Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR WILAYAH

PROFIL MEMANJANG

NAMA NIM ASISTEN

: ANDI MUHAMMAD TAMRIN : G41112261 : 1. SADRINA S.TP 2. SRY RAHAYU.M

KELOMPOK : 4 ( EMPAT )

LABORATORIUM ILMU UKUR WILAYAH PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2 14

I. I.1 L!"!# B$%!&!'(

PENDAHULUAN

Wilayah bumi kita sangatlah luas dan tidak datar, dan biasanya untuk membuat suatu jalan atau untuk membuat pemetaan dibutuhkan suatu pengukuran wilayah untuk memastikan jarak sebenarnya wilayah tersebut sehingga mudah dipetakan. Pemetaan dan pengukuran suatu wilayah ditentukan oleh beberapa hal diantaranya jenis alat ukur yang digunakan.Beberapa contoh alat yang digunakan dalam pemetaan wilayah yaitu waterpas yang digunakan untuk mengukur beda tinggi dan theodolit yang digunakan untuk mengukur jarak dan sudut. Pembuatan peta situasi tidak dapat langsung jadi karena harus diawali dengan pengambilan data melalui pengukuran-pengukuran baik pengukuran horizontal maupun vertikal, sehingga setiap detail pada peta dapat diketahui posisinya terhadap bidang datar. Pengukuran jarak menjadi basis dalam pemetaan. Walaupun sudutsudut dapat dibaca seksama dengan peralatan yang rumit, paling sedikit ada sebuah garis yang harus diukur panjangnya untuk melengkapi sudutsudut dalam penentuan lokasi titik-titik. Dalam pembuatan peta topogra i digunakan pengukuran memanjang untuk ketinggian titik detail dan dari hasil pengukuran didapat beda tinggi suatu titik ikat !poligon" terhadap titik ikat lainnya. Beda tinggi yang didapat nantinya akan digunakan sebagai data dalam pembuatan dan penggambaran peta topogra i. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan pratikum tentang pro il memanjang untuk mengetahui metode dan prosedur dalam pengukuran pro il memanjang .

1.2 T)*)!' +!' K$()'!!'

#dapun tujuan diadakan pratikum pro il memanjang yaitu mengenal metode atau prosedur pengukuran pro il memanjang, mampu menggambarkan pro il memanjang dari suatu bentang alam, dan kegunaan mampu menggambarkan potongan tegak lapangan untuk kepentingan pembangunan. #dapun kegunaan dari pratikum pro il memanjang proses pengukuran. yaitu agar mahasiswa dapat mengaplikasikan pengukuran pro il memanjang dalam

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Pro il memanjang merupakan suatu potongan$penampang suatu areal arah memanjang yang mempunyai jarak dan elevansi.Pro il memanjang diperlukan untuk membuat trase jalan kereta api, jalan raya saluran air dan lain sebagainya.Pengukuran beda tinggi dengan cara memanjang dan melintang dilakukan apabila jarak antara % titik dimana harus ditentukan beda tingginya berada pada jarak yang jauh atau beda tingginya besar sehingga rambu ukur tidak dapat dilihat dengan terang dan menginginkan adanya penentuan tinggi rendahnya tanah sepanjang garis melintang yang tegak lurus dengan garis proyek !!Dugdale, &'()". *uatu penampang melintang tertentu dapat menentukan tingkat pelayanan dimana keamanan menjadi pertimbangan utama. Pengetahuan tentang hal-hal ini belum lengkap sehingga tidak diketahui sampai sejauh mana unsur-unsur tersebut serta interaksinya berpengaruh terhadap kecelakaan. +ntuk pembuatan jalan berkaitan dengan galian dan timbunan sangat memerlukan pengetahuan tentang tanah baik struktur ataupun jenis tekanan kondisinya !!Dugdale, &'()"". Dalam pembuatan penampang memanjang ini, terdiri dari pembuatan galian dan timbunan. Pembuatan galian dan timbunan ini harus disesuaikan supaya penekanan biaya dan tenaga yang digunakan dalam pengangkutan dapat benar-benar die isienkan. +ntuk itu pembuatan penampang memanjang jalan ini perlu dipelajari dan harus benar-benar dipahami. Penampang umumnya merupakan irisan tegakan, bila pada peta topogra i dapat dilihat bentuk proyeksi tegak model bangunan, maka pada gambar penampang bisa dilihat model potongan tegak bangunan dalam arah memanjang ataupun melintang tegak lurus arah potongan memanjang bisa dipahami bahwa gambar penampang merupakan gambaran dua dimensi dengan elemen unsur jarak !datar" dan ketinggian. Pada gambaran penampang dibuat dan disajikan dalam rencana rancangan bangunan dalam arah tegak skala horizontal pada gambar penampang umumnya lebih kecil dari skala tegak !!Dugdale, &'()". Dengan adanya pengukuran sipat datar memanjang, kita dapat mengetahui perbedaan tinggi dari suatu daerah, dengan mengetahui tinggi berbagai tempat maka kita mengetahui tinggi areal tersebut dan kita

menggambarkan secara detail dan tidak menimbulkan kesulitan yang serius. Dan dengan ini juga mempermudah kita dalam menggambarkan keadaan lokasi tersebut apakah curam atau landai dan sebagainya. Pro il sipat datar memanjang ini diperlukan dalam membuat rase jalan ke hutan, untuk mengangkut dan transportasi ke dalam hutan dalam penebangan kayu atau hasil hutan lainnya, atau dengan kata lain hubungannya dengan kegiatan pembukaan wilayah hutan, dalam rangka pengelolaan kawasan hutan secara lestari menimbulkan pula pengetahuan tentang pengukuran untuk bangunan-bangunan kehutanan serta untuk pemetaannya dan masih banyak lagi ungsi yang lainnya !Dugdale, &'()". Beda tinggi antara dua titik dapat dibentukkan dengan tiga cara !,rick, &''%"&. %. .. Dengan cara barometris Dengan cara trigonometris Dengan cara pengukuran penyipatan datar /etiga cara ini disusun sedemikian hingga ketelitian dari atas kebawah menjadi besar. 0ara yang memberi hasil ketelitian terbesar adalah cara pengukuran menyipat datar, sedangkan cara trigonometris dengan cara pengukuran barometris menentukan beda tinggi antara dua titik !,rick, &''%". /esalahan utama dalam sipat datar memanjang adalah kesalahan tidak dengan jumlah pengukuran yang diadakan sedang jumlah pengukuran yang diambil tergantung pada besarnya jarak yang diukur. 1enyipat datar memanjang disengaja dan besarnya dianggap sebanding keliling, biasanya untuk satu penyipatan datar yang memerlukan perbedaan tinggi dua titik dengan jarak yang tidak jauh kita pilih. 2alan yang sama untuk penyipatan pergi dan penyipatan pulang sehingga kita mendapat tinggi beberapa titik lagi yang penyipatan datar ini berbentuk segi banyak. *uatu segi banyak ini dapat kita letakkan misalnya sekeliling suatu lapangan, gedung dan lain sebagainya yang akan kita sipat lagi dengan teliti pada pengerjaan lanjutan, pada banyak 3egara sudah dilakukan suatu jaringan titik !4rvene, &''5". III. METODOLOGI PER,OBAAN -.1 W!&") +!' "$./!"

Praktikum pengukuran dengan pro il memanjang ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 5 #pril %6&7, pukul &6.66 8 &%.66, di 9aboratorium 1ekanika ,luida Program *tudi /eteknikan Pertanian dan di lahan ,akultas Pertanian, +niversitas :asanuddin, 1akassar. -.2 A%!" +!' B!0!' #lat yang digunakan dalam praktikum pro il memanjang ini adalah waterpass, kaki tiga, mistar ukur, meteran, patok, payung, GPS, dan alat tulis menulis. Bahan yang digunakan dalam praktikum pro il memanjang ini adalah lahan sebagai sampel yang akan diukur. -.- P#12$+)# K$#*! 1enyiapkan alat dan bahan$sampel yang akan diukur 1emasang kaki tiga pada titik awal yang akan diukur. 1emasang water pass pada kaki tiga, dan seimbangkan dengan melihat indikator penyeimbang yang ada pada water pass. 2ika ingin menentukan arah utara gunakan GPS 1emasang pada setiap titik yang akan di ukur sejauh 5 meter pada setiap titik pengukuran. 1emulai mengukur ketinggian tiap titik dengan melihat pada waterpass. 1elihat hasil pengukuran pada bagian atas, tengah dan bawah. 1encatat setiap nilai yang ditunjukkan alat pada tiap titiknya.

-.4 R).)2 3!'( +4()'!&!' - 1enghitung tinggi titik awal !;;#"

- 1enghitung tinggi garis bidik !;<B"=

- 1enghitung tinggi titik

Anda mungkin juga menyukai