Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PEMANENAN HASIL HUTAN

ACARA IV

PERSEN PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN

Oleh:
Nama : Nanda Mustika Nurbaiti
NIM : 20/457040/SV/17487
Co Ass : Siti Aminah
Kelompok : 3
Kelas :A

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PENGELOLAAN HUTAN


DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER
SEKOLAH VOKASI
UNVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022
ACARA IV

PERSEN PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN

I. TUJUAN
1. Mengetahui beberapa metode perhitungan persen pembukaan wilayah
hutan.
2. Dapat menghitung persen pembukaan wilayah hutan.
3. Membandingkan perhitungan E% antara metode sabuk dan metode
faktor koreksi jalan.

II. DASAR TEORI


Menurut Elias (2008), Pembukaan Wilayah Hutan (PWH) adalah kegiatan
kehutanan untuk melancarkan kegiatan pengelolaan hutan dengan
menyediakan prasarana/infrastruktur (jaringan jalan, log pond, basecamp
induk dan basecamp cabang, basecamp pembinaan hutan, tempat
penimbunan kayu/TPK, tempat pengumpulan kayu/TPn, jembatan dan
gorong-gorong, menara pengawas, dan lain-lain). Kegiatan ini dilakukan
untuk mempermudah kegiatan penataan hutan, tindakan-tindakan
pembinaan hutan yakni penanaman, pemeliharaan, penjarangan,
pencegahan terhadap gangguan hutan dan Pemanenan Hasil Hutan
terutama penyaradan dan pengangkutan kayu (Kehutanan, 2010). Kegiatan
pemanenan hutan sejalan dengan adanya PWH. Jika PWH direncakan
dengan baik yakni sesuai dengan kondisi areal hutan, maka pemanenan
hutan akan baik pula. Pada Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari
(PHAPL), PWH yang dibangun harus dapat digunakan pada masa kini
maupun masa yang akan datang. PWH yang baik adalah PWH yang
mempunyai keterbukaan hutan yang rendah serta dapat mengangkut hasil
hutan secara maksimal (Istiqomah, 2011). Tersedianya jalan hutan
merupakan parameter untuk menilai kegiatan PWH. Suatu jaringan jalan
yang sudah ada atau yang direncanakan pada PWH, telah dikembangkan
beberapa indikator parameter karakteristik seperti kerapatan jalan (RD),
spasi jalan (RS), Persen PWH (E), jarak sarad rata-rata (MSD). Pola suatu
jaringan jalan dapat mempengaruhi parameter yang disebabkan beberapa
faktor pola jaringan jalan yakni topografi, geologi, tanah, sistem
penyaradan dan pengangkutan. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi
tingkat kerapatan jalan dan persen (%) pembukaan wilayah hutan. Persen
PWH adalah persen keterlayanan/keterbukaan suatu wilayah hutan yang
disebabkan oleh pembuatan jalan (PWH). Keterbukaan areal akibat
penebangan pohon (expanded gaps) merupakan luas areal yang terbuka
karena penebangan pohon yang mengakibatkan rebahnya pohon lain dan
juga vegetasi yang ada di sekitarnya (Budiaman & Sektiaji, 2018).
Keterbukaan areal merupakan hal yang perlu diperhatikan di kegiatan
pemanenan karena hal ini dapat mengakibatkan terjadinya erosi,
berkurangnya kemampuan hutan untuk menyerap karbon, kesuburan
tanah menjadi berkurang dan berkurangnya produksi kayu pada
rotasi tebang berikutnya (Yuniawati & Tampubolon, 2021).

III. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis 4. Laptop
2. Curvimeter 5. Penggaris
3. Kalkulator 6. Peta kerja

IV. CARA KERJA

Menggunakan informasi petak RPH pada praktikum sebelumnya.

Menyalin peta pada kertas kalkir

Metode matematis Metode sabuk imajiner

Membuat kisi 22 Membuat kisi 11


cm pada peta kalkir cm pada peta kalkir
Membuat titik-titik Mewarnai kisi pada
di setiap sudut kisi peta

Menarik garis titik Menghitung jumlah


tersebut ke jalan kisi
hutan

Menghitung luas kisi


Menghitung dengan rumus:
jumlah titik dan
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘  𝑀𝑆𝑅^2
jarak titik pada
10^8
jalan hutan

Menghitung jarak Menghitung luas


rata-rata sarad areal yang tidak
terpendek (MSDp) terjangkau dengan
dengan rumus: rumus:
𝑅𝑖  kisi  luas kisi
𝑛

Menghitung luas
Menghitung jarak sabuk dengan
rata-rata sarad rumus:
teroritis (MSDt) Luas wilayah – L.
dengan rumus: areal yang tidak
1 terjangkau
RS
4

Menghitung faktor Menghitung persen PWH


koreksi jaringan (E%) dengan rumus:
jalan (V) dengan 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑏𝑢𝑘
E% = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑊𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑅𝑃𝐻 100%
rumus:
𝑀𝑆𝐷𝑝
V= 𝑀𝑆𝐷𝑡
Menghitung
persen PWH (E%)
dengan rumus:
1
E% = 𝑉 100%

Laporan praktikum
dibuat berdasarkan
data-data yang
sudah diperoleh.

Uraian:
Informasi yang digunakan pada praktikum ini adalah data dari RPH
Ngrawoh BKPH Ngandong. Perhitungan persen PWH dilakukan di atas
peta yang sudah disalin di kertas kalkir. Pada metode matematis, dibuat
titik-titik pada kisi di atas bagian wilayah hutan. Titik tersebut
dihubungkan dengan jalan hutan terdekat dengan sudut 90. Jumlah dan
jarak titik dihitung untuk menemukan MSDp yakni dengan membagi
jumlah panjang titik ke jalan hutan dengan jumlah titik yang ada. Setelah
itu, MSDp digunakan untuk menghitung faktor koreksi jalan dengan cara
membaginya dengan MSDt yakni 1/4 RS yang sudah dihitung pada acara
sebelumnya. Faktor koreksi ini digunakan untuk menghitung persen PWH.
Pada metode sabuk imajiner, kisi diwarnai dengan warna-warna tertentu
untuk menggambarkan presentase luas wilayah hutan pada kisi. Kisi yang
diwarnai dijumlahkan lalu dikalikan dengan luas kisi untuk menemukan
luas areal yang tidak terjangkau. Luas ini digunakan untuk menghitung
luas sabuk imajiner yang lalu dimasukkan ke dalam rumus persen PWH.
V. DATA DAN HASIL PERHITUNGAN
a. Tabel 4.1 Data Perhitungan E% RPH Ngrawoh, BH Ngandong
NO PETAK R n 25% 50% 75% 100% MSDp MSDt V E% Matematis E% Sabuk Imajiner
114 7.7 10 4 7 4 21
126 6.4 11 1 3 8 15
127 6.6 9 4 3 5 18
128 5.8 10 2 7 3 18
129 4.6 10 2 4 5 15
130 2.4 4 2 1 5 4
131 5.7 9 1 2 8 12
132 6.3 6 2 2 5 9
133 8.5 7 4 4 4 16
134 12.5 12 2 2 5 29
135 9.3 9 3 5 9 19
136 3.3 6 2 1 1 2
137 7.3 9 3 5 6 16
138 6.5 7 3 2 3 12
139 10.3 9 1 2 4 14
140 3.4 5 1 3 3 11
141 8.6 6 3 2 5 19
142 9.8 10 0 1 4 15
143 6.2 5 1 2 4 11
144 5.3 7 6 0 7 12
145 13.1 12 4 3 8 28
84.6452 10.26 8.24749 12.12489757 29.09636459
146 5.4 6 3 4 3 14
147 5.9 8 3 3 3 15
148 8.1 10 2 5 7 21
149 3.7 7 1 4 4 13
150 5.7 7 3 3 7 17
151 6.7 9 6 6 2 18
152 4.4 6 0 1 7 10
153 7.5 10 2 8 6 21
154 5.7 9 4 2 9 15
155 2.7 5 1 5 4 6
140 3.4 5 1 3 3 11
141 8.6 6 3 2 5 19
142 9.8 10 0 1 4 15
143 6.2 5 1 2 4 11
144 5.3 7 6 0 7 12
145 13.1 12 4 3 8 28
84.6452 10.26 8.24749 12.12489757 29.09636459
146 5.4 6 3 4 3 14
147 5.9 8 3 3 3 15
148 8.1 10 2 5 7 21
149 3.7 7 1 4 4 13
150 5.7 7 3 3 7 17
151 6.7 9 6 6 2 18
152 4.4 6 0 1 7 10
153 7.5 10 2 8 6 21
154 5.7 9 4 2 9 15
155 2.7 5 1 5 4 6
156 10.1 9 5 2 5 27
157 3.6 9 3 2 5 18
162 7.7 7 0 2 6 14
163 2 3 3 2 2 4
164 13.5 7 1 6 2 14
166 3.5 7 4 4 4 10
167 6.6 8 2 5 3 8
168 10 10 1 7 13 16
Total 262.4 310 95 132 198 577
F% 23.75 66 148.5 577
Total F% 815.25
Lampiran 4.5 Peta Perhitungan Metode Matematis
Lampiran 4.6 Peta Perhitungan Metode Sabuk Imajiner
LAMPIRAN

Lampiran 4.3 Jurnal Yang


Digunakan
Lampiran 4.1 Jurnal Yang
Digunakan

Lampiran 4.4 Jurnal Yang


Digunakan

Lampiran 4.2 Buku Yang Digunakan

Anda mungkin juga menyukai