Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PEMETAAN TENTANG WATERPASS

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

DISUSUN OLEH

NAMA :Fauzul Muharil

NPM :2103120014

KELAS :B

Dosen : SANDARMAN Ir,MT

TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

BANDA ACEH

2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul “Pengertian, Fungsi
Dan Manfaat Tentang Waterpas” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Laporan ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan mengautur waktu akhir tahun dengan kerjaan penuh kesibukan akan tetapi
dengan niat untuk memenuhi tugas mata kuliah dengan bimbingan itu bisa teratasi.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada
Bapak SANDARMAN Ir,MT selaku dosen Pemetaan & Sig + Pratikum , pengarahan,
dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah
ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari
pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya.

Banda Aceh, 10 Maret 2022

FAUZUL MUHARIL

i
DAFTAR ISI

Content

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................................................1
1.3 Manfaat.................................................................................................................................2
BAB II ISI................................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Waterpass............................................................................................................3
2.2 Bagian – Bagian Alat Ukur Waterpass Beserta Fungsinya......................................................4
2.3 Cara Mengoprasikan Alat Ukur Waterpass............................................................................6
2.4 Jenis-Jenis Waterpass............................................................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................9
3.2 Saran......................................................................................................................................9

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan menganalisis
bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya untuk keperluan
pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Ilmu Ukur Tanah menjadi dasar bagi beberapa mata
kuliah lainnya seperti rekayasa jalan raya, irigasi, drainase dan sebagainya. Dalam
kegiatan hibah pengajaran ini. Misalnya semua pekerjaan teknik sipil tidak lepas
dari kegiatan pengukuran pekerjaan konstruksi seperti pembuatan jalan raya, saluran
drainase, jembatan, pelabuhan, jalur rel kereta api dan sebagainya memerlukan
data hasil pengukuran agar konstruksi yang dibagun dapat
dipertanggungjawabkan dan terhindar dari kesalahan konstruksi.
Ilmu ukur tanah atau Geodesi bertujuan mengukur bagian- bagian dari
permukaan bumi, kalau panjang bagian tidak melebihi kira-kira 50 km, maka
pekerjaan tersebut disebut Geodesi rendah. Pada Geodesi rendah yang dipentingkan
hanya penentuan titik-titik dari tingkat rendah, sehingga titik itu dapat dibayangkan
dan digambarkan pada suatu bidang datar yaitu peta.
U n t u k m e m p e r o l e h h as i l p e n g u k u r a n y a n g b a i k d a n berkualitas baik
ditinjau dari segi biayanya yang murah dan tepat waktu juga dari segi kesesuaian
dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan diperlukan metode pengukuran yang tepat
serta peralatan ukur yang tepat pula. Pengukuran-pengukuran menggunakan waterpas,
theodolit. Total station dan sebagainya dapat mengasilkan data dan ukuran yang dapat
dipertanggungjawabkan.

1.2 Tujuan
1) Untuk dapat mengetahui bagaimana cara mengoprasikan waterpass.
2) Untuk dapat mengetahui peralatan dan prosedur dalam pengukuran menggunakan
waterpass.
3) Untuk dapat mengetahui cara menghitung jarak, dan sudut.
4) Untuk mengetahui cara menghindari kesalahan-kesalahan saat pengukuran.
5) Untuk mengetahui jenis-jenis waterpass.

1
1.3 Manfaat
1) Dapat menginformasikan cara mengoprasikan Waterpass.
2) Dapat menginformasikan peralatan dan prosedur dalam pengukuran menggunakan
Waterpass.
3) Dapat menginformasikan cara menghitung jarak, dan sudut.
4) Dapat mengetahui jenis-jenis waterpass.
5) Lebih pandai dalam menghindari kesalahan-kesalahan dalam pengukuran.

3
BAB II ISI

2.1 Pengertian Waterpass

Waterpass adalah alat ukur yang dipakai untuk menentukan posisi sejajar dari suatu
benda dengan bagian yang lainnya, baik dalam keadaan vertikal maupun horizontal. Alat ini
dilengkapi dengan air di dalamnya untuk mengukur kesejajaran tersebut.Alat ini
mempermudah pengguna untuk memastikan suatu benda menjadi rata dengan permukaan
tertentu untuk menciptakan pijakan yang kuat dan stabil.
Keakuratan hasil pengukuran dengan alat ini bisa terlihat dari perbedaan yang
timbul.Arsitektur dan para tukang biasanya memakai alat ini layaknya penggaris ketika
merancang sketsa bangunan.Dilengkapi pita pengukur membuatnya mampu dipakai untuk
mengukur pemotongan. Pengecekan berkala diperlukan untuk menghindari kesalahan ketika
mengukur menggunakan alat ini.
I. Prinsi pekerja alat
Yaitu garis bidik kesemua arah harus mendatar, sehingga membentuk bidang datar
atau horizontal dimana titik – titik pada bidang tersebut akan menunjukkan
ketinggian yang sama.
II. Kegunaan alat
Fungsi Utama:

3
1. Memperoleh pandangan mendatar atau mendapat garis bidikan yang sama tinggi,
sehingga titik – titik yang tepat garis bidikan/ bidik memiliki ketinggian yang
sama.
2. Dengan pandangan mendatar ini dan diketahui jarak dari garis bidik yang dapat
dinyatakan sebagai ketinggian garis bidik terhadap titik – titik tertentu,
maka akan diketahui atau ditentukan beda tinggi atau ketinggian dari titik –
titik tersebut.
Alat ini dapat ditambah fungsi atau kegunaannya dengan menambah bagian alat
lainnya. Umumnya alat ukur waterpas ditambah bagian alat lain, seperti:
1. Benang stadia, yaitu dua buah benag yang berada di atas dan dibawah serta
sejajar dan dengan jarak yang sama dari benang diafragma mendatar. Dengan
adanya benang stadia dan bantuan alat ukur waterpas berupa rambu atau bak ukur alat
ini dapat digunakan sebagai alat ukur jarak horizontal atau mendatar. Pengukuran jarak
dengan cara seperti ini dikenal dengan jarak optik.
2. Lingkaran berskala, yaitu lingkaran di badan alat yang dilengkapi dengan skala ukuran
sudut. Dengan adanya lingkaran berskala ini arah yang dinyatakan dengan
bacaan sudut dari bidikan yang ditunjukkan oleh benang diafragma tegak dapat
diketahui, sehingga bila dibidikkan ke dua buah titik, sudut antara ke dua titik
tersebut dengan alat dapat ditentukan atau dengan kata lain dapat difungsikan sebagai
alat pengukur sudut horizontal.
2.2 Bagian – Bagian Alat Ukur Waterpass Beserta Fungsinya
Alat ukur waterpas yang sederhana hanya terdiri dari empat komponen atau bagian
alat yaitu:
1. Teropong yang didalamnya terdapat lensa obyektif, lensa okuler dan diafragma.
2. Nivo kotak dan nivo tabung.
3. Sumbu satu.
4. Tiga skrup pendatar.

4
Namun bagian – bagian utama dari alat ukur waterpas NK1/NK2 dan fungsinya sbb:
1. Teropong berfungsi sebagai alat pembidik
2. Visir berfungsi sebagai alat pengarah bidikan secara kasar sebelumdibidik dilakukan
melalui teropong.
3. Lubang tempat membidik.
4. Nivo kotak berfungsi sebagai penunjuk sumbu I dalam keadaan tegak atau tidak.
5. Nivo tabung berfungsi sebagai penunjuk apakah garis bidik sejajar garisnivo atau
tidak. Bila gelembung nivo berada ditengah membentuk hurufU, berarti garis bidik
sudah sejajar garis nivo.
6. Pemokus diafragma berfungsi memperjelas keadaan benang difragma.
7. Skrup pemokus bidikan berfungsi untuk mengatur agar sasaran yangdibidik dari
teropong terlihat dengan jelas.
8. Tiga skrup pendatar berfungsi untuk mengatur gelembung nivo kotak.
9. Skrup pengatur nivo U berfungsi untuk mengatur nivo U membentukhuruf U. 
10. Skrup pengatur gerakan halus horizontal berfungsi menepatkan bidikanbenang
difragma tegak tepat disasaran yang dibidik.
11. Sumbu tegak atau sumbu I berfungsi agar teropong dapat diputar kearah horizontal.
12. Lingkaran horizontal berskala yang berada dibadan alat berfungsisebagai alat bacaan.
13. Lubang tempat membaca sudut horizontal.
14. Pemokus bacaan sudut berfungsi memperjelas skala bacaan sudut.

5
2.3 Cara Mengoprasikan Alat Ukur Waterpass
Ada 4 jenis kegiatan yang harus dikuasai dalam mengoperasikan alat ini, yaitu:
1. Memasang alat di atas kaki tiga
Alat ukur waterpas tergolong kedalam Tripod Levels, yaitu dalam
penggunaannya harus terpasang diatas kaki tiga. Oleh karena itu kegiatan
pertama yang harus dikuasai adalah memasang alt ini pada kaki tiga
atau statif.
2. Mendirikan Alat ( Set up )
Mendirikan alat adalah memasang alat ukur yang sudah terpasang pada
kaki tiga tepat di atas titik pengukuran dan siap untuk dibidikan, yaitu sudah
memenuhi persyaratan berikut:
a) Sumbu satu sudah dalam keadaan tegak, yang diperlihatkan oleh
kedudukan gelembung nivo kotak ada di tengah.
b) Garis bidik sejajar garis nivo, yang ditunjukkan oleh kedudukan
gelembung nivo tabung ada di tengah atau nivo U membentuk huruf
U.
3. Membidikan Alat
Membidikan alat adalah kegiatan yang dimulai dengan
mengarahkan teropong ke sasaran yang akan dibidik, memfokuskan diafragma
agar terlihat dengan jelas, memfokuskan bidikan agar objek yang dibidik
terlihat jelas dan terakhir menepatkan benang diafragma tegak dan
diafragma mendatar tepat pada sasaran yang diinginkan.
4. Membaca Hasil Pembidikan
Ada 2 hasil pembidikan yang dapat dibaca, yaitu :
1) Pembacaan Benang atau pembacaan rambu
Pembacaan benang atau pembacaan rambu adalah bacaan
angka pada rambu ukur yang dibidik yang tepat dengan benang
diafragma mendatar dan benang stadia atas dan bawah. Bacaan yang
tepat dengan benang diafragma mendatar biasa disebut dengan
Bacaan Tengah (BT), sedangkan yang tepat dengan benang stadia
atas disebut Bacaan Atas (BA) dan yang tepat dengan benang stadia
bawah disebut Bacaan Bawah (BB). Karena jarak antara benang
diafragma mendatar ke benang stadia atas dan bawah sama, maka:

6
BA – BT = BT – BB atau BT = ½ ( BA – BB)
Persamaan ini biasa digunakan untuk mengecek benar atau
salahnya pembacaan. Kegunaan pembacaan benang ini adalah :
a) Bacaan benang tengah digunakan dalam penentuan beda
tinggi antara tempat berdiri alat dengan tempat rambu ukur yang
dibidik atau diantara rambu-rambu ukur yang dibidik.
b) Bacaan benang atas dan bawah digunakan dalam penentuan
jarak antara tempat berdiri alat dengan tempat rambu ukur yang
dibidik Pembacaan rambu ukur oleh alat ini ada yang terlihat
dalam keadaan tegak dan ada yang terbalik, sementara
pembacaannya dapat dinyatakan dalam satuan m atau cm.
2) Pembacaan Sudut
Waterpas seringkali juga dilengkapi dengan lingkaran
mendatar berskala, sehingga dapat digunakan untuk mengukur sudut
mendatar atau sudut horizontal. Ada 2 satuan ukuran sudut yang biasa
digunakan, yaitu :
a) Satuan derajat
Pada satuan ini satu lingkatan dibagi kedalam 360
bagian, setiap bagian dinyatakan dengan 1 derajat (1°),
setiap derajat dibagi lagi menjadi 60 bagian, setiap
bagian dinyatakan dengan 1 menit (1’) dan setiap menit
dibagi lagi kedalam 60 bagian dan setiap bagian dinyatakan
dengan 1 detik (1”).
b) Satuan grid
Pada satuan ini satu lingkatan dibagi kedalam 400
bagian, setiap bagian dinyatakan dengan 1 grid (1g), setiap
grid dibagi lagi menjadi 100 bagian, setiap bagian dinyatakan
dengan 1 centigrid (1cg) dan setiap centigrid dibagi lagi
kedalam 100 bagian dan setiap bagian dinyatakan dengan 1
centi-centigrid (1ccg). Salah satu contoh pembacaan sudut
horizontal dari alat ukur waterpas NK2 dari Wild.

7
2.4 Jenis-Jenis Waterpass
Waterpass dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
1. Waterpass Manual

Waterpass Manual adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau


menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara
vertikal maupun horizontal.
2. Waterpass Digital

Waterpass digital level DL-100 Alat ini mampu untuk mengukur sudut hingga
360°, menggunakan baterai 9 volt, akurasi pengukuran 0.1°, memiliki tombol
tahan(hold), menggunakan aluminium sebagai rel namun tidak menggunakan
magnet sebagai perekat sementara.
3. Waterpass Auto Level

Automatic level Waterpass merupakan alat ukur untuk mengetahui beda tinggi
pada suatu area tanah antara titik satu dengan titik lainnya. Automatic level
Waterpass termasuk jenis alat ukur otomatis yang kedudukan sumbu teropongnya
akan horizontal secara otomatis.

8
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan pada percobaan waterpass ini
adalahsebagai berikut:
1) Waterpass adalah alat mengukur beda ketinggian dari satu titik acuan
ke acuan berikutnya.
2) Waterpass diletakan diantara dua titik atau target saat pengamatan.
3) Adapun perhitungan antara lain :
a) Beda tinggi pembahasan.
b) Tinggi titik.
c) Beda tinggi detail.
d) Tinggi titik detail.
4) Juga menghasilkan gambar berupa:
a) Gambar penampang memanjang.
b) Gambar penampang melintang.
c) Gambar polygon tertutup.

3.2 Saran
1) Mengupayakan ketelitian dalam pembacaan alat, pengutaraan dan
kalibrasi.
2) Mengusahakan pemilihan waktu pelaksanaan, keadaan cuaca yang
cerah.
3) Pemilihan lokasi patok dengan tanah yang mendukung.

Anda mungkin juga menyukai