Anda di halaman 1dari 16

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia Nya sehingga saya masih bisa menyelesaikan laporan akhir ini
dengan baik.
Laporan ini merupakan salah satu tugas setelah melihat, mengetahui, dan
mengoperasikan alat-alat yang terdapat di Laboratorium eksplorasi pada hari kamis
25 oktober 2018.
Laporan akhir ini disusun guna untuk menyelesaikan tugas yang sebelumnya
saya sudah teliti dan mengetahui langkah-langkah kerja berisi mengenai pengenalan
Waterpass beserta fungsinya. Dimana materi ini akan mempermudah pembaca
dalam memahaminya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.

Bandung,1 November 2018

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1 Latar belakang................................................................................1


1.2 Maksud dan tujuan.........................................................................1
1.2.1 Maksud..................................................................................1
1.2.2 Tujuan....................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................................3

2.1 Waterpass..................................................................................................3

2.2 Bagian-Bagian Waterpass ........................................................................5

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN.......................................................................7

3.1 Tugas ........................................................................................................7


3.1.1 Tabel Pengukuran A4............................................................7
3.1.2 Perhitungan Jarak Optis(d0),Beda tinggi (t), elevasi (Z), dan
Koreksi beda tinggi.........................................................................7
3.1.3 Tabel Perhitungan A4............................................................9
3.1.4 Penampang Hasil Pengukuran (Milimiter Block A3)...............10
3.2 Pembahasaan..........................................................................................10
3.2.1 a. Langkah pertama mencari data waterpass...........................10
3.2.2 b.langkah kedua menghitung hasil data waterpass..................10

BAB IV ANALISA.....................................................................................................12

BAB V KESIMPULAN..............................................................................................13

DAFTAR PUSAKA....................................................................................................14

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pengukuran tanah adalah salah satu hal yang di anggap paling tua dan te
rpenting yang dipraktekkan manusia sejak dahulu kala sudah dirasakan perlunya
menandai batas-batas dan pemetaan tanah.Pengukuran tanah terus memainkan
peranan yang sangat penting dalam banyak cabang rekayasa. Sebagai contoh, p
engukuran diperlukan untuk merencanakan, membangun, dan memelihara jalan r
aya, jalan baja, sistem-sistem perhubungan cepat, bangunan, jembatan, tempat
peluncuran proyektil, tempat peluncuran roket, stasiun pelacak,dan yang paling
berkaitan yaitu pembuatan terowongan tambang.
Pada pekerjaan surveying selalu melibatkan pengukuran jarak, sudut, dan
arah. Pengukuran tersebut menggunakan alat khusus dan tidak terlepas dari
kesalahan pengukuran, dan kesalahan tersebut bersumber dari beberapa faktor,
seperti: kondisi alat, kondisi alam, dan kondisi manusia atau pengguna alat.
Untuk mengurangi kesalahan tersebut diharus dapat mengenali kondisi alat dan
cara penggunaannya yang baik dan benar. Untuk faktor alat dan manusia dapat
di atasi jika pengguna patuh pada peraturan yang telah ditetapkan. Dan untuk
faktor alam hanya dapat diketahui pada saat praktikum. Maka dari itu diharus
patuh pada peraturan instruktur laboratorium agar praktikum berjalan dengan
lancar.
1.2 Maksud dan tujuan
1.2.1 Maksud
Untuk memahami cara dalam penggunaan waterpass, yang akan sangat
berguna dalam dunia kerja pertambangan dan juga untuk memenuhi syarat dan
kriteria untuk memasuki dunia kerja pertambangan. Diharapkan dengan
melakukan praktikum ini dapat mengerti cara pengukuran menggunakan
waterpass dengan baik dan benar.

1
2

1.2.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi dari Waterpass
2. Untuk mengetahui fungsi setiap bagian waterpass
3. Untuk mengetahui cara menggunakan waterpass
4. Untuk mengetahui cara menghitung jarak,beda tinggi
5. Untuk mengetahui cara membuat penampang dari hasil pengukuran
menggunakan waterpass

2
3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Waterpass


Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang
dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan.
Beda tinggi tersebut ditentukan dengan garis-garis visir (sumbu teropong)
horizontal yang ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang vertical. Sedangkan
pengukuran yang menggunakan alat ini disebut dengan Levelling atau
Waterpassing. Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka penentuan tinggi suatu titik
yang akan ditentukan ketinggiannya berdasarkan suatu sistem referensi atau
bidang acuan.
Sistem referensi atau acaun yang digunakan adalah tinggi muka air laut
rata-rata atau Mean sea Level (MSL) atau sistem referensi lain yang
dipilih.Sistem referensi ini mempunyai arti sangat penting, terutama dalam bidang
keairan, misalnya: Irigasi, Hidrologi, dan sebagainya. Namun demikian masih
banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang memerlukan system referinsi.
Untuk menentukan ketinggian suatu titik di permukaan bumi tidak selalu
harus selalu mengukur beda tinggi dari muka laut (MSL), namun dapat dilakukan
dengan titik-titik tetap yang sudah ada disekitar lokasi pengukuran. Titik-titik
tersebut umumnya telah diketahui ketinggiannya maupun kordinatnya (X,Y,Z)
yang disebut Banch Mark (BM). Banch mark merupakan suatu tanda yang jelas
(mudah ditemukan) dan kokoh dipermukaan bumi yang berbentuk tugu atau
patok beton sehingga terlindung dari faktor-faktor pengrusakan.
Agar dapat digunakan di lapangan, alat ukur waterpas harus memenuhi
beberapa syarat tertentu, baik syarat utama yang tidak dapat ditawar-tawar lagi
maupun syarat tambahan yang dimaksudkan untuk memperlancar pelaksanaan
pengukuran di lapangan. Adapun syarat-syarat pemakaian alat waterpass pada
umumnya adalah:
a) Syarat dinamis: sumbu I vertical
b) Syarat statis, antara lain :
1.Garis bidik teropong sejajar dengan garis arah nivo
2.Garis arah nivo tegak lurus sumbu I

3
4

3.Garis mendatar diafragma tegak lurus sumbu I

Sumber:www.exportersindia.com
Gambar 2.1
Waterpass

Urutan persyaratan statis memang demikian. Namun agar pengaturannya


lebih sistematis dan tidak berulang-ulang, urutan pengaturannya dibalik dari poin
3 ke 1.
a) Mengatur Garis Mendatar Diafragma Tegak Lurus Sumbu I
Pada umumnya garis mendatar diafragma (benang silang mendatar) telah
dibuat tegak lurus sumbu I oleh pabrik yang memproduksi alat ukur.
b) Mengatur Garis Arah Nivo Tegak Lurus Sumbu I
Pada alat ukur waterpass tipe semua tetap tanpa skrup ungkit, syarat ini
penting sekali. Namun pada alat dengan skrup ungkir, syarat ini agak sedikit
longgar karena apabila ada sedikit pergeseran nivo dalam pengukuran,
dapat diseimbangkan dengan skrup ungkir ini. Adapun maksud dari
persyaratan ini adalah apabila sumbu I telah dibuat vertikal, kemana pun
teropong diputar, gelembung nivo akan tetap seimbang. Ini berarti garis bidik
selalu mendatar karena garis bidik telah dibuat sejajar dengan garis arah
nivo.

4
5

c) .Membuat Garis Bidik Sejajar Garis Arah Nivo


Pada alat ukur waterpass, yang diperlukan adalah garis bidik mendatar.
Untuk mengetahui apakah garis bidik sudah betul-betul mendatar atau
belum, digunakan nivo tabung. Jika gelembung nivo seimbang, garis arah
nivo pasti mendatar. Dengan demikian, jika kita bisa membuat garis bidik
sejajar dengan garis arah nivo, garis arah nivo pasti mendatar. Jarak bidik
optimum waterpass berkisar antara 40-60 m.
Manfaat penting lainnya dari pengukuran Levelling ini adalah untuk
kepentingan proyek-proyek yang berhubungan dengan pekerjaan tanah (Earth
Work) misalnya untuk menghitung volume galian dan timbunan. Untuk itu dikenal
adanya pengukuran sipat datar profil memanjang (Long section) dan sipat datar
profil melintang (Cross section).
Dalam melakukan pengukuran sipat datar dikenal adanya tingkat-tingkat
ketelitian sesuai dengan tujuan proyek yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan
pada setiap pengukuran akan selalu terdapat kesalah-kesalahan. Fungsi tingkat-
tingkat ketelitan tersebut adalah batas toleransi kesalahan pengukuran yang
diperbolehkakan. Untuk itu perlu diantisipasi kesalahan tersebut agar di dapat
suatu hasil pengukuran untuk memenuhi batasan toleransi yang telah ditetapkan.

2.2 Bagian-Bagian Waterpass

a
b
f
c
d
Sumber:en.indotranding.com

Gambar 2.2
Bagian waterpass

5
6

Keterangan :
a. Teropong
b. Nivo
c. Tiga sekrup penyetel nivo
d. Dudukan alat
e. Pengatur lensa okuler
f. Pengatur halus horizontal
Fungsi dari bagain waterpass :
a. Teropong berfungsi untuk membidik rambu dan memperbesar
bayangan rambu.
b. Nivo adalah kotak gelas yang diisi alkohol(ether) dan tidak diisi penuh
dengan zat cair tapi berisi udara berbentuk gelembung.
c. Tiga sekrup penyetel nivo berfungsi untuk menegakkan sumbu
kesatu.
d. Dudukan alat berfungsi agar alat waterpass tetap stabil.
e. Pengatur lensa okuler berfungsi untuk menejelaskan benang silang.
f. Pengatur halus horizontal berfungsi untuk menempatkan benang
silang pada rambu ukur.

6
7

BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
3.1.1 Tabel Pengukuran A4
No Titik Pembahasan Sudut
ba bt bb Dalam
1 13,15 12,85 5,25
A 180
2 14,25 13,9 13,6
2 19,17 14,03 13,9
B 180
3 1,56 1,28 1
3 7,0 6,88 6,72
C 180
1 18,69 18,55 18,38
Tabel 3.1
Tabel Pengukuran Waterpass

3.1.2 Perhitungan Jarak Optis(d0),Beda tinggi (t), elevasi (Z), dan Koreksi
beda tinggi

1.Perhitungan jarak optis


 d0 = ( ba-bb ) x 100 / 10 =
 d0 A-1 = ( 13,5 - 5,25) x 100 / 10 = 7,9 m
 d0 A-1 = ( 14,75 - 13,6) x 100 / 10 = 6,5 m
 d0 A-1 = ( 14,75 - 13,9) x 100 / 10 = 2,7 m
 d0 A-1 = ( 1,56 - 1) x 100 / 10 = 5,6 m
 d0 A-1 = ( 7 - 6,72) x 100 / 10 = 2,8 m
 d0 A-1 = ( 18,69 - 18,38) x 100 / 10 = 3,1 m

2.Perhitungan Beda Tinggi

7
8

 t = btb - btm
 Ta = 13,9 - 12,85
= 1,05 dm
= 0,105 m
 Tb = 1,28 - 14,07
= -12,75 dm
= -1,275 m
 Tc = 18,55 - 6,88
= 11,67 dm
= 1,167 m

3.Perhitungan Elevasi
 Zn =zn-1 + tn
 Za = 700 + 0,105 = 700,105
 Zb = 700 + 1,167 = 701,167
 Zc = 701,167 + 1,275 = 699,997

4.Perhitungan Koreksi Beda Tinggi


 ▲t = (0,105 + 1,167) + (-1,275 )
= 1,272 + (-1.275)
= - 0,003

8
9

3.1.3 Tabel Perhitungan A4

No Titik Jarak Jarak Btb btm Beda elevasi


optis datar tinggi
1 7,9 dm 13,9 dm 12,85 dm 700,105
A 0,105 dm
3 6,5 dm 13,9 dm 12,85 dm
2 2,7 dm 1,28 dm 14,03 dm
B -1,275
dm
3 5,6 dm 1,28 dm 14,03 dm 700,167
3 3,1 dm 6,88 dm 18,55 dm
C -1,167
dm
1 2,8 dm 6,88 dm 18,55 dm 699,997

3.1.4 Penampang Hasil Pengukuran (Milimiter Block A3)

Foto 3.1
penampang

3.2 Pembahasaan
3.2.1 a. Langkah pertama mencari data waterpass
- benang atas
- benang tengah
- benang bawah

9
10

- sudut dalam
3.2.2 b.langkah kedua menghitung hasil data waterpass
1. perhitungan jarak optis

do=(ba-bb)x100 / 10

Dengan syarat

bt=ba+bb

Keterangan:
do=jarak optis
bt=benang tengah
ba=benang atas
100=nilai konstanta
bb=benang bawa

2. perhitungan jarak datar

d=do-(cos a)2

Keterangan:
d=jarak datar
a=sudut miring

3. perhitungan beda tinggi titik ukur

t=btb-btm

Keterangan:
t=beda tinggi antara titik yang diukur
btm=benang tengah ke titik ukur belakang
btb=benang tengah ke titik ukur muka

10
11

4. perhitungan elevasi

Hn=Hn.1-tn

BAB IV
ANALISA

Dalam kegiatan praktikum survei di lapnagan menunjukan bahwa


menggunakan waterpass sangat lah berguna bagi pertambangan.waterpass
dapat mengukur beda tinggi suatu permukaan.kegunaan alat ini sangatlah
mudah dalam mengoprasikannya.Tetapi terdapat beberapa masalah yang terjadi
seperti perbedaan jarak titik dilapangan dengan jarak titik analisa data dapat
diakibatkan oleh beberapa faktor :
 Pembacaan benang kurang teliti pada alat waterpass
 Para praktikan kurang teliti mengukur jarak waterpass
Perbedaan peta dan sketsa dapat diamati sebagai berikut:
 Peta adalah gambaran umum tentang permukaan bumi dalam bidang
datar,cakupannya lebih luas dan peta memiliki skala,sedangkan
 Sketsa adalah gambaran sekilas tentang suatu objek yang cakupannya lebih
kecil dan sketsa tidak memiliki skala.

11
12

BAB V
KESIMPULAN

1. Waterpass memiliki fungi untuk mengukur bedanya tinggi antara titik-titik


yang saling berdekatan antara satu dengan yang lain.bagiannya terdiri dari
teropong,okuler,pengaturan bayangan objektif,nivo kotak,skrup gerakan
halus horizontal,penbacaan lingkaran horizontal,visir.
2. Fungsi dari bagain waterpass :
a. Teropong berfungsi untuk membidik rambu dan memperbesar
bayangan rambu.
b. Nivo adalah kotak gelas yang diisi alkohol(ether) dan tidak diisi
penuh dengan zat cair tapi berisi udara berbentuk gelembung.
c. Tiga sekrup penyetel nivo berfungsi untuk menegakkan sumbu
kesatu.
d. Dudukan alat berfungsi agar alat waterpass tetap stabil.
e. Pengatur lensa okuler berfungsi untuk menejelaskan benang silang.
f. Pengatur halus horizontal berfungsi untuk menempatkan benang
silang pada rambu ukur.
3. Cara mengoprasikan waterpass : Pasang alat ukur di tengah-tengah kepala
statif dan kunci,lakukan centring,atur kedudukan nivo supaya alat rata dan
tepat, ukur tinggi alat dengan muka tanah,buka kunci gerakan horizontal
alat,teropong di putar dan dibidikan ketitik 0,teropong di putar dan dibidikan
ke titik 2.

12
13

DAFTAR PUSAKA

1. Wardana, Lingga 2006 . belajar sendiri mikrokontroler Avr seri


Atmega 8535.yogyakarta andi
2. Pratiwi,dian 2015 pengenlan waterpass .www.academika.edu
3. Wicakso,pramudiza,anggit 2013 laporan pengenalan alat
https;//www.scribd.com

13
14

LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai