DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, karena atas rahmat dan
berkat-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Laporan dan Pendataan hasil pengukuran,
sebagaimana untuk melengkapi tugas Pengantar Ilmu Ukur Tanah.
Selanjutnya, jika dalam tugas laporan ini mungkin banyak terdapat kesalahan kami
mohon pembenahan, kritik, dan juga saran agar menjadi sebuah perbaikan dari kami dalam
menyusun laporan ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Halaman judul
Kata pengantar……....…………………………………………………………………………......
Daftar Isi…………………....………………………………………………………………….......
Bab I Pendahuluan…………......……………………………………………………………..........
Bab II Pembahasan………….....…………………………………………………………………...
3.1 Kesimpulan………………………....………………………………………………...……
3.2 Saran………………………….....……………………………………………………...…..
BAB I
PENDAHULUAN
Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur
tinggi objek antara titik-titik saling berdekatan. Tinggi objek tersebut ditentukan dengan
garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang
vertikal. Dan peralatan yang digunakan dalam pengukuran waterpass ini adalah sebagai
berikut: waterpass, statip, unting-unting, payung, dua buah rambu ukur, meteran, paku,
palu, cat dan kuas kecil.
Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu ukur
(baak),yang terpenting dari rambu ukur adalah pembagian skalanya harus betul-betul
teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu cara
memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal) dan tidak sembarang orang dapat
melakukan pengukuran dengan tepat, kemudian pengamat pulang pergi untuk mencatat
hasil pembacaan rambu ukur yang minimum.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu :
Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap sama
dengan garis unting-unting.
Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap titik. Bidang
horisontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.
Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk ketinggian,
misalnya permukaan laut rata-rata.
Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidang datum.
Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui elevasinya terhadap
datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.
Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu teropong
horisontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi horisontal adalah nivo, yang
berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung di dalamnya.
Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu ukur
(baak). Yang terpenting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya harus betul-betul
teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu cara
memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal). Agar letak rambu ukur berdiri
dengan tegak, maka dapat digunakan nivo rambu . Jika nivo rambu ini tidak tersedia,
dapat pula dengan cara menggoyangkan rambu ukur secara perlahan-lahan ke depan,
kemudian ke belakang, kemudian pengamat mencatat hasil pembacaan rambu ukur yang
minimum. Cara ini tidak cocok bila rambu ukur yang digunakan beralas berbentuk
persegi.
Beda tinggi antara titik A dan B adalah :
ΔhP1P2 = BTP1 – BTP2
Adapun :
ΔhP1P2 = beda tinggi antara titik P1 dan
BTP1 = bacaan benang tengah di titik P1
BTP2 = bacaan benang tengah di titik P2
Jarak antara A dengan P1 adalah :
Adapun :
Adapun : Δh12 = beda tinggi antara titik 1 dan titik 2
Adapun : Δh1P = beda tinggi antara titik 1 dan titik P
BT1 = bacaan benang tengah di titik 1
1. Pembacaan yang salah terhadap rambu ukur. Hal ini dapat di sebabkan karena mata si
pengamat kabur, angka rambu ukur yang hilang akibat sering tergores, rambu ukur
kurang tegak dan sebagainya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur
tinggi objek antara titik-titik saling berdekatan. Tinggi objek tersebut ditentukan dengan
garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang
vertikal.
Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu ukur
(baak),yang terpenting dari rambu ukur adalah pembagian skalanya harus betul-betul
teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik.
Dalam melakukan pengukuran kemungkinan terjadi kesalahan pastilah ada
dimana sumber kesalahan atau permasalahan tersebut, antara lain: kurangnya ketelitian
mata dalam pembacaan alat waterpass, adanya angin yang membuat rambu ukur terkena
hembusan angin, sehingga tidak dapat berdiri dengan tegak yang dapat membuat pita
akur menjadi susah diluruskan.
Pengukuran yang kami lakukan adalah pengukuran menggunakan waterpass yang
berlokasi di Jalan Pulau Indah dan data-data pengukuran yang kami lakukan dilampirkan
pada hasil pengukuran diatas.
3.2 Saran
Dalam proses penulisan laporan ini kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan baik itu dari segi penulisan maupun kebahasaannya. Oleh karena itu,kami
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membagun guna perbaikan pada tugas-tugas
selanjutnya. Kami berharap pula pada proses pengukuran-pengukuran selanjutnya dapat
dilakukan secara offline agar kami tidak terlalu sulit untuk mendapatkan data hasil
pengukuran.