DISUSUN OLEH :
KARTINI ( TSP221004)
Puji syukur kami panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Msa karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengengetahuan
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu Ukur Tanah yang
berjudul `` Alat Ukur Water Pas `` .
Makalah ini di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ilmu Ukur Tanah Semester II dengan dosen pengampu Surya
Hamdani,S.T. Tidak lupa kami sampaikan terimaksih kepada dosen
pengampu mata kuliah Imu Ukur Tanah yang telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini dan orang tua yang selalu
mendukung .
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………
A. Landasan Teori…………………………………………….
B. Maksud Pengukuran Beda Tinggi…………………………….
1.1.Rumusan Masalah……………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………
2.1 Klasifikasi Waterpass…………………………………………
2.2 Prinsip Kerja Waterpass……………………………………..
2.3.1 Pengukuran Waterpass Memanjang……………………….
2.3.2 Pengukuran Waterpass
Melintang………………………….
2.3 Peralatan Untuk Mengukur Beda
Tinggi…………………….
2.4 Cara Pelaksanaan
Pengukuran………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Landasan Teori
Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menentukan
ketinggian atau beda tinggi antara dua titik. Pengukuran waterpass ini
sangat penting gunanya untuk mendapatkan data sebagai keperluan
pemetaan, perencanaan ataupun untuk pekerjaan konstruksi.
Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan
untuk perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan letak
bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada,
perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian terhadap saluran-saluran
yang sudah ada, dan lain-lain.
Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering
digunakan, yaitu :
Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum
dianggap sama dengan garis unting-unting.
Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada
setiap titik. Bidang horisontal berbentuk melengkung mengikuti
permukaan laut.
Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk
ketinggian, misalnya permukaan laut rata-rata.
Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap
bidang datum.
Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui
elevasinya terhadap datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran
elevasi daerah sekelilingnya.
c. Unting – Unting
Unting-unting ini melekat dibawah penyetel kaki statif, unting-unting ini
berfungsi sebagai tolak ukur apakah waterpass tersebut sudah berada
tepat di atas patok.
Gambar 2.3
Unting-unting
d. Rambu Ukur
Rambu ukur mempunyai bentuk penampang segi empat panjang yang
berukuran ± 3–4 cm, lebar ± 10 cm, panjang ± 300 cm, bahkan ada yang
panjangnya mencapai 500 cm.Ujung atas dan bawahnya diberi sepatu
besi. Bidang lebar dari bak ukur dilengkapi dengan ukuran milimeter dan
diberi tanda pada bagian-bagiannya dengan cat yang mencolok. Bak ukur
diberi cat hitam dan merah dengan dasar putih, maksudnya bila dilihat
dari jauh tidak menjadi silau. Bak ukur ini berfungsi untuk pembacaan
pengukuran tinggi tiap patok utama secara detail.
Gambar 2.4
Rambu ukur/Bak ukur
e. Payung
Payung digunakan untuk melindungi pesawat dari sinar matahari langsung maupun
hujan karena lensa teropong pada pesawat sangat peka terhadap sinar matahari.
Gambar 2.5
payung
f. Kompas
Kompas digunakan untuk menentukan arah utara dalam pengukuran
sehingga dijadikan patokan utama dalam pengukuran yang biasa di sebut
sudut azimut.
Gambar 2.6
Kompas
g. Nivo
Di dalam nivo terdapat sumbu tabung berupa garis khayal memanjang
menyinggung permukaan atas tepat ditengah. Selain itu, dalam tabung
nivo terdapat gelembung yang berfungsi sebagai medium penunjuk bila
nivo sudah tepat berada ditengah.
Gambar 2.7
Nivo Kotak
Gambar 2.8
Rol Meter
i. Patok
Patok ini terbuat dari kayu dan mempunyai penampang berbentuk
lingkaran atau segi empat dengan panjang kurang lebih 30-50 cm dan
ujung bawahnya dibuat runcing, berfungsi sebagai suatu tanda di
lapangan untuk titik utama dalam pengukuran.
Gambar 2.9
patok
BAB 3
Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan
Jadi untuk menguku beda tinggi harus menggunakan waterpass karena
alat ini di desain kusus untuk mengukur beda tinggi.
3.2 Saran
Waterpass adalah alat yang cukup hanya perusahaan tertentu yang bisa
menggunakan nya jadi hendak nya alat ini di desain dengan desain yang
economis agar banyak yang bisamenggunakan pesawat ini.
Daftar Pustaka
http://www.4shared.com/account/dir/jynjf14p/
_online.html#dir=110598012\
www.google.com
Wongsotjiro S, ILMU UKUR TANAH,Kansius,1977:Yogyakarta