oleh orang ahli. Leveling faktor yang digunakan dalam perhitungan
ini adalah Westinghouse dan derajad prestasi kerja. Westinghouse digunakan
untuk menentukan kawasan atau ketidakwajaran dalam kerja, meliputi
keterampilan, kondisi kerja, konsistensi, dan usaha pada setiap faktor tebang
dalam kelas nilai masing-masing. Derajad prestasi kerja adalah suatu nilai yang
menunjukkan seberapa besar keterlibatan pekerja dalam melakukan
pekerjaannya berdasarkan kondisi dan kemampuan pekerja yang terukur.
Data yang digunakan pada praktikum acara dua ini merupakan
pengamatan waktu kerja di lokasi petak 233 AH 2. Alat yang digunakan pada
kegiatan pemanenan ini yaitu chainsaw STIHLL 070 AV dan UD Nissan Y2
52 PPN. Pengamatan waktu kerja dilakukan selama 30 hari sehingga
menghasilkan 30 kali pengulangan. Kegiatan pertama yaitu penebangan dan
pembagian batang. Pada kegiatan ini yang termasuk waktu utama yaitu
memotong ujung, membuat takik balas, kepras banir, membuat takik rebah,
menuju pohon, memotong pangkal, persiapan penebangan, dan pembersihan
cabang. Sedangkan yang termasuk waktu allowance adalah menajamkan rantai,
persiapan alat, istirahat, gangguan alat, dan pengisian BBM maupun oli.
Kegiatan ini dilakukan oleh operator bernama Yono, asal Magelang dengan
umur 34 tahun, memiliki pengalaman kerja selama 7 tahun. Berdasarkan data
dan hasil perhitungan, diperoleh waktu rata-rata 39.8 menit, dimana waktu
normal DPK yaitu 36.31 menit dan waktu normal westinghouse 47.76 menit.
Waktu allowance yang diperoleh yaitu 9.31 menit. Selanjutnya yaitu waktu
standar DPK diperoleh 45.63 menit dan waktu standar westinghouse yaitu
57.08 menit. Volume rata-rata pohonnya yaitu sebesar 193.83 m3. Berdasarkan
volume rata-rata dan waktu standar, dapat ditentukan prestasi kerja baik
menggunakan leveling factor westinghouse maupun DPK. Prestasi kerja ini
menunjukkan hasil kerja berupa kayu tebangan yang diperoleh seorang pekerja
dlam waktu tertentu. Prestasi kerja berdasarkan westinghouse sebesar 203.76
m3/jam atau 1426.3 m3/HOK dan prestasi kerja berdasarkan DPK sebesar
254.88 m3/jam atau 1784.15 m3/HOK. Berdasarkan hasil perhitungan sebaran
waktu kerja utama, kuantitas waktu terbanyak yang dikonsumsi dalam kegiatan
penebangan tertinggi berkisar antara 32.13 – 37.51 menit dan 37.52 – 42.89
menit, sedangkan kuantitas waktu terendah adalah 21.37 – 26.74 menit dan
26.75 – 32.12 menit. Pada waktu allowances kuantitas waktu tertinggi berkisar
antar 0 – 17.06 menit, sedangkan kuantitas waktu terendah adaalh 85.35 –
102.41 menit.
Kegiatan kedua yaitu pemuatan, dilakukan oleh operator bernama Boni,
asal Magetan dengan umur 39 tahun, memiliki pengalaman kerja selama 9
tahun. Yang termasuk waktu utama dalam kegiatan pemuatan adalah membawa
log, memuat log ke truk, menata alat muat, menata log dalam truk, mengambil
log, dan menuju log. Sedangkan yang termasuk waktu allowance adalah
gangguan alat, istirahat, pembersihan alas truk, dan persiapan alat. Berdasarkan
data dan hasil perhitungan, diperoleh waktu rata-rata 22.27 menit, dimana
waktu normal DPK yaitu 20.32 menit dan waktu normal westinghouse 26.72
menit. Waktu allowance yang diperoleh yaitu 4.33 menit. Selanjutnya yaitu
waktu standar DPK diperoleh 24.64 menit dan waktu standar westinghouse
yaitu 31.05 menit. Volume rata-rata pohonnya yaitu sebesar 193.83 m3.
Berdasarkan volume rata-rata dan waktu standar, dapat ditentukan prestasi
kerja baik menggunakan leveling factor westinghouse maupun DPK. Prestasi
kerja ini menunjukkan hasil kerja berupa kayu tebangan yang diperoleh seorang
pekerja dalam waktu tertentu. Prestasi kerja berdasarkan westinghouse sebesar
374.55 m3/jam atau 2621.84 m3/HOK dan prestasi kerja berdasarkan DPK
sebesar 471.89 m3/jam atau 3303.22 m3/HOK. Berdasarkan hasil perhitungan
sebaran waktu kerja utama, kuantitas waktu terbanyak yang dikonsumsi dalam
kegiatan penebangan tertinggi berkisar antara 23.39 – 26.67 menit, sedangkan
kuantitas waktu terendah adalah 26.68 – 29.96 menit. Pada waktu allowances
kuantitas waktu tertinggi berkisar antar 0 – 4.57 menit, sedangkan kuantitas
waktu terendah adalah 13.74 – 18.31 menit dan 18.32 – 22.89 menit.
Kegiatan ketiga yaitu pengangkutan, dilakukan oleh operator bernama
Mardi, asal Sleman dengan umur 29 tahun, memiliki pengalaman kerja selama
4 tahun. Yang termasuk waktu utama pada kegiatan pengangkutan yaitu keluar
petak tebangan, masuk TPN, mematikan mesin, menyalakan mesin, perjalanan
menuju TPN. Sedangkan yang termasuk waktu allowance adalah gangguan
alat, istirahat, mengisi BBM, dan persiapan alat. Berdasarkan data dan hasil
perhitungan, diperoleh waktu rata-rata 39.24 menit, dimana waktu normal DPK
yaitu 36.92 menit dan waktu normal westinghouse 47.09 menit. Waktu
allowance yang diperoleh yaitu 12.54 menit. Selanjutnya yaitu waktu standar
DPK diperoleh 49.46 menit dan waktu standar westinghouse yaitu 59.63 menit.
Volume rata-rata pohonnya yaitu sebesar 969.13 m3. Berdasarkan volume rata-
rata dan waktu standar, dapat ditentukan prestasi kerja baik menggunakan
leveling factor westinghouse maupun DPK. Prestasi kerja ini menunjukkan
hasil kerja berupa kayu tebangan yang diperoleh seorang pekerja dalam waktu
tertentu. Prestasi kerja berdasarkan westinghouse sebesar 975.20 m3/jam atau
6826.39 m3/HOK dan prestasi kerja berdasarkan DPK sebesar 1175.67 m3/jam
atau 8229.68 m3/HOK.
Kegiatan keempat yaitu pembongkaran, dilakukan oleh operator
bernama Damar, asal Lumajang dengan umur 36 tahun, memiliki pengalaman
kerja selama 6 tahun. Yang termasuk dalam waktu utama pada kegiatan
pembongkaran adalah membongkar log, menata log, menuju truk, dan
persiapan pembongkaran. Sedangkan yang termasuk waktu allowance adalah
gangguan alat, istirahat, dan persiapan alat. Berdasarkan data dan hasil
perhitungan, diperoleh waktu rata-rata 57.62 menit, dimana waktu normal DPK
yaitu 54.22 menit dan waktu normal westinghouse 69.15 menit. Waktu
allowance yang diperoleh yaitu 12.21 menit. Selanjutnya yaitu waktu standar
DPK diperoleh 66.43 menit dan waktu standar westinghouse yaitu 81.36 menit.
Volume rata-rata pohonnya yaitu sebesar 969.13 m3. Berdasarkan volume rata-
rata dan waktu standar, dapat ditentukan prestasi kerja baik menggunakan
leveling factor westinghouse maupun DPK. Prestasi kerja ini menunjukkan
hasil kerja berupa kayu tebangan yang diperoleh seorang pekerja dalam waktu
tertentu. Prestasi kerja berdasarkan westinghouse sebesar 714.70 m3/jam atau
5002.90 m3/HOK dan prestasi kerja berdasarkan DPK sebesar 875.33 m3/jam
atau 6127.30 m3/HOK.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, waktu standar tertinggi adalah pada
kegiatan pembongkaran yaitu selama 66.43 menit (DPK) dan 81.36 menit
(Westinghouse). Sedangkan untuk waktu standar terendah yaitu pada kegiatan
pemuatan yaitu sejumlah 24.64 menit (DPK ) dan 31.05 menit (Westinghouse).
Untuk Prestasi kerja tertinggi adalah pada kegiatan pengangkutan yaitu 1175.67
m3/jam (DPK) dan 975.20 m3/jam (Westinghouse). Sedangkan untuk prestasi
kerja terendah adalah pada kegiatan penebangan dan pembagian batang yaitu
254.88 m3/jam (DPK) dan 203.76 m3/jam (Westinghouse).
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengamatan waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk
menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki
keterampilan rata-rata dan terlatih baik) dalam melaksanakan sebuah
kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal. Cara-cara yang
dapat dilakukan dalam pengamatan waktu kerja dibagi menjadi 3 metode
yaitu Continuous timing method, Repetitive timing method, dan
Accumulative timing method.
2. Pengamatan waktu kerja dilakukan pada pemanenan hasil hutan yaitu pada
kegiatan penebangan dan pembagian batang, pemuatan, pengangkutan dan
pembongkaran. Waktu standar tertinggi adalah pada kegiatan
pembongkaran yaitu selama 66.43 menit (DPK) dan 81.36 menit
(Westinghouse). Sedangkan untuk waktu standar terendah yaitu pada
kegiatan pemuatan yaitu sejumlah 24.64 menit (DPK ) dan 31.05 menit
(Westinghouse). Untuk Prestasi kerja tertinggi adalah pada kegiatan
pengangkutan yaitu 1175.67 m3/jam (DPK) dan 975.20 m3/jam
(Westinghouse). Sedangkan untuk prestasi kerja terendah adalah pada
kegiatan penebangan dan pembagian batang yaitu 254.88 m3/jam (DPK)
dan 203.76 m3/jam (Westinghouse).
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Khadijah, I., & Kusumawardhani, A. (2016). Analisis Pengukuran Kerja untuk
Mengoptimalkan Produktivitas Menggunakan Metode Time and Motion
Study. Diponegoro Journal of Management, 5(3), 1126-1240.
Krisnaningsih, E., Dwiyatno, S., & Sasongko, R. (2020). Usulan Penentuan
Waktu Baku pada Operator Packing Folding Kain Teteron Rayon Dengan
Metode Stopwatch. Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi
Terpadu, 3(2), 67-81.
Mahawati, E., Yuniwati, I., Ferinia, R., Rahayu, P. P., Fani, T., Sari, A. P., ...
& Bahri, S. (2021). Analisis Beban Kerja dan Produktivitas Kerja. Medan :
Yayasan Kita Menulis.
Rahmaniah, R., Asmony, T., & Nurmayanti, S. (2019). Pengaruh Waktu Kerja
dan Dukungan Supervisor Terhadap Keseimbangan Kehidupan Kerja
Karyawan Generasi Y pada PT Bank Syariah Mandiri di Pulau Lombok. Jurnal
Bisnis dan Manajemen, 6(2), 88-89.
Roidelindho, K. (2017). Penentuan Beban Kerja Dan Jumlah Tenaga Kerja
Optimal Pada Produksi Tahu. Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 3(1), 73-80.
Sihombing, R. (2020). Produktivitas Penyaradan Kayu dengan Menggunakan
Mesin Pancang Tarik (Monocable Winch) 26 PK DI PT. Ratah
Timber. Mekanik, 8(1), 1-8.
IX. LAMPIRAN

Gambar 1. Jurnal oleh Khadijah, I., & Kusumawardhani, A. (2016).


Gambar 2. Jurnal oleh Krisnaningsih, E., Dwiyatno, S., & Sasongko, R. (2020)
Gambar 3. Buku oleh Mahawati, E., Yuniwati, I., Ferinia, R., Rahayu, P. P.,
Fani, T., Sari, A. P., ... & Bahri, S. (2021).
Gambar 4. Jurnal oleh Rahmaniah, R., Asmony, T., & Nurmayanti, S. (2019).
Gambar 5. Jurnal oleh Roidelindho, K. (2017).
Gambar 6. Jurnal oleh Sihombing, R. (2020).

Anda mungkin juga menyukai