PENGUKURAN
OLEH :
KHAERUNNISA AZIS
09320200201
C6
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
segala puji hanya bagi-Nya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan segala rahmat,hidayah,inayah-Nya. Sehingga penulisan
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang pengukuran dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………….... 1
1.2 Rumusan Masala ……………………………………………………………. 2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Pengukuran dalam Pemetaan …………………………………… 3
2.2 Pengukuran Secara Langsung ………………………………………………. 3
2.3 Pengukuran Secara Tidak Langsung ………………………………………... 4
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pengukuran ……………………………………. 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….. 8
3.2 Saran ……………………………………………………………………….... 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu perpetaan yang mempelajari cara-
cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk berbagai keperluan
seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif pada daerah yang relatif sempit
sehingga unsur kelengkungan permukaan buminya dapat diabaikan. Melakukan
pengukuran yaitu menentukan unsur-unsur (Jarak dan sudut) titik yang ada di suatu
daerah dalam jumlah yang cukup, sehingga daerah tersebut dapat digambar dengan
skala tertentu.
Sesuai dengan perkembangan teknologi, teknik-teknik dalam mengukur
tanahpun berkembang. Peralatan untuk mengukur tanah juga semakin berkembang.
Mulai dari peralatan manual menjadi peralatan elektris sehingga pengukuran menjadi
lebih cepat, tepat dan mudah. Bantuan komputer dalam perhitungan juga
memudahkan manusia mendapatkan hasil yang cukup akurat. Ilmu ukur tanah
memiliki tiga unsur yang harus diukur di lapangan, yaitu: jarak antara dua titik, beda
tinggi dan sudut arah. Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur
sederhana sering disebut pula dengan istilah pengukuran secara langsung karena
hasilnya dapat diketahui sesaat setelah selesai pengukuran. Sebagai contoh alat
tersebut adalah pita ukur, baak ukur, yalon dan abney level.
3
4. Karena tidak cocok dengan imajinasi ragam daerah toleransi (tidak sesuai
dengan jenis toleransi yang diberikan pada objek ukur misalnya toleransi
bentuk dan posisi sehingga memerlukan proses pengukuran khusus.
Pengukuran jarak dua titik dapat dilakukan dengan menggunakan kayu meter,
rantai meter, pita meter. Untuk permukaan tanah yang miring, pengukuran dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pita/kayu ukur yang diatur horizontal
dengan bantuan nineau serta mengukur langsung tanah yang miring.
5
3. Mengukur ketinggian suatu bangunan gedung bertingkat
4. Mengamati sudut arah lintas matahari
5. Mengukur polygon pada penghitungan rumus bangunan 6. Membuat
pemetaan situasi yang mendetail
6
Adapun kelebihan pengukuran secara tidak langsung yaitu menggunakan dua
jenis alat ukur dan pembanding. Karena alat ukur pembanding biasanya lebih
memiliki kecermatan yang lebih tinggi sedangkan alat ukur standar memiliki
kualitas yang dapat di andalkan. Jadi pengukuran secara langsung lebih
akurat dibandingkan dengan pengukuran secara tidak langsung.
b. Kekurangan
Adapun kekurangan dari pengukuran secara tidak langsung yaitu cenderung
membutuhkan waktu yang relatif lama karena menggunakan beberapa jenis
alat ukur/pembanding. Dari hasil ukur pembanding lalu dibandingkan dengan
hasil ukur standar. Contoh pengukuran secara tidak langsung yaitu alat ukur
pembanding jenis pupilitas (dial test indicator) yanf dipasangkan pada
dudukan pemindah (transfer stand; sebagai alat ukur bantu)
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA