ACARA I
Oleh:
Nama : Nanda Mustika Nurbaiti
NIM : 20/457040/SV/17487
Co Ass : Siti Aminah
Kelompok : 3
Kelas :A
I. TUJUAN
1. Mempelajari cara-cara penggunaan alat ukur panjang yaitu curvimeter.
2. Dapat menggunakan curvimeter dengan benar
3. Dapat mengetahui metode pengukuran kelerengan.
4. Mampu menghitung kelerengan suatu areal hutan.
5. Memperkenalkan alat-alat ukur yang lazim digunakan.
6. Dapat mengetahui metode dan jenis pengukuran luas.
7. Dapat menghitung luas areal dengan berbagai metode.
Laporan praktikum
dibuat berdasarkan
data-data yang
sudah diperoleh.
Uraian:
Peta yang digunakan adalah peta Bagian Hutan (BH) Getas, Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH) Ngawi. Petak yang dijiplak praktikan yakni petak
128. Petak dijiplak sebanyak 4 kali untuk alat bantu perhitungan panjang,
perhitungan luas dengan metode transek, kisi, dan dot grid. Perhitungan
panjang dilakukan dengan 2 alat yakni curvimeter dan benang. Perhitungan
dengan curvimeter dilakukan dengan menaruh alat ditaruh secara tepat
tegak lurus (vertikal) pada peta, dan rute atau jalan yang ingin diukur diikuti.
Jarak yang sudah didapatkan dibaca dengan angka yang didapat merupakan
jarak lapangan. Perhitungan jarak dengan benang dilakukan dengan
mengukur panjang benang yang sudah mengikuti jalan pada petak. Angka
yang didapat perlu dikalikan lagi dengan skala untuk mendapatkan jarak
sebenarnya. Selanjutnya menghitung luas dengan metode grafis. Pada
metode transek, peta petak dibagi-bagi menjadi beberapa bagian sesuai
dengan ukurannya pada sumbu X. Pembagian tersebut dilakukan dengan
memberikan garis vertikal berjarak 1 cm yang tegak lurus dengan sumbu X.
Jumlah garis tersebut dihitung untuk dimasukkan dalam rumus. Setelah itu,
bagian terluar petak pada sumbu X dan Y diamati untuk mengetahui panjang
dan lebar petak yang lalu dihitung dengan memasukkan rumus. Pada metode
kisi, masing-masing kotak kisi berukuran 1 1 cm diberi warna yang
berbeda sebagai tanda untuk menggambarkan keutuhan kotak tersebut.
Pembagian presentasenya yakni 100%, 75%, 50%, dan 25%. Pada metode
dot grid tanda bulatan pada tiap sudut kotak kisi berukuran 1 1 cm dihitung
jumlahnya lalu dikalikan dengan skala dan dibagi dengan 4 untuk
mengetahui luas sebenarnya. Selanjutnya membuat kisi pada peta topografi
dengan ukuran 2 2 cm. Pada masing-masing kisi dibuat garis sepanjang 1
cm dengan memotong garis kontur. Data-data yang digunakan untuk
menghitung kelerengan diantaranya skala, jarak peta, jarak lapangan,
Vertical Interval (VI), dan jumlah kontur dalam garis 1 cm.
e. Pengukuran kelerengan
Tabel 1.1 Pengukuran Kelerengan
He
He Peta Jumlah Gradien Gradien
Kisi Lapangan VI di Peta VI (m)
(cm) Kontur (%) (°)
(m)
LAMPIRAN