Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH ILMU UKUR TANAH

PENGGAMBARAN HASIL DATA PENGUKURAN PENAMPANG


MEMANJANG DAN MELINTANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELOMPOK V (KELAS B) :

1. ANTONIO DAVID AROBAYA FANGOHOY (2022061014028)


2. FRANKY PHILIP JOVA SUEBU (2022061014030)
3. JECKY DANVELTY RUMAROPEN (2022061014032)
4. ROSINA B. KALORBOBIR (2022061014034)

TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kapada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah “Penggambaran Hasil Data Pengukuran Penampang
Memanjang Dan Melintang” tepat waktu tanpa ada halangan yang berat dan sesuai harapan.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Riswandy Loly Paseru, S.T.,M.T. sebagai
dosen mata kuliah Ilmu Ukur Tanah yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu kami sebagai penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi
semua yang membaca.

Jayapura, 08 Oktober 2022

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengukuran beda tinggi antara titik di atas permukaan tanah merupakan salah satu
bagian terpenting dalam ilmu ukur tanah . pengukuran beda tinggi dapat dilakukan
dengan melakukan profil sifat datar. Pengukuran sifat datar profil banyak digunakan
dalam perencanaan suatu wilayah. Pengukuran ini terbagi menjadi dua macam, yaitu
profil memanjang yang digunakan untuk mengetahui beda tinggi antara dua titik dan
profil melintang yangdigunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya tanah sepanjang
garis melintang yang tegak lurus dengan garis sumbu proyek, pengukuran ini biasanya
digunakan menggunakan alat ukur seperti Waterpass dan Totalstation. Dengan
penilain profil ini banyak manfaat yang dapat diperoleh dari data yang dihasilkan
berbeda disetiap bagian di wilayah yang dapat diperoleh informasi mengenai beda
tinggi sangat berguna dalam segala pekerjaan misalnya dalam pekerjaan jalan raya
atau jalur kereta api.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian dari Pengukuran penampang memanjang dan penampang melintang.
2. Penggambaran pengukuran penampang memanjang dan penampang melintang.
3. Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran penampang memanjang dan
penampang melintang.
4. Langkah-langkah pengukuran penampang memanjang dan penampang melintang.

1.3 Tujuan
1. Mengerti pengukuran memanjang dan pengukuran melintang.
2. Mengenal waterpass sebagai alat yang digunakan dalam pengukuran ilmu ukur
tanah.
3. Mengerti cara kerja dan penggunaan dari waterpass dalam ilmu ukur tanah.
4. Menguasai perhitungan beda tinggi, elevasi, dan jarak dalam ilmu ukur tanah.
5. Untuk memahami tentang bagaimana cara penggunaan waterpass dalam
pengukuran profil memanjang dan melintang.
1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penampang Memanjang dan Penampang Melintang


2.1.1 Profil Memanjang
Penampang memanjang adalah irisan tegak pada lapangan dengan mengukur
jarak dan beda tinggi titik-titik di atas permukaan bumi. Profil memanjang
digunakan untuk melakukan pengukuran yang jaraknya jauh, sehingga
dikerjakan secara bertahap beberapa kali. Karena panjangnya sangat besar,
skala vertikal yang digunakan dibuat berbeda dengan skala horisontalnya.
Cara pengukuran penampang memanjang sama dengan cara pengukuran
secara berantai. Penampang memanjang digunakan untuk pekerjaan membuat
trace jalan kereta api, jalan raya, saluran air, pipa air minum, dan sebagainya.

Gambar 1.1

2.1.2 Profil Melintang


Penampang melintang yang digunakan dalam menghitung pekerjaan rekayasa
adalah sebuah penampang vertikal, tegak lurus terhadap garis sumbu pada
stasiun penuh dan stasiun plus, yang menyatakan batas-batas suatu galian atau
timbunan rencana atau yang sudah ada. Penentuan luas potongan melintang
menjadi sederhana bila potongan melintang tersebut digambar diatas kertas
grafik potongan melintang. Potongan melintang digambar dengan skala
vertikal dan horisontal yang sama, dengan praktek standar 1 inch = 10
ft.Tetapi, bila galian atau timbunan vertikal kecil dibandingkan dengan
lebarnya, perbesaran skala vertikal digunakan untuk mencapai ketelitian ekstra
dalam menggambar penampang tersebut.
2
.

Gambar 1.2

2.2 Penggambaran Pengukuran Penampang Memanjang dan Penampang Melintang


Pengukuran Penampang Memanjang dan Penampang Melintang biasanya
menggunakan alat ukur Waterpass atau Sipat Datar. Pengukuran Waterpass atau Sipat
datar adalah suatu operasi untuk menentukan beda tinggi antara dua titik di atas
permukaan tanah. Pengukuran beda tinggi antara dua titik di permukaan tanah
merupakan bagian yang sangat penting dalam Ilmu Ukur Tanah, beda tinggi ini bisa
ditentukan dengan berbagai macam metode Waterpass/Sipat Datar.
2.2.1 Pengukuran Waterpass Memanjang
Sipat datar memanjang adalah suatu pengukuran yang bertujuan untuk
mengetahui beda tinggi titik-titik sepanjang jalur pengukuran dan pada
umumnya digunakan sebagai kerangka vertical bagi suatu daerah pemetaan.
Dalam mencari beda tinggi ini bisa ditentukan dengan berbagai macam
metode pengukuran memanjang, salah satunya adalah pengukuran waterpass
memanjang berdiri antar slag metode pergi – pulang. Pengukuran sipat datar
memanjang pergi – pulang merupakan salah satu jenis dari sekian banyak
macam pengukuran sipat datar memanjang. Pengukuran ini digunakan apabila
jarak antara dua titik/patok yang akan ditentukan beda tinggi yang berjauhan
letaknya. Jarak-jarak titik/patok diambil antara 15-25 m yang disesuaikakn
dengan keadaan lapangan. Pengukuran sipat datar memanjang pergi pulang
dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, karena dengan
mengadakan dua kali pengukuran. Untuk menggambarkan profil memanjang
dari suatu rencana proyek diperlukan ketinggian dan jarak mendatar antara
3

titik-titik tersebut. Ketinggian dihitung dari beda tinggi titik-titik datumnya


(titik referensi hitungan). Sedangkan jarak mendatarnya diambil untuk setiap
jarak-jarak tertentu, kemudian direntang sepanjang garis rencana pengukuran.

Gambar 2.1

Dalam memproses data hasil pengukuran Waterpass memanjang perlu


menggunakan beberapa Rumus untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berikut
adalah Rumus yang akan digunakan :
a. Mencari Benang Tengah
BT=(BA + BB)÷2
b. Mencari Beda Tinggi
∆ h=BTb−BTm
c. Mencari Elevasi
H=Elevasi Awal+ ∆ h
d. Mencari Koreksi
Koreksi=Σ ∆ h Pergi+ Σ ∆ h Pulang
Keterangan :
BT : Benang Tengah
BA : Benang Atas
BB : Benang Bawah
∆ h : Beda Tinggi
BTb : Benang Tengah Belakang
BTm : Benang Tengah Muka
H : Elevasi
4

2.2.2 Pengukuran Waterpass Melintang


Pengukuran sipat datar profil melintang adalah pengukuran yang dilakukan
untuk menentukan tinggi rendahnya tanah atau untuk mendapatkan bentuk
permukaan titik sepanjang garis tertentu.Profil melintang adalah
potongan/penampang melintang dari suatu areal pengukuran tanah arah
melintang yang memperlihatkan jarak dan elevasi tertentu. Pengukuran profil
melintang, alat ditempatkan diatas setiap profil memanjang yang telah
dihitung ketinggian dan jarak antara titik ke titik, setiap pengukuran diambil
siku terhadap profil memanjang yang diarahkan kekiri dan kekanan dengan
jarak sesuai kebutuhan.Kegunaan dari pengukuran ini adalah sebagai dasar
dalam menentukan volume galian dan timbunan dalam perencanaan
pembuatan jalan raya, jalan kereta api, saluran irigasi, dsb. Pengukuran sipat
datar profil melintang sendiri digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya
tanah sepanjang garis melintang yang tegak lurus dengan garis sumbu proyek.

Gambar 2.2 Gambar 2.3

Dalam memproses data hasil pengukuran Waterpass Melintang perlu menggunakan


beberapa Rumus untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berikut adalah Rumus yang
akan digunakan :
a. Mengoreksi Bacaan Benang Tengah
BT=( BA+ BB) ÷2
b. Mencari Beda Tinggi
∆ h=Ti−BT
5

c. Mencari Jarak
( BA – BB ) × 100
d. Mencari Elevasi
H=Elevasi Awal+ ∆ h

Keterangan :
BT : Benang Tengah
BA : Benang Atas
BB : Benang Bawah
∆ h: Beda Tinggi
Ti : Tinggi Instrumen (Tinggi Alat)
H : Elevasi

2.3 Peralatan Yang Digunakan Untuk Pengukuran Penampang Memanjang Dan


Penampang Melintang
1. Waterpass
Waterpass adalah alat ukur menyipat datar dengan teropong dengan dilengkapi
nivo dan sumbu mekanis tegak sehingga teropong dapat berputar ke arah
horizontal, karena alat ini hanya dilengkapi dengan sumbu horizontal saja. Alat ini
tergolong alat penyipat datar kaki tiga atau Tripod level, karena alat ini apabila
digunakan harus dipasang diatas kaki tiga atau statif. Waterpass sendiri berfungsi
untuk mengukur jarak optis dan mengukur beda tinggi.

Gambar 3.1
6

Keterangan :
a. Lensa Objektif berfungsi sebagai penangkap bayangan objek yang kemudian
diteruskan menuju lensa okuler
b. Skala Piringan Horizontal berfungsi sebagai tempat pembacaan sudut pada
waterpass, akan tetapi sudut yang terbaca kurang teliti karena ketelitiannya
hanya mencapai derajat
c. Sekrup Penggerak Halus Horizontal berfungsi menggerakkan teropong secara
halus kekiri dan kekanan
d. Sekrup ABC berfungsi untuk menempatkan letak gelembung nivo agar sumbu
horizontal waterpass sejajar dengan garis arah nivo
e. Nivo Kotak berfungsi sebagai patokan agar sumbu I (vertikal) tetap tegak
lurus dengan bidang horizontal
f. Lensa Okuler berfungsi sebagai penangkap bayangan objek dari lensa objektif
dan diteruskan ke mata pembidik
g. Sekrup Penjelas Benang Silang berfungsi sebagai penjelas bayangan benang
silang pada teropong
h. Visir berfungsi untuk membidik secara kasar ke titik objek, dalam hal ini
rambu ukur didirikan pada suatu titik
i. Sekrup Penjelas Bayangan Obyek berfungsi untuk memperjelas bayangan
obyek, dengan cara kerja mengubah jarak fokus pada lensa

Sebelum menggunakan alat Waterpass ini ada beberapa Syarat yang harus
dipenuhi terlebih dahulu yaitu :

1) Garis bidik teropong harus sejajar dengan garis arah nivo


2) Garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu I
3) Garis mendatar diafragma harus tegak lurus dengan sumbu I

2. Statif
Statif merupakan alat bantu ukur tanah tempat kedudukan theodolit atau waterpass
yang diletakkan diatas kepala datar statif. Statif terdiri dari tiga buah kaki yang
dapat digerakkan dan diatur panjang-pendeknya dengan sekrup pengunci sehingga
kedudukan alat theodolit atau waterpass dapat sempurna.
7

Gambar 3.2

Fungsi dari bagian-bagian yang terdapat pada statif di atas adalah :


a. Bidang Level/Kepala Statif berfungsi sebagai plat permukaan tempat
mendudukan alat
b. Sekrup Pengunci berfungsi untuk mengunci kaki statif dan sebagai media
untuk mengatur alat ukur agar berdiri tegak
c. Quick Clamp berfungsi untuk memperkuat penguncian kaki statif
d. Tali Pembawa berfungsi sebagai media pengangkut agar statif mudah dibawa
kemana-mana
e. Sekrup Penyetel berfungsi sebagai pengatur ketinggian kaki statif
f. Kaki Statif berfungsi sebagai penyokong utama alat ukur yang dasarnya
berbentuk lancip

3. Rambu Ukur
Rambu Ukur Rambu ukur / bak ukur, merupakan alat bantu ukur pada
pengukuran penyipat datar untuk memperoleh beda tinggi antara dua titik, dan
juga merupakan alat bantu ukur untuk memperoleh jarak secara optis dengan
menggunakan alat Theodolit. Alat ini terbuat dari kayu atau alumunium dan
anjangnya antara 2-5 meter. Skala rambu dibuat dalam skala sentimeter (cm), tiap-
tiap sentimeter adalah blok merah, putih, dan hitam.
8

Gambar 3.3

Cara membaca Rambu Ukur yaitu :


1) Setiap selisih strip warna pada rambu ukur besarnya 10 mm
2) Setiap penambahan dari kotak garis lurus sampai huruf E pada rambu ukur
besarnya 10 cm

4. Roll Meter
Roll meter alat bantu ukur untuk mengukur jarak antara dua buah titik atau lebih
di permukaan bumi secara langsung. Roll meter umumnya terbuat dari bahan baja,
kain ataupun campuran baja dan kain dan disisipkan dalam suatu tempat
penggulung. Panjang dari roll meter bervariasi dari 30-50 meter. Kegunaan utama
atau yang umum dari roll meter adalah untuk mengukur jarak yang lumayan
panjang.

5. Meteran
Meteran adalah alat ukur yang biasanya terbuat dari besi dan memiliki panjang 3-
5 meter digunakan untuk mengukur sesuatu dalam jarak pendek. Di dalam
pengukuran biasanya digunakan untuk mengukur tinggi alat.
9

6. Unting-Unting

Unting-unting adalah alat bantu yang terbuat dari besi berbentuk seperti gansing
dan runcing yang digantung menggunakan benang kasur. Alat ini berfungsi
sebagai alat bantu dalam menempatkan alat ukur Waterpass tepat diatas titik patok
yang telah ditentukan.

7. Payung
Payung ini digunakan untuk melindungi pemakainya dari sengatan sinar matahari,
hujan, atau salju. Alat ini terdiri atas tiga bagian, yaitu atap, tangkai dan rusuk-
rusuk yang menghubungkan atap dan tangkai. Atap payung umumnya terbuat dari
bahan plastik, kertas minyak, atau kain kasa yang semuanya kedap air. Di dalam
pengukuran payung berfungsi sebagai pelindung alat dari sinar matahari dan
hujan.

8. Stipo (Tipe X)
Dalam pengukuran stipo (Tipe X) digunakan untuk memberi tanda suatu titik.

2.4 Langkah-langkah Pengukuran Penampang Memanjang Dan Penampang


Melintang
1) Pelaksanaan pengukuran Sipat datar profil memanjang tidak jauh berbeda dengan
sipat datar memanjang, yaitu melalui jalur pengukuran yang nantinya merupakan
titik ikat bagi sipat datar profil melintangnya, sehingga mempunyai ketentuan
sebagai berikut :
o Pengukuran harus dilakukan sepanjang garis tenah (as) jalur
pengukuran dan dilakukan pengukuran pada setiap perubahan yang
terdapat pada permukaan tanah.

o Data ukuran jarak dengan pita ukur dan dicek dengan jarak optis.

10
Gambar 4.1

Cara pengukuran :
1. Tempatkan alat sipat datar diatas patok (A).
2. Lakukan centering, sehingga alat tepat di atas titik A.
3. Gelembung nivo ketengahkan dengan 3 skrup klap.
4. Ukur tinggi alat diatas patok.
5. Bidik rambu pada titik 1 kemudian baca BA, BT dan BB.
6. Hitung d (jarak) dari alat ke rambu, d=(BA-BB).100
7. Lakukan hal yang sama (v, vi, vii) pada setiap titik relief (ii, iii, dst) ini
pada seksi AB, untuk pengukuran pada seksi BC, maka alat isa
dipindahkan pada titik B.
8. Lakukan urut-urutan dari nomor i s/d vii.
9. Hitungan : H1 = HA+∆HA1
2) Pelaksanaan pengukuran sipat datar profil melintang dilakukan setelah
pengukuran sipat datar profil memanjang, jarak antar potongan melintang dibuat
sama, sedangkan pengukuran kearah samping kiri dan kanan as jalur memanjang
lebarnya dapat ditentukan sesuai perencanaan dengan pita ukur misalnya pada
jalan raya, potongan melintang dibuat dari tepi yang satu ke tepi yang lain. Arah
potongan melintang tegak lurus dengan as, kecuali pada titik tikungan (contoh
pada titik B) maka potongan diusahakan membagi sudut terseut sama besar atau
bila perlu dibuatkan 2 buah potongan melintang yang masing-masing tegak lurus
pada arah datang dan arah belokan selanjutnya.
11
Gambar 4.2

Cara Pengukuran :
1. Tempatkan alat di atas titik A.
2. Lakukan centering.
3. Gelembung nivo ketengahkan dengan 3 skrup klap.
4. Ukur tinggi alat diatas patok.
5. Bidik rambu diatas titik 1. Baca BA, BT dan BB.
6. Hitung jarak optis dari alat ke rambu 1, d =(BA-BB).100
7. Lakukan hal yang sama (v,vi,vii) pada titik-titik 2, 3, 4 dan seterusnya
sebagai titik-titik relief.
8. Demikian juga point 1 s/d 8 dilakukan pada setiap potongan melintang.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Keseimpulan
Berdasarkan penjabaran di atas kami dapat menyimulkan bahwa, profil memanjang
dan profil melintang sangat bermanfaat di berbagai wilayah di dunia. Dengan adanya
pengukuran ini dapat diperoleh informasi mengenai beda tinggi sangat berguna dalam
segala pekerjaan misalnya dalam pekerjaan jalan raya atau jalur kereta api.

3.2 Saran
Diharapkan agar semua mahasiswa dapat memahami setiap materi terlebih dahulu
sebelum melakukan praktikum, dan diharapkan saat melakukan praktikum semua
mahasiswa dapat serius mengikuti arahan agar mendapatkan hasil yang maksimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Muhajir,Ahmad.2011. Pengukuran Profil Memanjang dan


Melintang.DiaksesPada08November2022.https://belajargeomatika.wordpress.com/
2011/06/18/pengukuran-profil-memanjang-dan-melintang/

2019.Laporan Pengukuran Memanjang dan Melintang.


DiaksesPada08November2022.https://hazmiwire.wordpress.com/2019/01/29/laporan-
pengukuran-memanjang-dan-melintang/

Putra,M.Reksa,Hikmah.2020.Makalahprofilmemanjangdanmelintang.pdf.DiaksesPad
a08November2022.https://www.coursehero.com/file/138275840/Makalah-profil-
memanjang-dan-melintangpdf/

15
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Profil Memanjang.......................................................................................2


Gambar 1.2 Profil Melintang.........................................................................................3
Gambar 2.1 Pengukuran Dengan Penyipat Datar Pergi Dan Pulang.............................4
Gambar 2.2 Profil Melintang Tampak Atas...................................................................5
Gambar 2.3 Profil Melintang Tampak Depan................................................................5
Gambar 3.1 Waterpass...................................................................................................6
Gambar 3.2 Statis...........................................................................................................8
Gambar 3.3 Rambu Ukur...............................................................................................9
Gambar 4.1 Profil Memanjang.....................................................................................11
Gambar 4.2 Profil Melintang.......................................................................................12

14
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

2.1 Pengertian Penampang Memanjang Dan Penampang Melintang........................................2


2.1.1 Profil Memanjang...........................................................................................................2
2.1.2 Profil Melintang.............................................................................................................2
2.2 Penggambaran Pengukuran Penampang Memanjang Dan Penampang Melintang..............3
2.2.1 Pengukuran Waterpass Memanjang...............................................................................3
2.2.2 Pengukuran Waterpass Melintang..................................................................................5
2.3 Peralatan Yang Digunakan Untuk Pengukuran Penampang Memanjang Dan Penampang
Melintang.............................................................................................................................6
2.4 Langkah-langkah Pengukuran Penampang Memanjang Dan Penampang Melintang.......10

BAB III.....................................................................................................................................13

PENUTUP................................................................................................................................13

3.1 Keseimpulan.......................................................................................................................13
3.2 Saran...................................................................................................................................13

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

iii

Anda mungkin juga menyukai